Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ENTOMOLOGI

“PROSES METAMORFOSIS SERANGGA”

DISUSUN OLEH:
DIKY ALAMSYAH (214110072)
DIMAS ( BELUM ADA )

Dosen Pengampu:
Ahmad Saronih, S.Pd. M.Pd

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


STKIP ARRAHMANIYAH 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Proses
Metamorfosis Serangga”.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Entomologi.
Terima kasih kepada bapak Ahmad Saronih, S.Pd. M.Pd selaku dosen mata
kuliah Entomologi. Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini.
Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis akan sangat menghargai keritikan
dan saran untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Depok, 16 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
2.1. Pengertian Metamorfosis Serangga.................................................... 2
2.2. Tipe-tipe Metamorfosis Serangga ...................................................... 3
2.3. Proses Metamorfosis Sempurna ........................................................ 4
2.4. Pentingnya Metamorfosis Bagi Serangga........................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7
1.1. Kesimpulan ........................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Serangga adalah kelompok hewan yang memiliki ciri khas seperti tubuh
beruas-ruas, tiga pasang kaki, dua pasang sayap (jika ada), dan memiliki
eksoskeleton yang terbuat dari kitin. Salah satu hal yang membuat serangga
menarik adalah kemampuan mereka untuk mengalami proses metamorfosis.
Metamorfosis adalah perubahan fisiologis dan struktural yang signifikan yang
terjadi selama siklus hidup serangga. Dalam makalah ini, kita akan
menjelaskan tentang proses metamorfosis serangga, tipe-tipe metamorfosis
yang ada, dan pentingnya proses ini dalam kehidupan serangga.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan
masalah yakni diantaranya:
 Apa pengertian dari Metamorfosis Serangga?
 Apa Saja Tipe-tipe Metamorfosis?
 Bagaimana Proses Metamorfosis Sempurna?

 Apa Pentingnya Metamorfosis Bagi Serangga?

1.3. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah
untuk mengetahui tentang Proses Metamorfosis Serangga, diantaranya:
 Untuk mengetahui pengertian dari Metamorfosis Serangga.
 Untuk mengetahui apa aja sih? tipe-tipe Metamorfosis.
 Untuk mengetahui mekanisme Metamorfosis Serangga menjadi
sempurna.

 Untuk mengetahui pentingnya Metamorfosis bagi Serangga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metamorfosis Serangga


Metamorfosis serangga adalah perubahan morfologi dan struktur tubuh
yang signifikan yang terjadi selama siklus hidup serangga. Serangga
mengalami metamorfosis sebagai bagian dari perkembangan mereka dari
tahap telur hingga dewasa. Metamorfosis serangga merupakan proses
kompleks yang melibatkan perubahan dalam bentuk, ukuran, dan fungsi
tubuh serangga.
Ada dua jenis metamorfosis serangga yang umum terjadi:
Metamorfosis Sempurna (Holometabola): Pada jenis metamorfosis ini,
siklus hidup serangga melibatkan empat tahap utama: telur, larva (ulat), pupa,
dan imago (dewasa). Tahap larva biasanya berbeda secara ekstrem dengan
serangga dewasa dalam hal bentuk tubuh, perilaku, dan habitat. Larva
seringkali memiliki peran khusus, seperti makan dan tumbuh dengan cepat,
sementara imago bertugas untuk reproduksi. Contoh serangga yang
mengalami metamorfosis sempurna termasuk lalat, kupu-kupu, kecoa, dan
lebah.
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola): Pada jenis
metamorfosis ini, siklus hidup serangga melibatkan tiga tahap utama: telur,
nimfa (anak serangga), dan imago (dewasa). Nimfa memiliki penampilan dan
perilaku yang mirip dengan serangga dewasa, tetapi mereka lebih kecil dan
tidak memiliki sayap yang sepenuhnya berkembang. Nimfa mengalami
beberapa pergantian kulit atau molting sebelum mencapai tahap dewasa.
Contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna termasuk
belalang, keong, dan kutu daun.
Metamorfosis serangga memungkinkan serangga untuk beradaptasi
dengan perubahan lingkungan, mencari makanan, dan melindungi diri dari
predator. Selain itu, metamorfosis juga membantu mengurangi persaingan
antargenerasi dalam populasi serangga dengan membagi peran dan sumber
daya antara tahap-tahap perkembangan yang berbeda.

2
2.2. Tipe-tipe Metamorfosis Serangga
Terdapat beberapa tipe metamorfosis pada serangga. Berikut ini adalah
tiga tipe metamorfosis yang paling umum:
Metamorfosis Sempurna (Holometabola):
Tipe metamorfosis ini melibatkan empat tahap utama, yaitu telur, larva,
pupa, dan imago (dewasa). Setelah telur menetas, serangga mengalami fase
larva yang umumnya memiliki bentuk dan gaya hidup yang berbeda dari
imago. Larva sering disebut sebagai ulat, cacing, atau jentik, tergantung pada
spesiesnya. Larva akan mengalami beberapa tahap pertumbuhan sebelum
memasuki tahap pupa. Pada tahap pupa, serangga berhenti makan dan
mengalami perubahan struktural yang dramatis di dalam kapsul pelindung
yang disebut kepompong atau kokon. Setelah proses metamorfosis selesai,
serangga dewasa atau imago keluar dari kepompong dan memulai kehidupan
dewasanya.
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola):
Tipe metamorfosis ini melibatkan tiga tahap utama, yaitu telur, nimfa, dan
imago (dewasa). Setelah telur menetas, serangga memasuki tahap nimfa.
Nimfa adalah bentuk serangga yang mirip dengan imago, tetapi belum
sepenuhnya berkembang. Selama tahap nimfa, serangga akan mengalami
beberapa pergantian kulit atau ekdisis saat bertumbuh. Setelah beberapa
ekdisis, serangga mencapai tahap imago dan menjadi dewasa. Proses
metamorfosis pada serangga dengan metamorfosis tidak sempurna relatif
lebih sedikit perubahan struktural dibandingkan dengan metamorfosis
sempurna.
Metamorfosis Parsial (Pseudometabola):
Tipe metamorfosis ini adalah variasi dari metamorfosis tidak sempurna.
Serangga dengan metamorfosis parsial mengalami beberapa tahap atau stadia
nimfa yang semakin mirip dengan imago pada setiap ekdisis. Pada akhirnya,
serangga mencapai tahap dewasa tanpa melalui tahap pupa yang khas dalam
metamorfosis sempurna.

3
2.3. Proses Metamorfosis Sempurna
Proses metamorfosis serangga sempurna melibatkan empat tahapan utama,
yaitu telur, larva (ulat), pupa, dan imago (dewasa). Metamorfosis serangga
sempurna sering disebut juga sebagai metamorfosis holometabola.

Telur:
Siklus hidup serangga dimulai dengan penempelan telur oleh serangga
betina. Telur diletakkan di tempat yang sesuai untuk perkembangan serangga,
seperti pada tanaman, di dalam tanah, atau di sekitar air. Telur mengandung
embrio serangga dan menjadi titik awal dari perkembangbiakan serangga.
Larva:
Setelah telur menetas, serangga berada dalam tahap larva yang juga dikenal
sebagai ulat. Larva serangga biasanya memiliki bentuk tubuh yang berbeda
dengan serangga dewasa dan memakan makanan dengan giat untuk
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Tahap ini ditujukan untuk
pertumbuhan dan peningkatan ukuran tubuh serangga.
Pupa:
Setelah tahap larva selesai, serangga memasuki tahap pupa. Pupa adalah
tahap di mana larva mengalami transformasi total menjadi serangga dewasa.
Pada tahap ini, serangga melindungi diri dalam suatu struktur pelindung yang
disebut kepompong atau kokon. Di dalam kepompong, larva mengubah
bentuk tubuh mereka secara drastis. Selama proses ini, organ, anggota tubuh,
dan struktur serangga dewasa terbentuk dan berkembang.
Imago (Dewasa):
Setelah masa pupa selesai, serangga dewasa keluar dari kepompong. Pada
tahap ini, serangga telah mencapai bentuk dan struktur dewasa yang khas.
Serangga dewasa adalah serangga yang biasanya bersayap dan memiliki
kemampuan untuk berkembang biak. Serangga dewasa mencari pasangan
untuk kawin dan bertelur, melanjutkan siklus hidup serangga tersebut.

Perlu dicatat bahwa proses metamorfosis serangga sempurna dapat berbeda


antara spesies serangga. Beberapa serangga mungkin memiliki tahap

4
tambahan atau variasi dalam tahapan ini. Namun, umumnya, tahapan yang
dijelaskan di atas mencakup proses metamorfosis serangga sempurna secara
umum.

2.4. Pentingnya Metamorfosis Bagi Serangga


Metamorfosis adalah proses perkembangan serangga yang melibatkan
perubahan bentuk tubuh yang signifikan seiring dengan pertumbuhan mereka.
Pentingnya metamorfosis bagi serangga sangat besar karena memberikan
keuntungan adaptasi dan reproduksi yang luar biasa. Berikut ini beberapa
alasan mengapa metamorfosis penting bagi serangga:

1. Spesialisasi dan pemanfaatan sumber daya: Metamorfosis memungkinkan


serangga mengalami perubahan bentuk dan struktur tubuh yang mendukung
adaptasi ke lingkungan hidup mereka. Setiap tahap metamorfosis memiliki
peran dan fungsinya sendiri dalam menggunakan sumber daya yang tersedia.
Misalnya, larva mungkin memiliki struktur tubuh dan perilaku yang berbeda
dari dewasa, yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan sumber daya
makanan dengan cara yang berbeda pula.

2. Peningkatan mobilitas: Tahap larva serangga umumnya memiliki bentuk


tubuh yang lebih kecil, lunak, dan tidak bisa terbang. Namun, tahap dewasa
serangga biasanya memiliki sayap dan kemampuan terbang yang
memungkinkan mereka untuk mencari pasangan, makan, dan menyebar ke
wilayah baru dengan lebih efisien. Metamorfosis membantu serangga dalam
mengubah struktur tubuh mereka agar sesuai dengan kebutuhan mobilitas
mereka.

3. Menghindari persaingan dan predasi: Metamorfosis juga membantu


menghindari persaingan langsung antara tahap hidup serangga yang berbeda
dan mengurangi risiko predasi. Dalam beberapa kasus, larva dan dewasa
mungkin memiliki kebutuhan makanan yang berbeda atau mengisi peran
ekologis yang berbeda. Dengan demikian, serangga yang mengalami

5
metamorfosis dapat menghindari persaingan langsung dengan diri mereka
sendiri dan mengurangi risiko menjadi mangsa predator yang mengincar
tahap hidup tertentu.

4. Reproduksi yang efisien: Metamorfosis membantu meningkatkan efisiensi


reproduksi serangga. Pada beberapa serangga, perkembangan larva
berlangsung di lingkungan yang berbeda dengan tahap dewasa, seperti telur
yang menetas di air dan kemudian menjadi larva akuatik yang hidup di air. Ini
memberikan perlindungan terhadap predator dan persaingan di lingkungan
darat yang bisa membahayakan tahap awal kehidupan serangga.
Metamorfosis juga dapat memfasilitasi reproduksi dengan cara memisahkan
tahap reproduktif dari tahap makan dan pertumbuhan.

Dalam keseluruhan, metamorfosis memberikan serangga keuntungan


adaptasi, mobilitas, penghindaran persaingan, dan efisiensi reproduksi yang
penting bagi kelangsungan hidup mereka. Proses ini telah membantu
serangga menjadi salah satu kelompok hewan yang paling berhasil dan
beragam di planet ini.

6
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Kesimpulan tentang metamorfosis serangga adalah bahwa metamorfosis
adalah proses perkembangan serangga yang melibatkan perubahan bentuk
dan struktur tubuh yang signifikan dari tahap larva atau ulat menjadi tahap
dewasa. Proses ini terjadi dalam empat tahap utama, yaitu telur, larva, pupa,
dan imago.
Metamorfosis serangga memiliki beberapa manfaat. Pertama, tahap larva
atau ulat sering kali memiliki kebiasaan makan yang kuat dan memakan
banyak sumber daya dalam jumlah besar. Dengan memiliki tahap pupa di
antara tahap larva dan imago, serangga memiliki kesempatan untuk
beristirahat dan mengubah struktur tubuhnya agar sesuai dengan peran dan
fungsi yang diinginkan saat dewasa.
Kedua, metamorfosis memungkinkan serangga untuk menghindari
persaingan langsung antara tahap larva dan dewasa untuk sumber daya dan
habitat. Tahap larva mungkin memakan jenis makanan yang berbeda atau
menghuni lingkungan yang berbeda dengan imago, sehingga mengurangi
kompetisi langsung di antara mereka.
Selain itu, metamorfosis juga memungkinkan serangga untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah. Dalam beberapa kasus, serangga mungkin
mengubah jenis makanan atau lingkungan tempat hidupnya seiring
perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Ini memberikan
fleksibilitas evolusioner yang penting bagi kelangsungan hidup dan
reproduksi serangga di berbagai kondisi lingkungan.
Dalam beberapa jenis serangga, seperti ngengat dan kupu-kupu,
metamorfosis juga terkait dengan proses reproduksi. Betina biasanya
meletakkan telur setelah mengalami metamorfosis menjadi dewasa, dan siklus
metamorfosis memungkinkan serangga untuk melewati fase reproduksi dalam
siklus hidupnya.

7
Kesimpulannya, metamorfosis serangga adalah proses perkembangan yang
penting bagi serangga dalam mengubah bentuk dan struktur tubuhnya dari
tahap larva menjadi dewasa. Proses ini memberikan manfaat seperti
mengurangi persaingan, memungkinkan adaptasi dengan lingkungan yang
berubah, dan terkait dengan reproduksi. Metamorfosis serangga adalah
fenomena yang menarik dan penting dalam ekologi dan biologi serangga.

Anda mungkin juga menyukai