Anda di halaman 1dari 3

Nama: Imam Chalish Rafidhul Haque

Kelas : XII MIPA 1


1. Fase Embrionik adalah suatu fase pertumbuhan dan juga perkembangan setiap
makhluk hidup selama masih pada masa embrio atau masa dalam kandungan yang
diawali dari adanya suatu peristiwa fertilisasi sampai kemudian terbentuknya sebuah
janin yang ada di dalam rahim seorang wanita. Fase fertilisasi ini merpakan suatu
masa dimana terjadi pertemuan sel sperma dengan sel telur atau ovum yang kemudian
akan menghasilkan zygote. Lalu zygote itu akan melakukan pembelahan sel.
2. Tahapan fase embrionik ada lima yaitu :

1. Cleavage (Pembelahan sel) Membentuk Morula


2. Morula yaitu proses pembentukan sel seperti sebuah bola yang bulat. Hal ini adalah
akibat dari adanya pembelahan sel yang dilakukan secara terus menerus. Keberadaan sel
antara satu dengan lainnya itu rapat.
3. Blastula yaitu sebuah prose pembentukan lanjutan dari fase morula yang akan terus
mengalami pembelahan. Bentuk dari blastula itu sendiri ditandai dari mulai adanya suatu
perubahan sel dalam mengadakan pelekukan yang dilakukan secara tidak beraturan. pada
blastula itu sendiri mengandung cairan sel yang dikenal dengan cairan blastosoel.
4. Grastula yaitu proses pembentukan lanjutan dari fase blastula. Pada fase ini pelekukan
sudah nampak nyata jelas dan memiliki lapisan pada dinding tubuh embrio yang disertai
dengan adanya rongga tubuh.
5. Organogenesis yaitu suatu proses terbentuknya organ organ yang ada pada tubuh
setiap makhluk hidup (manusia). Organ yang akan dibentuk ini asalnya adalah dari setiap
masing masing jenis lapisan dinding pada tubuh embrio yang ada pada fase gastrula.

3. - Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak. Proses ini ditentukan
oleh sel-sel batang dalam tubuh hewan yang belum mengalami diferensiasi. Pada
organisme yang berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai
proses reproduksi atau berkembang biak

- Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan
dari suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan hewan khususnya serangga dan amfibi menuju
dewasa. Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki truktur dan fungsi tubuh yang
berbeda pada setiap stadium. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon tiroksin dan
triodotironin yang dihasilkan oleh kelenjar Thyroid, di bawah pengaruh TSH (Thyroid
Stimulating hormon)-yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

Metamorfosis serangga (insekta)


Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya tahap metamorfosis yang dialami,
serangga dibedakan menjadi kelompok serangga ametabola, holometabola, dan
hemimetabola.

a. Ametabola
Ametabola merupakan organisme yang tidak mengalami proses metamorfosis.
Stadium yang dimiliki adalah stadium telur dan stadium imago (dewasa). Contohnya
kutu buku yang bertelur kemudian berkembang menjadi dewasa tanpa melakukan
metamorfosis

b. Holometabola
Holometabola merupakan organisme yang mengalami metamorfosis sempurna.
Hewan ini memiliki stadium telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago
(dewasa). Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu.
Stadium telurnya dapat kita amati pada daun, Telur menjadi larva yang sangat aktif
mencari makan dengan cara memakan daun. Stadium larva terjadi beberapa kali
pergantian kulit yang disebut dengan ekdisis. Setelah itu larva akan berubah menjadi
pupa (kepompong). Fase pupa merupakan fase istirahat. Kemudian, pupa
berkembang menjadi kupu-kupu yang mampu terbang dan berkembang biak kembali
untuk menghasilkan telur. Contoh lain holometabola adalah kumbang, ngengat,
semut, dan lebah

c. Hemimetabola
Hemimetabola merupakan organisme yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Stadium yang dimiliki oleh hewan ini adalah telur, larva atau nimfa, semi-imago, dan
imago (dewasa). Contoh hewan kelompok ini adalah kumbang. Stadium telur dapat
kita amati pada pasir sebagai medium peletakan telur. Setelah telur menetas,
terbentuk stadium larva. Setelah itu akan terbentuk stadium semi-imago. Stadium ini
memiliki bentuk morfologi yang sama dengan kumbang imago, tetapi belum
memiliki kemampuan untuk bereproduksi, karena organ reproduksinya belum tumbuh
sempurna. Setelah itu kumbang memasuki stadium imago yang mampu bereproduksi
atau berkembang bia menghasilkan. Contoh lain hemimetabola adalah belalang,
walang sangit, dan lipas.

Metamorfosis katak (amfibi)


Tahap metamorfosis katak pada umumnya dibagi menjadi 3 stadium, yaitu
premetamorfosis, prometamorfosis, dan metamorfosis klimaks. Selama stadium
premetamorfosis, telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi berudu (kecebong).
Berudu bertambah ukurannya dengan sedikit perubahan bentuk tubuh. Pada stadium
prometamorfosis, kaki bagian belakang muncul dan pertumbuhan tubuh terjadi secara
lambat. Selama metamorfosis klimaks, kaki bagian depan muncul dan ekor mulai
menghilang.
4. Hormon Pertumbuhan hewan

1. Hormon Tiroksin berfungsi, untuk mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak


hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
2. Hormon Somatomedin berfungsi, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
3. Hormon Ekdison dan juvenil, Hormon Ekdison dan Juvenil mempengaruhi
perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.

Hormon Pertumbuhan pada manusia.

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar
yang tidak mempunyai saluran.
1. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon ini memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan
hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
2. Hormon pertumbuhan (Growth hormon- GH) Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis
bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya
adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan
tumbuh dengan normal jika kekuranganhormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan hormon terjadi setelah dewasa, akan
menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga.
Kelainan ini disebutakromegali.
3. Hormon testosteron mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tanda-tanda kelamin sekunderpada pria.
4. Hormon estrogen/progresteron mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita.

Anda mungkin juga menyukai