A. Tujuan Pembelajaran
Attitude/ Sikap 1. Memiliki sikap percaya diri yang berlandaskan kepada nilai nilai kebenaran ( SKL : Berkepribadian
Matang dan Berakhlak Mulia )
2. Memiliki sikap bermutu dalam menyajikan hasil karya ( 18 Sikap SIT Ulil Albab )
3. Terbiasa menepati janjinya kepada orang lain ( SKL JSIT : Berkepribadian Matang dan Berakhlak Mulia
)
Knowledge/ 1. Melalui tayangan video/gambar, peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai produk-
Pengetahuan produk bioteknologi dengan benar
2. Melalui permainan, peserta didik mampu menjelaskan tentang pengertian bioteknologi
(bahan, proses, produk, dampak) dengan benar
3. Melalui diskusi dan studi pustaka, peserta didik mampu membedakan dan
mengklasifikasikan antara bioteknologi konvensional dan modern dengan benar
4. Melalui diskusi, peserta didik mampu mendiskusikan penggunaan mikrooorganisme
dalam bioteknologi dan teknik-teknik yang digunakan dalam bioteknologi
beserta contohnya dengan benar
5. Melalui tayangan video, peserta didik mampu menyimpulkan tentang kultur jaringan
dengan benar
6. Melalui tayangan video, peserta didik mampu menjelaskan tentang cloning pada hewan
dengan benar
7. Melalui permainan puzzle, peserta didik mampu mensimulasikan DNA Rekombinan dengan
benar
8. Melalui studi pustaka, peserta didik mampu menyimpulkan hasil kajian tentang dampak
bioteknologi dengan benar
Tahap
Deskripsi Kegiatan Tools Waktu
Kegiatan
Pemberian Acuan
9. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
10. Memberitahukan tentang kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
11. Pembagian kelompok belajar
12. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Rumuskan 1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok mengumpulkan LKPD, Rubrik 35’
(Collaboration) informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka dan format
Membimbing sendiri dalam merumuskan masalah terkait materi dalam penilaian
penyelidikan tanggung
lembar kegiatan/aktivitas belajar/ LKPD.
individu jawab dan
2. Peserta didik mengidentifikasi alternatif solusi terkait masalah
bermutu
yang dirumuskan.
3. Peserta didik membuat rancangan percobaan tentang
pembuatan produk bioteknologi konvensional.
Telaah/ Fase 1 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Gambar 15’
Stimulation memusatkan perhatian pada topik/subtopik jenis- produk
(stimulasi/pemb jenis bioteknologi, dengan cara: bioteknologi
erian
Menayangkan gambar/foto/video tentang produk
rangsangan)
bioteknologi konvensional.
Eksplorasi/ Fase Guru memberikan kesempatan pada peserta didik Format dan 20’
2 Problem untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin rubrik
statement pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian
(pernyataan/ide sikap
gambar/foto/video yang disajikan dan akan dijawab
ntifikasi percaya diri,
melalui kegiatan belajar, seperti:
masalah) dan
Mengapa rasa singkong/beras ketan yang ketrampilan
telah difermentasi menjadi manis?
Rumuskan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan Rubrik dan 30’
(Collaboration)/ untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi format
Fase 3 melalui kegiatan: penilaian
Data collection tanggung
Mengumpulkan data hasil pengamatan pada
(pengumpulan jawab dan
percobaan tentang produk bioteknologi
data) bermutu
konvensional. Buku paket
Membaca tentang jenis-jenis bioteknologi, produk, Smartphone
dan dampak pemanfaatan produk bioteknologi dari
berbagai sumber.
