Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan/perkembangan biologi yang terjadi pada diri makhluk hidup berawal
dari telur hingga menjadi dewasa secara sempurna dengan mengalami perubahan pada bentuk anatomi,
morfologi maupun fisiologis. Perubahan yang terjadi pada fisik disebabkan oleh pertumbuhan dan
diferensiasi sel baik secara radikal maupun dinamik. Secara singkat metamorfosis adalah “Proses
perkembangan biologi yang melibatkan perubahan bentuk struktur maupun perubahan fungsi organ-
organ tubuh makhluk hidup.”

2.2 Peranan metamofosis

Peranan hormon dalam metamorfosis meliputi proses pengelupasan kulit larva, dan pembentukanpupa
pada serangga holometabola, dan pengelupasan kulit nimfa pada serangga hemimetabola(Saunders,
1980).

Hormon yang berperan dalam metamorfosis terdiri dari atas tiga macam yaitu,hormon otak, hormon
molting (ekdison), dan hormon juvenil (Spratt, 1971).Hormon otak disebut juga ecdysiotropin, disimpan
didalam corpora cardiace, sedangkan hormonmolting (Ekdison) dihasilkan oleh kelenjar protoraks, yaitu
suatu segmen pada tubuh serangga yangmempunyai pasangan kaki terdepan dari ketiga pasangan kaki
terdepan serangga, oleh karena itumaka hormon ini juga dinamakan hormon protoracic gland atau
disingkat menjadi PGH, hormon juvenil (JH) dihasilkan oleh corpora allata, yaitu sepasang kelenjar
endokrin yang terletak di dekatotak (Spratt, 1971, Saunders, 1980, Balinsky, 1981).

2.3 Mekanisme metamorfosis


Secara berkala sel-sel neurosekretori didalam otak menggunakan suatu hormon otak
(Ecdysiotropin),hormon ini merangsang kelenjar protoraks untuk menghasilkan ecdyson. Selanjutnya
ecdyson inimerangsang pertumbuhan dan menyebabkan epidermis menggetahkan suatu kutikula baru
yangmenyebabkan dimulainya proses pengelupasan kulit (molting). Jika otak dari larva tersebut
dibedahsecara mikro, maka ecdyson tidak akan dihasilkan lagi dan sementara itu pertumbuhan dan
prosespengelupasan kulit terhenti. Selain oleh pengaruh ecdyson, maka proses pengelupasan kulit
danpertumbuhan juga dipengaruhi oleh hormon juvenil, selama terdapat hormon juvenil
rangkaianpengelupasan kulit yang terjadi dibawah pengaruh ecdyson itu hanyalah akan menghasilkan
bentukstadium tidak dewasa saja. Jika konsentrasi hormon juvenil relatif lebih tinggi daripada ecdyson
makaakan merangsang perkembangan larva, dan mencegah proses pembentukan pupa,
namunmencegah proses pembentukan larva. Jika suatu serangga mengelupas kulitnya tanpa
adanyahormon juvenil maka hewan tersebut akan berdiferensiasi menjadi bentuk dewasa.
Ecdysonsecara kontinu dihasilkan sampai pengelupasan kulit menjadi dewasa, ecdyson
berperanmerangsang sintesa RNA dan protein yang diperlukan pada proses pembentukan
kepingankepinganimaginal. Pada serangga dewasa tidak terdapat ecdyson untuk pengelupasan kulit,
karena kelenjar-kelenjar protoraknya sudah mengalami degenerasi setelah metamorfosis, namun
corpora allata akanmenggetahkan hormon juvenil kembali setelah pengelupasan kulit pendewasaan.
Hormon juvenil iniakan mempengaruhi metabolisme protein dan lemak,serta membentuk protein-
protein vitelogenik(Saunders,1980).

2.4 Tahapan-tahapan metamorfosis

1.Telur

Sel telur adalah cikal bakal makhluk hidup yang dimiliki betina, yang nantinya akan berubah menjadi
zigot setelah melalui proses pembuahan oleh spermatozoa pejantan. Hewan betina akan meletakkan
telur yang sudah dibuahi di tempat yang sesuai dengan perkembangan calon anaknya. Contohnya
nyamuk betina akan menaruh telurnya di dalam air, karena memang larva nyamuk setelah menetas
mereka hidup di air. Begitu pula dengan kupu-kupu, mereka akan meletakkan telur-telurnya di dedaunan
hal ini karena lava atau hewan muda kupu kupu mereka pemakan daun.

2. Nimfa

Nimfa adalah bentuk hewan muda yang menyerupai ketika sudah berbentuk dewasa tetapi dengan
ukuran lebih kecil. Pada masa ini terdapat beberapa bagian organ yang belum tumbuh. Bentuk nimfa
hanya ada pada metamorfosis tidak sempurna.

3.Larva

larva kupu kupu yang berupa ulat via Setelah telur menetas mereka akan menjadi lava atau hewan
muda. Fase ini seringkali terjadi pada metamorfosis amfibi dan serangga. Bentuk larva sangatlah berbeda
dengan hewan tersebut ketika dewasa. Semisal larva nyamuk atau jentik nyamuk sangat berbeda dengan
nyamuk dewasa. Larva tidak memiliki organ tubuh tertentu ketika sudah dewasa. Pada serangga tertentu
mereka akan sering berganti kulit atau disebut molting atau ekdisis. Hal ini disebabkan karena ukuran
tubuh serangga semakin membesar. Pada fase ini mereka akan sangat aktif makan. Pada waktu yang
ditentukan larva akan mengurangi bahkan berhenti makan untuk memasuki fase berikutnya, yaitu pupa.

4. Pupa

Pupa atau kepompong adalah fase transisi. pada kondisi ini serangga dalam keadaan inaktif (tidak
makan). Kepompong dilindungi oleh rangka luar yang keras disebut dengan kokon. Didalam kokon, tubuh
pupa sangat aktif melakukan metabolisme pembentukan organ-organ dan bentuk hewan dewasanya.
kebutuhan energi mereka diperoleh dari cadangan makanan dalam tubuh larva. Ketika masih berupa
larva, mereka sangat aktif makan, dikarenakan sebagian makanan akan disimpan untuk fase pupa ini.
Fase pupa ini hanya akan dijumpai pada serangga atau hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.
misalnya yang terjadi pada nyamuk dan kupu kupu.

5. Imago

imago kupu kupu setelah menetas Sampai waktu yang ditentukan, beda hewan beda pula waktu yang
diperlukan sampai bisa bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Pada fase ini, hewan akan keluar dari
kepompong menjadi hewan dewasa dengan bentuk yang jauh berbeda. Imago memiliki habitat dan cara
makan yang berbeda dengan ketika masih berbentuk larva. Fase hewan dewasa merupakan fase
reproduksi dimana imago akan saling mengadakan perkawinan (jantan dan betina) yang nantinya akan
menghasilkan ratusan telur dan siklus perkembangbiakan dan pertumbuhan pada hewan tersebut akan
terulang.

2.5 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)

metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk yang terjadi pada serangga dimana larva (hewan
muda) mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Biasa dikenal
dengan sebutan holometabola. Biasanya cara makan bahkan habitatnya pun berbeda. Terdapat masa
transisi atau titik perubahan bentuk dari larva menjadi hewan dewasanya yaitu menjadi kepompong.
Samping Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna melewati empat tahap pertumbuhan dan
perkembangan. Tahapannya yaitu telur – larva – pupa – imago / hewan dewasa. Contoh hewan
bermetamorfosis sempurna adalah nyamuk, lalat, kupu-kupu dan masih banyak yang lain.

Nyamuk tergolong metamorfosis sempurna karena terdapat 4 fase diawali dengan proses pembuahan
sel telur dari nyamuk betina oleh spermatozoa nyamuk pejantan sehingga terbentuklah zigot.
Pembuahan akan menghasilkan telur yang kemudian diletakkan di permukaan air oleh nyamuk betina.
Permukaan air yang dipilih oleh induk betina biasanya perairan yang tenang dengan kelembaban tinggi.
Pada stadium telur berlangsung selama 2 sampai 3 hari yang kemudian akan menetas menjadi larva
Urutan metamorfosis nyamuk dimulai dari telur – larva / jentik – pupa – imago / nyamuk dewasa
Metamorfosis pada nyamuk setelah menetas maka menjadi larva atau biasa disebut jentik nyamuk.
mereka akan tumbuh terus di permukaan air. Ia akan melalui 4 tahap pertumbuhan (instar). Dalam tahap
ini jentik akan mengalami perubahan bentuk dan penambahan jumlah bulu-bulu halus di tubuhnya.
Waktu yang diperlukan jentik nyamuk untuk menjadi pupa berkisar 7 hari sampai 10 hari. Banyak faktor
yang berpengaruh diantaranya suhu air, ada tidaknya predator pemangsa di ekosistem tersebut, dan juga
ketersediaan bahan makanan. Jentik nyamuk adalah mangsa dari beragam jenis makhluk perairan seperti
moluska, amfibi dan ikan. Fase berikutnya adalah pupa nyamuk. Merupakan tahapan terakhir kehidupan
nyamuk di habitat perairan. Pupa atau kepompong nyamuk berlangsung selama kurang lebih 12 hari.
Pupa akan membentuk sayap-sayap halus yang akan dipergunakan untuk terbang pada fase
metamorfosis berikutnya. Fase terakhir adalah Imago berupa nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa akan
hidup 2 sampai 4 minggu. dalam fase ini nyamuk betina akan terbuahi dan bertelur satu kali sebelum
pada akhirnya mati.
Nyamuk tergolong metamorfosis sempurna karena terdapat 4 fase diawali dengan proses pembuahan
sel telur dari nyamuk betina oleh spermatozoa nyamuk pejantan sehingga terbentuklah zigot.
Pembuahan akan menghasilkan telur yang kemudian diletakkan di permukaan air oleh nyamuk betina.
Permukaan air yang dipilih oleh induk betina biasanya perairan yang tenang dengan kelembaban tinggi.
Pada stadium telur berlangsung selama 2 sampai 3 hari yang kemudian akan menetas menjadi larva
Urutan metamorfosis nyamuk dimulai dari telur – larva / jentik – pupa – imago / nyamuk dewasa
Metamorfosis pada nyamuk setelah menetas maka menjadi larva atau biasa disebut jentik nyamuk.
mereka akan tumbuh terus di permukaan air. Ia akan melalui 4 tahap pertumbuhan (instar). Dalam tahap
ini jentik akan mengalami perubahan bentuk dan penambahan jumlah bulu-bulu halus di tubuhnya.
Waktu yang diperlukan jentik nyamuk untuk menjadi pupa berkisar 7 hari sampai 10 hari. Banyak faktor
yang berpengaruh diantaranya suhu air, ada tidaknya predator pemangsa di ekosistem tersebut, dan juga
ketersediaan bahan makanan. Jentik nyamuk adalah mangsa dari beragam jenis makhluk perairan seperti
moluska, amfibi dan ikan. Fase berikutnya adalah pupa nyamuk. Merupakan tahapan terakhir kehidupan
nyamuk di habitat perairan. Pupa atau kepompong nyamuk berlangsung selama kurang lebih 12 hari.
Pupa akan membentuk sayap-sayap halus yang akan dipergunakan untuk terbang pada fase
metamorfosis berikutnya. Fase terakhir adalah Imago berupa nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa akan
hidup 2 sampai 4 minggu. dalam fase ini nyamuk betina akan terbuahi dan bertelur satu kali sebelum
pada akhirnya mati.

2.6 Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)

siklus hidup rayap metamorfosis tidak sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami
perubahan bentuk secara signifikan. Dikenal dengan istilah hemimetabola. metamorfosis tidak sempurna
terjadi dengan tiga tahapan yaitu mulai dari telur, menetas menjadi nimfa dan tumbuh menjadi dewasa.
Telur – nimfa – imago (dewasa). Hewan yang baru menetas dari telur mempunyai bentuk sama dengan
hewan yang sudah dewasa. Perubahan hanya terjadi pada bagian tubuh yang belum mengalami
pertumbuhan. Sebagai contohnya belalang, belalang muda atau nimfa akan tumbuh dan pada bagian
belalang yang belum tumbuh seperti sayap akan muncul dan menjadi imago / belalang dewasa. Terdapat
banyak hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna diantaranya, walang, kepik, whitefly,
rayap, kutu daun, rayap, jangkrik, capung, kecoak, belalang dan juga masih banyak yang lainnya.

Borror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 2005. Introduction To The Study of Insects. Seventh Edition. USA:
Thomson Brooks

S.Colby. 1999. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Yoxx.2010.Pengenalan Arthropoda Dan Biologi Serangga.Bogor:IPB

Anda mungkin juga menyukai