A. Definisi
Pemeriksaan fisik mata mencakup pengkajian ketajaman penglihatan, lapang pandang,
pergerakan otot ekstraokular, dan struktur luar dan dalam
B. Tujuan
1. Mengetahui bentuk dan fungsi mata
2. Untuk mendeteksi perubahan visual dan menetukan tingkat bantuan yang dibutuhkan klien saat
ambulasi atau melakukan aktifitas perawatan diri
3. Kartu snellen
5. Sarung Tangan
6. Stetoskop
7. Kapas
D. Persiapan Lingkungan
1. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman
F. Pelaksanaan
I. Prosedur Kerja
A. Inspeksi
1.Kelopak Mata
b. Bandingkan mata kiri dan kanan, inspeksi posisi dan warna kelopak mata.
d. Amati bentuk dan keadaan kulit pada kelopak mata, serta pada pinggir kelopak mata
dan catat setiap kelainan yang ada.
e. Amati pertumbuhan rambut pada kelopak mata dan posisi bulu mata.
f. Untuk inspeksi kelopak mata bawah, minta klien untuk membuka mata. Perhatikan
frekuensi refleks berkedip mata.
b. Tarik kelopak mata bagian bawah ke arah bawah dengan menggunakan ibu jari
d. Amati keadaan konjungtiva dan kantung konjungtiva bagian bawah, catat jika terdapat
infeksi, pus atau warnanya tidak normal / anemis
e. Jika diperlukan, amati konjungtiva bagian atas, yaitu dengan membuka / membalik
kelopak mata atas dengan posisi pemeriksa berdiri dibelakang klien.
1) Anjurkan klien untuk menatap suatu objek yang jauh (dinding yang jauh).
3) Amati perubahan pupil dan akomodasi melalui konstriksi saat melihat objek yang
dekat
4. Kornea
a. Berdiri di sisi klien, lalu dengan cahaya tidak langsung, inspeksi kejernihan dan
tekstur kornea.
b. Lakukan uji sensivitas kornea, dengan menyentuhkan gulungan kapas steril untuk
melihat reaksi berkedip.
b.Amati kedua bola mata apakah diam atau nistagmus(pergerakan secara spontan).
d.Amati apakah kedua mata memandang lurus ke depan atau salah satu deviasi.
e. Luruskan jari telunjuk dan dekatkan pada klien dengan jarak 15-30 cm.
f. Instruksikan klien agar mengikuti gerakan jari pemeriksa ke-8 arah tatapan utama, yaitu
atas dan bawah, kanan dan kiri diagonal ketas dan kebawah kiri, diagonal keatas dank
e bawah kanan.
6. Medan penglihatan
c. Instruksikan klien untuk melihat lurus ke depan dan memfokuskan pada satu titik
pandang (dapat saling bertatapan).
d.Gerakkan jari (objek lain/pensil) dari bidang superior perifer kearah lapang pandang
tengah. (objek harus berada pada jarak yang sama diantara anda dan klien)
e. Minta klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia melihat jari periksa/ objek lain
tersebut.
f. Jika penglihatan perifer anda utuh, anda dan klien akan melihat objek tersebut pada
waktu bersamaan
B. Pemeriksaan
1. Ketajaman penglihatan
3) Minta klien untuk membaca dengan keras untuk memastikan bahwa klien tidak
buta huruf.
4) Anjurkan klien yang berkacamata untuk untuk memakai kacamatanya pada tahap
ini.
1) Siapkan kartu Snellen/kartu E untuk klien dewasa atau kartu gambar untuk anak-
anak.
2) Atur tempat duduk klien dengan jarak 5-6 meter dari kartu tersebut.
3) Atur penerangan ruangan yang cukup sehingga kartu dapat terbaca dengan jelas.
5) Periksa mata kanan dengan menyuruh klien untuk membaca mulai huruf yang
paling besar sampai huruf yang paling kecil dan catat huruf terakhir yang masih
bisa terbaca oleh klien.
6) Lakukan pemeriksaan pada mata sebelah kiri dengan menutup mata kanan, bila
klien tidak dapat membaca huruf terbesar lakukan prosedur menghitung jari
1) Perawat menyuruh klien untuk menutup mata kiri dan menunjukan jari didepan
klien secara acak
2) Klien ditanya berapa jumlah jari yang terlihat. Prosedur ini diulang 5 kali . jika
klien dapat mengidentifikasi secara benar 3 kali dari 5 kali, maka visus
klien ..../60.
3) Prosedur tersebut diulang untuk mata yang lain. Bila klien tidak dapat
menghitung jari diuji dengan gerakan tangan (Hand motion).
4) Prosedur ini diulang minimal 5 kali. Ketajaman visus dicatat ..../300., bila klien
tidak dapat mengidentifikasi hand motion lakukan uji proyeksi/persepsi cahaya
(light perception).
e. Prosedur proyeksi
1) perawat meminta klien menutup salah satu mata dalam ruang gelap dari jarak
kira – kira ½ - 1 m
2) perawat mengarahkan sinar dari senter pada mata yang tidak ditutup selama 1 – 2
detik. Klien diinstruksikan untuk mengatakan hidup saat sinar diterima dan mati
saat sinar dipadamkan.
f. Penglihatan warna
c. Instruksikan klien untuk menyebutkan gambar atau angka yang ada pada kartu
tersebut.
C. Palpasi mata
2.Palpalasi kedua mata dengan jari telunjuk diatas kelopak mata sisi kiri dan sisi kanan.
3.Dengan menekan-nekan bola mata, periksa nilai konsistensinya dan (adanya) nyeri tekan.
D. Auskultasi mata