Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN

METAMORFOSIS DAN REGENERASI

OLEH :

KARTIKA NOVI ASTUTI (1319010

SARI (1319010

MUBIN (131901037)

WA YULIARTI (131901038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, serta pengetahuan sehingga makalah Perkembangan Hewan tentang
“Metamorfosis dan Regenerasi” ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW dan para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan hingga zaman terang benderang seperti saat ini.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah


pengetahuan rekan-rekan mahasiswa/i pada khususnya dan para pembaca
umumnya tentang Metamorfosis dan Regenerasi yang merupakan salah satu
bagian dari mata kuliah Perkembangan Hewan. Mudah-mudahan makalah
sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan mudah dipahami oleh
siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana terdapat
kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga
berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Bau-bau, Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
A Pengertian Metamorfosis ............................................................................. 5
B. Tahapan Metamorfosis ................................................................................ 5
C. Jenis-jenis Metamorfosis.............................................................................. 6
D. Pengertian Regenerasi.................................................................................. 7
E. Mekanisme Regenerasi ................................................................................. 7
F. Tipe-tipe Regenerasi ..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sains merupakan pelajaran perlu di pelajari, supaya kita sebagai
calon guru dituntut untuk mengisi pelajaran sains kita mampu
melaksanakannya dengan baik. Sains merupakan ilmu yang berkaitan
dengan alam sekitar yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar
kita dalam kodrat alam suatu salah satu cirri dari makhluk hidup itu
adalah dapat tumbuh dan berkembang biak dalam pertumbuhan yang di
sebut dengan metamorfosis suatu makhluk hidup.
Dalam metamorphosis suatu makhluk hidup itu memiliki beberapa
tahap atau urutan di dalamnya itu memiliki proses yang biasa memakan
waktu beberapa hari. Metamorfosis adalah suatu proses
perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan
penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.
Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel
yang secara radikal berbeda.
Regenerasi ialah memperbaki bagian tubuh yang rusak atau lepas
kembali seperti semula. Regenerasi merupakan suatu peristiwa yang
terjadi atas berapa tahap, yaitu : penyembuhan luka, penyembuhan
jaringan pembentukan blastoma, morfologi dan redeferensiasi.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Metamorfosis ?
2. Tahapan Metamorfosis ?
3. Jenis-Jenis Metamorfosis ?
4. Pengertian regenerasi ?
5. Mekanisme regenerasi ?
6. Contoh regenerasi pada beberapa hewan ?
7. Tipe-tipe regenerasi ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis berasal dari bahasa yunani (Greek), meta yang
berarti di antara, sekitar, setelah, Morphe yang berarti bentuk, dan osis
yang berarti bagian dari. Metamorfosis adalah perubahan/perkembangan
biologi yang terjadi pada diri makhluk hidup berawal dari telur hingga
menjadi dewasa secara sempurna dengan mengalami perubahan pada
bentuk anatomi, morfologi maupun fisiologis. Perubahan yang terjadi pada
fisik disebabkan oleh pertumbuhan dan diferensiasi sel baik secara radikal
maupun dinamik. Secara singkat metamorfosis adalah “Proses
perkembangan biologi yang melibatkan perubahan bentuk struktur
maupun perubahan fungsi organ-organ tubuh makhluk hidup.” Tahapan
Metamorfosis umumnya terjadi dengan fase yang berbeda, seperti telur,
larva, pupa juga nimfa. seringkali juga tanpa fase pupa atau nimfa dan
berakhir menjadi makhluk hidup dewasa atau imago.

B. Tahapan Metamorfosis
1. Telur
Sel telur adalah cikal bakal makhluk hidup yang dimiliki betina,
yang nantinya akan berubah menjadi zigot setelah melalui proses
pembuahan oleh spermatozoa pejantan. Hewan betina akan meletakkan
telur yang sudah dibuahi di tempat yang sesuai dengan perkembangan
calon anaknya. Contohnya nyamuk betina akan menaruh telurnya di
dalam air, karena memang larva nyamuk setelah menetas mereka
hidup di air. Begitu pula dengan kupu-kupu, mereka akan meletakkan
telur-telurnya di dedaunan hal ini karena lava atau hewan muda kupu
kupu mereka pemakan daun.
2. Nimfa
Nimfa adalah bentuk hewan muda yang menyerupai ketika sudah
berbentuk dewasa tetapi dengan ukuran lebih kecil. Pada masa ini
terdapat beberapa bagian organ yang belum tumbuh. Bentuk nimfa
hanya ada pada metamorfosis tidak sempurna.
3. Larfa
Larva kupu kupu yang berupa ulat via Setelah telur menetas
mereka akan menjadi lava atau hewan muda. Fase ini seringkali terjadi
pada metamorfosis amfibi dan serangga. Bentuk larva sangatlah
berbeda dengan hewan tersebut ketika dewasa. Semisal larva nyamuk
atau jentik nyamuk sangat berbeda dengan nyamuk dewasa. Larva
tidak memiliki organ tubuh tertentu ketika sudah dewasa. Pada
serangga tertentu mereka akan sering berganti kulit atau disebut
molting atau ekdisis. Hal ini disebabkan karena ukuran tubuh serangga
semakin membesar. Pada fase ini mereka akan sangat aktif makan.
Pada waktu yang ditentukan larva akan mengurangi bahkan berhenti
makan untuk memasuki fase berikutnya, yaitu pupa.
4. Pupa
Pupa atau kepompong adalah fase transisi. pada kondisi ini
serangga dalam keadaan inaktif (tidak makan). Kepompong dilindungi
oleh rangka luar yang keras disebut dengan kokon. Didalam kokon,
tubuh pupa sangat aktif melakukan metabolisme pembentukan organ-
organ dan bentuk hewan dewasanya. kebutuhan energi mereka
diperoleh dari cadangan makanan dalam tubuh larva. Ketika masih
berupa larva, mereka sangat aktif makan, dikarenakan sebagian
makanan akan disimpan untuk fase pupa ini. Fase pupa ini hanya akan
dijumpai pada serangga atau hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna. misalnya yang terjadi pada nyamuk dan kupu kupu.
5. Imago
Imago kupu kupu setelah menetas Sampai waktu yang ditentukan,
beda hewan beda pula waktu yang diperlukan sampai bisa
bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Pada fase ini, hewan akan
keluar dari kepompong menjadi hewan dewasa dengan bentuk yang
jauh berbeda. Imago memiliki habitat dan cara makan yang berbeda
dengan ketika masih berbentuk larva. Fase hewan dewasa merupakan
fase reproduksi dimana imago akan saling mengadakan perkawinan
(jantan dan betina) yang nantinya akan menghasilkan ratusan telur dan
siklus perkembangbiakan dan pertumbuhan pada hewan tersebut akan
terulang.

C. Jenis-jenis Metamorfosis
Pembagian proses metamorfosis di bagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
Metamorfosis tidak sempurna adalah proses pertumbuhan pada
hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan.
Dikenal dengan istilah hemimetabola. metamorfosis tidak sempurna
terjadi dengan tiga tahapan yaitu mulai dari telur, menetas menjadi
nimfa dan tumbuh menjadi dewasa. Telur – nimfa – imago (dewasa).
Hewan yang baru menetas dari telur mempunyai bentuk sama dengan
hewan yang sudah dewasa. Perubahan hanya terjadi pada bagian tubuh
yang belum mengalami pertumbuhan. Sebagai contohnya belalang,
belalang muda atau nimfa akan tumbuh dan pada bagian belalang yang
belum tumbuh seperti sayap akan muncul dan menjadi imago /
belalang dewasa. Terdapat banyak hewan yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna diantaranya, walang, kepik, kutu daun,
rayap, jangkrik, capung, kecoak, belalang dan juga masih banyak yang
lainnya.
2. Metamorfosis sempurna (holometabola)
Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk yang terjadi
pada serangga dimana larva (hewan muda) mempunyai bentuk yang
sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Biasa dikenal
dengan sebutan holometabola. Biasanya cara makan bahkan habitatnya
pun berbeda. Terdapat masa transisi atau titik perubahan bentuk dari
larva menjadi hewan dewasanya yaitu menjadi kepompong. Samping
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna melewati empat
tahap pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya yaitu telur – larva
– pupa – imago / hewan dewasa. Contoh hewan bermetamorfosis
sempurna adalah nyamuk, lalat, kupu-kupu dan masih banyak yang
lain.

D. Pengertian Regenerasi
Regenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas
kembali seperti semula. Kerusakan itu bervariasi, ada yang ringan seperti
luka dan memar, ada yang sedang yang menyebabkan ujung sebagian
tubuh terbuang, dan ada yang berat yang menyebabkan suatu bagian besar
terbuang. Menurut Blansky (1983), suatu organisme khususnya hewan
memiliki kemampua untuk memperbaiki struktur atau jaringan yang
mengalami kerusakan akibat kecelakaan yang tidak di sengaja karena
kondisi natural atau kerusaan yang di sengaja oleh manusia untuk
keperluan penelitian atau eksperimen. Hilangnya bagian tubuh yang terjadi
ini setiap saat dapat muncul kembali, dan dalam kasus ini proses
memperbaiki diri ini kit sebut sebagai regenerasi.
Dapat di simpulkan bahwa regenerasi adalah kemampua untuk
memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.

E. Mekanisme Regenerasi
Proses regenerasi dalam banyak hal mirip dengan proses
perkembangan embrio. Pembelahan yang cepat, dari sel-sel yang belum
khusus timbullah organisasi yang kompleks dari sel-sel khusus. Proses ini
melibatkan morfogenesis dan diferensiasi seperti perkembangan embrio
akan tetapi paling tidak ada satu cara proses regenerasi yang berbeda dari
proses perkembangan embrio (Kimball, 1983).
Apabila ada tungkai depan salamander yang dibuang, proses perbaikan
pertama ialah penyembuhan luka dengan cara menumbuhkan kulit di atas
luka tersebut kemudian suatu tunas sel-sel yang belum terdiferensiasi
terlihat. Tunas ini mempunyai rupa yang mirip dengan tunas anggota
tubuh pada embrio yang sedang berkembang. Pembelahan yang cepat dari
sel-sel embrio yang belum khusus dari tunas anggota tubuh mungkin
berasal dari dediferensiasi sel-sel khusus demikian, sebagai sel-sel otot
atau sel-sel tulang rawan. Dediferensiasi berarti bahwa sel-sel ini
kehilangan struktur diferensiasinya sebelum berperan dalam tugas
regenerasi. Sel-sel dari anggota tubuh yang sedang regenerasi diatur dan
berdiferensiasi sekali lagi menjadi otot, tulang dan jaringan lainnya yang
dia mencapai dewasa.
Proses regenerasi dapat terjadi pada tingkat sel maupun tingkat organ.
Regenerasi sel yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang
bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki
bagian yang rusak. Sedangkan regenerasi organ dapat diartikan sebagai
kemampuan tubuh suatu organisme untuk menggantikan bagian tubuh
yang rusak baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja (karena
kecelakaan) dengan bagian tubuh yang baru dengan bentuk yang sama
persis dengan sebelumnya. Dipakai contoh salamander (urodela) dalam
penelitian (eksperimen) untuk meneliti proses regenerasi. Satu kaki
salamander ini dipotong dekat pangkal lengan. Terjadilah proses berikut:
Darah mengalir menutupi permukaan luka, lalu membeku, membentuk
“scab” yang sifatnya melindungi. Epitel kulit menyebar di permukaan
luka, di bawah “scab”. Sel epitel itu bergerak secara amoebid. Dan sel
epitel tersebut memerlukan waktu dua hari untuk menutupi luka secara
sempurna. (Pada evertebrata otot bawah kulit ikut berkerut untuk
mempercepat epitel menutupi luka. Dedifferensiasi sel-sel jaringan sekitar
luka, sehingga jaringan-jaringan tersebut akan bersifat muda kembali dan
pluripotent untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru. Matrix tulang
dan tulang rawan melarut, sel-selnya lepas dan bersebar di bawah epitel.
Pembentukan blastema, yakni kuncup regenerasi pada permukaan bekas
luka. Mungkin sudah lepas pada proses ini. Blastema berasal dari
penimbunan sel-sel dedifferensiasi. Proliferasi sel-sel dedifferensiasi
secara mitosis. Proliferasi ini serentak dengan proses dedifferensiasi, dan
memuncak pada waktu blastema dalam besarnya yang maksimal, dan
waktu itu tak membesar lagi. Akhirnya anggota yang diamputasi itu akan
tumbuh lagi sebesar semula, dengan struktur anatomis dan histologis yang
serupa dengan asal (Yatim, 1994).

F. Tipe-tipe Regenerasi
Ada tiga tipe regenerasi, yaitu :
1. Regenerasi morfolaksis yaitu proses perbaikan yang melibatkan
reorganisasi bagian tubuh yang masih tersisa untuk memulihkan
kembali bagian tubuh yang hilang. Pemulihan bagian yang hilang itu
sepenuhnya di ganti oleh jaringan yang masih tertinggal.
2. Regenerasi intermediet melibatkan pembelahan sel-sel tetapi
mempertahankan fungsi sel yang telah terdiferensiasi. Pada regenerasi
ini, sel-sel membelah, tetapi mempertahankan fungsi sel yang telah
terdiferensiasi.
3. Regenerasi epimorfik merupakan salah satu tipe regenerasi yang
melibatkan dediferensiasi struktur dewasa untuk membentuk masa sel
yang belum terdiferensiasi. Masa tersebut di kenal dengan blastema.
Blastema direspisifikasi membentuk struktur baru untuk menggantikan
struktur yang hilang. Regenerasi epimorfik terjadi pada pergantian
membran (alat gerak), contohnya kaki menjadi sirip.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metamorfosis adalah perubahan/perkembangan biologi yang terjadi pada
diri makhluk hidup berawal dari telur hingga menjadi dewasa secara
sempurna dengan mengalami perubahan pada bentuk anatomi, morfologi
maupun fisiologis. Tahapannya dari telur menjadi nimfa kemudian larva
berubah menjadi pupa terus menjadi imago. Ada dua jenis metamorphosis
yaitu metamorfosis sempurna (holometabola) dan metamorfosis tidak
sempurna (hemimetabola).
Regenersi adalah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas
kembali seperti semula. Regenerasi merupakan suatu peristiwa yang
terjadi atas beberapa tahap, yaitu : penyembuhan luka, penyembuhan
jaringan pembentukan blastom, dan morfologi dan redeferensiasi. Ada tiga
tipe regenerasi, yaitu morfolaksis, intermediet, dan epimorfik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami mengakui masih banyak
mengalami kesalahan, diharapkan bagi pembaca agar memberikan
komentar, kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih
baik lagi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Haliffa Pagarra, Asmawati. 2007. Penuntun Pratikum Reproduksi dan


Embriologi. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Blansky, B.I. 1983. An Introduction Embriologi. W.B. Saunders Company,


Philadephia.

Kimball, J.W. 1983. Biologi Edisi Ke-5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Sugianto. 1996. Perkembangan Hewan. Yogyakarta : Gajah Mada University


Press.

Yatim, W. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Bandung : Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai