Anda di halaman 1dari 13

Pendekatan Studi Islam Dan

Metodologi Studi Islam


Kelompok 1 :
1. Sri Adji Putrawardana
2. Shinta Wijaya Putri
3. Neng Putri Diana
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan
Rahmat serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pendekatan Studi Islam dan
Metodologi Studi Islam tepat waktu. Shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam yang
syafaatnya kita nantikan kelak. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Abduh
Fauzan Al-Fatih beliau selaku Dosen dalam mata kuliah Pengantar Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pendekatan Studi Islam dan Metodologi Studi Islam secara mendalam. Kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Bapak Abduh Fauzan Al-Fatih selaku Dosen dari mata kuliah Pengantar Studi Islam yang telah memberikan
tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kegiatan makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan terselesaikannya makalah tentang Pendekatan
Studi Islam dan Metodologi Studi Islam ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
BAB 1
PENDAHULUAN

• Latar Belakang Masalah


• Rumusan Masalah
• Tujuan Masalah
BAB II
PENDEKATAN STUDI ISLAM

A. Islam Sebagai objek kajian


• Dalam istlah Bahasa Arab,Islam sering disebut dengan dinul • Sebagai sebuah disiplin ilmu, studi agama memosisikan agama
sebagai sasaran atau objek studinya. Oleh karena itu, dapat
Islam. Kata dinul islam tersusun atas dua kata, yakni din dan dipastikan bahwa objek yang menjadi sasaran kajian Islam
Islam. Din dalam Bahasa Arab berarti menguasai, (Islamic studies) adalah agama Isalam itu sendiri dalam berbagai
menundukkan, patuh, dan kebiasaan. Sedangkan kata Islam aspeknya dan berbagai mazhab alirannya, ajaran Islam tidak hanya
berasal dari akar kata kerja salima yang berarti selamat, sebatas ibadah dalam arti sempit, akan tetapi juga meliputi
mendamaikan, dan Sejahtera. interaksi sosial kemasyarakatan secara luas

• Secara eksistensial, Islam merupakan nama agama. Islam • Islam sebagai objek kajian, diarahkan kepada dua hal sebagai berikut :
adalah agama Allah SWT. Yang di wahyukan kepada Rosul- 1. Islam yang bermuara kepada ketundukan atau berserah diri kepada Allah
Nya guna diajarkan kepada manusia sebagai sebuah agama. SWT.
Islam merupakan tuntutan kebutuhan seluruh umat manusia 2. Islam bermula pada kedamaian, dimana makhluk hidup diciptakan dari
yang digunakan sebagai pedoman hidup, baik bagi satu sumber, yakni Allah SWT. Manusia juga berasal dari satu keturunan
kehidupan duniawi maupun kehidupan sesudah mati. yang sama, yakni Adam Dan Hawa
B. IslamPengertian Studi

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) studi berarti penelitian ilmiah, kajian, atau
telaahan. Kata ‘studi’ berasal dari Bahasa Inggris (study) yang kemudian diambil kata serapannya
dalam Bahasa Indonesia yang berarti mempelajari atau mengkaji. Adapun secara Terminologi,
studi merupakan suatu aktivitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak
mengerti menjadi mengerti,dan tidak bisa menjadi bisa. Studi Islam secara etimologis merupakan
terjemahan dari bahasa Arab, yakni “dirosah Islamiyah”. Adapun secara terminologis, studi Islam
merupakan kajian sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memaknai, dan menganalisis secara
mendalam hal-hal yang berkaitan dengan Islam., sumber ajaran Islam, Sejarah Islam, maupu
realitas pelaksanaannya dalam kehidupan manusi
C. Identifikasi Pendekatan Studi Islam
Terdapat beberapa istilah yang mempunyai arti hampir sama dan menunjukkan
tujuan yang sama dengan pendekatan, yakni theoretical framework, conceptual
framework, approach, perspective, point of view dan paradigma. Semua istilah ini
dapat diartikan sebagai cara memandang dan cara menjelaskan sesuatu gejala atau
peristiwa.
Pengertian pendekatan memiliki dua orientasi, yakni:
a) Masih terbagi tiga, yakni :
a. Berarti ”dipandang” atau ”dihampiri dengan”, artinya menjadi paradigma.
b. Berarti ”cara menghampiri” atau “memandang fenomena (budaya dan sosial)”,
artinya menjadi “perspektif” atau “sudut pandang”.
c. Berarti “disiplin ilmu”, sehingga pendekatan menggunakan teori atau teori-teori
dari disiplin ilmu yang dijadikan sebagai pendekatan.
Berbagai Pendekatan Dalam Islam
• Pendekatan Teologis Normatif • Pendekatan Historis (Sejarah)
Secara umum, sejarah mempunyai dua pengertian, yaitu sejarah
Pendekatan teologis normatif dalam memahami dalam arti subyektif, dan sejarah dalam arti obyektif. Menurut
agama secara harfiah dapat diartikan sebagai upaya materinya (subject-matter)nya, sejarah dapat dibedakan atas:
memahami agama dengan menggunakan kerangka a) Daerah (Asia, Eropa, Amerika, Asia Tenggara, dan sebagainya)
Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan b) Zaman, (misalnya zaman kuno, zaman pertengahan modern)
bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap c) Tematis (ada sejarah sosial politik, sejarah kota, agama, seni dll)
sebagai yang paling benar dibandingkan dengan
Sebuah studi atau penelitian sejarah, baik yang lalu maupun yang
lainnya. Pendekatan normatif dapat diartikan studi kontemporer, sebenamya merupakan kombinasi antara analisa dari
Islam yang memandang masalah dari sudut legal aktor dan peneliti, sehingga merupakan suatu realitas dari hari
formal atau dari segi normatifnya. Dengan kata lain, lampau yang konon utuh. Metode sejarah menitikberatkan pada
kronologi pertumbuhan dan perkembangan.
pendekatan normatif lebih melihat studi Islam dari
apa yang tertera dalam teks Al Qur’an dan Hadits.
• Pendekatan Antropologis
Dalam konteksnya sebagai metodologi, Antropologi merupakan ilmu tentang masyarakat dengan
bertitik tolak dari unsur-unsur tradisional, mengenai aneka warna, bahasa-bahasa dan sejarah
perkembangannya serta persebarannya, dan mengenai dasar dasar kebudayaan manusia dalam
masyarakat
• Pendekatan Sosiologis
Pada prinsipnya, Sosiologi merupakan sebuah kajian ilmu yang berkaitan dengan aspek
hubungan sosial manusia antara yang satu dengan yang lain, atau antara kelompok yang satu
dengan yang lain. Pendekatan Sosiologi merupakan sebuah pendekatan dalam memahami
Islam dari kerangka ilmu sosial, atau yang berkaitan dengan aspek hubungan sosial manusia
antara yang satu dengan yang lain, atau antara kelompok yang satu dengan yang lain.
• .Pendekatan (Metode) Filosofi
Metode filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan
meneliti akar permasalahannya. Metode ini bersifat mendasar dengan cara radikal dan integral, karena
memperbincangkan sesuatu dari segi esensi (hakikat sesuatu). Harun Nasution (1979:36)
mengemukakan bahwa berfilsafat intinya adalah berfikir secara mendalam, seluas-luasnya dan
sebebas-bebasnya, tidak terikat kepada apapun, sehingga sampai kepada dasar segala dasar. Metode
ini sangat lemah, sebagaimana dikemukakan Arkoun (1994:55) bahwa sikap filsafat mengurung diri
dalam batas-batas anggitan (susunan) dan metodologi yang telah ditetapkan oleh nalar mandiri secara
berdaulat. Selain itu, terkesan metode filsafat ini melakukan pemaksaan gagasangagasan
• Pendekatan Psikologis
Psikologi mempelajari tentang jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang dapat
diamati. Dalam konteks studi agama, pendekatan Psikologis diartikan sebagai
penerapan metode- metode dan data psikologis ke dalam studi tentang keyakinan dan
pemahaman keagamaan untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang,
atau dengan kata lain, pendekatan psikologis merupakan pendekatan keagamaan
dengan menggunakan paradigma dan teori- teori psikologis dalam memahami agama
dan sikap keagamaan seseorang.
• Pendekatan Ideologis Komprehensif
Pendekatan ini bermula dari realitas ajaran Islam itu sendiri secara objektif,
tidak terpengaruh pandangan subjektif keilmuan Barat. Islam adalah agama
(ad-din) yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad ‫وسلم عليه هلال‬
‫صلى‬untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri
dan dengan sesamanya. Islam adalah ajaran yang meliputi akidah dan sistem
(nizhâm). Akidah dalam konteks ini adalah keimanan kepada Allah,
Malaikat, Rasul, Kitab, Hari Kiamat serta Qadha dan Qadar, yang baik dan
buruknya hanya dari Allah swt semata.
BAB III
METOLOGI STUDI ISLAM
1. Pengertian Metodologi Studi Islam
Meteodologi berasal dari dua suku kata yaitu metode dan logi. Metode difinisikan secara bahasa berasal dari
method artinya cara, jalan, arti lainnya dalah cara yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud,
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Sedangkan istilah logi/loghos mempurnyai arti ilmu.
Istilah studi berasal dari bahasa inggris yaitu study artinya mempelajari atau mengkaji, sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, istilah studi mempunyai makna penelitian ilmiah, kajian, dan telaahan. Dalam hal ini yang
dimaksud studi berarti pengkajian islam secara ilmiah dalam segala aspeknya, mulai dari teori maupun prakteknya.
stilah islam berasal dari bahasa Arab dari kata salima atau aslama. Salima mengandung arti selamat, tunduk dan
berserah. Aslama juga mengandung arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah orang yang tunduk, patuh dan
berserah diri kepada ajaran Islam disebut muslim, dan akan selamat dunia akhirat.
2. Tujuan Pendekataan Studi Islamdan Metodologi Studi Islam
Tujuan dipelajarinya Pendekatan dan Metodologi Studi Islam adalah untuk memberikan alat berfikir kepada
kita dalam mempelajari Islamic Studies guna mendapatkan hasil kajian yang sistematis. Sehingga
mempelajari islam dalam segala aspeknya di perguruan tinggi adalah berbentuk kajian ilmiah bukan seperti
pengkajian klasik yang biasa dilakukan di majelis taklim masyarakat.
Fungsi dari Metodologi Studi Islam adalah membentuk pemikiran seseorang yang lebih toleran tidak kaku
dan tidak mudah menyalahkan pendapat orang lain yang berbeda namun mempunyai keyakinan tersendiri
atas pemikiran pribadinya yang berdasar atas kajian ilmu. Seorang akademis yang yang mamahami
metodologi studi islam akan mempunyai penglihatan keilmuan yang holistic dan moderat. Juga
menggunakan akal pikiran yang sehat yeng bersumber dari kekuatan cahaya kebenaran objektif (bashiroh)
bukan hasil dari desakan hawa nafsu yang pasti akan melahirkan subjektifitas yang sangat kuat.
Studi islam merupakan sebuah usaha untuk mempelajari islam secara mendalam dan segala bentuk seluk
beluk yang berhubungan dngan agama islam. Studi islam ini mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus
menunjukkan arah studi islam tersebut. Dengan arah dan tujuan yang jelas, dengan sendirinya studi islam
merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis
KESIMPULAN
“ Mempelajari Pendekatan Studi Islam dan Metodelogi-Nya adalah
untuk menguatkan Aqidah dan keyakinan kita terhadap Aqidah
Islam, juga untuk mengetahui aliran-aliran yang ada di dunia agar
kita tidak terjerumus kedalam Aqidah yang sesat dan menyesatkan”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai