Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri atau sifat suatu makhluk hidup adalah mampu berkembang
biak. Perkembangbiakan dapat terjadi melalui suatu perkawinan, yang akan
menghasilkan suatu keturunan. Keturunan mewarisi sifat parental, salah satu sifat
yang dikontrol oleh DNA di dalam inti maupun di luar inti. Pewarisan di luar inti
sering dihubungkan dengan efek maternal. Sitoplasma menyediakan lingkungan
tempat gen-gen mengambil peranan. Oleh karena itu induk betina diharapkan
mempengaruhi peranan gen-gen tertentu, lebih banyak daripada induk jantan.
Siklus hidup adalah sebuah rangkaian kejadian yang berulang secara tetap dan
teratur yang menunjukkan suatu perkembangan individu makhluk hidup sejak
dilahirkan sampai akhir pertumbuhan yang dalam proses pertumbuhan tersebut
makhluk hidup mengalami peningkatan ukuran pada semua atau sejumlah bagian
pada tubuhnya. Setiap makhluk hidup pasti mengalami siklus hidup, seperti yang
terdapat pada hewan, hewan memiliki tahapan siklus hidup yang berbeda-beda.
Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas
sampai imago (dewasa) disebut metamorfosis.
Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, siklus hidup hewan dibedakan
menjadi dua, yaitu : siklus hidup tanpa metamorfosis dan siklus hidup dengan
metamorfosis. Metamorfosis terbagi menjadi dua macam yaitu : metamorfosis tidak
sempurna dan metamorfosis sempurna. Metamorfosis tidak sempurna adalah proses
perubahan bentuk hewan yang saat lahir tidak berbeda jauh bentuknya dengan saat
hewan tersebut dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
bentuk muda mirip dengan induknya, tetapi ada bagian-bagian tubuh yang belum
terbentuk, misalnya sayap, metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga
seperti belalang, kecoa, capung. Hewan-hewan yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna tidak mengalami tahap larva dan pupa.
Metamorfosis sempurna adalah siklus hidup hewan yang mengalami proses
perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa yang sangat berbeda.

1
2

Apabila dibandingkan hewan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna


akan mengalami empat tahap dalam siklus hidup nya yaitu tahap : telur, larva, pupa
(kepompong), dewasa (imago). Contohnya, kupu-kupu, nyamuk, lalat buah, dan
katak.
Drosophila melanogaster merupakan jenis serangga biasa yang umumnya
tidak berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah.
Lalat ini merupakan lalat buah yang dapat dengan mudah berkembang biak.
Contohnya dari satu perkawinan saja dapat menghasilkan ratusan keturunan, dan
generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.
Lalat buah merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna karena memiliki tahap pertumbuhan dari telur yang berbeda dengan lalat
buah (Drosophila melanogaster) dewasa yang keberadaan spesiesnya lebih kurang
4500 spesies. Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang kecil, cepat
berkembang biak, siklus hidupnya yang singkat, mudah dipelihara, dan
makanannya yang mudah di dapat. Adapun ciri-ciri dari lalat buah ini yaitu
memiliki tubuh berwarna kuning atau coklat, dan memiliki mata berwarna merah.
Lalat buah ini merupakan hewan yang bisa hidup dimana saja sesuai dengan
habitatnya. Lalat kecil ini menyukai bunga serta buah yang matang. Lalat buah
dewasa umumnya ditemui hidup bergerombolan pada buah-buahan yangmasak dan
mengandung air, misalnya buah pepaya (Carica papaya) serta pisang (Musa
paradisiaca) dan buah lainnya. Sedangkan buahnya tumbuh dan berkembang pada
buah yang membusuk.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster)
2. Membedakan ciri-ciri lalat buah (Drosophila melanogaster) jantan dan
betina.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan sudah mampu mengetahui
bagaimana siklus hidup dari lalat buah (Drosophila melanogaster) serta mampu
membedakan ciri-ciri antara lalat buah (Drosophila melanogaster) jantan dan
betina.

Anda mungkin juga menyukai