Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : Menerapkan seleksi benih ikan secara tradisional,


semi intensif, intensif
Indikator : 1. Menjelaskan perhitungan daya dukung kolam

2. Menjelaskan ciri-ciri benih ikan yang baik

3. Teknik seleksi benih ikan

4. Perhitungan padat penebaran

5. menjelaskan teknik penebaran benih ikan

1. Menjelaskan teknik sampling ikan


2. Perhitungan populasi
3. Teknik pengelolaan media pembesaran

MATERI PELAJARAN

A. Perhitungan daya dukung kolam

Carying capacity
Adalah daya dukung kolam menyangkut kelimpahan pakan alami, ketersediaan oksigen
serta minimalnya faktor penggangu hidup ikan.

Luas kolam ukuran 5m x 4m, jika padat tebar ikan lele 200 ekor/m 2. Berapakah
daya tampung kolam tersebut....

Rumus : = P x Lx padat tebar

= 5m x 4m x 200 ekor/m2

= 20 m2 x 200 ekor/m2

= 4000 ekor

B. Ciri-ciri benih ikan yang baik

a. Organ tubuh lengkap


b. Berukuran seragam
c. Respon terhadap gangguan
d. Posisi tubuh di dalam air normal
e. Menghadap dan melawan arus ketika diberi arus
f. Berwarna cerah
g. Tidak membawa penyakit

Ciri – ciri benih ikan yang baik pada masing-masing ikan adalah
a. Ciri – ciri benih ikan gurame yang baik
1. Keadaan sisik mengkilat
2. Di air selalu aktif berenang
3. Ukuran seragam
4. Harus bebas dari segala macam jenis penyakit
b. Ciri – ciri benih ikan mas yang baik
1. Diketahui asal-usul nya, umur, kesehatan dan keseragaman ukuran dalam
populasinya
2. Induknya unggul
3. Tidak terinfeksi penyakit
c. Ciri – ciri benih ikan nila yang baik
1. Diketahui asal usul, umur, kesehatan dan keesragaman ukuran dalam
populasinya
2. Berasal dari induk unggul dan tidak terinfeksi penyakit
3. Tidak cacat/ tidak luka di tubuhnya
4. Bewarna cerah
5. Gerakan aktif
Ciri-ciri benih ikan nila jantan:
- Sisik nila jantan lebih besar
- Alat kelamin jantan berupa satu lubang dipapila yang berfungsi sebagai
muara urine dan sperma
- Sisik bawah dagu dan perut bewarna gelap
- Sirip punggung dan sirip ekor bergaris hitam yang terputus-putus
Ciri-ciri benih ikan nila betina:
- Sisiknya lebih kecil
- Alat kelamin terdiri dari 2 lubang yang juga terletak dipapila. Salah satu
lubang untuk muara urine dan satunya lagi untuk pengeluaran telur
- Sisik bawah dagu dan perut bewarna putih atau cerah
- Sirip punggung dan sirip ekor ikan nila bergaris tidak terputus-putus

d. Ciri – ciri benur udang yang baik


1. Umur dan ukuran benur harus seragam
2. Bila dikejutkan benur sehat akan melentik
3. Benur bewarna tidak pucat
4. Badan benur tidak bengkok dan tidak cacat
e. Ciri – ciri benih ikan bawal yang baik adalah:
1. Sehat,
2. tidak cacat dan tidak membawa penyakit
3. Anggota tubuh lengkap
4. Aktif bergerak
5. Ukuran seragam
6. Jenis unggul
f. Ciri – ciri benih ikan kakap adalah :
1. Sehat
2. Anggota tubuh lengkap
3. Ukuran seragam
4. Tidak cacat
5. Tidak membawa bibit penyakit
6. Jenis unggul
7. Burayak umur 1-3 bulan warna gelap dan setelah menjadi gelondongan umur 3-
5 bulan warna terang dengan bagian punggung bewarna coklat kebiru – biruan
yang selanjutnya berubah menjadi ke abu-abuan dengan sirip bewarna abu –
abu gelap

g. Ciri – ciri benih teripang yang baik adalah


1. Bewarna cerah
2. Tidak cacat
3. Bila dipegang tidak cepat lembek dan lendir tidak terlalu banyak
4. Gerakannya aktif
5. Tubuh tidak bengkok atau tidak menggelembung

C. Teknik seleksi benih ikan

1. Pengertian seleksi
Seleksi adalah proses pemisahan benih ikan menurut ukuran.

Dalam satu periode pemeliharaan ikan biasanya ukueran larva/ benih ikan sangat
beragam. Untuk itu ikan perlu di seleksi dan di pisahkan menurut ukuran. Larva ikan
yang berukuran kecil atau tidak memenuhi standar pendederan di pelihara lagi.
Penyeleksian larva ikan dilakukan bersamaan dengan panen. Ikan dalam bak sebaiknya
di seleksi saat berada dalam hapa. Caranya dengan menggiring ikan kesalah satu sudut
hapa, lalu di seleksi satu persatu

2. Tujuan seleksi
a. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas
b. Agar tercapai tingkat keseragaman ukuran
c. Sehat
d. Tidak cacat
e. Memiliki laju pertumbuhan yang baik
f. Kanibal/non kanibal
3. Pembagian seleksi
Seleksi dibagi 2 kelompok

a. Seleksi massal
b. Seleksi individu

D. Perhitungan padat penebaran benih

Contoh : jika dalam wadah ukuran 7 x3 m dengan ketinggian air 1 meter akan
ditebar benih bandeng dengan padat tebar 25 ekor/liter, berapa banyak benih yang
akan ditebar

Jawab : = 7m x 3m

= 21 m3 x 25 ekor/liter

= 525.000 ekor

E. Teknik penebaran benih ikan

Penebaran benih adalah memasukkan benih-benih ikan ke dalam wadah


budidaya dengan dengan padat penebaran tertentu. Benih yang akan ditebar
bisa berasal dari alam, dan bisa juga berasal dari panti-panti pembenihan
ikan (hatchery).
Padat penebaran benih adalah jumlah (biomassa) benih yang ditebar per
meter persegi luas wadah. Padat penebaran benih ini sangat penting untuk
diperhatikan karena akan dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan yang
dipelihara. Apabila dalam suatu kolam pembesaran ditebar benih ikan dalam
jumlah yang banyak, sedangkan daya dukung kolam tidak memungkinkan
untuk itu maka akan terjadi kegagalan dalam kegiatan tersebut, demikian
juga sebaliknya apabila terlalu jarang penebaran benihnya akan tidak efisien
pengelolaannya sehingga hasilnya akan tidak optimal. Dalam budidaya ikan
di air tenang padat penebarannya relatif lebih sedikit yaitu sekitar 5 ekor/m 2,
dan ini berbeda dengan budidaya ikan di kolam air deras atau di karamba
jaring apung. Sebagai contoh apabila kita mempunyai kolam seluas 200 m2,
maka akan dibutuhkan benih untuk ditebar sebanyak 200 m 2 x 5 ekor/m2 =
1000 ekor.
Ukuran benih yang ditebar akan menentukan lama waktu pemeliharaan
sampai panen. Apabila kita menebar benih yang berukuran besar maka akan
memerlukan waktu pemeliharaan yang pendek, demikian juga sebaliknya
apabila menggunakan benih yang berukuran kecil tentu akan memerlukan
waktu pemeliharaan yang agak lama/panjang.

Dalam penebaran benih agar dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan


pembesaran, harus memperhatikan aspek-aspek seperti di bawah ini:

b. Harus berasal dari benih yang baik

c. Proses seleksi benih


Dalam memilih benih yang akan ditebarkan pada kolam selain harus
memiliki kriteria yang baik seperti disebutkan di atas juga harus melalui
proses pemilihan yang ketat.

3. Prosedur penebaran benih


Sebelum ditebar, benih terlebih dahulu diadaptasikan (aklimitasi) dengan
media pembesaran. Aklimatisasi ada 2 cara yaitu:
a. Aklimitasi suhu
dilakukan dengan cara mengapungkan wadah pengangkutan benih di permukaan
air dalam
wadah pembesaran,
d. aklimitasi peubah lingkungan lainnya
dilakukan dengan memasukkan air ke dalam wadah pengangkutan benih
ikan sedikit demi sedikit. Sesudah dilakukan aklimatisasi terhadap benih
maka benih siap untuk ditebarkan.

F. Teknik sampling ikan

Pengertian sampling

Sampling adalah suatu kegiatan mengambil beberapa contoh / sampel ikan


untuk di ukur dan di hitung.

G. Perhitungan populasi
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : 3.5 Menerapkan pengelolaan pakan pembesaran ikan


secara tradisional, semi intensif, intensif
4.5 Menerapkan pengelolaan pakan benih ikan secara
tradisional, semi intensif, intensif
Indikator : 1. Sifat dan kebiasaan makan ikan
2.Jenis dan ukuran pakan ikan
3.Penentuan jumlah pemberian pakan ikan
4.Teknik pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan
dan tingkah laku komoditas
5.Perhitungan FCR
6. Perhitungan efisiensi pakan

MATERI PELAJARAN

A. Sifat dan Kebiasaan Makan Ikan

a. Kebiasaan makan ikan

Secara umum kebiasan makan dan cara makan ikan terdiri dari aspek tempat
makan atau lokasi makan, waktu makan ikan, cara makan ikan dan jenis
makanan kegemaran ikan. Kedua kebiasaan itu tidak sama antara jenis ikan
yang satu dan jenis ikan yang lainnya.

 Kebiasan makan ikan berdasarkan tempat

Ikan dasar perairan (demersal) yakni ikan jenis ini banyak


menghabiskan aktifitasnya didasar perairan. Contohnya lele dan patin.
Ikan lapisan tengah perairan yakni ikan yang mencari makanan yang
mengapung ditengah perairan, ikan jenis ini hanya sewaktu-waktu
muncul kepermukaan air atau berenang didasar perairan. Contohnya
ikan mas dan ikan bawal. Ikan permukaan perairan yakni ikan yang
mencari makanan di permukaan air, umumnya ikan ini menghabiskan
waktunya lebih lama berada dilapisan atas perairan (ikan pelagis).
Contohnya gurami, nila, mujair. Ikan menempel yakni ikan pemakan
bahan organik yang menempel pada substrat (benda yang terdapat
didalam air) baik yang berada didalam kolam air (lapisan tengah)
maupun yang berada didasar perairan. Contoh ikan nilem dan sapu-
sapu.

 Kebiasaan makan ikan berdasarkan waktu


Jenis ikan yang aktif mencari makan pada siang hari (diurnal), aktifitas
makannya banyak dilakukan pada siang hari, pada malam hari mereka lebih
banyak beristirahat. Contohnya ikan mas, nila, bawal dan gurame. Jenis ikan
yang aktif mencari makan pada malam hari (nocturnal). Ikan yang masuk
dalam kategori ini jarang mencari makanan pada siang hari. Contoh ikan lele
dan ikan patin

b. Sifat makan ikan

Ada 3 sifat makan ikan yaitu:

 Ikan pemakan daging

 Ikan pemakan tumbuhan

 Ikan pemakan segala (omnivora)

1. Sifat ikan gurame

Ikan gurame termasuk jenis ikan pemakan segala (omnivora).


Larva gurame masih kecil memakan binatang renik (rotifera,
infusoria, moina, daphnia). Benih gurame menyenangi larva
serangnga, crustacea, zooplankton dan cacing sutera. Setelah
besar gurame cenderung memakan dedaunan dari tumbuhan air

2. Sifat ikan nila

3. Sifat ikan lele

4. Sifat ikan patin

c. Kebiasaan makan ikan

B. JENIS DAN UKURAN PAKAN IKAN

a. Jenis dan ukuran pakan ikan lele berbeda-beda. pakannya dapat berupa pellet tipe FF999,781-SP,781-2 DAN 781 serta pakan alternatif seperti

cincangan bekicot dan cincangan daging ayam.

b. untuk ikan gurame jenis daun talas, daun pepaya, dedak dan pellet. ukuran pellet untuk pembesaran ikan berbeda-beda yaitu: F500, F 700, F

999.

c. Untuk ikan nila jenis pellet ukurannya: PF 1000, PF 999, CP 781-2, 781

Anda mungkin juga menyukai