C. Penilaian TERPADU
Lampiran:
1. Instrumen penilaian sikap
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses
pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut instrumen penilaian sikap
1 Alzena Indri R
2 Khansa Zakiyah
3 M. Ikhwan Al Fajri
10 Sekar Dwi W
11 Shokhwatunnisa
Keterangan :
● Percaya diri adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang untuk yakin pada kemampuan yang dimiliki ketika
melakukan unjuk kerja dan presentasi
● Mutu adalah suatu sikap seseorang untuk mekukan suatu pekerjaan dengan standar suatu nilai atau keadaan
tertentu ( gambar)
● Tanggung Jawab adalah kesadaran peserta didik akan kewajiban untuk mengerjakan tugas yang diberikan
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
90 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
76 - 89 = Baik (B)
75 = Cukup (C)
< 75 = Kurang (K)
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 3 = 300
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
4. Kode nilai / predikat :
90 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
76 - 89 = Baik (B)
75 = Cukup (C)
< 75 = Kurang (K)
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Petunjuk :
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek jika temanmu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk
indikator yang kamu amati atau tanda strip jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut
3. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak /ibu guru
Latihan soal/
No Aspek yang Dinilai Ulangan Harian/Tes lisan LKPD Skor
tugas
1 Alzena Indri R
2 Khansa Zakiyah
10 Sekar Dwi W
11 Shokhwatunnisa
Nilai = benar x 2
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai
berikut:
Penilaian Aspek Presentasi
1 Alzena Indri R
2 Khansa Zakiyah
3 M. Ikhwan Al Fajri
10 Sekar Dwi W
11 Shokhwatunnisa
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
Rata-Rata
NilaI Proses (Skala 1-4)
N Nama Judul percobaan (dlm skala
o A B C D E F G H I J K L 100)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah Rata-rata seluruh
percobaan
Skala penilaian proses: 1. Buruk, 2. Sedang, 3. Baik, 4. Baik Sekali
2. New Ideas :
3. Special Moment :
Berdasarkan tabel di atas yang menunjukkan perbedaan ciri bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern yang benar adalah ….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 3 dan 4
e. 1 dan 3
2. Kedelai dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti kecap dan tempe dengan menerapkan bioteknologi
konvensional yaitu fermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa dari bahan yang sama dapat menghasilkan produk
bioteknologi yang berbeda karena ….
a. kecap dan tempe difermentasikan oleh bakteri yang berbeda
b. jenis mikroba mengekskresikan enzim yang berbeda
c. kecap difermentasikan oleh bakteri, sedangkan tempe difermentasikan oleh jamur
d. perbedaan lama fermentasi menghasilkan jenis produk yang berbeda- beda.
3. Pada umumnya, tanaman transgenik mempunyai sifat-sifat unggul yang diinginkan, namun tanaman tersebut dapat
merusak ekosistem, contohnya penanaman tanaman transgenik tahan hama dapat mengakibatkan ...
a. dalam waktu yang lama hama, akan menjadi kebal sehingga memerlukan pestisida dosis tinggi
b. tanaman di sekitarnya yang berbeda jenis tumbuh kerdil karena tanaman transgenik banyak menyerap unsur hara
c. populasi kupu-kupu yang membantu proses penyerbukan musnah dan produksi tanaman menurun
d. hewan yang mengonsumsi tanaman transgenik menjadi mandul karena terkontaminasi gen asing
e. tubuh tanaman transgenik tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga menjadi limbah pertanian
4. Teknologi DNA rekombinan dimanfaatkan dalam dunia kesehatan untuk memproduksi vaksin. Prinsip pembuatan vaksin
dengan teknologi ini adalah..
a. mengisolasi gen pengkode senyawa antigen dari mikrob inangnya untuk dilemahkan dan menghasilkan antigen murni.
b. mensterilkan gen pengkode senyawa antigen pada sel mikrob untuk disisipi dengan plasmid pengode vaksin.
c. memotong gen pengode senyawa antigen pada mikrob untuk digabungkan dengan sel tubuh.
d. menyimpan sel inti tubuh dengan sel pengode seyawa pathogen pada plasmid mikroba.
e. menyuntikkan mikrob pathogen yang sudah dilemahkan ke tubuh sehat agar terbentuk antibodi.
5. Kloning merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan individu yang secara genetik identik dengan induknya.
Teknologi ini apabila diterapkan pada berbagai jenis hewan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan dampak
negatif yaitu….
a. akan terjadi isolasi reproduksi antar spesies
b. menghasilkan individu berumur pendek
c. akan terjadi kepunahan secara missal
d. menurunkan jumlah anggota populasi
e. menurunkan keanekaragaman hayati
@Copyright. LP.BIO.2022/2023.XII.NA
Modul :
https://penilaian-sma.kemdikbud.go.id:4363/emodulsma/detail.php?id=MjAw
LKPD BIOTEKNOLOGI
Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan manusia
STIMULASI
Amati video yang ditayangkan oleh guru melalui LCD mengenai beberapa contoh penerapan
bioteknologi konvensional dan modern sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
Setelah itu, cermatilah wacana tentang beberapa fakta penerapan bioteknologi modern berikut
@Copyright. LP.BIO.2022/2023.XII.NA
Produsen susu bayi Nutrilon Soya mengklaim susu bayi buatannya tak memakai bahan baku kedelai transgenik. Sayang,
dalam selembar surat yang diberikan kepada tim Sigi itu, pihak PT Nutricia Indonesia Sejahtera tak bersedia
diwawancarai.
Apa sebenarnya bahan makanan transgenik? Secara singkat, tanaman transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa
bentuk maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan
tertentu. Misalnya, tomat yang disisipi gen ikan agar tahan beku atau kedelai yang disuntik gen bakteri dalam
tanah. Transgenik menjadi alternatif agar hasil panen tahan dingin, melimpah, dan tahan hama.
Bahkan, tanaman direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut.
Makanan rekayasa transgenik memang sudah menjadi kontroversi sejak 30 tahun silam. Yang jadi
soal adanya rekayasa gen alias kode pembawa keturunan dari suatu makhluk ke makhluk lain
bahkan yang berbeda spesies sekali pun. Para aktivis pembela konsumen dan lingkungan
mengecam rekayasa seperti itu karena dinilai kebablasan dan melawan kodrat alam. Selain tentu
saja tak aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Tak heran jika di sejumlah negara termasuk
Indonesia, produk transgenik kerap menuai protes. Di AS sendiri, teknologi transgenik meluas sejak
tahun 90-an. Data menunjukkan, 63% produksi jagung AS adalah transgenik demikian juga dengan
83% produksi kapas. Porsi terbesar adalah kacang kedelai yang mencapai 89% produksi. Tapi,tak
semua pengembangan transgenik di AS berujung sukses.
Sebagian kalangan memandang produk transgenik tak aman karena proses pembentukannya tak
alami dan bisa menyebabkan mutasi yang luas. Citra transgenik yang negatif ini berujung
kegagalan bagi sebagian petani. Produk pepaya hijau asal Hawaii yang tahan virus ringspot ditolak
negara-negara pengimpornya seperti Kanada dan Jepang. Lalu, bagaimana dengan produk pangan
transgenik lain seperti jagung, kedelai, dan buah-buahan? Jangan harap makanan tersebut ada di
bagian buah dan sayur-sayuran segar di supermarket AS. Hampir seluruh produk transgenik di AS
tak dijual dalam bentuk segar. Hasil pertanian tersebut diproses menjadi makanan atau minuman
ringan. Sirup jagung misalnya, digunakan sebagai pemanis banyak minuman dan makanan. Tak
seperti di Eropa, AS tak mensyaratkan pemberian label bagi produk yang mengandung unsur
transgenik. Jadi tanpa disadari, warga AS juga mengonsumsi produk transgenik.
Walaupun hingga kini belum ada bukti bahwa produk transgenik berbahaya bagi kesehatan.
Produk transgenik terus menuai kontroversi. Pengawasan pemerintah AS pun tetap kendor. Deptan
AS memang mengontrol penanaman tumbuhan transgenic namun tak bertanggung jawab atas
produk yang dilepas ke pasar. Absennya peran FDA (sejenis BPOM di Indonesia) terhadap produk
pangan transgenik menyebabkan kebanyakan jagung dan kacang kedelai segar transgenik kerap
menjadi makanan hewan dan ternak. Pertanian transgenik saat ini telah merambah 21 negara
dengan total luas lahan mencapai 90 juta hektare. Dalam 10 tahun terakhir, tingkat pertumbuhan
mencapai 47 kali lipat. Nilai bisnis produk transgenik kini menembus Rp 50 triliun.
Monsanto menjadi perusahaan AS yang merajai pasar pertanian transgenik dunia. Namun di
Indonesia, Monsanto kurang menuai sukses. Perusahaan ini bahkan mendapat izin
mengkomersilkan puluhan ribu hektare kapas transgenik jenis bolgard di Bulukumba, Sulawesi
Selatan, pada tahun 2000-an. Proyek ini gagal bahkan menuai protes petani. Pasalnya, hasil panen
tak seperti yang dijanjikan Monsanto. Jejak transgenik Monsanto juga ditemukan di Kediri, Jawa
Timur. Sekitar empat tahun silam, perusahaan yang berkantor pusat di St. Louis, Missouri, AS ini
menguji coba jagung round up yang tahan hama dan herbisida. Upaya ini pun berhenti di tengah
jalan.
Praktis, tak ada satu pun tanaman transgenik yang tumbuh di Tanah Air. Namun, ini tak berarti pasar Indonesia tak
kebanjiran bahan pangan mau pun produk olahan berbahan dasar transgenik. Buktinya, tim Sigi yang mencoba
menelusuri konsumsi kedelai impor mendapati kenyataan yang mencengangkan. Kedelai AS menjadi primadona warga di
Kediri yang selama ini terkenal sebagai kota penghasil tahu dan tempe terbesar di Jawa Timur. Ini lantaran kedelai
AS berkualitas baik dan bersih. Ironisnya, para perajin sama sekali tak tahu jika kedelai yang mereka beli adalah kedelai
transgenik.
Tapi benarkah kedelai yang mereka pakai untuk membuat tahu adalah kedelai transgenik? Tim Sigi mencoba
menguji tahu asal Kediri di laboratorium genetika yang terakreditasi secara internasional. Diujikan pula sejumlah produk
pangan lain yang pernah diuji YLKI. Berdasarkan uji PCR ( polymerase chain reaction), tahu-tahu dan produk makanan
tersebut positif mengandung unsur transgenik. Bisa dikatakan, produk transgenik tanpa disadari sudah menjadi makanan
keseharian terutama makanan berbahan kedelai dan jagung impor. Kenyataan inilah yang disayangkan YLKI. Pemerintah
@Copyright. LP.BIO.2022/2023.XII.NA
dianggap tak berbuat banyak. Padahal di negara-negara Eropa, produk transgenik diberi label agar konsumen tahu dan
bisa menentukan pilihan. Di Indonesia sendiri, telah terbit Peraturan Pemerintah No. 69/1999 dan PP No.28/2004
tentang Pencantuman Label Produk Transgenik. Namun hal ini seolah hanya menjadi macan kertas.
Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai lembaga yang bertugas mengawasi setiap peredaran obat dan
makanan di negeri ini mempunyai sejumlah dalih. Kepala BPOM, Husniah Thamrin menyebut bahan transgenik aman
dan diperbolehkan beredar melalui Undang-undang Nomor 7 tentang Pangan yang diterbitkan tahun 1996. Husniah
juga menunggu terbentuknya komite keamanan pangan dan produk transgenik. Begitu juga Departemen Pertanian.
Menteri Pertanian Anton Apriantono menjelaskan bahwa tak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa unsur transgenik
mengganggu kesehatan. "Yang diperlukan adalah pelabelan," tambah Anton Apriantono.
Jika sudah begini, semua kembali kepada konsumen. Konsumen menjadi raja yang menentukan mau mengkonsumsi
makanan hasil rekayasa genetika atau tidak. Konsumen memiliki banyak hak antara lain hak keamanan serta mendapat
informasi yang benar dan tepat atas semua barang. Dan ironisnya, hak itu yang belum sepenuhnya didapat untuk kasus
makanan berbahan transgenik di Tanah Air.
(Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/128519/bahaya-tidak-unsur-transgenik)
IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasikan sebanyak-banyaknya permasalahan yang kalian temukan dari video dan juga wacana
yang telah dibaca. Rumuskan permasalahan-permasalahan tersebut dalam bentuk pertanyaan.
1. ………………………………………….
2. ………………………………………….
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
6. ………………………………………...
7. ………………………………………..
8. ………………………………………..
9. ………………………………………..
10. ………………………………………..
11. ………………………………………..
12. ………………………………………..
13. ………………………………………...
14. ………………………………………..
15. ………………………………………... Dst.
MENGUMPULKAN DATA
Kumpulkan data berupa fakta atau informasi melalui kajian pustaka dengan menggunakan buku
sumber maupun sumber internet guna menjawab permasalahan yang telah kalian rumuskan
sebelumnya.
@Copyright. LP.BIO.2022/2023.XII.NA
Lakukan pengolahan data atau informasi yang sudah diperoleh sebagai jawaban atas pertanyaan
berupa tulisan, tabel maupun dalam bentuk bagan tahapan proses secara kreatif.
N Contoh penerapan Tahapan Manfaat Dampak
o bioteknologi modern proses negatif
Kalian dapat berkreasi dalam melakukan pengolahan data baik dalam bentuk tabel seperti contoh
di atas maupun dalam bentuk bagan, gambar ataupun bentuk lain. Jika bagian yang disediakan
tidak cukup, maka kalian dapat menyajikan pada kertas karton yang telah disediakan.
GENERALISASI
Buatlah kesimpulan hasil diskusi kalian, kemudian tuliskan kesimpulan tersebut pada kertas HVS
berwarna yang telah disediakan dan tempelkan pada tempat yang telah disediakan. Selanjutnya
masing-masing perwakilan kelompok bertanggung jawab untuk membacakan hasil kesimpulan
yang telah dibuat kepada seluruh anggota kelas.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
@Copyright. LP.BIO.2022/2023.XII.NA
PROGRAM PENGAYAAN
SMAIT ULIL ALBAB TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Nama Sekolah : SMAIT Ulil Albab
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Ulangan Harian ke- :…
Kompetensi Dasar : 3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan Indikator : ..................................................................................................................................
Kelas/ Semester : XII/ 2
penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia ..........................................................................................................................................................................
Bentuk Pengayaan :
4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip ....................
Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method
Keterangan
Nilai Indikator yang Nilai Tes
No. Nama Siswa Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran (Tuntas/Tdk
Ulangan dikuasai Pengayaan
Tuntas)
Cibitung, …………………………
Guru Mata Pelajaran
Nur Alifiyanti, S.P.,M.Pd
NIY. 10.77.01
PROGRAM REMEDIAL
SMAIT ULIL ALBAB TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Nama Sekolah : SMAIT Ulil Albab Kelas/ Semester : XII/ 2
Mata Pelajaran : BIOLOGI Bentuk Pengayaan :
Ulangan Harian ke- :…
Kompetensi Dasar : 3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan Indikator : ..................................................................................................................................
Kelas/ Semester :
penerapannya
Bentuk Soal sebagai upaya peningkatan
: kesejahteraan manusia ..........................................................................................................................................................................
4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip ....................
Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method
Keterangan
Nilai Indikator yang belum Nilai Tes
No. Nama Siswa Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran (Tuntas/Tdk
Ulangan dikuasai Remedial
Tuntas)
Cibitung, …………………………
NIY. 10.77.01