Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya hewan merupakan makhluk hidup yang mempunyai
perjalanan hidup dari mulai hewan lahir sampai mati. Perjalanan hidup hewan
atau sering kita sebut sebagai daur hidup hewan. Daur hidup pada hewan berbeda-
beda antara hewan yang melahirkan dengan hewan yang bertelur. Anak dari
hewan yang melahirkan, ketika lahir hampir mirip dengan induknya, yang
membedakan mungkin hanyalah bulu dan ukurannya. Sedangkan hewan yang
bertelur dibedakan menjadi dua. Pertama, anak hewan yang bertelur ketika
menetas hampir mirip dengan induknya. Kedua, anak hewan yang bertelur ketika
menetas tidak mirip dengan induknya. Untuk dapat menjadi seperti induknya,
hewan tersebut mengalami metamorfosis. Daur hidup hewan dapat dengan
metamorfosis dan tanpa metamorfosis.Metamorfosis artinya proses pertumbuhan
fisik atau biologis hewan yang memengaruhi bentuk atau struktur
tubuhnya. Metamorfosis merupakan tahap perubahan bentuk yang dialami hewan
sejak menetas hingga menjadi hewan dewasa. Marilah kita pelajari daur hidup
hewan, baik yang mengalami metamorfosis maupun yang tidak mengalami
metamorfosis.Pada proses metamorfosis, terjadi proses fisik, yaitu pergantian
kulit, serangga biasanya mengalami empat kali perubahan warna kulit, saat proses
metamorfosis berlangsung, katak bernapas dengan insang. Setelah metamorfosis
selesai, katak bernapas dengan paru-paru. Ada hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna. Akan tetapi, ada pula hewan yang metamorfosisnya tidak
sempurna.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana daur hidup hewan yang melahirkan dan bertelur?
2. Apa perbedaan hewan yang mengalami metamorfosis dan tidak mengalami
metamorfosis?
3. Apa perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Daur hidup hewan yang melahirkan dan bertelur


Daur hidup merupakan perjalanan hidup pada hewan, mulai dari hewan
tersebut lahir sampai mati. Daur hidup pada hewan berbeda-beda antara hewan
yang melahirkan dengan hewan yang bertelur. Anak dari hewan yang melahirkan,
ketika lahir hampir mirip dengan induknya, yang membedakan mungkin hanyalah
bulu dan ukurannya. Sedangkan hewan yang bertelur dibedakan menjadi dua.
Pertama, anak hewan yang bertelur ketika menetas hampir mirip dengan
induknya, misalnya pada ayam dan burung. Kedua, anak hewan yang bertelur
ketika menetas tidak mirip dengan induknya. Untuk dapat menjadi seperti
induknya, hewan tersebut mengalami metamorfosis. Daur hidup hewan dapat
dengan metamorfosis dan tanpa metamorfosis.Kata metamorfosis berasal dari
bahasa Yunani, yaitu meta yang berarti "sekitar, di antara, setelah", morphe yang
berarti "bentuk", dan osis yang bisa diartikan "bagian dari". Jadi, metamorfosis
artinya proses pertumbuhan fisik atau biologis hewan yang memengaruhi bentuk
atau struktur tubuhnya. Metamorfosis merupakan tahap perubahan bentuk yang
dialami hewan sejak menetas hingga menjadi hewan dewasa. Marilah kita pelajari
daur hidup hewan, baik yang mengalami metamorfosis maupun yang tidak
mengalami metamorfosis.Pada proses metamorfosis, terjadi proses fisik, yaitu
pergantian kulit, serangga biasanya mengalami empat kali perubahan warna kulit,
saat proses metamorfosis berlangsung, katak bernapas dengan insang. Setelah
metamorfosis selesai, katak bernapas dengan paru-paru. Ada hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna. Akan tetapi, ada pula hewan yang
metamorfosisnya tidak sempurna.

B. Perbedaan hewan yang mengalami metamorfosis dan yang tidak


mengalami metamorfosis.
1. Daur hidup hewan tanpa metamorfosis
Apakah kamu di rumah punya hewan piaraan, misalnya ayam atau
kucing? Coba perhatikan anak hewan piaraanmu itu atau anak hewan-hewan

2
yang ada di sekitarmu. Sebagian besar hewan yang ada di sekitar kita
mengalami daur hidup tanpa metamorfosis. Daur hidup tanpa metamorfosis
tidak mengakibatkan perubahan bentuk tubuh yang sangat berbeda. Beberapa
contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis adalah ayam, kucing,
kambing, ikan dan burung.
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam dierami
selama kurang lebih 21 hari agar dapat menetas. Setelah menetas, anak ayam
mirip dengan induknya, yang membedakan hanyalah ukuran dan bulunya yang
masihhalus. Akhirnya, ketika sudah besar, ayam betina menjadi seperti
induknya. Ayam jantan menjadi seperti ayam jantan (jago) dewasa.
Kucing merupakan contoh lain hewan yang tidak mengalami
metamorfosis. Kucing beranak menghasilkan kucing anakan dengan ukuran
tubuh kecil. Bayi kucing matanya belum membuka dan kondisinya lemah.
Oleh karena itu, induknya siap menjaga dan melindunginya dari pemangsa
lain dan kondisi lingkungan yang membahayakan. Pada usia 3 bulan atau
lebih, anak kucing disapih. Pada usia setahun atau lebih anak kucing sudah
mencapai dewasa.
2. Daur hidup hewan dengan metamorfosis
Berdasarkan prosesnya, terdapat dua macam metamorfosis, yaitu
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali
bentuknya dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna memiliki ciri-ciri:
1) saat menetas bentuk hewan jauh berbeda dari induknya,
2) mengalami masa pupa atau kepompong,
3) urutan metamorfosis: telur larva pupa hewan dewasa.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu,
nyamuk, dan lalat.
1. Daur hidup kupu-kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya
berada dipermukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat memakan
dedaunan untuk mempertahankan hidupnya, setelah itu ulat membuat

3
sarang dengan air liurnya. Air liurnya mengeras membentuk semacam
benang sutera, benang itu menutup seluruh tubuh ulat. Keadaan ulat yang
terbungkus benang itu disebut kepompong. Setelah itu kepompong
berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu dewasa berkembangbiak deng
bertelur. Dari telur ini, daur hidup kupu-kupu dimulai lagi.
2. Daur hidup lalat
Lalat mengalami metamorfosis sempurna. Lalat bertelur di tempat-
tempat yang kotor, telur menetas menjadi larva, larva berkembang menjadi
pupa. Selanjutnya pupa berkembang menjadi lalat. Lalat akan mencari
makan di tempat yang kotor juga. Adapun skema metamorfosis lalat
adalah:
3. Daur hidup katak
Katak mengalami metamorfosis sempurna. Katak merupakan hewan
amfibi, yaitu hewan yang dapat hidup di dua tempat yaitu darat dan air.
Katak bertelur di dalam air. Telur katak akan menetas menjadi berudu atau
kecebong. Berudu di dalam air bernapas dengan insang dan memakan
plankton atau hewan kecil dalam air. Setelah dewasa, katak keluar dari air
dan bernapas dengan paru-paru dan kulit (saat dalam air). Katak makan
serangga yang ada di sekitarnya. Adapun skema metamorfosis katak
adalah:

b. Metamorfosis tidak sempurna


Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap) adalah perubahan
hewan yang tidak terlalu bereda bentuknya saat lahir dibandingkan setelah
dewasa.
Metamorfosis tidak sempurna memiliki ciri-ciri:
1) saat menetas bentuk hewan sudah mirip induknya,
2) tidak mengalami masa pupa atau kepompong,
3) urutan metamorfosis: telur hewan muda hewan dewasa.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu
jangkrik, lipas atau kecoak, belalang, dan capung.

4
1. Daur hidup lipas atau kecoak
Lipas atau kecoak merupakan hewan yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna. Daur hidup kecoak dimulai dari telur, kemudian menetas
menjadi lipas muda. Bentuknya mirip dengan kecoak dewasa bedanya tidak
bersayap. Kecoa muda tumbuh menjadi dewasa. Kecoak tidak melalui tahap
pupa, oleh karena itu metamorfosis kecoak tidak sempurna. Kecoak dewasa
memiliki sayap dan dapat terbang. Kecoak bertelur diair kotor. Dari sini daur
hidup kecoak dimulai lagi.

Perbedaan Metamormosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna


No. Metamorfosis Sempurna Metamorfosis tidak Sempurna
1. saat menetas bentuk hewan saat menetas bentuk hewan sudah mirip
jauh berbeda dari induknya induknya
2. mengalami masa pupa atau tidak mengalami masa pupa atau
kepompong kepompong
3. urutan metamorfosis: telur urutan metamorfosis: telur hewan muda
larva pupa hewan hewan dewasa.
dewasa.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Daur hidup merupakan perjalanan hidup pada hewan, mulai dari hewan
tersebut lahir sampai mati. Daur hidup pada hewan berbeda-beda antara hewan
yang melahirkan dengan hewan yang bertelur. Anak dari hewan yang melahirkan,
ketika lahir hampir mirip dengan induknya, yang membedakan mungkin hanyalah
bulu dan ukurannya. Sedangkan hewan yang bertelur dibedakan menjadi dua.
Pertama, anak hewan yang bertelur ketika menetas hampir mirip dengan
induknya, misalnya pada ayam dan burung. Kedua, anak hewan yang bertelur
ketika menetas tidak mirip dengan induknya.
Daur hidup hewan dibedakan menjadi dua yaitu daur hidup hewan tanpa
metamorfosis dan daur hidup hewan dengan metamorfosis. Pada daur hidup tanpa
metamorfosis mengakibatkan perubahan bentuk tubuh yang sangat berbeda.
Sedangkan pada daur hidup hewan dengan metamorfosis dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Pada metamorfosis ada 2 macam yaitu Metamorfosis sempurna (lengkap)
yaitu perubahan hewan yang sangat berbeda bentuknya dibandingkan pada saat
lahir. Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap) yaitu perubahan hewan yang
tidak terlalu berbeda bentuknya saat lahir dibandingkan setelah dewasa.

6
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami limpahan rahmat
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah tentang Hewan Invertebrata ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju
jalan yang terang benderang yakni agama islam.
Makalah ini disusun dengan tujuan pertama memahami dan mendalami hewan
invertebrata. Kedua memenuhi tugas diskusi dan pembuatan makalah secara
kelompok. Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam agar dapat dipelajari oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi
khususnya jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna, karena itulah kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-
teman sangat kami harapkan.

Padangsidimpuan, 23 Oktober 2017


Hormat kami,

Penulis

i7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN


A. Daur Hidup Hewan yang Melahirkan dan Bertelur ............................... 2
B. Perbedaan Hewan yang Mengalami Metamorfosis dan yang tidak
mengalami Metamorfosis ....................................................................... 2

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... iii

8ii
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi dan Didik Priyandoko. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas X . Jakarta :
Piranti Darma Kalokatama.

Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS
Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

iii
9

Anda mungkin juga menyukai