‘’ METAMORFOSIS ‘’
Nama : Musdahlipah
NIM : A1C419069
Kelas : Reguler A
Ruangan : R-002
UNIVERSITAS JAMBI
2020
A. Judul : METAMORFOSIS
C.Dasar Teori
Menurut Kindangen, dkk ( 2020 : 25), daur hidup pada hewan dimulai dari
telur sampai dewasa dan setiap hewan memiliki daur hidup yang berbedabeda.
Contohnya daur hidup katak akan berbeda dengan daur hidup nyamuk, lalat,
katak, belalang dan hewan lain. Hewan tersebut mengalami perubahan bentuk
tubuh dalam pertumbuhannya. Proses perubahan bentuk hewan ini disebut
metamorfosis. Metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Perbedaan dari kedua jenis metamorfosis terletak pada bentuk tubuh yang
sangat berbeda dimulai dari tahap telur hingga pada tahap dewasa.. Namun pada
hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, tidak akan mengalami
perubahan bentuk yang signifikan seperti pada hewan yang bermetamorfosis
sempurna. Hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna bentuk tubuhnya akan
sama seperti tubuh dewasanya, hanya saja beberapa bagian tubuhnya belum
bertumbuh, seperti pada tahap nimfa yang belum memiliki sayap, namum sayap
itu akan tumbuh pada tahap akhir atau tahap dewasa.
Laju metamorfosis katak sama seperti amfibi yang lain ditentukan oleh
hormon tiroid yang mengatur aktivitas metabolisme. Dalam proses metabolisme
peranan hormon tiroid mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
dan diferensiasi, serta mengontrol metamorfosis katak menjadi dewasa. Faktor
yang berpengaruh terhadap fungsi kerja tiroid adalah yodium. Bila suplay yodium
yang dibutuhkan untuk produksi dihambat maka proses metamorfosis berudu akan
terhambat. Yodium merupakan unsur esensial dalam biosintesis hormon tiroid,
ketersediaan yodium merupakan hal yang sangat penting dalam memacu cepatnya
proses metamorfosis, sehingga untuk mempercepat metamorfosis perlu
penambahan yodium eksternal (Rahman dan Kurniawan, 2014 : 155).
Metamorfosis dapat didefinisikan sebagai serangkaian perubahan
postembrionik yang meliputi hansformasi struktural, fisiologis, biokimia, dan
perilaku. Tiga perubahan utama yang terjadi selama metamorfosis meliputi :
regresi struktur dan fungsi yang hanya penting untukberudu, transformasi struktur
berudu menjadi bentuk yang sesuai saat dewasa, dan perkembangan struktur dan
fungsi de novo yang sangat penting saat dewasa. Pada katak umumnya mode
reproduksi katak termasuk kecebong eksotrofik, sejumlah besar katak memiliki
beberapa bentuk perkembangan endotrofik. Embrio ini memperoleh energi
perkembangannya dari sumber induk (yaitu, biasanya kuning telur) . Pembuahan
biasanya terjadi di luar pada katak, dan beberapa kasus pembuahan internal
dilakukan dengan beberapa cara berbeda (Kusrini, dkk, 2015 : 1).
D. Prosedur Kerja
Larva ( Kecebong)
Hasil
E. Hasil pengamatan
2. Kecebong A. Kepala
B. Ekor
3. Kecebong 2 A. Kepala
kaki B. Ekor
4. Kecebong 4 A. Kepala
kaki B. Ekor
C. Kaki 4
6. Katak A. Mulut
dewasa B. Mata
C. Kaki depan
D. Kaki belakang
F. Pembahasan
Katak betina dan katak jantan tidak memiliki alat kelamin luar.
Pembuahan katak juga terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak betina dan
katak jantan akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada
punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina
akan mengeluarkan ovum ke dalam air atau pun tempat-tempat yang lembab.
Setiap ovum yang dikeluarkan katak betina diselaputi oleh selaput telur atau
membran vitelin. Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah
sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui
saluran telur atau oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang
menggembung yang disebut kantung telur atau uterus. Oviduk katak betina
terpisah dengan ureter (saluran kemih). Oviduk berkelok-kelok dan bermuara di
kloaka. Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan
menyusul mengeluarkan sperma. Sperma yang dihasilkan oleh testis yang
berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam saluran sperma (vas deferens). Vas
deferens katak jantan bersatu dengan ureter (saluran kemih). Dari vas deferens
sperma bermuara di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan
diselimuti oleh cairan kental, sehingga kelompok telur tersebut berbentuk
gumpalan telur.
Adapun tahapan pertama pada metamorfosis pada kataka adalah tahap telur
dimana, telur katak ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang
saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin
terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan
hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan. Lama pengeraman telur
katak tergantung pada spesies dan beberapa faktor luar. Bila suhu rendah maka
akan membuat enzim chorion tidak bekerja dan membuat embrio lama melarutkan
kulit telur sehingga proses penetasan lama terjadi. Faktor luar yang mempengaruhi
pengeraman telur adalah suhu air. Suhu merupakan faktor penting dalam
mempengaruhi proses perkembangan embrio, daya tetas telur dan kecepatan
penyerapan kuning telur. Terbentuknya daerah Gray crescent merupakan awal
untuk proses pembelahan. Proses pembelahan pada telur katak R. cancrivora
terjadi setelah 1 jam fertilisasi (Kasmeri dan Safitri, 2014 : 146)
Selanjutnya pada katak memasuki tahap larva atau kecebong, dimana pada
tahap ini dimana telur bermetamorfosis menjadi kecebong, Kecebong memiliki
kepala besar dan tegak. Bernafas dengan insang dan mulut yang terbuka untuk
makan. Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur dan
melekat pada tumbuhan air dengan alat hisapnya. Makanannya berupa
pitoplankton sehingga kecebong tahap awal merupakan herbivor.
Pada fase ini, kita bisa melihat berudu berubah menjadi seekor katak
muda. Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang. Ekor ini
kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti bumerang. Bersamaan dengan
itu, mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru. Serta celah-celah insang mulai
tertutup dan celah-celah insang digantikan dengan anggota gerak depan. Sejenis
jaringan terbentuk dan membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini
memiliki tiga ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.
Kecebong telah memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol.
Ekornya sangat pendek.
G. Kesimpulan
Kusrini, dkk. 2015. The Reproductive Biology and Larvae of the First Tadpole-
Bearing Frog, Limnonectes larvaepartus. PLOS ONE.
10.1371/journal.pone.0116154 : 2 : 9.
Suryanti, dkk. 2020. Studi Osifikasi dan Morfokinetik Berudu Katak Rana
catesbeiana Shaw. dengan Alizarin Red. e-Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS
(BIOSCIENCE-TROPIC). 5(2) : 52 – 58.
H. Lampiran
Jawab :
Jawab :
a) Fase telur
pembuahan telur pada katak terjadi di luar tubuh betina (pembuahan
eksternal). Katak betina akan mengeluarkan banyak telurnya di air ketika
musim pembuahan, selanjutnya telur-telur tersebut akan dibuahi oleh katak
jantan. telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang
saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan
janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar
kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan
b) Berudu
Pada fase awal ini kecebong juga mulai membentuk organ insan untuk dapat
bertahan hidup di air. Bentuk kecebong akan sempurna setelah 1 minggu,
bentuknya bulat berekor dan insang yang mulai terbentuk masih berada di
luar tubuh (belum terbungkus).
c) Berudu 2 kaki, berudu 4 kaki.
Selama tahap ini, kecebong mulai mengembangkan paru-paru dan telah
mengembangkan kaki belakangnya untuk melompat-lompat. Selama tahap
ini, kecebong menumbuhkan kaki depan, tetapi ekornya masih panjang, yang
mendefinisikannya sebagai kecebong. Premetamorfosis merupakan periode
embrionik dan pertumbuhan awal pada berudu. Salah satu pertumbuhan yang
terjadi pada periode ini adalah pertumbuhan limb bud (calon kaki). Pada
periode prometamorfosis terjadi diferensiasi struktur kaki belakang. periode
akhir dari perkembangan ini adalah periode klimaks metamorfosis.
d) Katak muda
Setelah 5 minggu menjadi kecebong maka katak akan berkembang menjadi
katak muda. Katak muda akan berlangsung selama 3 minggu saja selanjutnya
menjadi katak dewasa.
e) Katak dewasa
Setelah terbentuknya paru-paru untuk katak bernafas di darat maka katak
akan menjadi katak dewasa. Katak dewasa akan berumur sekitar 11 minggu.
Katak dewasa menanggalkan ekornya dan memiliki bentuk sempurna. Katak
akan menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat dan bernapas
menggunakan paru-paru. Kaki-kakinya tumbuh kuat dan memiliki selaput
antar setiap jarinya. Dan pernapasan yang digunakan adalah paru-paru dan
kulit. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan
ketika katak berada di air atau pun di darat.