Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada hewan yang
melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut dimulai dari setelah
penetasan atau kelahiran hewan tersebut (hatching). Perubahan bentuk atau struktur ini
melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Dari morfologi, anatomi bahkan sampai ke
fisiologisnya bisa saja mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini terjadi secara periodik
(dalam masa tertentu) dan merupakan siklus hidup yang melekat pada hewan. Beberapa
hewan yang mengalami bentuk yang sangat berbeda ketika muda dengan dewasanya.
Sedangkan pada beberapa yang lain hanya memiliki bentuk yang sama, hanya saja ukuran
dan perkembangan organnya yang berbeda. Jadi, kedua hal itu yang menjadi perbedaan pada
metamorfosisnya. Pada hewan yang berubah bentuk dari tubuhnya yang tidak mirip sama
sekali dengan masa mudanya maka itu disebut dengan metamorfosis sempurna, sedangkan
pada hewan yang tidak berubah bentuknya melainkan hanya beberapa organ saja yang
mengalami perkembangan disebut dengan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna adalah perubahan struktur atau bentuk tubuh pada hewan yang
berubah total antara masa mudanya dengan masa dewasanya. Dikenal dengan istilah
holometabola. Perubahannya bahkan bisa sampai ke perubahan cara makan dan juga
habitatnya. Fase transisi yang di alami oleh hewan ini merupakan titik perubahan hingga
menjadi bentuk dewasanya. Ada empat fase dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan
pada metamorfosis sempurna ini, yaitu:

Telur Larva Pupa (Hewan Muda) Dewasa

Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna, hewan juga akan mengalami perubahan
struktur pada tubuhnya akan tetapi tidak terlalu mencolok, beberapa hanya organ saja yang
mengalami perubahan fisiologisnya. Metamorfosis tidak sempurna ini disebut dengan
hemimetabola. Siklus metamorfosisnya lebih singkat dari metamorfosis sempurna, yaitu:

Telur Nimfa (Hewan Muda) Dewasa


2.2 Stadium Larva Dalam Suatu Individu

Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda sehingga pada fase ini
hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh karena itulah, induknya meletakkan telur-telur
tersebut pada tempat yang sesuai dengan jenis makanannya sehingga bisa terus berkembang
dan mempertahankan hidupnya. Contohnya pada larva kupu-kupu yang sebelum menjadi
kupu-kupu merupakan ulat yang dimana tempat ia hinggap akan sangat aktif dalam memakan
dedaunan untuk di jadikan makanannya agar terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya.
Fase ini membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari.
Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut hewan dengan
eksoskeleton akan mengalami pergantian kulit, hal ini sangat di butuhkan karena ukuran
tubuhnya semakin hari akan semakin membesar sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru
untuk ukuran tubuh barunya yang semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa terjadi
sampai beberapa kali dan pada waktu tertentu bergantung pada jenis spesiesnya, juga untuk
lama waktunya, dan ketika sudah mencapai batas maka pergantian tersebut akan berhenti
untuk makan sehingga akan mengalami perkembangan untuk melanjutkan ke fase berikutnya.
Perubahan pada setiap tubuh hewan ini di control oleh hormonal yang terdapat di dalam
tubuh larva tersebut.
Larva dibedakan menjadi dua jenis larva utama yaitu, larva primer dan larva sekunder.
Larva primer merupakan larva yang memiliki struktur dan morfologi yang sangat berbeda
dengan hewan dewasanya. Contohnya seperti larva sea urchin, merupakan organisme simetris
bilateral yang mengapung diantara dan mengumpulkan makanan di plankton lautan terbuka.
Sea urchin adalah pentameral (diorganisir dengan simetris lima kali lipat) dan diberi makan
dengan cara menggores alga dari bebatuan di dasar laut. Tidak ada kesamaan bentuk
dewasanya dalam struktur tubuh remajanya. Sedangkan larva sekunder merupakan larva yang
memiliki struktur dasar tubuh yang sama dengan dewasanya. Contohnya seperti larva kupu-
kupu yang berupa ulat. Terlepas dari perbedaan yang jelas antara ulat dan kupu-kupu, kedua
tahap kehidupan ini sama-sama mempertahankan sumbu simetris dan perkembangannya
dengan cara menghapus dan memodifikasi bagian-bagian yang lama diimbangi dengan
penambahan struktur baru ke dalam kerangka yang sudah ada sebelumnya. Demikian dengan
kecebong dan katak. Dimana kecebong termasuk ke dalam larva sekunder karena struktur
tubuhnya tersusun dengan pola yang sama seperti hewan dewasanya (katak).
BAB III

KESIMPULAN

Metamorfosis adalah suatu perubahan individu mahluk hidup dari telur sampai menjadi
dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan bentuk morfologi,anatomi bahkan
fisiologis.

Metamorfosis pada dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Metamorfosis sempurna merupakan jenis perubahan hewan yang melalui 4 tahapan


pertumbuhan dan perubahan, yakni: Telur ---> Larva --> Pupa --> Dewasa.
Metamorfosis ini disebut juga dengan istilah holometabola atau holometabolisme.
Adapun contoh hewan yang dikategorikan mengalami metamorfosis sempurna adalah
katak.
2. Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap telur yang
menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi imago (dewasa).
Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi berukuran lebih kecil
dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian
kulit),setiap kali setelah molting mahluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan
dewasa.

Contoh metamorfosis tidak sempurna pada belalang, kecoak, capung, jangkrik, walang,
tonggeret, dan lainnya masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai