1. Kekuatan ( Strength )
Faktor yang menjadi kekuatan dalam pengembangan danpembinaan SDM adalah setiap
kebijakan yang diputuskanpemerintah baik dalam bentuk Program Pembanguan
JangkaMenengah Nasional , maupun UU dan Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara sebagai pedoman bagi pada pelaksana di lapangan
.Prioritas pembangunan yang berkaitan dengan SDM adalah bahwa: “Pembangunan sumber daya
manusia agar makin meningkat kualitasnya sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi
melalui peningkatan produktivitas dengan pendidikan nasional yang makin merata dan bermutu,
disertai peningkatan dan perluasan pendidikan keahlian yang dibutuhkan berbagai bidang
pembangunan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang makin mantap”.Di
Indonesia telah diadakan berbagai pendidikan dan pelatihan dari berbagai bidang atau profesi
dengan maksud meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan profesionalisme pegawai agar
diperoleh kinerja yang optimal. Mutu unjuk kerja personil setelah bertugas kembali
menunjukkan kemampuan menyelesaikan tugas dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi.
Dengan demikian kita telah memiliki kekuatan kekuatan berupa peraturan pendukung, sejumlah
personil yang telah dilatih, dan ketrampilan kompetitif yang baik.
2. Kelemahan ( weaknesses)
Dalam pengembangan dan pembinaan Aparatur Negara masihditemui sistem manajemen yang
belum efisien dan efektif. Di antarakelemahan atau kendala yang dihadapi (U. Husna, 1995)
adalah:
a. Pengkajian mutu unjuk kerja personil di lingkunganPemerintah Kabupaten/kota yang baru
sampai pada taraf melakukan investarisasi pendidikan kedinasan yang telahdiikuti personil dan
memberikan rekomendasi untuk mengikuti seleksi pendidikan dan pelatihan berikutnya.
b. Mutu unjuk kerja personil yang telah mengikuti pendidikandan pelatihan sebagian masih
rendah karena masih terdapatkeraguan dalam menyelesaikan tugas. Mereka
memerlukanpenambahan pengetahuan dan ketrampilan sesuai denganjabatannya. Perilaku
personil setelah mengikuti pendidikandan pelatihan tidak seluruhnya dapat memberikan
kontribusiuntuk pengembangan organisasi.
c. Persiapan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan tidakmelibatkan seluruh penatar atau
instruktur.
d. Asumsi panitia tentang kemampuan penatar dalam memahamisilabus berakibat proses
belajar mengajar tidak seluruhnyamenarik perhatian peserta dalam mencapai tujuan.
e. Penyediaan fasilitas dalam memberikan pelayanan kepadalearners terlebih-lebih pada saat
peralatan terbatas belumterlaksana dengan baik.
f. Substansi Kurikulum belum menyentuh seluruh kebutuhan organisasi dan pertumbuhan
kepribadian peserta.
g. Metode yang dipergunakan dalam melaksanakan prosesbelajar mengajar dalam persepsi
peserta belum dapatmembangkitkan keakraban emosional dan memberikankepercayaan
intelektual. walupun demikian prosesnya telahdiupyakan disesuaikan dengan keadaan lapangan.
h. KKPRK tidak seluruhnya dapat dijadikan pedoman untukmemonitor tugas setelah mereka
kembali, karena belum tentumenduduki posisi seperti yang direncanakan KKPRK.
i. Pelaporan peserta setelah mengikuti pendidiikan dan pelatihanbelum sepenuhnya dapat
dimanfaatkan untuk mementaukegiatan mereka.
j. Pertimbangan dalam Penempatan Personil baru dilakukan bilaada formasi.
k. Desiminasi alumni yang tidak proporsional menyulitkan penempatan personil sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
b) Kendala kelembagaan adalah belum dapat berfungsinya secaraefektif dan efisien beberapa
satuan organisasi dalam aparaturpemerintah; belum tertatanya pembagian tugas dan
wewenangantar instansi vertikal di daerah dengan dinas daerah sehinggapelaksanaan urusan
pembangunan di daerah masih ada yangtumpang tindih serta kurang mendorong pelaksanaan
otonomidaerah yang bertitik berat pada tingkat II.
c) Masih melemahnya kualitas pegawai dan administrasi kepegawaian negeri seperti antara lain
kecilnya persentase tenaga sarjana dan jumlah peserta pendidikan dan pelatihandalam formasi
kepegawaian. Demikian pula, program danpenyelenggaraan diklat yang belum memadai dan
terencanabaik, serta belum sepenuhnya dikaitkan secara taat azas dengankebijaksanaan
pengembangan karier.
Ancaman ( threats )
Ancaman yang utama dari luar adalah perkembangan Iptek,berupa arus teknologi komunikasi
menghilangkan batas ruang danwaktu. Ketika memasuki pasar bebas, maka perlu antisipasi
dampaknegatif dari ekspansi tersebut. Hal ini akan terasa ketika terjadinyapersaingan yang
semakin tajam menghendaki produk maupun layanan harus berorientasi pasar .Pengaruh global
bukan hanya berakibat tertinggalnya kitadalam teknologi tetapi akan mempengaruhi budaya
bangsa. Adanyabudaya kerja yang menghambat dapat mengakibatkan kurangnyakepercayaan
para investor dan penyandang dana (donatur) terhadap pemerintah .
2. Metode Simulasi.
Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa yang mana telah menciptakan bentuk realitas
atau imitasi dari realitas kerja yang sesungguhnya. Simulasi ini merupakan pelengkap dan
sebagai tehnik duplikat yang lebih mendekati dengan kondisi nyata pada pekerjaan. Metode
simulasi yang paling popular adalah permainan bisnis (bussiness games). Metode jenis ini
merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, akan tetapi juga sangat bermanfaat dan banyak
diperlukan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Metode jenis ini dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar, sample-sampel masalah
dan langsung mendemonstrasikan pekerjaan agar pegawai baru dapat memahaminya dengan
jelas. Metode jenis ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari hanya dalam
beberapa hari atau beberapa minggu saja. Manfaat dari metode jenis ini adalah para peserta
belajar dengan berbagai perlengkapan yang nyata dan dalam limgkungan pekerjaan atau job yang
jelas.
5. Metode Apprenticeship.
Metode jenis ini adalah suatu cara bagaimana dalam mengembangkan ketrampilan (skill)
pengrajin atau pertukangan. Metode jenis ini tidak memiliki standar format. Para peserta
pegawai akan mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya
masing-masing.
Memang harus kita akui bahwa kualitas yang melekatkan terhadap seorang tenaga kerja dari
proses pelatihan akan sangat mencerminkan tingkat efektifitas maupun efisiensi dari kinerja
mereka untuk kedepannya. Tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dapat
memprediksikan akan menjadi sangat buruk apabila tingkat kualitas pemahaman akan program
pelatihannya pun juga dirasa masih buruk, begitu juga sebaliknya.
Profesionalisme bagi seorang karyawan akan keseriusannya dalam menjalankan proses pelatihan
sangat dibutuhkan demi tercapainya target-target organisasi perusahaan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dan sebenarnya dengan cukup tersedianya berbagi pilihan bagi seorang manajer
perusahaan dalam menggunakan metode pelatihan (Training Method) apa yang nanti akan
dipilihnya, setidaknya akan semakin memberikan opsi menguntungkan daripada manajer
perusahaan yang bersangkutan dalam mengaplikasikan metode terbaik yang memang layak
untuk mereka gunakan dalam mendidik karyawan barunya tersebut.
POINT 8 MANFAAT PELATIHAN
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi.
Beberapa manfaat nyata dari program pelatihan dan pengembangan adalah:
a.Manfaat Umum
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
- Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja
yang dapat diterima
- Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
- Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia
- Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
- Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
b.Manfaat Bagi Perusahaan
Mengarahkan kemampulabaan dan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi pada
keuntungan.
- Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan
- Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan
- Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik
- Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
C.Manfaat bagi individual
- Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan pemecahan
masalah yang efektif.
- Melalui pelatihan dan pengembangan, perubah motivasi dari pengakuan, prestasi,
pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan dan dilaksanakan.
- Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri.
- Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan konflik.
-Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan, keterampilan
berkomunikasi dan sikap.
c. Manfaat untuk Personal, Hubungan Manusia dan Pelaksanaan Kebijakan.
a. Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual
b.Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual
c.Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan pekerjaan baru
melalui pengalihan atau promosi.
d.Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang disepakati
e.Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang disepakati.
f.Memperbaiki kebijakan, aturan dan regulasi perusahaan yang dapat dilaksanakan.
POINT 9 PERBEDAAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Mariot Tua Efendi H (2002) latihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang
terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
pegawai. Selanjutnya mariot Tua menambahkan pelatihan dan pengembangan merupakan dua
konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan.
Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih
ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik pada saat
ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan
pekerjaan pada masa yang akan datang.
Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan keahlian
individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang. Sasaran dan
program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu peningkatan kemampuan
individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin terrjadi tanpa direncanakan atau
perubahan yang direncanakan .
JENIS DAN METODE PENGEMBANGAN SDM Metode Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya harus didasarkan pada metode-
metode yang sudah ditetapkan dalam program pengembangan sumber daya manusia. Dalam
pengem- bangan sumber daya manusia harus telah ditetapkan sasaran, waktu, proses, dan metode
pelaksanaannya. Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai sarana dalam
meningkatkan kinerja. Apprentichesip/understudy Sedarmayanti menjelaskan bahwa magang
dilakukan dengan cara peserta mengikuti pekerjaan/kegiatan yang dilakukan oleh pemangku
jabatan tertentu, untuk mempelajari bagaimana cara mela- kukan suatu kegiatan.Lebih lanjut lagi
Sedarmayanti menjelaskan bahwa magang biasanya menggabungkan pelatihan di tempat kerja
dengan pengalaman teoritis yang didapatkan peserta di tempat pelatihan untuk mempersiapkan
peserta untuk memangku jabatan tertentu di masa mendatang.
Perbedaa pengembangan dan pelatihan Menurut pengertian latihan dan pengembangan adalah
berbeda. Sedangkan pengembangan mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
JENIS DAN METODE PENELITIAN jenis-jenis metode pelatihan menurut Groedu Inti Global
Inovasi adalah sebagai berikut
Metode ini sangat mudah bagi para manajer dalam mengajarkan para pegawai baru tentang
berbagai aktivitas nyata melalui suatu tahap-tahap perencanaan dari "Bagaimana dan apa
sebabnya" pegawai akan mengerjakan pekerjaan yang ia kerjakan. Metode ini merupakan suatu
situasi atau peristiwa yang mana telah menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas kerja
yang sesungguhnya. Simulasi ini merupakan pelengkap dan sebagai tehnik duplikat yang lebih
mendekati dengan kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang paling popular adalah
permainan bisnis .Metode jenis ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, akan tetapi
juga sangat bermanfaat dan banyak diperlukan dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Pegawai
akan langsung mempelajari pekerjaannya dengan cara mengamati pekerja orang lain yang
sedang bekerja, dan kemudian mengobservasikan perilakunya. Metode jenis ini sangat tepat
untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari hanya dalam beberapa hari atau beberapa minggu
saja. Manfaat dari metode jenis ini adalah para peserta belajar dengan berbagai perlengkapan
yang nyata dan dalam limgkungan pekerjaan atau job yang jelas.
Vestibule adalah suatu ruangan terisolasi atau terpisah yang disiapkan hanya untuk tempat
pelatihan bagi para pegawai baru yang nantinya akan menduduki suatu jabatan. Metode jenis ini
merupakan metode pelatihan yang sangat cocok bagi banyak peserta yang akan dilatih dengan
jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang juga sama. Metode pelatihan jenis ini
merupakan metode training yang dilakukan di dalam ruang kelas walaupun sebenarnya dapat
juga dilakukan di area pekerjaan. Memang harus kita akui bahwa kualitas yang melekatkan
terhadap seorang tenaga kerja dari proses pelatihan akan sangat mencerminkan tingkat efektifitas
maupun efisiensi dari kinerja mereka untuk kedepannya.Profesionalisme bagi seorang karyawan
akan keseriusannya dalam menjalankan proses pelatihan sangat dibutuhkan demi tercapainya
target-target organisasi perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dan sebenarnya dengan
cukup tersedianya berbagi pilihan bagi seorang manajer perusahaan dalam menggunakan metode
pelatihan apa yang nanti akan dipilihnya, setidaknya akan semakin memberikan opsi
menguntungkan daripada manajer perusahaan yang bersangkutan dalam mengaplikasikan
metode terbaik yang memang layak untuk mereka gunakan dalam mendidik karyawan barunya
tersebut.
MANFAAT PELATIHAN
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi. Manfaat
Umum.
- Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka. C. - Membantu
individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan pemecahan masalah yang efektif. -
Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri. - Membantu
seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan konflik.
Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan pekerjaan baru melalui
pengalihan atau promosi. Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan
yang disepakati e. Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang
disepakati. Memperbaiki kebijakan, aturan dan regulasi perusahaan yang dapat dilaksanakan.