Anda di halaman 1dari 11

SAP DAN MEDIA PENKES

PADA KELUARGA DAN PASIEN DENGAN RISIKO JATUH

Disusun Oleh:

Hilda Klarita 202254020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

YOGYAKARTA

2023
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
Jln. Tantular No.401, Pringwulung, Condongcatur, Depok, Sleman
Telp (0274)518977
Jln.Kaliurang KM 14 Po.Box. 40 PKM Yogyakarta 55584 Telp (0274)896124

--------------------------------------------------------------------------------------------------

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Hari, tanggal, waktu : 19 Januari 2023


Tempat : Lukas 2
Topik : Pencegahan jatuh di rumah sakit
Sasaran : Pasien dan keluarga
Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien dapat memahami akan
pencegahan jatuh dirumah sakit
B. Tujuan Khusus
- Setelah diberikan penyuluhan selama 15 - 30 menit, diharapkan pasien
dapat memahami:
1. Pengertian jatuh
2. Faktor penyebab pasien jatuh
3. Pencegahan jatuh pada pasien
4. Cara mencegah jatuh
C. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah dan tanya jawab
3. Media / alat peraga : Leaflet
D. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Edukator Respon Waktu
Klien/Masyarakat
Umum
1. Pra Interaksi Menjawab salam 2 menit
1. Mengecek catatan dan menyimak
keperawatan
2. Melakukan eksplorasi
diri dan mengingat
konsep teori tindakan
yang akan dilakukan
2. Pembukaan (Fase Menjawab salam 3 menit
Orientasi) dan menyimak
1. Membuka kegiatan penjelasan
dengan salam penyuluh
2. Menjelaskan tujuan
pertemuan
3. Melakukan kontrak
waktu kegiatan
pendidikan kesehatan
selama 30 menit
3. Pelaksanaan (Fase Kerja) Mendengarkan, 20 menit
1. Menjelaskan materi memperhatikan,
pendidikan kesehatan mengemukakan
tentang pemenuhan pendapat, dan
nutrisi menjawab
2. Memberikan pertanyaan yang
kesempatan untuk diberikan oleh
diskusi tanya jawab penyuluh.
3. Evaluasi kepada
pasien / keluarga
4. Penutup (Fase Terminasi) Mendengarkan 5 menit
1. Menyimpulkan hasil kesimpulan yang
kegiatan pendidikan disampaikan
kesehatan mengenai
pemenuhan nutrisi Memberikan
2. Menyampaikan salam
terimakasih atas
perhatian dan
partisipasi dalam
penyuluhan
3. Mengucapkan salam
penutup
4. Membuat dokumentasi
kegiatan

E. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Proses pelaksanaan dapat dilakukan dari awal hingga akhir
b. Keluarga mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai akhir
c. Keluarga aktif bertanya
2. Evaluasi hasil
a. Jangka pendek
- Keluarga dapat menjelaskan pengertian jatuh
- Keluarga dapat menjelaskan factor penyebab pasien jatuh
- Keluarga dapat menjelaskan pencegahan jatuh pada pasien
- Keluarga dapat menjelaskan cara mencegah jatuh
b. Jangka panjang
Keluarga dapat mengerti konsep jatuh
3. Pertanyaan evaluasi
a. Jelaskan pengertian jatuh
b. Jelaskan factor penyebab pasien jatuh
c. Jelaskan pencegahan jatuh pada pasien
d. Jelaskan cara mencegah jatuh
Materi Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian Jatuh
Menurut jatuh adalah suatu peristiwa dimana seorang mengalami jatuh
dengan/atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak sengaja/tak
direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan/atau tanpa menciderai
dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi, faktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin) (Morse Falls Risk Assesmen Tools th
2022). Jatuh adalah ketika seorang pasien anak belajar berjalan atau
pada saat berjalan karena faktor risiko lingkungan, atau anak/bayi
dengan tidak sengaja dijatuhkan oleh orang tua atau pengasuh (Humpty
Dumpty Falls Risk Assesmen Scale).
Jatuh merupakan kajadian yang mengakibatkanseseorang berbaring
secara tidak sengaja di tanah atau lantai (permukaan yang lebih rendah)
(Depkes RI, 2015).Jatuh adalah suatu peristiwa yang dilaporkan
penderita atau saksi mata yang telah melihat kejadian yang
mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau duduk di lantai
(tempat yang lebih rendah) atau dan tanpa kehilangan kesadaran maupun
luka (Depkes RI, 2018).Jatuh memiliki definisi sebagai kejadian jatuh
yang disengaja maupun tidak, yang mengakibatkan luka pada pasien
tersebut, sehingga pasien terbaring dilantai (terbaring diatas permukaan
lain atau orang lain atau objek lain) (George, 2017).
2. Faktor penyebab pasien jatuh
1. Cara berjalan meliputi; kesadaran pasien akan keterbatasan dirinya
dalam melakukan aktivitas
2. Lingkungan: penerangan kurang, lantai licin, pengaman tempat tidur
yang tidak dipasang dll
3. Usia: pada anak-anak yang mulai belajar jalan sangat
memungkingkan untuk jatuh
4. Keadaan umum pasien: pada pasien yang gelisah, berontak, pikun
5. Alat bantu yang digunakan meliputi: kruk, tongkat, walker atau
berpegangan pada perabotan disekitarnya (meja, kursi, dinding)
6. Pengobatan yang didapat pasien
Menurut Budiono, dkk (2014):
1. FAKTOR LINGKUNGAN
Memang banyak faktor yang dapat membuat para pasien jatuh dan
cedera salah satunya yaitu faktor lingkungan. Dimana faktor yang
dimaksud adalah seperti tempat tidur pasien yang terlalu tinggi, sehingga
susah untuk turun dari tempat tidur. Lantai kamar mandi yang terbilang
cukup licin sehingga membuat Anda mudah terjatuh dan lainnya.
Faktor-faktor seperti ini tentu sangat dapat mengkhawatirkan kondisi
pasien sehingga memerlukan pengawasan yang ekstra. Oleh sebab itu,
pihak rumah sakit harus dapat bisa lebih memperhatikan kondisi pasien
tersebut sehingga bisa terhindar dari hal itu.
2. FAKTOR AKAN PENYAKIT DIDERITANYA
Selanjutnya faktor dari penyakit yang di derita pasien. Seperti yang
terlihat diatas bahwa pasien yang dirawat inap tentu harus dikontrol
kondisinya sehingga pasien tersebut tetap terjaga dengan baik.
Selain para wali yang menjaganya, para tenaga kerja medis atau perawat
rumah sakit juga harus mengecek selalu kondisi pasien. Terlebih lagi
bagi pasien yang memiliki kondisi yang lemah dan tidak memiliki daya
untuk berjalan.
3. FAKTOR KELALAIAN
Hal ini bisa saja disebabkan oleh para penjaga salah satunya kurang
pengawasan terhadap pasien rawat inap yang dilakukan oleh para tenaga
medis atau perawat rumah sakit. Oleh karena itu, selain wali pasien yang
menjaga, sebaiknya perawat juga dapat melakukan pengawasan yang
ekstra terhadap para pasien.
Resiko akan jatuh ini sebenarnya dapat dicegah dengan baik. Namun
dalam mencegah hal tersebut, bukan berarti pasien hanya harus berada di
tempat tidur saja tanpa harus melakukan aktivitasnya seperti mandi,
jalan dan lainnya.
Dalam hal ini sebagai tanda resiko jatuh, para pasien dapat dijaga
dengan baik serta memerlukan komitmen yang tinggi dari seluruh para
staf yang bekerja di rumah sakit. Ini sebagai tanda tanggung jawab
penuh dalam pasien tersebut.
Sebagai upaya dalam pengurangan tanda resiko jatuh serta cidera yang
dialami para pasien, maka pihak rumah sakit dapat menerapkan
beberapa langkah. Pertama, mengenali faktor resiko jatuh serta
melakukan penilaian resiko dengan cara melakukan pengkajian awal dan
juga pengkajian ulang terhadap pasien tersebut
3. Pencegahan jatuh pada pasien
1. Kenali kamar dan lingkungan dimana Anda dirawat
2. Pastikan posisi tempat tidur dalam kondisi yang memudahkan anda
naik atau turun tempat tidur
3. Pastikan roda pada tempat tidur anda dalam keadaan terkunci dan
pengaman tempat tidur terpasang dengan baik
4. Bila Anda akan berjalan pastikan seimbangkan badan (bila merasa
belum stabil dalam aktivitas duduk, berdiri, berjalan mintalah
pendampigan dalam aktivitas tersebut)
4. Cara mencegah jatuh
1. Gunakan alas kaki yang tidak licin
2. Berikan pendampingan pada anak Anda saat beraktivitas dan bermain
3. Laporkan pada petugas bila Anda menemukan kondisi lingkungan
yang bisa menyebabkan jatuh (lantai licin, kurangnya penerangan di
kamar mandi, lantai kamar mandi basah sehingga berpotensi
menimbulkan jatuh)
4. Bila Anda diberikan tanda risiko jatuh (klip berwarna kuning pada
gelang identitas dan gambar risiko jatuh pada tempat tidur Anda)
pastikan keluarga selalu memberikan pendampingan
5. Beritahukan kepada perawat bila Anda meninggalkan pasien seorang
diri
6. Bila Anda meninggalkan pasien pastikan pengaman tempat tidur
terpasang dengan baik
7. Bila Anda mengalami masalah dalam cara berjalan gunakanlah alat
bantu jalan (walker, kruk ataupun handrail)
8. Mintalah penjelasan dari dokter/apoteker/perawat tentang efek obat
yang Anda konsumsi
DAFTAR PUSTAKA
www.pantirapih.or.id

Budiono, S., Sarwiyata, T. W., & Alamsyah, A. (2014). Pelaksanaan Program


Manajemen Pasien dengan Risiko Jatuh di Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, 28(1), 78-83.

Deniro, A. J. N., Sulistiawati, N. N., & Widajanti, N. (2017). Hubungan antara


usia dan aktivitas sehari-hari dengan risiko jatuh pasien instalasi rawat jalan
geriatri. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 4(4), 199-203.

Rudi, A., & Setyanto, R. B. (2019). Analisis faktor yang mempengaruhi risiko
jatuh pada lansia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, 5(2), 162-
166.
Yogyakarta, 19 Januari 2023

Preceptee Preceptor Klinik

(Hilda Klarita) (Julita Dwi Kartika Sari, S.Kep., Ns)

Preceptor Akademik

(Dita Hanna Febriani, S.Kep., Ns., MS)

Anda mungkin juga menyukai