Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN VISUS MATA


NO. DOKUMEN
PUSKESMAS

00 /PROGRAM UKS/2016

NO. REVISI

HALAMAN

00

1 dari 2

PAGAK
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

TANGGAL TERBIT
01 JUNI 2016

Ditetapkan :

dr.SITI HARYANTI
Kepala Puskesmas Pagak

Pengertian

1. Pemeriksaan visus mata adalah pemeriksaan untuk mengetahui


ketajaman mata seseorang.

Tujuan

Mendeteksi dini adanya gangguan ketajaman mata.

Prosedur Pelaksanaan

1. Menggunakan Snellen chart/ E chart dengan penerangan yang cukup.


2. Siswa didudukan jarak 6 meter dari kartu Snellen.
3. Kartu snellen di digantungkan sejajar setinggi/ lebih tinggi dari mata
siswa.
4. Pemeriksaan dimulai pada mata kanan terlebih dahulu, mata kiri
ditutup.
5. Pasien disuruh membaca huruf Snellen dari baris paling atas ke
bawah.
6. Cara menilai visus dari hasil membaca kartu:
a. Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 6/6,
maka tidak usaha membaca pada baris berikutnya visus
normal.
b. Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas
visus normal, cek pada 1 baris tersebut.
1. Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya
terletak pada baris tersebut dengan false 1.
2. Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada
baris tersebut dengan false 2.
3. Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf
yang ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris
yang tidak dapat dibaca.
4. Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat
pada baris di atasnya.
c. Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan
pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)
1. Bila visus tetap berkurang berarti bukan kelainan refraksi
2. Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya berarti
merupakan kelainan refraksi
7. Catat pada baris ke berapa siswa mampu membaca, tuliskan visus

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN VISUS MATA
NO. DOKUMEN
PUSKESMAS

00 /PROGRAM UKS/2016

NO. REVISI

HALAMAN

00

1 dari 2

PAGAK
sesuai angka yang ada disebelah kiri pada baris tersebut.
8. Bila huruf terbesar pada kartu Snellen tetap tidak dapat terbaca jelas
maka dilakukan
a. Uji hitung jari
1. Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada jarak 60 m
2. Bila hanya dapat melihat atau menghitung jumlah jari yang
diperlihatkan pada jarak 3 m, maka ketajaman penglihatan
3/60.
3. Dengan pengujian ini ketajaman penglihatan hanya dapat
dinilai sampai 1/60: berarti dapat menghitung jari pada jarak 1
m.
b. Uji lambaian tangan
1. Dapat menyatakan ketajaman penglihatan yang lebih buruk
dari 1/60
2. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan
pada jarak 300 m
3. Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 m
berarti ketajaman penglihatannya 1/300
c. Uji proyeksi sinar
1. Mata hanya dapat mengenal adanya sinar saja dan tidak dapat
mengenal lambaian tangan: ketajaman penglihatan 1/// (orang
normal dapat mengenal sinar pada jarak yang tak terhingga)
2. Bila penglihatan sama sekali tidak dapat mengenal adanya
sinar maka dikatakan ketajaman penglihatannya adalah 0 (nol)
atau buta total.
9. Bila ada kelainan refraksi, Catat apakah anak sudah menggunakan
kaca mata/ belum.
Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

UGD
Poli Umum
Program UKS
Program KIA

Anda mungkin juga menyukai