Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METAMORFOSIS

Dosen Pengampu Mata Kuliah Biologi Dasar


Iin Dwi Aristy Putri, S.Km., M.Kes

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS 4E

 A.Wafda 1801414314
 Dian Maulidianti S 1801414199
 Indar 1801414066
 Lalu Suparman 1801414340

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Ilmu Pendiidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi materi tentang
Metamorfosis. Atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah
membimbing dan mengajarkan Mata Kuliah Biologi Dasar sehingga makalah ini
bisa terselesaikan.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini,
semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palopo, 03 April
2020 

                                                                                
                        Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1 Pengertian Metamorfosis......................................................................... 2
2.2 Jenis-Jenis Metamorfosis......................................................................... 2
2.2.1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola).................................... 2
2.2.2 Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)......................... 5
BAB 3. PENUTUP.............................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 7
3.2 Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik
mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini
melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan
differensiasi sel (Mysience, 2008). Metamorfosis biasanya terjadi pada fase
berbeda-beda, dimulai dari larva atau nimfa, kadang-kadang melewati fase pupa,
dan berakhir sebagai spesies dewasa. Ada dua macam metamorfosis utama pada
serangga, hemimetabolisme dan holometabolisme.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai metamorfosis pada hewan, penulis
menjelaskan mengenai pengertian dan jenis-jenis metamorfosis pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan metamorfosis?
2. Apa saja jenis-jenis metamorfosis?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami metamorfosis.
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis metamorfosis.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada
hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut
dimulai dari setelah penetasan atau kelahiran hewan (hatching). Perubahan bentuk
atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan diferensiasi sel. Dari morfologi,
anatomi bahkan sampai ke fisiologisnya bisa saja mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan ini terjadi secara periodik (dalam masa tertentu) dan
merupakan siklus hidup yang melekat pada hewan. Beberapa hewan yang
mengalami bentuk yang sangat berbeda ketika muda dengan dewasanya.
Sedangkan pada beberapa yang lain hanya memiliki bentuk yang sama, hanya saja
ukuran dan perkembangan organnya yang berbeda. Jadi, antara kedua itu menjadi
perbedaan pada metamorfosisnya. Pada hewan yang berubah bentuk dari
tubuhnya yang tidak mirip sama sekali dengan masa mudanya maka itu disebut
dengan metamorfosis sempurna sedangkan pada hewan yang tidak berubah
bentuknya melainkan hanya beberapa organ saja yang mengalami perkembangan
disebut dengan metamorfosis tidak sempurna.

2.2 Jenis – Jenis Metamorfosis


2.2.1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
Metamorfosis sempurna adalah perubahan struktur atau bentuk tubuh pada
hewan yang berubah total antara masa mudanya dengan masa dewasanya. Dikenal
dengan istilah holometabola. Perubahannya bahkan bisa sampai ke perubahan cara
makan dan juga habitatnya. Fase transisi yang di alami oleh hewan ini merupakan
titik perubahan hingga menjadi bentuk dewasanya.
Ciri-ciri Metamorfosis Sempurna:
1. Memiliki perbedaan bentuk yang sangat berbeda antara fase pupa dan fase
imago.
2. Pasti melalui fase pupa atau kepompong.
Ada empat fase dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada
metamorfosis sempurna ini, yaitu:
1) Pada kupu-kupu

2
Gambar 1. Proses Metamorfosis pada Kupu-Kupu

 Fase Telur
Hewan-hewan betina yang telah menetaskan telurnya akan meletakkan telur
tersebut ditempat yang sesuai dengan kebutuhan dengan perkembangan calon
anaknya. Contohnya seperti pada kupu-kupu yang meletakkan telur di bagian
permukaan daun, ini di karenakan hewan muda tersebut merupakan jenis hewan
herbivora atau pemakan tumbuhan. Dari awal peletakan telur hingga telur menetas
membutuhkan waktu antara 3 sampai 5 hari. Pada fase telur ini, embrio hasil
fertilisasi sel telur dengan sel sperma akan terus menerus mengalami pembelahan
hingga akan membentuk organ-organ yang ketika sampai pada batas waktu
tertentu maka akan mengalami perkembangan lanjut bergantung pada jenis spesies
hewan tersebut.

 Fase Larva
Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda sehingga
pada fase ini hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh karena itulah,
induknya meletakkan telur-telur tersebut pada tempat yang sesuai dengan jenis
makanannya sehingga bisa terus berkembang dan mempertahankan hidupnya.
Contohnya pada larva kupu-kupu yang sebelum menjadi kupu-kupu merupakan
ulat yang dimana tempat ia hinggap akan sangat aktif dalam memakan dedaunan
untuk di jadikan makanannya agar terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya.
Fase ini membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari.
Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut hewan
dengan eksoskeleton makan akan mengalami pergantian kulit, ini sangat di
butuhkan karena ukurannya tubuhnya semakin hari akan semakin membesar
sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru untuk ukuran tubuh barunya yang
semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa terjadi sampai beberapa kali dan
pada waktu tertentu bergantung pada jenis spesiesnya juga untuk lama waktunya
dan pada waktunya juga akan berhenti untuk makan sehingga akan mengalami
perkembangan untuk melanjutkan ke fase berikutnya. Perubahan pada setiap
tubuh hewan ini di control oleh hormonal yang terdapat di dalam tubuh larva
tersebut.

 Fase Pupa        
Pupa ini sering juga disebut sebagai kepompong yang merupakan fase
transisi penuh yang akan merubah bentuk dari semasa menjadi larva muda untuk
menuju ke hewan dewasa. Fase ini biasanya membutuhkan waktu 7 sampai 20
hari tergantung spesiesnya. Tubuh kepompong ini dilindungi oleh rangka luar
yang lumayan keras yang disebut dengan kokon. Pada fase ini, sebagian besar dari
serangga akan berada dalam kondisi inaktif (tidak makan dalam beberapa waktu).
Akan tetapi di dalam kokonnya, pupa akan sangat aktif membelah melakukan
metabolisme tubuh untuk pembentukan organ-organ baru dan menuju ke bentuk

3
hewan dewasanya. Kebutuhan makan dan energinya di peroleh dari cadangan
makanan yang telah di konsumsi sebanyak mungkin ketika pada masa menjadi
larva tadi. Fase pupa ini memiliki waktu yang bervariasi untuk menjadi hewan
dewasanya.

 Fase Dewasa
Pada fase ini, disebut juga dengan imago (hewan dewasanya) cara untuk
beradaptasi, mendapatkan makanan bahkan sampai ke habitatnya umumnya akan
berubah dan berbeda dengan semasa menjadi larva. Fase imago ini merupakan
fase reproduksi dimana hewan akan mengadakan perkawinan antara jantan dan
betina yang akan membentuk ratusan telur-telur baru dan akan kembali lagi ke
siklus awalnya.

2) Pada katak

Gambar 2. Proses Metamorfosis pada Katak

Dimulai dari telur yang setelah memakan waktu kurang lebih sepuluh hari,
telur katak tersebut akan bertransformasi menjadi apa yang disebut dengan
berudu. Berudu ini seperti ikan kecil berwarna hitam yang memiliki struktur tubuh
yang belum sempurna. Meski demikian, pada usia dua hari, berudu tersebut akan
memiliki insang yang digunakannya untung bernafas. Menginjak usia kurang
lebih 3 minggu, insang pada berudu secara alamiah akan hilang sebab tertutup
oleh kulit yang tumbuh. Memasuki umur delapan minggu, pada berudu akan
dijumpai kaki belakang yang mulai tumbuh. Selanjutnya, saat kaki belakang telah
besarm baru kemudian kaki depan perlahan muncul sampai akhirnya tumbuh
secara terus menerus hingga berudu mencapai usia kira-kira dua belas minggu.
Selanjutnya, pada berudu juga akan muncul ekor yang terlihat pendek.
Selanjutnya, berudu juga akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan secara
perlahan menjelma menjadi katak yang dewasa dengan struktur badan yang
sempurna.

4
Beberapa hewan yang bermetamorfosis sempurna yaitu katak dan kupu-
kupu, nyamuk, lalat dan masih banyak lainnya.

2.2.2 Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)


Pada metamorfosis tidak sempurna, hewan juga akan mengalami
perubahan struktur pada tubuhnya akan tetapi tidak terlalu mencolok, beberapa
hanya organ saja yang mengalami perubahan fisiologisnya. Metamorfosis tidak
sempurna ini disebut dengan hemimetabola.
Ciri-ciri Metamorfosis Tidak Sempurna
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna:
1. Perubahan bentuk tubuh antara fase nimfa dan fase imago tidak mencolok,
hanya terdapat sedikit perbedaan.
2. Tidak mengalami fase pupa/kepompong.
Siklus metamorphosis tidak sempurna lebih singkat dari metamorfosis
sempurna, yaitu:
Telur — nimfa — imago (dewasa)

Gambar 3. Metamorfosis tidak sempurna kecoa

1. Telur
Tidak jauh beda dengan pada metamorfosis sempurna, di siklus ini telur-
telurnya juga di letakkan pada tempat yang sesuai dan pastinya aman untuk
perkembangan si embrio. Embrio-embrio ini di lindungi dengan struktur telur
yang memiliki cangkang yang terbuat dari zat kitin. Sampai pada waktunya akan
menetas menjadi nimfa.

5
2. Nimfa
Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi
berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan
mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali setelah molting mahluk hidup itu
kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa. Berbeda dengan kelompok
holometabola, hemimetabola lagsung memiliki bentuk hewan yang sesungguhnya,
nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan untuk kematangan organ reproduksi. Nimfa juga mengalami
eksdisis untuk mengganti kerangka luar tubuhnya akibat pertumbuhan yang
membuat ukuran tubuhnya makin membesar.

3. Imago (Dewasa)
Imago disini telah memiliki kematangan untuk bereproduksi dan siap untuk
melakukan perkawinan. Dikarenakan pada imago hewan telah berkembang
menjadi dewasa. Siklus ini akan kembali terulang pada hewan-hewan yang
berkembang melalui siklus ini.
Contoh hewan yang bermetamorfosis seperti ini adalah: belalang, kecoak,
capung, jangkrik, walang, tonggeret, dan lainnya masih banyak lagi.

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metamorfosis adalah suatu perubahan individu mahluk hidup dari telur
sampai menjadi dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan bentuk
morfologi, anatomi bahkan fisiologis.
Metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua. yaitu:
1. Metamorfosis sempurna merupakan jenis perubahan hewan yang melalui 4
tahapan pertumbuhan dan perubahan, yakni: Telur ---> Larva --> Pupa -->
Dewasa. Metamorfosis ini disebut juga dengan istilah holometabola atau
holometabolisme.
Contoh hewan yang dikategorikan mengalami metamorfosis sempurna adalah
kupu-kupu, katak, nyamuk, dan lain-lain.
2. Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap telur
yang menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi
imago (dewasa). Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa
tetapi berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa
akan mengalami molting (pergantian kulit), setiap kali setelah molting mahluk
hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa.
Contoh metamorfosis tidak sempurna yaitu belalang, kecoa, capung, jangkrik,
dan lain-lain.

3.2 Saran
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa
yang dimaksud dengan metamorfosis. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga kami meminta kritik dan sarannya yang bersifat relevan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mysience. 2008. Metamorfosis Kupu-Kupu. Mysienceblogs.com


Rianti, Koni. Makalah Metamorfosis Kupu-Kupu. 2017. Magetan.
Konirianti.blogspot.com
Shikamaru, Janex. 2017. Metamorfosis. Ternate: Institut Agama Islam Negeri
(IAIN)
Sudi. 2011. Metamorfosis. Sudi8iologi.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai