Nim : 210101143
Mata Kuliah : Ilmu Kalam
Dosen Pengampu : M. Wahyudi. M.Pd
● PERTAMA, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam
hatinya.
● KEDUA, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan
Syiah.
● KETIGA, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan
yang dianut lawan-lawan syiah.
● KEEMPAT, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan.
Doktrin Ajaran Syiah
Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. Al 'Adl, bahwa Allah SWT
adalah Maha Adil. An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syiah meyakini
keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat
manusia.
Kitab Suci Syiah
• Murji'ah Ekstrem berpendapat setiap muslim yang beriman kepada Allah dan
kemudian menyatakan kekufuran secara lisan dia tidak dikatakan kafir, karena iman
dan kafir tempatnya didalam hati bukan pada bagian lain dari tubuh manusia, sekalipun
seseorang itu menyembah berhala bagi Allah orang itu tetap seorang yang sempurna
keimanannya.
● Tokoh utama golongan ini ialah Hasan
Bin Bilal Muzni, Abu Sallat Samman
Tokoh-tokoh dan Dirar Bin Umar. Dalam
Murji'ah perkembangan selanjutnya, golongan
ini terbagi menjadi kelompok moderat
dipelopori Hasan Bin Muhammad Bin
Ali Bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu
Yusuf dan beberapa para ahli hadits
sementara kelompok ekstrem
dipelopori Jahm Bin Shafwan.
Ajaran-ajaran pokok Murji'ah
● Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Jadi pengikut golongan ini tak
dituntut membuktikan keimanan dalam perbuatan sehari-hari. Ini
merupakan sesuatu yang janggal dan sulit diterima kalangan Murji'ah itu
sendiri, karena iman dan amal perbuatan dalam Islam merupakan satu
kesatuan yang harus selaras dan berkesinambungan.
● Selama meyakini 2 kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa besar
tak dihukum kafir. Hukuman terhadap perbuatan manusia ditangguhkan,
artinya hanya Allah yang berhak menjatuhkannya di akhirat.
Kesimpulan
Syiah adalah salah satu ajaran agama atau sekte dalam agama Islam. Dalam keyakinan
Syiah dikatakan bahwa rasul dalam agama Islam, Muhammad, menunjuk Ali bin Abi
Thalib sebagai penggantinya dan Imam setelahnya, terutama pada acara Ghadir Khum,
tetapi gagal menjadi khalifah sebagai akibat dari insiden di Saqifah.
Mazhab Khawarij telah tumbuh dan berkembang dengan cara yang keras dan ekstrim
dalam memahami ajaran islam. Kehidupan dan lingkungan yang tidak begitu kondusif
menjadikan mereka memahami ajaran Islam apa adanya tanpa ada usaha untuk
memahami lebih lanjut tentang makna apa saja yang terkandung dalam wahyu Allah
SWT. Pengkafiran yang begitu mudah mereka lontarkan bagi orang-orang yang di luar
paham mereka telah menyulut perpecahan bahkan pertumpahan darah yang tidak
sedikit. Bagaimanapun islam datang bukan sebagai sebuah aliran yang
mengelompokkan manusia tapi lebih pada menyatukan manusia, tergantung pada
masing-masing individu bagaimana memahami dan mengamalkanya.
Aliran Murji’ah yang terpenting dalam kehidupan beragama adalah aspek iman dan
kemudian amal. Jika seseorang masih beriman, berarti dia tetap mukmin, bukan kafir
walaupun ia melakukan dosa besar. Adapun hukuman bagi dosa besar itu terserah
kepada Tuhan, akan diampuni atau tidak. Dan dikatakan Murji’ah karena ada
sekelompok orang yang menyatakan diri tidak ingin terlibat dalam pertentangan
politik yang terjadi antara Ali dan Mu’awiyah.
Syukron
Katsiron