Anda di halaman 1dari 22

INVENTARISASI TUMBUHAN PEKARANGAN RUMAH SEBAGAI SUMBER

APOTIK HIDUP BAGI MASYARAKAT DESA SOSIAL, DESA BUTU, DESA


POLOHUNGO, DESA DAMBALO DAN DESA KUALA LUMPUR

KELOMPOK III
Greysti Arlin Nusi
Kurniawati Yuslia
Thalib Nirman Gani
Niken Pratiwi
Yunus
Tika Rajak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Selain itu ketersediaan pangan
Pekarangan rumah merupakan lingkungan yang
merupakan salah satu faktor penting
paling dekat dengan kehidupan kita. Pemanfaatan
dalam mendukung ketahanan pangan
sedikit lahan dipekarangan rumah merupakan salahsatu
masyarakat, karena merupakan salah
cara efektif untuk membudidayakan tanaman obat.
satu indikator kesejahteraan hidup.Oleh
Dimulai dari jenis tanaman obat berukuran kecil hingga
Karena itu Ketahanan Pangan Memiliki
berukuran sedang seperti temulawak. Pemanfaatan
Nilai Ekonomi Untuk Menunjang
lahannyapun tidak dibatasi terhadap ukuran lahan yang
Kehidupan Masyarakat Di Desa
dimiliki, karena sebagian tanaman obat bisa ditanam
Sosial,Desa Butu ,Desa Polohungo,Dan
dengan menggunakan media pot dan beberapa jenis
Desa Dambalo
media buatan sejenisnya. Sehingga siapapun dapat
menanam tanaman obat atau herbal.
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan


1. Bagaimana masyarakat 1. Mengetahui cara
memanfaatkan bagian masyarakat mengolah dan
jenis-jenis tanaman pangan memanfaatkan bagian jenis-
dan obat yang ada Di Desa jenis tanaman pangan dan
Sosial,Desa Butu ,Desa obat Di Desa Sosial,Desa
Polohungo,Dan Desa Butu ,Desa Polohungo,Dan
Dambalo Desa Dambalo

2. Bagaimana potensi 2. Mengetahui potensi


pemanfaatan tanaman pemanfaatan tanaman
sumber pangan dan obat di pangan dan obat di Di Desa
Di Desa Sosial,Desa Sosial,Desa Butu ,Desa
Butu ,Desa Polohungo,Dan Desa
Polohungo,Dan Desa Dambalo
Dambalo
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan Sebagai referensi dan bahan
Informasi Bagi Masyarakata Terkait Tanaman Pangan dan
Apotek Hidup Bagi Masyarakat Desa Sosial,Desa Butu ,Desa
Polohungo,Dan Desa Dambalo
 
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Ketahanan Pangan
2.1 Apotek Hidup
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal
dari sumber hayati produk pertanian, Menurut Sukma,dkk (2019), apotek hidup
perkebunan, kehutanan, perikanan, merupakan suatu tempat yang berisikan berbagai
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah tanaman obat yang ditanam di dalamnya yang
maupun tidak diolah yang diperuntukkan bermanfaat untuk keperluan sehari-hari
sebagai makanan atau minuman bagi danpengobatan. Disebut tanaman obat karena
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan tanaman ini mengandung berbagai manfaatkhasiat
Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan yang berguna bagi pengobatan suatu penyakit.
lainnya yang digunakan dalam proses Peran kesehatan dalam hal ini merupakan salah satu
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan faktor yang sangat mempengaruhi perubahan
makanan atau minuman (Undang-Undang perilakumasyarakat untuk memanfaatkan apotek
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012). hidup.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu Penelirtian
Penelitian ini dilaksanakan di area Gorontalo, tepatnya di desa Sosial, desa Butu, desa
Polohungo, desa Dambalo pada bulan oktober 2021
3.2.Objek dan alat penelitian
1. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah tumbuhan sebagai sumber apotik hidup yang terdapat
di di desa Sosial, desa Butu, desa Polohungo, desa Dambalo
2. Alat penelitian
a.Kuisioner, berisi daftar pertanyaan dan jawaban responden
b.Alat tulis
c.Smartphone
d.Buku referensi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.3 Metode penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskripsi dan survei dengan melakukan pengambilan data
sekunder dengan cara wawancara dan inventarisasi tumbuhan terhadap
masyarakat desa Sosial, desa Butu, desa Polohungo, desa Dambalo
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.4 Teknik pengumpulan data
Sumber data dalam penelitian ini meliputi :
1. Data Primer, data primer merupakan data yang terutama diperlukan dalam penelitian ini,
yaitu :
a. Observasi lapangan untuk mengetahui keadan lokasi penelitian dan jenis tumbuhan
sebagai sumber apotik hidup.
b. Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara atau kuisioner dengan
masyarakat sekitar di desa desa Sosial, desa Butu, desa Polohungo, desa Dambalo
sebagai responden
c. Inventarisasi dilakukan dengan cara mengamati langsung tanaman yang ada dilokasi
penelitian, mengidentifikasi tanaman menggunakan buku identifikasi, buku, jurnal, dan
literatur lainnya, mengamati bentuk morfologi tanaman menganalisis serta
mendeskripsikan potensi setiap tanaman yang ditemukan dan mengetahui manfaat
atau khasiat tumbuhan sebagai sumber apotik hidup berdasarkan hasil wawancara.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Data Sekunder
Dalam penelitian ini juga diperlukan data sekunder yang
berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer.
Data sekunder ini berupa citra landsat dan hasil penelitian
pendahulu sebelumnya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk data observasi lapangan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan dari masing-masing komponen yang
akan diolah. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif dengan menyajikan hasil
observasi dalam bentuk table hasil penelitian berupa jenis tumbuhan dan khasiat tumbuhan
sebagai sumber apotik hidup berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat. Hasil data yang
dikumpulkan dengan wawancara dianalisis dengan mentabulasi semua jawaban responden dan
disajikan dalam bentuk tabel.
Date: Daily Schedule
Todays 07:00
priority 08:00
09:00 Math class
Review lesson 2 for
tomorrow 10:00
11:00 English class
12:00
13:00 Lunch time
Notes 14:00
15:00 Activities
Mars is actually a 16:00
cold place and Venus 17:00 Meeting
has a beautiful name
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.4 Deskripsi wilayah penelitian

Letak Geografis Wilayah Penelitian area Gorontalo khusunya desa


Butu terletak anatara 0˚33’15.7˚N 123˚03’41.3’E. dengan luas wilayah
sebesar 2.515 Ha.

Secara geografis Kabupaten Gorontalo Utara terletak antara koordinat


00o41 23. 1o07 55 Lintang Utara dan antara koordinat 121o58 59 – 123o16
29 Bujur Timur.
4.2 Hasil Penelitian
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di area Gorontalo khususnya di desa Butu, desa Sosial, desa
Dambalo, dan desa Kuala Lumpur di dapat beberapa spesies tumbuhan yang dipercayayi
masyarakat setempat untuk dijadikan sebagai tumbuahan obat atau apotik hidup. Tumbuhan
atau organ tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan tersebut ada yang berupa
dedaunan, batang, umbi maupun akar. Untuk jenid tumbuhannya diantaranya bambu, pacar air,
jahe, Sereh, singkong, sambang darah, bunga pukul Sembilan, kunyit, mayana, kemangi, lidah
buaya, pepaya, temuk lawak.
Dari semua spesies yang ada di empat desa ini masyarakat sering memanfatkan tanaman ini di
bidang kesehatan untuk mengobati penyakit atau luka dalam secara alamiah atau tradisional.
Adapun manfaat tanaman dan cara pengolahan dalam bidang kesehatan pada tanaman
tersebut sering digunakan untuk megobati penyakit kulit (luar) maupun penyakit dalam,
mencegah penyakit kangker,mencegah tanda penuaan, membntu mengurangi rasa mualatau
penyakit lainnya, dan bahkan juga dapat menghilangkan ketombe. Cara pengolahan obat
tradisional tersebut yaitu dilakukan dengan cara diparut, di rebus atau di gunakan langsung pada
kulit atau anggota tubuh yang luka maupun inveksi, Selain itu juga ada beberapa tumbuhan
lain yang dimanfaatkan masyarakat Gorontalo untuk mengurangi nyeri saat datang bulan (haid),
tumbuhan tersebut diantaranya tumbuhan miana yang di olah ialah daun dan batang dengan
cara diremas lalu dicampur air panas, selain itu ada juga tumbuhan seperti sambang darah,
pacar air dan jahe.
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat Disimpulkan Dari semua spesies yang ada di empat desa ini masyarakat
sering memanfatkan tanaman ini di bidang kesehatan untuk mengobati penyakit atau
luka dalam secara alamiah atau tradisional. Adapun manfaat tanaman dan cara
pengolahan dalam bidang kesehatan pada tanaman tersebut sering digunakan untuk
megobati penyakit ulit (luar) maupun penyakit dalamhasil penelitian di area Gorontalo
khususnya di desa Butu, desa Sosial, desa Dambalo, dan desa Kuala Lumpur di dapat
beberapa spesies tumbuhan yang dipercayayi masyarakat setempat untuk dijadikan
sebagai tumbuahan obat atau apotik hidup. Tumbuhan atau organ tumbuhan yang
dimanfaatkan untuk pengobatan tersebut ada yang berupa dedaunan, batang, umbi
maupun akar. Untuk jenid tumbuhannya diantaranya bambu, pacar air, jahe, Sereh,
singkong, sambang darah, bunga pukul Sembilan, kunyit, mayana, kemangi, lidah buaya,
pepaya, temuk lawak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai