Anda di halaman 1dari 15

Elfia Nis'atun 2101.01.

133
PAI 3 D
M. WAHYUDI, M. Pd.
ALIRAN MURJI'AH ,KHAWARIJ DAN
SYI'AH
A. Sejarah aliran Murjiah
• Kata Murjiah berasal dari kata irja atau
arjaa yang berarti penangguhan, dan
pengharapan. Kata arjaa juga memiliki arti
memberi harapan, yakni memberi harapan
kepada pelaku dosa besar untuk
memperoleh pengampunan dan rahmat
Allah.
B. Doktrin-Doktrin Aliran Murjiah
Ajaran-ajaran Murjiah pada dasarnya
bersumber dari gagasan atau doktrin irja atau
arjaa yang diaplikasikan dalam banyak
persoalan yang doktrin irja
diimplementasikan dengan sikap politik netral
ataupun nonblok, yang hampir selalu
diekpresikan dengan sikap diam. Itulah
sebabnya kelompok Murjiah dikenal pula
sebagai the queietists (kelompok bungkam).
C. Sekte-Sekte Dan Ajaran Dalam Aliran
Murjiah
Sekte dalam aliran Murjiah tidak jelas
jumlahnya karena masing-masing ahli
memiliki pendapat masing-masing. Al-
baghdadi membagi mereka dalam tiga
golongan, yakni Al Murjiah yang
dipengaruhi ajaran-ajaran Al-Qodariyah, al-
murjiah yang di pengaruhi ajaran-ajaran al-
jabariyah, dan al-murjiah yang tidak
dipengaruhi keduanya.
D. Tokoh-Tokoh Aliran Dalam Murjiah
• Pemimpin utama aliran Murjiah ialah Hasan
ibn Bilal Al Muzni, Abu Salat As-sammam
dan Dirar ibn Umar. Dari segi politik,
Murjiah sangat menguntungkan pada
khalifah, semasa Bani Umayyah karena
dengan dogma mereka dapat mencegah
pemberontakan terhadapat pemerintah.
A. Pengertian Khawarij
• Khawarij adalah aliran kalam tertua dalam
islam. Aliran ini muncul di tengah tengah
kemelut politik yang terjadi di kalangan
kaum muslimin pada masa khalifah Ali Bin
Abi Thalib. Mereka ini kelompok Al-Qurra
dan Al-Huffazh.
B. Perkembangan Ilmu Khawarij
• Khawarij, sebagaimana telah dikemukakan, telah
menjadikan imamah/khalifah/politik sebagai
doktrin sentral yang memicu timbulnya doktrin-
doktrin teologis lainya. Radikalitas yang melekat
pada watak dan perbuatan kelompok Khawarij
menyebabkannya sangat rentan pada perpecahan,
baik secara internal kaum Khawarij maupun
secara eksternal dengan sesame kelompok islam
lainnya.
C. Doktrin-Doktrin Khawarij

Diantara Doktrin-doktrin dari segi politik yang


dikembangkan oleh khawarij:
A. Khalifah atau imam harus di pilih secara
bebas oleh seluruh umat islam.
• B. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan
Arab. Dengan demikian setiap orang muslim
berhak menjadi khalifah apabila sudah
memenuhi syarat.
Diantara Doktrin-doktrin dari segi teologi yang
dikembangkan oleh khawarij:
• Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut
muslim sehingga harus di bunuh. Yang sangat
anarkis ( kacau ) lagi, mereka menganggap bahwa
seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak
mau membunuh bmuslim lain yang telah di anggap
kafir dengan resiko ia menanggung beban harus
dilenyap Seseorang harus menghindari pimpinan
yang menyeleweng
Diantara Doktrin-doktrin dari segi teologi sosial
yang dikembangkan oleh khawarij:

A.Amar ma’ruf nahi mungkar

B.Memalingkan ayat-ayat Al Qur’an yang tampak


mutasyabihat ( samar).
C. Al Qur’an adalah makhluk
• D. Manusia bebas memutuskan perbuatannya
bukan dari Tuhan
• D. Sifat-Sifat Khawarij
1. Suka mencela dan menganggap sesat
2. Berprasangka Buruk
3. Berlebihan dalam beribadah
A. Definisi Syi’ah
Syiah berasal dari bahasa Arab yaitu “Syīʿah”
yang berarti pengikut juga mengandung
makna pendukung dan pecinta, juga dapat
diartikan kelompok. Dengan demikian apabila
ada umgkapan “syiah Ali” itu berarti “pengikut
Ali”.
• Menurut bahasa, Syi‟ah berasal dari bahasa
Arab Sya‟a yasyi‟u syi‟an syi‟atan yang
berarti pendukung atau pembela.
B. Latar Belakang Kemunculan Syiah
• Golongan Syiah muncul pada akhir masa
khalifah ketiga, Utsman kemudian tumbuh dan
berkembang pada masa khalifah Ali. Ali sendiri
tidak pernah berusaha untuk
mengembangkannya, tetapi bakat-bakat yang
dimilikinya telah mendorong perkembangan itu.
Ketika Ali wafat perkembangan ke-Syiah-an itu
menjadi mazhab-mazhab.
C. Perkembangan Paham Syiah di Indonesia

Syiah mendapat pengikut yang besar terutama


pada masa Dinasti Amawiyah. Hal ini menurut
Abu Zahrah merupakan akibat perlakuan
kasar dan kejam Dinasti ini terhadap Ahlul
Bait sebagai contoh Yazid Ibn Mu‟awiyah
memerintahkan pasukannya yang dipimpin
oleh Ibn Ziyad, untuk memenggal kepala Ali di
Karbala.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai