Anda di halaman 1dari 21

Pertumbuhan Ekonomi Jangka

Pendek dan
Pertumbuhan Ekonomi Jangka
Panjang
APA ITU
PERTUMBUHA a
N EKONOMI ?

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara


berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Semakin tinggi
tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek
perkembangan wilayah semakin baik. Salah satu cara untuk menghitungnya adalah dengan menghitung nilai
uang. Nilai uang akan tercermin pada produk domestik bruto (PDB).
TEORI PERTUMBUHAN
EKONOMI 01 02

Teori
Teori Historis
Klasik

03 04

Teori Neo Teori


Klasik Kuznets
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Kuznets
Munculnya teori pertumbuhan ekonomi modern Kuznets menjadi sebuah fase
yang penting dalam perkembangan ilmu ekonomi. Menurut profesor Kuznets
terdapat enam ciri yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi modern. Keenam
ciri tersebut muncul berdasarkan analisa yang berdasarkan pada produk nasional
dan komponennya, penduduk, tenaga kerja dan lain sebagainya.
1. Laju Pertumbuhan Penduduk dan Pendapatan Per Kapita
2. Peningkatan Produktivitas
3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
4. Urbanisasi
5.  Ekspansi Negara Maju
6. Arus Barang dan Orang Antarbangsa
SUMBER SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI

1, Sumber Daya Manusia 3. Ilmu Pengetahuan dan teknologi


2. Sumber Daya Alam
Sama halnya dengan proses pembangunan, Perkembangan ilmu pengetahuan dan
Sebagian besar negara berkembang bertumpu
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi teknologi yang semakin pesat
kepada sumber daya alam dalam
oleh SDM. Sumber daya manusia mendorong adanya percepatan proses
melaksanakan proses pembangunannya.
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, pergantian pola kerja
Namun, sumber daya alam saja tidak
pembangunan, cepat lambatnya proses yang semula menggunakan tangan
menjamin keberhasilan proses pembanguan
pembangunan tergantung kepada sejauh manusia digantikan oleh mesin-mesin
ekonomi, apabila tidak didukung oleh
mana sumber daya manusianya selaku canggih berdampak kepada aspek
kemampaun sumber daya manusianya dalam
subjek pembangunan memiliki kompetensi efisiensi, kualitas dan kuantitas
mengelola sumber daya alam yang tersedia.
yang memadai untuk melaksanakan proses serangkaian aktivitas pembangunan
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
pembangunan dengan membangun ekonomi yang dilakukan dan pada
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
infrastruktur di daerah-daerah. akhirnya berakibat pada percepatan laju
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
pertumbuhan perekonomian.
4. Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri
terhadap pembangunan ekonomi yang
5. Sumber Daya Modal
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
Sumber daya modal dibutuhkan manusia
pembangkit atau pendorong proses
untuk mengolah SDA dan meningkatkan
pembangunan tetapi dapat juga menjadi
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
penghambat pembangunan. Budaya yang
barang-barang modal sangat penting bagi
dapat mendorong pembangunan diantaranya
perkembangan dan kelancaran pembangunan
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet
ekonomi karena barang-barang modal juga
dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat
dapat meningkatkan produktivitas
menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.
Secara garis besar, permasalahan   kebijaksanaan makro mencakup
dua permasalahan pokok

Masalah jangka pendek atau


masalah stabilisasi. 
Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana
“menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau    dan tahun ke
tahun, agar terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu :
•Pengangguran dan
•Ketimpangan dalam neraca pembayaran.
•Inflasi,

Masalah jangka panjang atau


masalah pertumbuhan. 

Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada
keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan
tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga berkisar pada
bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah
lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun).
1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. 

Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi redistribusi pendapatan di antara anggota
yang banyak dialami oleh hampir semua masyarakat, dapat menyebabkan penurunan
negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah efisiensi ekonomi, dan dapat menyebabkan
suatu keadaan kecenderungan kenaikan perubahan output dan kesempatan kerja dalam
harga-harga secara umum dan terus-menerus. masyarakat.
Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap
sebagai masalah dan tidak diperlukan
Tingkat Keparahan
kebijakan khusus untuk mengatasinya.
Inflasi Ringan berada dibawah 10% per tahun
Walaupun tidak secara otomatis menurunkan
Inflasi Sedang berada 10% - 30% per tahun
standar hidup, inflasi tetap merupakan
Inflasi Berat berada 30% - 100% per tahun
masalah, karena dapat mengakibatkan
Penyebab Inflasi

1. Demand Pull Inflation. Inflasi ini disebabkan kelebihan permintaan atas


barang / jasa dan sering disebut sebagai inflasi sisi permintaan.

2. Cost-Push Inflation. Kenaikan biaya produksi Cara Mengendalikan Inflasi

3. Jumlah Uang Yang Beredar Dimasyarakat 1. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berasal dari bang sentral
dalam mengatur jumlah uang yang beredar melalui instrumen –
4. Administered Prices adalah harga barang dan jasa tertentu yang tingkat instrumen yang dimiliki bank sentral.
harganya ditentukan secara sepihak  oleh pemerintah atau BUMN
2. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah
5. Supply shock misalnya kekeringan, wabah ternak, gagal panen, harga dengan mempengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran
minyak dunia didunia. dan penerimaan pemerintah.

3. Kebijakan lainya diantaranya : peningkatan Produksi, kebijakan


upah, pengawasan harga.
Dalam analisa jangka pendek faktor-faktor berikut ini kita anggap tidak berubah atau tidak bisa kita ubah :
1.    Kapasitas total dan perekonomian kita. Kegiatan investasi dalam jangka pendek, masih mungkin dilakukan, tetapi hanya dalam arti
khusus, yaitu sebagai pengeluaran investasi berupa penambahan stok barang jadi, setengah jadi atau pun barang mentah di dalam gudang
para pengusaha, dan pengeluaran oleh perusahaan-perusahaan untuk pembelian barang-barang modal (mesin-mesin, konstruksi gedung-
gedung dan sebagainya). Tetapi yang perlu diingat, “jangka pendek” yang kita maksud di sini adalah begitu pendek sehingga pengeluaran
(pembelian) barang-barang modal tersebut beleum bias menambah kapasitas produksi dalam periodesasi tersebut. (Yaitu mesin-mesin
sudah dibeli tapi belum dipasang).
2.    Jumlah penduduk dan jurnlah angkatan kerja. Dalam suatu triwulan misalnya, jumlah-jumlah mi praktis bisa dianggap tidak berubah.
3.    Lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi yang ada.
Selanjutnya dari segi teori, apabila kita ingin “menyetir” perekonomian kita dalam jangka pendek, kita harus melakukan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang bersifat jangka pendek pula, misalnya dengan jalan :
1.    Menambah jumlah uang yang beredar,
2.    Menurunkan bunga kredit bank,
3.    Mengenakan pajak import,
4.    Menurunkan pajak pendapatan atau pajak penjualan,
5.    Menambah pengeluaran pemerintah,
6.    Mengeluarkan obligasi negara dan sebagainya
2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan

Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita dalam jangka panjang. Perkembangan
“menyetir” perekonomian kita agar ada kemampuan memproduksi barang dan jasa
keserasian antara pertumbuhan penduduk, sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
pertambahan kapasitas produksi, dan produksi pada umumnya tidak selalu diikuti
tersedianya dana untuk investasi. oleh pertambahan produksi barang dan jasa
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang sama besarnya. Pertambahan potensi
yang menyebabkan barang dan Jasa yang memproduksi seringkali lebih besar dari
diproduksikan dalam masyarakat bertambah pertambahan produksi yang sebenarnya.
dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi
Kenaikan GDP dapat muncul melalui :

1.    Kenaikan penawaran tenaga kerja


Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran
yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik,
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan
tenaga kerja lama.
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai
kenaikan GDPriil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross 2.    Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak
sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik
produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa
dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu
yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan
oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
negara.
3.    Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan
tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi,
kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case
dan Fair, 1999;326).
Pertumbuhan ekonomi dan Produktivitas di
Indonesia
Peningkatan produktivitas merupakan prasyarat utama bagi tumbuh
kembangnya ekonomi suatu negara. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi
suatu negara merupakan fungsi peningkatan produktivitas yang tercermin
pada peningkatan output nasional. Untuk bisa tumbuh secara berkelanjutan
sistem ekonomi suatu negara membutuhkan peningkatan produktivitas sektor
utama seperti industri manufaktur, pertanian, jasa, transportasi, komunikasi
dan konstruksi. Dimana produktivitas sektor-sektor tersebut merupakan fungsi
dari sejumlah hal seperti kualitas tenaga kerja, infrastruktur, regulasi dan
stabilitas politik.
Studi Kasus Pertumbuhan
Ekonomi dan produktivitas di Dalam lima tahun terakhir (2009-2013), perekonomian Indonesia mengalami
Indonesia pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,86 persen.
Di tahun 2009, perekonomian Nasional mengalami perlambatan yang cukup
signifikan yaitu menjadi 4,6% dari sebelumnya tahun 2008 sebesar 6%. Perlambatan
ini disebabkan oleh krisis global yang berdampak pada kontraksinya ekspor impor
karena menurunnya pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia. Dengan
kondisi ekonomi global yang belum stabil, Indonesia mampu melakukan percepatan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 menjadi 6,5%. Namun di tahun 2012
mengalami perlambatan menjadi 6,2% dan terus melambat hingga 5,8% pada tahun
2013 (lihat gambar 1).
Pertumbuhan ekonomi pada periode 2009-2013 masih ditopang oleh konsumsi
rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 56,06% setiap tahunnya
terhadap PDB dengan rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 5%. Setelah
Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap bruto memberikan kontribusi
yang cukup besar terhadap PDB yaitu 31,8% dengan rata-rata pertumbuhan 7,8%.
Komponen konsumsi rumah tangga memberikan sumbangan pada pertumbuhan
ekonomi karena permintaannya terhadap barang bisa menggerakan produksi barang
PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan


pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
1.Pembangunan sebagai suatu proses,artinya bahwa pembangunan merupakan suatu
tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa.
2.Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan
oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.
3Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus.
PERBEDAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
Perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
ekonomi yaitu jika pertumbuhan ekonomi merupakan naiknya
jumlah produksi yang terwujud dalam naiknya pendapatan
nasional dalam kurun waktu tertentu, sedangkan pembangunan
ekonomi merupakan naiknya pendapatan perkapita dan
pendapatan total yang disertai dengan bertambahnya jumlah
penduduk serta perubahan-perubahan yang positif dari struktur
ekonomi dan fundamental serta ratanya pendapatan masyarakat
di suatu negara.
THANK
S!

Anda mungkin juga menyukai