Anda di halaman 1dari 4

CHECKLIST PEMASANGAN MASKER REBREATHING DAN MASKER NON-

REBREATHING

Nama : …………………………………… NIM : ……………………………………

NILAI
Aspek yang dinilai
0 1 2
Definisi :
- Masker rebreathing adalah suatu teknik pemberian oksigen
dengan konsentrasi tinggi yaitu 60-80% dengan aliran 8-12 liter/
menit.
- Masker non rebreathing adalah suatu teknik pemberian oksigen
dengan konsentrasi mencapai 99% dengan aliran 8-12 liter/
menit dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara
ekspirasi.
Tujuan :
1. Meningkatkan ekspansi dada
2. Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan
oksigen
3. Membantu kelancaran metabolisme
4. Mencegah hipoksia
5. Menurunkan kerja jantung
6. Menurunkan kerja paru –paru pada klien dengan dyspnea
7. Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi napas pada
penyakit paru.

Indikasi :
a) Indikasi secara umum:
1. Gagal nafas
2. Gangguan jantung (gagal jantung)
3. Kelumpuhan alat pernafasan
4. Perubahan pola nafas
5. Keadaan gawat
6. Trauma paru
7. Metabolisme yang meningkat (missal: luka bakar)
8. Post operasi
9. Keracunan karbon monoksida
b) Indikasi dari pemasangan masker rebreathing :
Pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang rendah.
c) Indikasi dari pemasangan masker non rebreathing:
Pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi
Kontraindikasi:
a) Pada klien yang mengalami PPOM (Penyakit Paru Obstruktif
Menahun) yang sudah mulai bernafas spontan
b) Klien yang mengalami muntah-muntah

a. Persiapan alat dan bahan :


1) Tabung oksigen dengan flowmeter
2) Humidifier dengan cairan
3) Masker wajah non rebreathing dan rebreathing dengan
ukuran yang sesuai
4) Karet pengikat
5) Sarung tangan
6) Tanda “Dilarang Merokok”
Tahap Pra interaksi
- Cuci tangan
- Siapkan alat-alat
Tahap Orientasi
- Memberi salam
- Panggil klien dengan panggilan yang disenangi
- Memperkenalkan nama perawat
- Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
- Menjelaskan kerahasiaan
Tahap Kerja
1. Jelaskan prosedur kepada klien.
2. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi (periksa kembali)
perintah pengobatan.
3. Siapkan klien dan keluarga
 Atur posisi klien semi-fowler jika memungkinkan.
Posisi ini memungkinkan ekspansi dada lebih mudah
sehingga memudahkan klien untuk bernafas.
 Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya jika petunjuk
keamanan diperhatikan dan akan mengurangi
ketidaknyamanan akibat dipnea. Informasikan kepada klien
dan keluarga tentang petunjuk kemanan yang berhubungan
dengan penggunaan oksigen.
4. Atur peralatan oksigen dan humidifier
5. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat berfungsi dengan
baik
 Cek apakah oksigen dapat mengalir secara bebas melalui
slang. Seharusnya tidak ada suara pada slang dan sambungan
tidak bocor. Seharusnya rerdapat gelembung udara pada
humidifier saat oksigen melewati air. Perawat merasakan
oksigen keluar dari masker.
 Atur oksigen dengan flowmeter sesuai dengan perintah,
misalnya 2-6L/min
6. Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara
kantung dengan sungkup dengan aliran yang rendah.
7. Tempatkan masker ke arah wajah klien dan letakkan dari hidung
ke bawah.
8. Atur masker sesuai dengan bentuk wajah.
9. Ikatkan karet pengikat melingkar kepala klien sehingga masker
terasa nyaman.
10. Alasi karet di belakang telinga dan di atas tulang yang menonjol.
Alas akan mencegah iritasi karena masker.
11. Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu
ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi
12. Kaji klien secara teratur.
Secara umum
 Kaji tingkat kecemasan klien, warna mukosa, dan
kemudahan bernafas saat dipasang alat.
 Kaji klien dalam 15-30 menit pertama bergantung pada
kondisi klien dan setelah itu, kaji secara teratur. Kaji tanda-
tanda vital, warna, pola napas, dan gerakan dada.
 Kaji secara teratur tanda-tanda klinis, seperti hipoksia,
takikardia, konfusi, dispnea, kelelahan, dan sianosis. Lihat
data hasil AGD jika memang memungkinkan.
 Inspeksi kulit wajah bila ada basah atau goresan dan
keringkan, rawat jika perlu.
13. Inspeksi peralatan secara teratur
 Cek liter flowermeter dan tinggi air pada humidifier dalam
30 menit dan saat memberikan perawatan pada klien.
 Pertahankan tinggi air di humidifier.
 Pastikan petunjuk keamanan diikuti.
Tahap Terminasi :
 Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
Evaluasi :
 Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
 Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
 Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi
 Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan
keperawatan

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai