Anda di halaman 1dari 14

GAMBARAN PELAKSANAAN INTERVENSI SPESIFIK PADA

PROGRAM PENURUNAN STUNTING DI DINAS KESEHATAN


KOTA TASIKMALAYA

PROPOSAL MAGANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Rencana Kegiatan Magang


Peminatan Promosi Kesehatan

Oleh,

Ferin Nur Zahra


194101038

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stunting adalah suatu kondisi pada seorang yang memiliki panjang atau
tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan umurnya. (Oktavia, 2020).
Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi
badan orang lain pada umunya atau yang seusia (Atikah, Rahayu, 2018). Kasus
stunting merupakan permasalahan global dan tidak hanya terjadi di Indonesia.
Menurut (Hoffman et al, 2000; Bloem et al, 2013). Stunting adalah status gizi
yang didasarkan pada indeks BB/U atau TB/U dimana dalam standar
antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada
ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/stunted) dan <-3
SD (sangat pendek/severely stunted) (Kemenkes RI, 2018).
Stunting (pendek) atau disebut juga kurang gizi kronik merupakan suatu
bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan. Kurang gizi kronik merupakan keadaan
yang sudah terjadi sejak lama, bukan seperti kurang gizi akut. Seorang anak
yang mengalami stunting sering terlihat memiliki badan normal yang
proporsional, namun sebenarnya tinggi badannya lebih pendek dari tinggi badan
normal yang dimiliki anak seusianya (Dewi et al, 2020).
Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering)
akibat akumulasi ke tidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari
kehamilan sampai usia 24 bulan (Mustika & Syamsul, 2018). Tinggi badan
merupakan salah satu jenis pemeriksaan antropometri dan menunjukkan status
gizi seseorang. Kondisi stunting merupakan proses kumulatif dan disebabkan
oleh asupan zat-zat gizi yang tidak cukup atau penyakit infeksi yang berulang,
atau kedua-duanya. Stunting dapat juga terjadi sebelum kelahiran dan
disebabkan oleh asupan gizi yang sangat kurang saat masa kehamilan ibu, pola
asuh makan yang sangat kurang, rendahnya kualitas makanan sehingga dapat
menghambat pertumbuhan badan (Dewi et al, 2020).
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi (stunting)
dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, gangguan
pertumbuhan fisik, serta gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dalam
jangka panjang adalah menurunnya kemampuan kognitif, menurunnya prestasi
belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan berisiko tinggi
untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh
darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang
tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas perekonomi
(Hanani dan Syauqy, 2016).
Adanya stunting menunjukkan status gizi yang kurang (malnutrisi) dalam
jangka waktu yang lama (kronis). Masalah malnutrisi di Indonesia merupakan
masalah kesehatan yang belum bisa diatasi sepenuhnya oleh pemerintah. Hal ini
terbukti dari data- data survei dan penelitian seperti Riset Kesehatan Dasar
(2018) yang menyatakan bahwa prevalensi stunting severe (sangat pendek) di
Indonesia adalah 19,3%, lebih tinggi dibanding tahun 2013 (19,2%) dan tahun
2007 (18%). Bila dilihat prevalensi stunting secara keseluruhan baik yang mild
maupun severe (pendek dan sangat pendek), maka prevalensinya sebesar
30,8% .
Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menunjukkan kasus
penderita stunting tahun 2021 mencapai 5.000 kasus, tahun 2020 kasus
penderita stunting lebih tinggi yaitu 7.000 kasus(Suryaningsih,2021). Dampak
stunting berisiko tinggi menurunkan tingkat kecerdasan, produktivitas serta
kualitas sumber daya manusia (SDM) dimasa depan. Selain itu dampak stunting
pada usia dewasa sangat luas termasuk perkembangan motorik dan penyakit
degenerative (Suryani,2018). Pada saat ini, Kota Tasikmalaya memiliki
prevalensi stunting sebesar 14,81%, dengan angka ibu hamil KEK sebanyak
270, dan angka balita stunting sebanyak 6.263. Diharapkan melalui Program
Percepatan Penurunan Stunting, target new zerro stunting di Kota Tasikmalaya
pada tahun 2023 dapat terwujud.
Intervensi Gizi Spesifik adalah kegiatan yang langsung mengatasi
penyebab terjadinya stunting yang meliputi kecukupan asupan makanan dan
gizi, pemberian makan, perawatan dan pola asuh serta pengobatan infeksi/
penyakit yang  dilakukan oleh sektor kesehatan. Kegiatannya antara lain seperti
imunisasi, PMT ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di 
Posyandu. Adapun sasarannya khusus kelompok 1.000 HPK  yaitu Ibu Hamil,
Ibu Menyusui, dan Anak 0-23 bulan. Strategi Nasional Percepatan Penurunan
stunting bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas
penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi,
memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan
meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang harus diturunkan sampai level
provinsi, Kabupaten dan Kalurahan. Dalam rangka pencapaian target nasional
prevalensi stunting ditetapkan target antara yang harus dicapai sebesar 14 %
(empat belas persen) pada tahun 2024 (Dinas Kelautan,2020).
Pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan stunting meliputi :
peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga,
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan
Pemerintah Desa, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat,  peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan
Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa, peningkatan
ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, dan
penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi (Dinas
Kelautan,2020).
Upaya untuk mewujudkan promosi kesehatan dapat dilakukan melalui
strategi yang baik. Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dalam promosi kesehatan sebagai penunjang dari program
kesehatan lainnya.Menurut Notoatmodjo (2005), perlu dilaksanakan strategi
promosi kesehatan yang terdiri dari pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan
kemitraan.
 Universitas Siliwangi merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
yang berada di Kota Tasikamalaya dimana mempunyai kewajiban untuk
mencapai tujuan yang dimuat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk
melahirkan mahasiswa atau orang-orang terpelajar yang memilki semangat
tinggi, pemikiran yang kreatif, mandiri, inovatif agar dapat membangun bangsa
diberbagai sektor sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Termasuk di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi mempunyai visi, misi dan tujuan
menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu bentuk
implementasi akan hal tersebut yaitu melalui pelaksanaan program magang.
Dimana mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan salah satunya yaitu
mahasiswa Kesehatan Masyarakat diberikan kesempatan untuk menerapkan
ilmu ataupun pengetahuan yang diperoleh selama proses pembelajaran teori
mapun konsep dan memperoleh pengalaman serta pembelajaran guna
mempersiapkan menjadi sarjana kesehatan masyarakat yang profesional dan
lebih siap dengan dunia kerja sesuai dengan kompetensi setiap peminatannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan permohonan
magang dengan harapan bisa mendapatkan pengalaman serta pembelajaran
terkait salah satu cakupan ilmu dibidang peminatan Promosi Kesehatan yaitu
mengenai “Gambaran Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada Program Penurunan
Stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya”.
B. Tujuan Magang
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari proposal ini adalah untuk mengidentifikasi dan
menganalisis gambaran Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada Program
Penurunan Stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
b. Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum diatas, maka tujuan khusus dari proposal ini
adalah :
a. Untuk mengidentifikasi strategi promosi kesehatan yang dilakukan pada
Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada Program Penurunan Stunting di
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
b. Untuk mengidentifikasi permasalahan pada Pelaksanaan Intervensi
Spesifik pada Program Penurunan Stunting di Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya.
c. Untuk menentukan prioritas masalah dan penyebab masalah dalam
Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada Program Penurunan Stunting di
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
d. Untuk mengetahui alternatif pemecahan masalah dari Pelaksanaan
Intervensi Spesifik berdasarkan strategi yang dilakukan pada Program
Penurunan Stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
C. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Sebagai upaya untuk memperdalam ilmu Promosi Kesehatan,
mengembangkan kemampuan dan menambah pengalaman dalam
implementasi teori terkait strategi yang dilakukan pada Pelaksanaan
Intervensi Spesifik yang telah didapatkan saat menjalani perkuliahan di
bagian peminatan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Siliwangi.
2. Untuk membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang kompeten, serta
berintegritas yang tergolong sebagai tenaga kesehatan.
b. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
1. Menambah literatur ilmiah terkait Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada
Program Penurunan Stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
2. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara
program studi dengan instansi magang.
3. Laporan magang sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Bagi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
1. Memperoleh gambaran tentang sikap, pengetahuan dan kemampuan
mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
2. Menjaring calon tenaga kerja yang terdidik dan membantu penyelesaian
kegiatan program di instansi sesuai bidang keahlian.
BAB II

PELAKSANAAN

A. Waktu Magang
Berdasarkan hasil persetujuan dengan pembimbing akademik, maka
waktu pelaksanaan magang ini akan berlangsung selama 1 satu bulan yaitu
terhitung mulai dari tanggal 2 Januari 2022 s.d. 2 Februari 2022.
B. Tempat Magang
Tempat pelaksanaan magang ini yaitu berada di Dinas Kesehatan, Jl.
Insinyur H. Djuanda, Cipedes, Panyingkiran, Kec. Indihiang, Kota.
Tasikmalaya, Jawa Barat 46151.
C. Identitas Peserta Magang

Identitas peserta magang sesuai dengan tabel dibawah ini :

Nama : Ferin Nur Zahra


NPM : 194101038
Semester : 7 (Tingkat 4)
Jurusan : Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Promosi Kesehatan
Tempat,tanggal lahir : Tasikmalaya, 11
Agustus 2000.
Alamat : Jl. Paseh Gg.Gunung
Ceuri No.114 RT 02
RW 014, Kecamatan
Cihideung Kelurahan
Tuguraja, Kota
Tasikmalaya
E-mail : ferinanana@gmail.com
D. Rencana Kegiatan

Berdasarkan judul dari kegiatan magang yang diajukan oleh penulis yaitu
Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada Program Penurunan Stunting di Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya, maka penulis menyusun rencana kegiatan magang
yang dimuat dalam bentuk matriks rincian kegiatan mingguan,diantaranya :
Minggu
No Kegiatan
1 2 3 4
1. Perizinan magang.
2. Orientasi di institusi tempat magang.
Pengumpulan data mengenai profil atau
3.
gambaran umum mengenai instansi tempat
magang.
Mengetahui dan mempelajari setiap struktur
4. kelengkapan dan tugas pokok serta fungsi
setiap bagian dalam bidang Promosi
Kesehatan.

3.Mengidentifikasi strategi promosi kesehatan


5.
yang dilakukan pada Pelaksanaan Intervensi
Spesifik pada Program Penurunan Stunting
di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
Mengidentifikasi dan menganalisis
6. Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada
Program Penurunan Stunting di Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Mengidentifikasi dan menganalisis jika
6. terdapat masalah atau kendala dalam
Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada
Program Penurunan Stunting di Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya.
.
Memberikan alternatif pemecahan masalah
7. dalam Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada
Program Penurunan Stunting di Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Melengkapi data jika terdapat kekurangan
8. data yang diperlukan untuk kegiatan
magang.
Evaluasi dan konsultasi bersama dosen
9.
pembimbing lapangan dan dosen
pembimbing akademik magang.
10. Penyusunan laporan magang.

E. Target Pencapaian

Target yang ingin dicapai dalam kegiatan magang ini diantaranya :


a. Mengetahui data mengenai jumlah penderita stunting di Dinas Kesehatan
Kota Tasikmalaya.
b. Mendapatkan data mengenai bagaimana Pelaksanaan Intervensi Spesifik
pada Program Penurunan stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
c. Mengetahui dan menentukan prioritas masalah dalam Pelaksanaan Intervensi
Spesifik pada Program Penurunan stunting di Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya
d. Mengetahui bagaimana alternative pemecahan masalah pada Intervensi
Spesifik Program Penurunan Stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
e. Mendapatkan Pelaksanaan Intervensi Spesifik pada Program Penurunan
stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya berdasarkan orang,tempat
dan waktu.

BAB III
PENUTUP

A. Penutup

Demikian proposal permohonan magang ini dibuat guna memberikan


gambaran rencana pelaksanaan kegiatan magang yaitu di Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya. Besar harapan penulis dengan adanya permohonan proposal
magang ini bisa diberikan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan
konsep atau teori yang diperoleh sebelumnya dalam dunia pekerjaan.Atas
perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu.

Tasikmalaya, 25 November 2022


Menyetujui,
Pembimbing Akademik, Peserta Magang,

Dadan Yogaswara, S.K.M.,


M.Kes. Ferin Nur Zahra
NIDN. 0003097401 NPM. 194101038

Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan,

Siti Novianti, S.K.M., M.K.M.


NIDN. 0431058102

LAMPIRAN

A. Curriculum Vitae
B. Mata Kuliah Pendukung

Terdapat beberapa mata kuliah yang telah dipelajari di setiap semester


yang dapat mendukung selama kegiatan magang berlangsung. Berikut uraian
mata kuliah pendukung yang sesuai dengan topic magang yang diambil,
diantaranya :
1. Dasar Promosi Kesehatan
2. Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
3. Promosi Kesehatan
4. Pengembangan Media Promosi Kesehatan
5. Aplikasi Promosi Kesehatan
6. Metode Kualitatif
7. Seminar Promosi Kesehatan
8. Promosi Kesehatan Institusi
9. Current Issue Promosi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai