Pisces
Amphibia
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. empat basah tersebut dan
bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk
(bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-
tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Reptil
Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan
memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai)
dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka
menghidupi setiap benua kecuali Antartika.
Aves
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai
Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung
unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di
seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini
secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh
adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya;
adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau “berdarah panas”. Otak mengatur sistem
peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus,
yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi
ilmiah yang dipakai.
Keberadaannya di bumi ini dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Tak
jarang, kelompok invertebrata ini juga ikut mengambil begitu banyak peran dalam kehidupan
kita baik peran yang menguntungkan maupun merugikan. Berdasarkan hal tersebut, pada materi
kali ini, MateriIpa membahas peranan invertebrata dalam kehidupan.
Berikut ini adalah beberapa peranan invertebrata dalam kehidupan berdasarkan beberapa bidang:
1. Sumber pangan/makanan
Beberapa filum dari kelompok invertebrata dapat menjadi sumber makanan bagi manusia dan
juga hewan lainnya. Anggota kelompok Mollusca (seperti kerang hijau, cumi, gurita), Crustacea
(udang-udangan), dan beberapa Insekta (serangga) menjadi sumber makanan yang kaya protein
khususnya bagi manusia. Tidak hanya itu, faktor jumlahnya yang melimpah di alam menjadikan
banyak anggota invertebrata sebagai sumber makanan bagi kelompok vertebrata ataupun
invertebrata itu sendiri.
2. Bidang lingkungan
3. Bidang kesehatan
Dalam bidang kesehatan, beberapa anggotanya dapat bertindak sebagai obat dan juga bertindak
sebagai parasit serta menimbulkan penyakit berbahaya bagi manusia khususnya anggota filum
Platyhelminthes dan Nemathelminthes.
Menghasilkan senyawa bioaktif untuk dijadikan obat, dapat ditemukan pada anggota
Porifera yang bersimbiosis dengan bakteri.
Terapi kesehatan, seperti penggunaan lintah dan akupunktur menggunakan sengatan
lebah.
Sebagai parasit yang merugikan kesehatan manusia dan hewan vertebrata lain. Misalnya
cacing perut penyebab penyakit ascaris, cacing tambang, cacing rambut penyebab
penyakit kaki gajah.
Sebagai vektor pembawa penyakit, misalnya penyakit yang dibawa oleh lalat dan parasit
penyebab penyakit yang dibawa oleh nyamuk.
4. Bidang pertanian
Membantu penyerbukan untuk tanaman pertanian, seperti yang dilakukan oleh lebah,
kupu-kupu, dan serangga lain.
Membantu menyuburkan, menggemburkan, aerasi tanah, seperti yang dilakukan oleh
cacing tanah.
Sebagai hama perusak tanaman, seperti yang dilakukan oleh lalat buah, walang sangit,
belalang dan anggota Mollusca seperti bekicot.
5. Bidang peternakan
Sebagai penghasil madu. Lebah madu dan beberapa spesies lain dari anggota Insecta
yang dapat menghasilkan madu telah banyak diternak untuk diambil madunya.
Penghasil bahan sutra. Ulat sutra dapat dibudidayakan untuk bisa diambil kepompongnya
yang menjadi bahan benang sutra.
Beberapa spesies seperti cacing tanah dan beberapa jenis serangga sengaja dibudidayakan
untuk dijadikan bahan baku obat, makanan, kosmetik, dan pakan hewan.
Parasit pada hewan ternak. Hewan ternak bisa menjadi host bagi banyak spesies parasit
seperti dari golongan Platyhelminthes dan Nemathelminthes. Keberadaan mereka dapat
mengganggu kesehatan ternak. Selain itu, parasit pada hewan ternak dapat juga berpindah
pada manusia yang mengonsumsinya.
6. Bidang pendidikan/penelitian
Struktur tubuhnya yang sederhana menjadikan invertebrata sebagai objek penelitian. Seperti
pada lalat buah sering dijadikan objek penelitian bidang genetika, pengamatan perkembangan
embrio menggunakan landak laut sebagai objeknya, dan invertebrata juga bisa digunakan sebagai
kajian bio-indikator pencemaran/perubahan lingkungan. Selain itu, beberapa spesies serangga
juga digunakan sebagai sumber informasi penting dalam bidang forensik. Saat ini studi tentang
invertebrata masih terus dilakukan karena kemungkinan besar masih terdapat banyak spesies
yang belum teridentifikasi.
Selain hal di atas, beberapa spesies yang termasuk kelompok invertebrata dapat
memenuhi kebutuhan manusia selain kebutuhan primer, misalnya terdapat spesies dalam
filum Mollusca dapat menghasilkan mutiara. Mutiara dijadikan sebagai perhiasan bagi
manusia dan bahan baku kosmetik.
Cangkang beberapa anggota Mollusca juga banyak dijadikan sebagai hiasan. Beberapa
serangga (Insecta) yang mempunyai morfologi yang indah dapat diawetkan sebagai
cendramata.
Beberapa spesies spons dapat dijadikan sebagai alat untuk menggosok badan dan
perkakas.