Anda di halaman 1dari 20

Laporan Tetap Praktikum

MIKROBIOLOGI
ACARA I
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

OLEH :
NAMA : NISA RAHMAN
NIM : 200104071
SEMESTER/KELAS : IV/C

LABORATORIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum Mikrobiologi Acara I ini Di Susun Untuk Memenuhi
dan Melengkapi Mata Kuliah Mikrobiologi dan Sebagai Syarat Mengikuti
Praktikum Selanjutnya.

Mataram, Maret 2023

Disahkan Oleh :

Co.Assisten

(Ika Mas’adatul Barroh)


Nim: 190104080

ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang
tak lupa pula kami haturkan segala bentuk pujian hanya kepadanya yang telah
melimpahkan rahmat hidayahnya kepada kita sehingga saya bisa menyelesaikan
laporan acara I yang berjudul “Sterilisai dan Pembuatan Media”.
Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam Nabi
besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang menderang sehingga kita dapat merasakan manisnya islam.
Namun tak lepas dari itu saya sebagai penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
akan ada kekurangan baik dari segi penulisan bahasa dan lain sebagainya. Saya
ucapkan terimakasih sebanyak banyaknya untuk Co. Assisten yang membimbing
selama praktikum berlangsung serta teman teman sekalian yang telah mendukung dan
ikut berpartisipasi dalam kelancaran penusunan laporan ini.

Mataram, 13 Maret 2023

Nisa Rahman

iii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3
BAB III METODOLOGI ................................................................................................. 5
A. Pelaksanaan........................................................................................................... 5
B. Alat dan Bahan ..................................................................................................... 5
C. Cara kerja .............................................................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 7
A. Hasil Pengamatan ................................................................................................ 7
B. Analisis Data ....................................................................................................... 9
C. Analisis Prosedur. ................................................................................................. 9
D. Analisis Hasil. ....................................................................................................... 10
E. Diskusi .................................................................................................................. 11
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan
harus menggunakan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme. Mempelajari sifat-sifat dan menumbuhkan
mikroorganisme memerlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan
mikroorganisme.
Media untuk pertumbuhan bakteri bermacam macam adapun
berdasarkan bentuknya ada tiga macam yaitu media padat, media semi padat
dan media cair.Media padat merupakan media yang mengandung agar zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat, media semi
padat media yang mengandung agar kurng dari yang seharusnya kurang lebih
0,3%-0,4% sehingga menjadi kenyal dan media cair ini yaitu media yang
tidak ditambah kan zat pemadat dan umumya di gunakan untuk pertumbuhan
mikro alga.
Pembuatan media diperlukan media yang sudah disterilkan guna
mencegah kontaminasi dari mikroorganisme lainnya terutama kebersihan
alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam
keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Untuk
mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara-cara dan
tekniksterilisasi yang akan di bahas pada acara ini mengenai tekhnik sterilsasi
dan pembuatan media.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep tekhnik aseptik pada prosedur kerja mikrobilogi di
laboratorium?
2. Bagaimana cara pengaplikasian tekhnik aseptic selama kerja mikrobilogi
dilaboratorium?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep tekhnik aseptik pada prosedur kerja
mikrobilogi di laboratorium.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengaplikasian tekhnik aseptic
selama kerja mikrobilogi dilaboratorium.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi merupakan proses menghilangkan atau membunuh
mikroorganisme seperti (Protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) dalam
benda atau peralatan di laboratorium untuk menjaga peralatan tetap bersih atau
steril serta mencegah terjadinya kntaminasi.Peralatan laboratorium yang akan di
sterilisasi memerlukan bahan pengemas kemasan tersebut berfungsi untuk
mencegah dan melindungi kerusakan, melidungi bahan yang ada di dalamnya dan
melindungi akat terkena oleh mikroorganisme yang berasal dari luar(Istini, 2020.
Vol. 2, No. 3).
Melakukan sterilisasi alat sebelum digunakan merupakan hal yang harus
dikerjakan untuk menghindari adanya kontaminan. Alat yang distrerilkan
diantaranya adalah tabung reaksi, cawan petri, gelas beker. Proses sterilisasi alat
menggunakan autoklaf dengan suhu 121o C selama 15 menit. Pertama alat yang
akan disterilkan dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian dicuci dengan
larutan HCl 1%, lalu itu dididihkan di atas penangas menggunakan campuran
larutan Na Karbonat 0,5% dan Tepol 1%. Alat dibilas menggunakan aquadest.
Alat gelas dikeringkan dan dibungkus dengan alumunium foil(Hidayat, 2018.
Vol. 6, No. 1).
Jenis jenis sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisik dan metode
kimiawi. Sterilisasi menggunakan metode fisikan dapat dilakukan dengan
pemanasan kering, pemanasan basah dan fiksasi adapun pemanasan kering
menggunakan pemijaran, pembakaran, hot air oven dan insiniator, sedangkan
pemanasan basah merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi contohnya pada
penggunaan autoklaf(Dwidjoseputro, 2015, Hal: 67-68)
Untuk pertumbuhan bakteri terdapat media bermacam macam adapun
berdasarkan bentuknya ada tiga macam yaitu media padat, media semi padat dan
media cair.Media padat merupakan media yang mengandung agar zat pemadat
kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat, media semi padat media
yang mengandung agar kurng dari yang seharusnya kurang lebih 0,3%-0,4%

3
sehingga menjadi kenyal dan media cair ini yaitu media yang tidak ditambah kan
zat pemadat dan umumya di gunakan untuk pertumbuhan mikro alga(
Atmantoyo, dkk, 2022, Hal: 42).
Untuk melakukan pembuatan media padat langkah pertama yaitu agar
caranya menimbang 64 gram NA kemudian larutkan dalam 300 ml aquadest, lalu
panaskan di atas penangas air hingga mendidih sampai menjadi larutan
homogeny, kemudian menambahkan aquadest untuk mengisi volume yang hilang
selama pemanasansampai tepat 3000ml, kemudian medium agar di tambahkan
kedalam gelas yang sudah di sterilkan sebelumya, kemudian sterilkan
menggunakan autoklaf dengan suhu 120oC dengan tekanan 1 atm selama 30
menit( Supriani, dkk, 2020, Vol. 16, No. 1).

4
BAB III
METODOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jum’at/ 10 Maret 2023
Waktu : 09.30 Wita - Selesai
Tempat : Laboratorium Terpadu UIN Mataram.
B. Alat dan Bahan
1. Alat.
a. Timbangan Digital
b. Watch Glass.
c. Cawan Petri.
d. Gelas Ukur 500 ml.
e. Labu Erlemeyer 500 ml.
f. Labu Erlemeyer 100 ml.
g. Tabung Reaksi.
h. Kaca Pengaduk.
i. Autoclave.
j. Sarung Tangan.
k. Masker
2. Bahan.
a. NA Powder.
b. NB Powder.
c. Sabun Cuci.
d. Aquades.
e. Kain Kasa.
f. Alcohol 75%.
C. Cara Kerja
1. Melarutkan Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Brth masing masing dalam
1000 ml aquadest steril. Panaskan hingga homogeny.

5
2. Masukan 10 ml Media NB dan 7 ml media NA masing masing dalam
tabung reaksi, serta 15 ml media NA kedalam cawan petri.
3. Menutup semua tabung berisi medium menggunakan kapas yang di
bungkus dengan kain kasa.
4. Menyusun cawan petri berisi media N, bungkus menggunkan kertas coklat
dan ikat.
5. Mensterilkan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC
dengan tekanan 1 atm.
6. Setelah di sterilkan, letakkan media cair ke dalam posisi, berdiri tegak,
sedangkan media miring (NA dalam tabung reaksi dalam posisi miring).
7. Menginkubasi selama 2x24 jam.

6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Gambar Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan

1. Cawan petri

2. Alkohol 75%

Timbangan Digital
3.

7
4. Aquades

Tabung Reaksi
5.

6.

Watch Glass

7.

Autoclave

8
B. Analisis Data.
Media Plate = 15 ml
Media Miring = 5ml
Media Cair = 5ml
Media Uji Daya Hambat : 25 ml
Rumus : M1.V1 = M2.V2
a. NA = 28 x v2
1000
M.NA = 28 x 400
1000
= 11,2 gram
= 3 erlenmeyer
b. NB = 13 x v2
1000
M.NB = 13 x 100
1000
= 1,3 gram
= 1 erlenmeyer
C. Analisis Prosedur.
Adapun langkah langkah pada praktikum yaitu langkah pertama
larutkan Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth masing masing dalam 1000
ml aquadest steril. Panaskan hingga homogen. Langkah kedua masukanlah 10
ml Media NB dan 7 ml media NA masing masing dalam tabung reaksi, serta
15 ml media NA kedalam cawan petri. Langkah ketiga tutuplah semua tabung
berisi medium menggunakan kapas yang di bungkus dengan kain kasa.
Kemudian susunlah cawan petri berisi media N, bungkus menggunkan kertas
coklat dan ikat.Selanjutnya menggunakan autoklaf selama 15 menit pada
suhu 121oC dengan tekanan 1 atm.Setelah di sterilkan, letakkan media cair
kedalam posisi, berdiri tegak, sedangkan media miring (NA dalam tabung
reaksi dalam posisi miring).Terakhir yaitu Inkubasi selama 2x24 jam.

9
D. Analisis Hasil.
Hasil yang kami dapatkan dari pegamatan proses sterilisasi dan
pembuatan media yaitu sterilisasi saying di butuhkan dalam langkah awal
pembuatan media guna untuk mencegah mikroba lainnya mengkontaminasi
apa saja sebagai alat dan bahan yang akan kita gunakan saat pembuatan
media.
Proses sterilisasi tersebut tidak hanya dilakukan terhadap bahan eksplan
tetapi juga terhadap bahan dan peralatan, serta ruangan yang digunakan.
Kegiatan sterilisasi bertujuan untuk mengeliminasi patogen atau cendawan
yang mungkin terbawa saat pengambilan eksplan, yang dapat menimbulkan
kontaminasi sehingga menghambat pertumbuhan ekspla.Alat-alat logam dan
gelas disterilkan dengan otoklaf, sedangkan alat-alat tanam seperti ose,
disterilkan setiap akan dipakai dengan dicelupkan pada alkohol, pembakaran
di atas bunsen, dan dicelupkan pada air steril. Alat-alat yang akan disterilkan
dengan otoklaf dibungkus dengan alumunium foil, lalu disterilisasi pada suhu
121°C pada tekanan 1 atm selama 15 menit. Laminar air flow cabinet
disterilisasi dengan cara menyalakan lampu ultraviolet selama 30 menit, dan
permukaan meja kerjanya disterilkan dengan alkohol 70%. Alat-alat yang
akan dipakai kerja seperti sarung tangan, gunting dan pinset juga dibersihkan
dengan alkohol 70%.
Begitu pula pada penanaman mikroba sangat di butuhkan media sebagai
tempat mikroba akan melakukan pertumbuhan dan pembiakan, adapun media
berdasarkan bentuknya yaitu ada tiga macam yaitu media padat, media semi
padat dan media cair.Media padat merupakan media yang mengandung agar
zat pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat, media
semi padat media yang mengandung agar kurng dari yang seharusnya kurang
lebih 0,3%-0,4% sehingga menjadi kenyal dan media cair ini yaitu media
yang tidak ditambah kan zat pemadat dan umumya di gunakan untuk
pertumbuhan mikro alga.
Media yang kita gunakan untuk pertumbuhan mikroba yaitu
menggunakan media cair dan media miring media cair dan miring dapat di

10
bentuk dengan menyiapkan beberapa bahan yaitu dianatranya NB ( Nutrient
Broth), NA ( Nutrient Agar), Aquades dan cawan petri.Langkah awalnya
yaitu larutkan Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth masing masing dalam
1000 ml aquadest steril. Panaskan hingga homogen. Langkah kedua
masukanlah 10 ml Media NB dan 7 ml media NA masing masing dalam
tabung reaksi, serta 15 ml media NA kedalam cawan petri. Langkah ketiga
tutuplah semua tabung berisi medium menggunakan kapas yang di bungkus
dengan kain kasa. Kemudian susunlah cawan petri berisi media N, bungkus
menggunkan kertas coklat dan ikat.Selanjutnya menggunakan autoklaf
selama 15 menit pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm.Setelah di sterilkan,
letakkan media cair kedalam posisi, berdiri tegak, sedangkan media miring
(NA dalam tabung reaksi dalam posisi miring).Terakhir yaitu Inkubasi selama
2x24 jam.
E. Diskusi.
Soal.
1. Mengapa dalam setiap kerja mikrobiologi harus dilakukan, dengan teknik
aseptik? Mengapa seorang praktikan harus menguasai teknik aseptic
dalam praktik mikrobiolgi?
2. Sterilisasi menggunakan autoklaf yang kalian lakukan merupakan salah
satu bentukteknik aseptic, Analisis mengapa setelah dilakukan sterilisasi
masih memungkinkan terjadinyy kontaminasi?
Jawaban.
1. Karena teknik aseptic ini sangat perlu untuk di lakukan supaya
mikroorganisme terhindar dari kontamninasi dari luar yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba, kemudian hal yang penting sebagai
seorang praktikan harus menguasai tekhnik apa saja yang harus
diterapkan pada saat melakukan praktik guna menjegah terjadinya
kesalahan atau kegagalan dalam melakukan pengamatan di laboratorium
serta media terhindar dari kontaminasi.
2. Karena ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kontaminasi
diantarana dapat berupa dari eksternal dan internal contohnya karena

11
lingkungan terdapat banyak sekali mikroba yang tidak tampak kita tidak
tahu apakah mikroba ini masuk kedalam alat alat yang akan dipakai untuk
penelitian oleh karena itu untuk menghindari ontaminasi dari luar kami
sebagai praktikan cara mencegahnya yaitu mensterilkan diri dengn
diinspektan, memakai masker dan memakai sarung tangan agar
lingkungan teta terjaga.

12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Teknik aseptik merupakan metode pertama yang dipelajari oleh orang-
orang yang berkecimpung dalam bidang Mikrobiologi. Pada prinsipnya
teknik aseptik adalah usaha menghindarkan setiap kontak antara kultur murni
(“pure culture”), medium steril dan semua wadah steril serta permukaan meja
kerja, denga mikroorganisme kontaminan/ kompetitor (mikroorganisme yang
tidak diinginkan).
Teknik aseptik dibutuhkan misalnya, pada saat melakukan kultivasi
mikroorganisme dan pemindahan (transfer) kultur murni dari satu vessel (mis.
tabung reaksi) ke tabung reaksi yang lain. Teknik aseptik harus ditegakkan
untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme “kompetitor”
pada kultur mikroba (murni) yang digunakan dalam suatu eksperimen serta
pada media dan peralatan yang sudah steril.
Ancaman kontaminasi mikroorganisme “kompetitor” selalu ada
(mungkin terjadi) karena mikroorganisme terdapat dimana-mana dan karena
ukurannya kecil maka mudah tersebar melalui udara dan mudah ditemukan
pada berbagai permukaan peralatan laboratorium dan media pertumbuhan
mikroorganisme olehkarena itu perlulah melakukan proses serilisasi baik
untuk diri sendiri dan alat alat yang akan di gunakan cara lainnya yaitu
menemprotkan diinspektanke eprmukaan tangan menggunakan masker dan
menggunakan sarung tangan.
B. Saran.
Untuk praktikum selanjutnya agar lebih mengikuti mahasiswa
semuanya saat proses sterilisasi agar tidak terjadinya ketidak pahaman dalam
tahapan saat melakukan sterilisasi.

13
14
DAFTAR PUSTAKA
Atmayanto, Y, K, A,A dkk. 2022. Media Pertumbuhan Kuman. Jurnal Medika
Hutama.
Dwidjoseputro D. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah; Jakarta:
UIPress. Terjemahan dari: Elements of Microbiology.
Hidayat yayat. 2018. Keefektifan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian
Kontaminasi Pada Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona Sinensis
Roem). Jurnal Wana mukti. Vol 6. No 1
Istini, 2019. Pemamfaatan Plastik Polipropiten Standing Pouch Sebagai Salah
Satu Kemasan Sterilisasi Laboratoriu, INDONESIA JURNAL OF
LABORATORY. Uniiversitas Gdjah Mada Indonesia.
Madigan MT, Martinko JM, Parker J.1997. Biology of Microorganisms. New
Jersey: Prentice-Hall Inc.
Pelczar MJJr, Chan ECS. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Volume 1.
Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah; Jakarta:
UIPress. Terjemahan dari: Elements of Microbiology.
Supriani, mutripah siti, sari yuli wahyhunita, nofita desty amalia.2020.Uji
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Allium Cepa L. Terhadap Bakteri
Staphylococcus Aureus Dalam Media Mueller Hinton Agar.Jurnal media
informasi.Vol 16.No 1.Hlmn 1-7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai