Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL KHAWARIJ

Disusun oleh: -Fitriah Andina Anwar (2303020004)


-Husniyyah (2303020017)

PENGERTIAN
Khawarij merupakan aliran yang pertama muncul dalam dalam khasanah
sejarah keislaman, aliran ini muncul Ketika terjadi peperangan Siffin (abad ke-1
H/ke-8 M), yaitu peperangan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan
Muawiyah bin Abi Sufyan.
Khawarij dapat diartikan orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin
Abi Thalib. Meskipun awalnya Khawarij muncul karena persoalan politik,
tetapi dalam perkembangan nya golongan ini banyak berbicara masalah
teologis.
Alasan mendasar yang membuat golongan ini keluar dari barisan Ali
adalah ketidaksetujuan mereka terhadap arbitrase atau tahkim yang dijalankan
Ali dalam menyelesaikan masalah dengan Muawiyah.

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG KEMUNCULAN KHAWARIJ


Khalifah Utsman wafat pada tahun 655 M dibunuh oleh pemberontak
yang tidak puas dengan kebijaksanaan politik Utsman yang disetir oleh ambisi
keluarganya. Setelah Utsman wafat, Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi
Khalifah (655-661 M), akan tetapi tidak semua pemuka pada waktu itu bai`at
sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar dan Utsman. Mereka menuduh Ali
terlibat dalam pembunuhan Utsman dan menuntut pertanggungjawaban Ali.
Situasi atas wafatnya Utsman belum pulih, Talhah dan Zubair yang di dukung
oleh Aisyah datang dari Makkah memberontak Ali, perang pun tidak dapat
dihindarkan (656 M), Talhah dan Zubair mati terbunuh dalam perang jamal
tersebut dan Aisyah dapat diselamatkan, kemenangan di pihak Ali.
Serangan kedua dating dari Muawiyah, gubernur Damaskus pada tahun
658 M, terjadilah perang Siffin di Irak antara pasukan Ali dengan pasukan
Muawiyah yang hampir dimenangkan oleh pihak Ali, akan tetapi pada saat itu
muncul inisiatif Muawiyah atas saran Amr bin Ash untuk mengadakan tahkim,
arbitrase. Pasukan Muawiyah serentak mengusung mushaf Al-Qur`an keatas
sambil menyerukan tahkim berdasarkan Al-Qur`an.

SEKTE DALAM KHAWARIJ


Menurut Nasution sekte dalam Khawarij digolongkan dalam 6 sekte, yaitu:
1. Al-Muhakkimah
Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut Ali, disebut
golongan Al-Muhakkimah. Bagi mereka, Ali, Muawiyah, kedua hakim
yang dipilih Amr bin Ash dan Abu Musa Al-Asy`ari dan semua orang
yang menyetujui arbitrasi bersalah dan kafir. Selanjutnya hukum kafir ini
mereka luaskan artinya sehingga termasuk kedalamnya tiap orang yang
berbuat dosa besar.

2. Al-Azariqah
Sekte yang dibidani Nafi ibn Al-Azraq, seorang pemimpin
pemberani berkepribadian kuat, yang diberi gelar Amirul Mukminin. Al-
Azariqah termasuk subsekte pertama yang tidak setuju dengan pola
gerakan politic ansich. Al-Azariqah lantas memperluas aliran sekte
mereka pada persoalan teologi. Mereka mengembangkan doktrin sisi
eksoteris agama, seperti sholat, puasa, dan zakat termasuk bagian dari
iman. Menurut mereka tema iman tidak cukup diyakini saja. Maka
seseorang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi
tidak menjalankan syariat agama maka dianggap sebagai pelaku dosa
besar dan divonis kafir.

3. Al-Najdad
Sekte yang mengikuti model pemikiran Najdah bin Amir Al-
Hanafi yang mengembangkan doktrin bahwa seseorang yang berdosa
besar yang menjadi kafir dan kekal dalam neraka hanyalah orang Islam
yang tak sepaham dengan golongan nya. Adapun pengikutnya jika
mengerjakan dosa besar, betul akan mendapat siksaan, tetapi bukan
dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga.

4. Al-Jaridah
Mereka adalah pengikut dari abd al-karim Ibn al-Ajrad, kau mini
bersifat lebih lunak karena paham mereka berhijrah bukanlah merupakan
kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi` Ibn Al-Azraq dan Najdah, tetapi
hanya merupakan kebajikan. Dengan demikian kaum Al-Jaridah boleh
tinggal di luar daerah kekuasaan mereka dengan tidak dianggap menjadi
kafir.

5. Al-Sufriah
Dalam segi paham, mereka dekat dengan golongan Al-Zariqah dan
oleh karena itu juga merupakan golongan yang ekstrim.

6. Al-Ibadiah
Golongan ini merupakan golongan yang paling moderat dari
seluruh golongan Khawarij. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad,
yang pada tahun 686 M, memisahkan diri dari golongan Al-Zariqah.

PRINSIP-PRINSIP TEOLOGI DAN CIRI KHAWARIJ


Prinsip teologi Khawarij bisa diliat dari radikalitas yang dipengaruhi oleh
asal usul mereka (Badawi) yang menyebabkan pola pikirnya keras, berani, tidak
bergantung pada orang lain, dan bebas. Namun, mereka fanatic dalam
menjalankan agama dan cenderung berwatak tekstualis atau skriptualis sehingga
menjadi fundamentalis.

KARAKTER KHAWARIJ
Orang-orang Khawarij sangat mudah mencela dan menganggap sesat
muslim lain, bahkan Rasulullah SAW. sendiri dianggap tidak adil dalam
pembagian ghanimah. Kalau terhadap Rasul sebagai pemimpin umat berani
berkata sekedar itu, apalagi terhadap muslim yang lainnya, tentu dengan
mudahnya mereka menganggap kafir.

Sumber : Prof. Dr. H. Ris`an Rusli, M. Ag.


Zaenal Arifin Dosen STIT Sunan Giri Trenggalek
Tim Kajian Dakwah Al-Hikmah
https://images.app.goo.gl/UYo6g6CQYSdMSRc17

Anda mungkin juga menyukai