Anda di halaman 1dari 44

BAHAN AJAR

MATEMATIKA WAJIB
“ STATISTIKA “
KELAS XII SEMESTER 1

NAMA :

KELAS :

DISUSUN OLEH :

NADIA DWI ARYANTI


SMA NEGRI 4 SIJUNJUNG
2023/ 2024
PENDAHULUAN

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Kelas : XII

Alokasi Waktu :

Judul Modul: Statistika

3.1. Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan histogram.

4.3 Melakukan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil pengukuran dan pencacahan dalam
tabel distribusi frekuensi dan histogram

1. Menjelaskan Statistika
2. Memahami cara penyajian data
3. Mengidentifikasi ukuran pemusatan data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
histogram
1. Mengidentifikasikan ukuran penyebaran data hasil pengukuran dan pencacahan dalam tabel
distribusi frekuensi dan histogram

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:

Menjelaskan statistika
Memahami cara penyajian data
Mengidentifikasi ukuran pemusatan data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
histogram
Mengidentifikasikan penyebaran data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
histogram
Melakukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil pengukuran dan
pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram
19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-
mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data
terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan
yang berubah setiap saat.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidangbidang dalam matematika,
terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah,
statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak
dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan (meneliti problem sampel berukuran kecil).
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan,
mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta
psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.

Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya
menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya.
Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik
di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menerima atau membaca beraneka ragam
laporan dalam bentuk angka atau diagram. Laporan dalam bentuk angka atau diagram
tersebut disebut statistik. Misalnya, sebuah penerbit melaporkan hasil produksinya untuk
lima tahun terakhir, atau sebuah sekolah melaporkan rata-rata nilai masing-masing mata
pelajaran setiap ulangan umum.
Statistika merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari:

Cara pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data dengan sistematis, agar
data-data itu dapat dipahami dengan jelas (Statistika deskriptif)
Menganalisis dan menafsirkan data-data agar dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan, perencanaan, dan kesimpulan dengan tepat dari sifat-sirat data tersebut
(Statistika inferensial)
Menurut sifatnya, data dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.

1. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif terbagi atas dua
bagian, yaitu data cacahan dan data ukuran.

a. Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara membilang. Misalnya, data
tentang banyak anak dalam keluarga.
b. Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur. Misalnya, data
tentang ukuran tinggi badan murid .
1. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan. Data kualitatif berupa ciri, sifat, atau
gambaran dari kualitas objek. Data seperti ini disebut atribut. Sebagai contoh, data mengenai kualitas
pelayanan, yaitu baik, sedang, dan kurang.

Cara untuk mengumpulkan data, antara lain adalah melakukan wawancara, mengisi lembar pertanyaan
(questionery), melakukan pengamatan (observasi), atau menggunakan data yang sudah ada, misalnya
rataan hitung nilai rapor.
1. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram
b. Diagram Garis

Diagram garis digunakan untuk menyajikan perkembangan data statistik yang kontinu
(berkesinambungan), misalnya jumlah penduduk tiap tahun di suatu wilayah, keadaan suhu badan pasien
RS tiap jam, omset penjualan barang di suatu toko. Pada diagram garis, sumbu X (horizontal) biasanya
menyatakan satuan waktu, sedangkan sumbu Y (vertikal) biasanya menyatakan frekuensi.

Contoh 1.

Hasil penjualan komputer di toko Planet Computer pada periode Januari – Juli 2019 ditunjukkan pada
tabel di bawah ini.

Tabel 1. Hasil penjualan komputer periode Januari – Juli 2019

Bulam Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

Jumlah (Unit) 10 15 30 35 25 45 60

Data tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram garis (tunggal) seperti pada gambar di bawah ini.
Grafik Garis Berganda (Multiple Line Chart)

Grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan perkembangan beberapa hal atau kejadian
sekaligus.

Contoh 2.

Hasil penjualan Barang A dan B di toko “Melati” periode Januari sampai Juni 2019 ditunjukkan pada
Tabel di bawah ini.

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Jenis Barang A 25 15 30 35 25 45

Jenis Barang B 10 15 35 25 40 60

Data tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram garis berganda seperti pada gambar

di bawah ini.
a. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data dengan menggunakan sektor-sektor (juring-juring)
dalam suatu lingkaran. Diagram ini sangat baik untuk menunjukkan perbandingan antara objek yang
satu dengan objek lainnya terhadap keseluruhan dalam suatu penyelidikan.

Untuk menentukan jumlah masing-masing bagian dalam diagram lingkaran dapat digunakan rumus :

Menggunakan Persentase

Menggunakan Derajat Lingkaran

Contoh 3.

Data berikut ini menunjukkan banyaknya peminat kegiatan ekstra kurikuler siswa kelas XII di SMA
Merdeka. Kegiatan Olah raga ada 90 orang, PMR ada 60 orang, dan Paskibra ada 50 orang. Sebelum
membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besar persentase tiap objek terhadap keseluruhan
data dan besar sudut pusat sektor lingkaran yang sesuai sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah
ini.

Jenis Kegiatan Jumlah Persentase Besar Sudut Pusat

Olah Raga 90

PMR 60

Paskibra 50

Jumlah 200 100%


Diperoleh diagram lingkaran

a. Diagram Batang

Diagram batang adalah penyajian data dengan menggunakan persegi panjang-persegi panjang dengan
arah vertikal atau horizontal. Tinggi setiap persegi panjang (batang) sesuai dengan jumlah data masing-
masing objek.

Contoh 4.

Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di Kota A menurut tingkat sekolah pada tahun 2019.

Tingkat Sekolah Jumlah Siswa

SD 1.562
SMP 1.019
SMA 818
STM 432

Data tersebut ditunjukkan dengan diagram batang seperti pada gambar berikut.

Contoh 5
Latihan Kompetensi Siswa 1 (LKS)

1. Daftar lulusan pendidikan di kecamatan kupitan pada tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut :

Bamyak Lulusan
No Jenjang Pendidikan

2014 2015

1. SMA 1.800 1.900

1. SMK 455 288

1. Diploma (D.3) 745 321

1. Sarjana (S.1) 1.252 959

Jumlah 4.252 3.468

Buatlah :

a. Diagram batang tegak untuk lulusan tahun 2014 dan 2015 dari tabel diatas.
b. Diagram batang tegak majemuk untuk menggambarkan data diatas
3. Daftar jumlah siswa SMAN 4 Sijunjung yang mengambil ekstrakurikuler pada pengembangan diri
adalah sebagai berikut:

Pengembangan Diri Banyak Siswa

Korsik 35

Silat 40

Futsal 45

Volly 60
Atletik 65

Basket 55

Buatlah diagram lingkaran yang sesuai dengan data diatas!

SELAMAT MENGERJAKAN

1. Distribusi Frekuensi

Seringkali kita menjumpai sekumpulan data amatan dalam jumlah atau ukuran yang besar(jika ukuran data besar
(n>30)) untuk dianalisis. Ukuran data yang besar ini dapat disederhanakan dengan cara menentukan banyak nilai
amatan yang sama, atau banyak nilai amatan yang terletak pada interval tertentu. Banyak nilai amatan yang sama
atau banyak nilai amatan yang terletak pada tertentu itu disebut frekuensi.

Tabel yang memuat nilai amatan atau nilai amatan yang terletak pada interval tertentu bersama – sama frekuensi
dua amatan ini, maka kita mempunyai dua macam yaitu : tabel distribusi frekuensi tunggal dan tabel distribusi
berkelompok.

a. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal

Untuk memahami cara membuat tabel ini, kita perhatikan hasil ujian semester mata pelajaran Matematika 30
siswa:

80 30 50 70 70 70 40 80 90 50 80 90 70 70 60 60 60 70 50 60 60 60 70 60 60 80 80 80 60 70

Dari kumpulan nialai diatas kita dapat membaca bahwa :


Keterangan – keterangan ini tentu saja akan lebih praktis apabila kita sajikan kedalam tabel berikut:

Nilai Ujian () Turus Banyak Siswa / frekuensi ()

30 I 1

40 I 1

50 III 3

60 IIII IIII 9

70 IIII III 8

80 IIII I 6

90 II 2

Jumlah 30

a. Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok

Jika kita dihadapkan pada kelompok data amatan yang sangat besar ukurannya, maka pembuatan tabel distribusi
frekuensi tunggal juga kurang efektif. Untuk kasus demikian akan lebih baih apabila kumpulan data tersebut kita
kelompokan ke dalam beberapa kelas interval terlebih dahulu. Berikut ini adalah tabel berat badan siswa kelas XI
IPA
Dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok ada beberapa pengertian dan aturan yang perlu dipahami.

1. Kelas

Kelas Kelas adalah interval suatu data yang memuat beberapa data. Tabel di atas memuat 6 kelas yaitu kelas
pertama 71-80, kelas kedua 81-90, kelas ketiga 91-100 dan seterusnya.

1. Batas Kelas

setiap kelas nilai terkecil disebut batas bawah dan nilai terbesar disebut batas atas kelas. Sebagai contoh pada kelas
interval 91-100 batas bawahnya 91 dan batas atasnya adalah 100

1. Tepi kelas

Tepi kelas adalah setengah dari jumlah batas atas dan batas bawah dua kelas interval yang berurutan. Sebagai
contoh, kelas pertama

71 – 80 dan kelas 81 – 90 maka tepi kelas adalah

Yang merupakan tepi kelas atas (kelas pertama dan tepi bawah (kelas kedua.

Tepi bawah kelas atas = batas bawah kelas -0,5


Tepi kelas atas = batas atas kelas +0,5

1. Panjang Kelas

Jika masing – masing kelas mempunyai panjang yang sama, maka panjang kelas merupakan selisih antara tepi atas
dengan tepi bawah

Panjang kelas = tepi atas – tepi bawah

1. Titik Tengah Kelas

Titik tengah sebuah kelas adalah suatu nialia yang dapat dianggap mewakili kelas itu. Titik tengah kelas disebut juga
nilai tengah kelas atau rataan kelas dan ditetapkan sebagai berikut :

Titik tengah =

Sebelum menyusun tabel distribusi frekuensi berkelompok sebaiknya terlebih dahulu data diurutkan dari datum
terkecil sampai datum terbesar. Data yang telah diurutkan seperti itu disebut statistika jajaran atau statistika
peringkat. Dari statistika jajaran dapat ditetapkan nilai datum terkecil, disebut statistika minimum yaitu Xmin=X1
dan nilai datum terbesar, disebut statistik maksimum, yaitu Xmaks=Xn. Kedua statistik ini (Xmin dan Xmaks)
disebut sebagai statistik-statistik ekstrim.
Tabel distribusi frekuensi berkelompok dapat disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai data terbesar ( Xmaks) dan nilai data terkecil (Xmin) kemudian tentukan rentang atau
jangkauan , yaitu :
1. R= Xmaks – Xmin
2. Tentukan banyak kelas (k) dari n(jumlah seluruh data) buah data berdasarkan aturan Sturgess, yaitu :
1. K = 1+ 3,3 log n
3. Menentukan panjang kelas atau interval kelas dengan rumus :
1. Panjang Kelas = =
4. Dengan menggunakan nilai panjang kelas yang diperoleh dari langkah sebekumnya, tetapkan kelas – kelasnya
sehingga mencakup semua nilai amatan.
5. Tentukan frekuensi setiap kelasnya dengan menggunakan sistem turus. Kemudian susunlah tabel distribusi
frekuensi berkelompok.

Contoh Soal

Suatu data dari 40 kali pengukuran ( teliti sampai mm terdekat ) sebagai berikut :

148 136 147 140 158 146 165 154 119 163

157 149 125 144 132 156 164 138 144 152

173 146 162 145 135 142 150 150 145 128

176 138 126 168 135 140 153 135 147 142

Buatlah tabel distribusi frekuensi berkelompok untuk data tersebut!

Jawab :

Banyak data, n = 40

Nilai statsitika minimun ( data minimum ) Xmin= 119, dan nilai statistika maksimum ( data maksimum) Xmaks =
176

1. Rentang (R) = Xmaks – Xmin = 176 – 119 = 57


2. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 40 =6,286...

Banyak kelas dibulatkan keatas menjadi k = 7

1. Penjang kelas =

Panjang kelas dibulatkan keatas menjadi 9

1. Dengan panjang kelas 9 dan nilai statistika minimum ( data minimum ) ditetapkan sebagai batas bawah kelas
pertama ( tidak harus demikian), maka diperoleh kelas – kelas dan titik – titk tengah kelas sebagai berikut :
Kelas pertama 119 – 127 dengan titik 123
Kelas kedua 128 – 136 dengan titik tengah 132
Kelas ketiga 137 – 145 dengan titik tengah 141
Kelas keempat 146 – 154 dengan titik tengah 150
Kelas kelima 155 – 163 dengan titik tengah 159
Kelas keenam 164 – 172 dengan titik tengah 168
Kelas ketujuh 173 – 181 dengan titik tengah 177
2. Tabel distribusi berkelompok untuk data tersebut dapat ditamplkan dalam tabel berikut:
Titik Tengah
Hasil Pengukuran (mm) Turus frekuensi ()

119 – 127 123 III 3

128 – 136 132 IIII I 6

137 – 145 141 IIII IIII 10

146 – 154 150 IIII IIII I 11

155 – 163 159 IIII 5

164 – 172 168 III 3

173 – 181 177 II 2

1. Frekuensi Relatif, Frekuensi Kumulatif dan Ogive


b. Daftar Frekuensi Relatif

Daftar frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang frekuensi relatif masing-masing kelasnya dapat diperoleh
dengan menyatakan persentase frekuensi kelas tersebut terhadap jumlah seluruh frekuensi.

Sebagai contoh :

Pada tabel berikut dengan ukuran data atau nilai n= 40. Maka tabel distribusi relatifnya adalah sebagai berikut :

Hasil Pengukuran (mm) Frekuensi () Frekuensi Relatif

119 – 127 3

128 – 136 6

137 – 145 10
146 – 154 11

155 – 163 5

164 – 172 3

173 – 181 2

a. Daftar Frekuensi Kumulatif

Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat disusun dari daftar distribusi berkelompok. Terdapat dua jenis tabel
distribusi kumulatif yaitu:

Frekuensi kumulatif kurang dari ()


Didefinisiskan sebagai jumlah frekuensi semua amatan yang kurang dari atau sama dengan nilai tepi atas pada tiap-
tiap kelas. Dilambangkan dengan

Frekuensi kumulatif leih dari ()

di definisikan sebagai jumlah frekuensi semua nilai amatan yang lebih dari atau sama dengan nilai tepi bawah pada
tiap-tiap kelas. Dilambangkan dengan

Contoh Soal:

Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk data pada tabel dibawah ini !

Jawab :

a. Ogive

Ogive adalah grafik distribusi frekuensi kumulatif, berupa kurva yang menghubungkan titik – titik yang
membentuk poligon frekuensi kumulatif kurang dari atau lebih dari

Contoh Soal

Gambarkan ogif positif dan ogive negatif dari tabel distribusi frekuensi kumulatif pada contoh soal sebelumnya.

Jawab:
Ogive positif diperoleh dari tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari

Ogive negatif diperoleh dari tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari

1. Histogram dan Poligon Frekuensi


b. Histogram

Histogram adalah penyajian distribusi frekuensi menggunakan diagram batang tegak. Pada histogram, antara dua
batang yang berdampingan tidak terdapat jarak, berbeda dengan penyajian diagram batang terdahulu. Sumbu datar
pada histogram menyatakan kelas-kelas interval, sedangkan sumbu tegak menyatakan frekuensi. Dalam hal ini,
batas kelas interval merupakan tepi bawah dan tepi atas.

Tepi bawah = batas bawah – 0,5

Tepi atas = batas atas + 0,5

( 0,5 jika nilai datanya teliti hingga satuan)

Jika setiap titik tengah sisi atas persegi panjang yang berdampingan dihubungkan dengan suatu garis, maka
terbentuk grafik yang disebut poligon frekuensi.

Langkah – langkah membuat histogram suatu data berkelompok sebagi berikut :

1. Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.


2.
3. Tentukan tepi bawah (Tb) dan tepi atas (Ta) masing-masing kelas.
4. Menggambar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertikal untuk frekuensi.
5. Menggambar persegi panjang untuk setiap interval. Alas persegi panjang menunjukkan panjang kelas ©, yaitu
dari tepi bawah kelas (Tb) sampai ke tepi atas kelas (Ta), sedangkan tinggi persegi panjang menunjukkan
frekuensinya.
6. Di atas setiap persegi panjang dapat dituliskan frekuensi masing-masing kelas agar histogram mudah dibaca.

Contoh Soal

Sajikanlah data pada tabel berikut ke dalam bentuk histogram.

Penyelesaian:
a. Poligon Frekuensi

Apabila pada titik – titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang – batangnya dihapus maka
akan diperoleh poligon frekuensi.

Langkah – langkah membuat poligon frekuensi sebagia berikut :

1. Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.


2. Tentukan titik tengah masing-masing kelas.
3. Menggambar sumbu horizontal untuk titik tengah setiap kelas.
4. Menggambar sumbu vertikal untuk frekuensi.
5. Hubungkan titik-titik yang berdekatan, dimana titik tengah sebagai absis dan frekuensi sebagai ordinat.

Contoh Soal :

Dari tabel contoh soal histogram diatas buatlah Poligon Frekuensinya.

Latihan Kompetensi Siswa 2 (LKS 2)

1. Disuatu kelas diadakan pengukuran panjang jari tengah kanan sampai 0,5 cm terdekat. Hasil
pengukuran sebagai berikut :

Panjang (cm) 8,5 9 9,5 10 10,5 11 11,5 12

Frekuensi 2 8 10 22 28 9 7 2

Gambarlah diagram histogram dan poligon frekuensi dari data tersebut.


1. Data berikut adalah data jumlah pengunjung perpustakaan SMAN 4 sijunjung dalam 40 hari kerja
berturut – turut

50 65 60 71 55 82 76 70 80 64 78 95 88 90 81 75 78 78 70 68 85 67 74 86 59 63 84 66 75 87 94 96 72 78 65 81
85 95 88 96

Berdasarkan data tersebut, buatlah:

a. Tabel distribusi frekuensi dengan 7 kelas


b. Histogram, poligon frekuensi, dan ogif positif serta negatif

1. Rata – rata ( Mean )

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data
dengan banyaknya data. Rumus umum mencari mean :

Menentukan Rataan hitungan data tunggal

Keterangan :

Ʃ = Jumlah ( dibaca Sigma )

x =Nilai x ke i sampai ke n atau wakil dri data (dantum)

n = Banyak Data

Contoh Soal

1. Dari hasil tes 10 siswa kelas XI diperoleh data : 3, 7, 6, 5, 3, 6, 9, 7, dan 6. Tentukan rataan dari data tersebut.

Jawab:

1. Hitunglah rataan pada masing – masing data berikut.

11, 13, 16, 19, 15, 10 8, 3, 5, 12, 10

Jawab : Jawab :
1. Hitunglah nilai Ʃ(x - dari nilai – nilai 8, 3, 5, 12, 10.y;;;;;;;;;;;;;;p,

Jawab:

Ʃ(x –

Rataan dari data distribusi frekuensi

Apabila bilangan –bilangan : masing – masing mempunyai frekuensi : dengan Ʃf = n, maka rataan hitungn
ditentukan dengan rumus :

Contoh Soal :

1. Berdasarkan data hasil ulangan harian matematika di kelas XI IPA, enam siswa mendapatkan nilai 8, tujuh
siswa mendapatkan nilai 7, lima belas siswa mendapatkan nilai 6, tujuh siswa mendapatkan nilai 5, dan lima
siswa mendapatkan nilai 4. Tentukan rata –rata nilai ulang tahun harian matematika dikelas tersebut.

Jawab:

Tabel nilai ulangan harian matematika kelas XI IPA.

Nilai Frekuensi

4 5 20

5 7 35
6 15 90

7 7 49

8 6 48

Jadi, rataan nilai ulangan harian matematika di kelas XI IPA adalah 6,05

1. Hitunglah rata –rata dari bilangan – bilangan berikut : 5, 3, 6, 5, 4, 5, 2, 8, 6, 5, 4, 8, 3, 4, 5, 4, 8, 2, 5, 4.

Jawab :

Angka 5 muncul sebanyak 6 kali, = 5 denagn


Angka 3 muncul sebanyak 2 kali, = 3 denagn
Angka 6 muncul sebanyak 2 kali, = 6 denagn
Angka 4 muncul sebanyak kali, = denagn
Angka 2 muncul sebanyak kali, = denagn
Angka 8 muncul sebanyak kali, = denagn

Sehingga :

Jika bilangan yang mempunyai rataan hitungan bilangan yang mempunyai rataan hitung dan bilangan yang
mempunyai rataan hitung maka rataan hitung dari keseluruhan bilangan itu () bilangan, ditentukan dengan
rumus :

Contoh Soal

Sebuah pabrik kimia mempunyai 80 orang pekerja. Dari keseluruhan pekerja itu, pimpinan pabrik mempunyai
ketentuan dalam pembayaran gaji, yaitu 60 orang memperoleh gasi sebesar Rp. 300.000/ bulan dan 20 orang
memperoleh gaji sebesar Rp. 200.000/ bulan. Berapa rupiah rata – rata uang yang dikeluarkan pimpinan pabrik
kimia itu perbulan untuk setiap orang.

Jawab :

20
Jadi, gaji rata –rata yang harus dikeluarkan adalah Rp. 275.000

Latihan Kompetensi Siswa 3 (LKS 3)

1. Diketahui data : 5, 7, 9, 6, 4, 3, 2, 1. Hitunglah rataan hitungnya.


2. Hitunglah rataan hitung data dibawah ini.

Data 3 4 5 6 7 8 9

Frekuensi 4 5 7 8 12 3 1

1. Nilai matematika dari 20 siswa di kelas XI IPA adalah sebagai berikut:

65, 75, 66, 80, 73, 75, 68, 67, 75, 77, 70, 71, 60, 55, 65, 63, 60, 70, 70, 66. Tentukan rataan hitung (mean)dari data
tersebut.

1. Rata – rata nilai matematika dari 19 siswa adalah 6,5. Kemudian masuk lagi seorang siswa yang bernama
khadijah sehingga rata –rata nilai metematika menjadi 6,6. Berapa nilai matematika khadijah?

Menentukan rataan hitung ( Mean ) dari data berkelompok


Metode Biasa

Keterangan :

Metode Simpangan rata – rata atau rataan sementara (Median Deviasi)

Keterangan :
Metode Coding (Step-deviasi)

Keterangan :

= Kode, dengan Ketentuan : untuk kelas kode bulat negatif berurutan untuk kelas – kelas sebelum kode
bulat positif berurutan untuk kelas – kelas sesudah

Contoh Soal

Berat Badan (kg) f

31 – 35 4

36 – 40 6

41 – 45 9

46 – 50 14

51 – 55 10

56 – 60 5

61 – 65 2

Jawab :

a. Dengan menggunakan Metode Biasa


Nilai Xi diperoleh dari nilai tengah setiap interval kelas. Misalnya pada baris pertama, nilai X1 = Dengan demikian
pula nilai Xi yang lain.

Nilai rata – rata hitung (mean):

Jadi, nilai rata – rata (mean) berat badan siswa SMA Merdeka adalah 47,3 kg

a. Rataan menggunakan metode simpangan rata – rata

Keterangan :

Kolom (3), pilih rataan sementara , yaitu nilai xi dengan frekuensi terbesar, sehingga diperoleh
Kolom (4), isikan dengan selisih dari kolom (3) dengan 48 atau

xi - 48

Kolom (5), isikan dengan hasil kali kolo (2) dengan kolom (4).

Nilai rata – rata hitung (mean) adalah :

Jadi, nilai rata – rata (mean) berat badan siswa SMA Merdeka adalah 47,3 kg

a. Rataan dengan menggunakan Metode Coding

Keterangan :

Kolom (3), pilih rataan sementara (kelas dengan frekuensi terbesar)


Kolom (4), isi kode 0 pada kelas , bilangan negatif berurutan pada baris sebalumnya dan bilanga positif
berurutan pada barisan setelahnya.
Panjang kelas, p = 5
Nilai rata – rata hitung (mean) adalah :

Jadi, nilai rata – rata (mean) berat badan siswa SMA Merdeka adalah 47,3 kg

Latihan Kompetensi Siswa 4 (LKS 4)

1. Tentukan rataan hitung dari data berikut ini dengan menggunakan rataan sementara.

Nilai Frekuensi (f) Titik tengah (x)

21 – 25 2

26 - 30 5

31 – 35 7

36 – 40 19

41 – 45 8
46 – 50 6

51 – 55 2

Total

1. Dari soal no 2 tentuakan rataan hitung dengan menggunakan metode coding.

1. MODUS (MO)

Modus adalah nilai/dantum yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi yang paling besar. Jika
suatu data hanya mempunyai satu modus disebut dengan unimodal, bila mempunyai dua buah modus disebut
dengan bimodal, sedangkan jika mempunyailebih dari dua modus disebut dengan multimodal. Modus
dilambangkan dengan MO.

Modus data tunggal

Contoh soal:

Tentukan modus dari data dibawah ini

a. 2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10

Jawab :

Data yang sering muncul adalah 1 dan 5 jadi modusnya adlah 1 dan 5

a. Tentukan :

Nilai frekuensi

4 5

5 10

6 14

7 6

8 5

Jawab :

Berdasarkan data pada tabel diatas, nilai yang memiliki frekuensi yang paling besar adalah 6 sehingga modus dari
tabel tersebut adalah 6.

Modus Data berkelompok


Keterangan :

= tepi bawah kelas modus (kelas dengan frekuensi terbesar)

= panjang kelas

= selisih antara frekuensi kelas modus dan frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus

= selisih anatara frekuensi kelas modus dan frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modu.

Contoh Soal :

Tentukan modus data berat badan 50 orang siswa SMA Merdeka pada tabel berikut :

Berat Badan Frekuensi

31 – 35 4

36 – 40 6

41 – 45 9

46 – 60 14

51 – 55 10

56 – 60 5

61 – 65 2

Jawab :

Kelas modus = 46 – 60

= 46 – 0,5 = 45,5

=5

= 14 – 9 = 5

= 14 – 10 = 4

Sehingga di peroleh modus adalah :

Jadi, modus berat badan siswa SMA Merdeka adalah 48,28 kg


1. MEDIAN (Me)

Median adalah ukuran yang terletak di tengah setelah data diurutkan.

Median Data Tunggal

Median (Me) =

Contoh soal

Tentukan median dari bilangan – bilangan berikut

a. 5, 3, 4, 8, 6, 8, 10
b. 11, 5, 9, 7, 18, 5, 12, 15
c. 9, 7, 6, 8, 9, 7, 4, 6, 5, 6, 8, 7, 7, 8, 5
d. 1, 4, 3, 1, 2, 1, 4, 3, 3, 2, 4, 5, 3, 1

Jawab :

a. 3, 4, 5, 6, 8, 8, 10

Banyak data n= 7, data ganjil

Jadi Me = 6

a. 5, 5, 7, 9, 11, 12, 15, 18

Banyak data n= 8, data genap

Jadi Me = 10

Median Data Berkelompok

Dimana median terletak pada dantum ke

Keterangan :

= Tepi bawah kelas median

= Frekuensi komulatif tepat sebelum kelas median

= Frekuensi kelas median

= Panjang kelas interval

= Banyak Data

Contoh Soal

Tentukan median data berat badan 50 orang siswa pada tabel berikut :

Berat Badan Frekuensi() F


31 – 35 4 4

36 – 40 6 10

41 – 45 9 19

46 – 50 14 33

51 – 55 10 43

56 – 60 5 48

61 – 65 2 50

Jumlah 50 -

Jawab:

Letak Median pada kdatum ke

Jadi, median terletak pada interval kelsa 46 – 50 ( dilihat dari frekuensi kumulatif = 33, berarti terletak pada data
ke- 20 sampai ke- 33)

= 46 – 0,5 = 45,5

=5

= 19

= 14

Sehingga diperoleh median

= 47,64

Jadi, median berat badan siswa adalah 47,64kg

Latihan Kompetensi Siswa 5 (LKS 5)

1. Tentukan modus dari data dibawah ini.

Ukuran (cm) 3,1 3,4 4,2 4,9 5,1 5,5 6,5

Frekuensi 4 6 12 15 7 3 2

1. Tentukan modus dari data tinggi 40 siswa pada tabel berikut.


Tinggi (cm) Frekuensi

119 -127 3
128 – 136 6
137 – 146 10
146 – 154 11
155 – 163 5
164 – 172 3
173 – 181 2

1. Tabel berikut adalah data banyak produksi madu (per liter) peternak lebah di desa.
Tentukanlah median dari data berikut.

Madu (liter) Frekuensi

1. – 5 5
6–8 7
9 – 11 8
12 – 14 13
15 – 17 10
18 – 20 7

1. Statistika Lima Serangkai

Adalah ringkasan yang terdiri dari lima nilai / angka, yang dapat dianggap memberikan gambaran
tentang kecenderungan memusatnya data. Lima nilai / angka terdiri dari : dantum terkecil / statistika
minimum (Xmin), dantum terbesar atau statistika maksimum (Xmaks), kuartil bawah (Q1), kuartil tengah
atau median (Q2), dan kuartil atas (Q3).

Statistika Peringkat adalah data yang telah disusun dari yang terkecil ke yang terbesar
Statistika ekstrim adalah datum terkecil dan datum terbesar dalam statistika Peringkat.

Dan banyak datum pada pengamatan disebut ukuran data atau banyak data (n).
Contoh Soal

Tentukanlah statistika peringkat dan statistika ekstrim dari data berikut.

a. 10,4,3,2,1,9,7,2,8,4,9,6,5,5,8,4,3,9,12
b. 12,6,7,3,15,3,10,18,20,6,5,6,8,9

Jawab

a. 10,4,3,2,1,9,7,2,8,4,9,6,5,5,8,4,3,9,12

Jawab :

Statistika peringkat dari data adl:

1,2,2,3,3,4,4,4,5,5,6,7,8,8,9,9,9,10,12.

Statistika minimum (datum terbesar) = 1

Statistika Maksimum (datum terbesar) = 12

Banyak data = 12

a. 12,6,7,3,15,3,10,18,20,6,5,6,8,9

Jawab :

1. Kuartil Data Tunggal

Kuartil adalah datum yang membagi data terurut menjadi seperempat – seperempat bagian atau kuartil
data dengan banyak data n ≥ 4, membagi data menjadi 4 bagian sama banyak, sehingga diperoleh tiga
niali yang membagi bagian itu, ketiga nilai ini disebut kuartil.
Kuartil Pertama / bawah (Q1)

Q1 membagi data terurut menjadi bagian dan bagian.

Kuartil Kedua / tengah (Q2)

Q2 membagi data terurut menjadi bagian dan bagian, dengan kata lain Q2 merupakan median data.

Kuartil Ketiga / atas (Q3)

Q3 membagi data terurut menjadi bagian dan bagian.

Rumus kuartil Data Tunggal Jika Data Ganjil

Rumus Kuartil Data Tunggal Jika Genap

i
Rataan Kuartil

Rataan kuartil adalah rata – rata dari kuartil pertama dan kuartil ketiga.

Rataan Tiga Kuartil (Trirata)

Rataan tiga kuartil dirumuskan sebagai berikut.

Contoh Soal

Tentukan Q1,Q2, Q3, Rk dan Rt dari data :3,4,7,8,7,4,8,4,9,10,8,3,7,12

Jawab:

Data Diurutkan : 3,3,4,4,4,7,7,7,8,8,8,9,10,12

Banyak data n = 14 sehingga rumus yang digunakan yaitu rumus kuartil data genap yang tidak habis
dibagi 4

Letak Q1 =
Letak Q2 =

dengan artian letak Q2 terdapat pada data ke 7 dan ke 8 lalu dibagi 2

Sehingga : Data ke- 7 = 7

Data ke- 8 = 7 +

1. / 2 = 7

Letak Q3 =

3 3 4 4 4 7 7 7 8 8 8 9 10 12

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14


Rataan Kuartil

Jadi rataan kuartil adalah 6

Rataan tiga Kuartil

Jadi rataan tiga kuartil adalah 6,5

1. Kuartil Data Berkelompok

Contoh Soal

Berikut adalah tabel berisi nilai ujian dari sekelompok pelajar.

Nilai 76 – 80 81 – 85 86 – 90 91 – 95 96 – 100

Frekuensi 13 9 10 5 3

Tentukan berapa nilai Q1,Q2 dan Q3.

Jawab:

Nilai 76 – 80 81 – 85 86 – 90 91 – 95 96 – 100

Frekuensi 13 9 10 5 3
13 22 32 38 40

n = 40

kuartil pertama (Q1) terletak di data ke 10. Sementara kuartil kedua terletak di data ke 20 pada rentang
nilai 81 – 85.

Tb = 80

P =5

fk = 13

fi = 9

Q2

Latihan Kompetensi Siswa 6 (LKS 6)

1. Nilai ulangan matematika dari lima belas orang siswa adalah sebagai berikut : 9, 7, 6, 8, 9, 7, 4, 6, 5,
6, 8, 7, 7, 8, 5. Tentukan lah statistika lima serangkai dari data tersebut.
2. Tentukan Q1, Q2, Q3, Rk dan Rt dari data- data berikut :
c. 2,3,4,6,8,9
d. 2,6,8,4,3,9,11
e. 3,2,6,11,8,9,16
f. 5,7,7,7,6,4,1,2,7,4,5,3

1. Langkah, Pagar dalam (PD), Pagar Luar (PL)


Jangkauan dan koefisien Jangkauan

Jangkauan data (range data )disebut juga rentangan data yaituu selisih antara datum terbesar (Xmaks)
dengan datum terkecil(Xmin). Dilambangkan dengan J atau R dirumuskan dengan
J = Xmaks – Xmin

Dan

Koefisien Jangkauan =

Jangkauan Antar Kuartil

Jangkauan antar kuartil atau hamparan (H) adalah selisish antara kuartil ketiga (Q3) dengan kuartil
ketiga (Q3) dengan rumus :

Simpangan Kuartil (jangkauan semi antar kuartil)

Simpangan kuartil (Qd) atau jangkauan semi anatar kuartil adalah setengah kali jangkauan antar kuartil,
dengan rumus:

Langkah

Satu langkah(L) sama dengan satu setengah kali panjanh satu hamparan.

atau

Pagar Dalam dan Pagar Luar

Pagar dalam merupakan nilai yang terletak satu langkah dibawah kuartil pertama. Pagar luar merupakan
nilai yang terletak satu langkah diatas kuartil ketiga.

Pagar Dalam = dan Pagar Luar =

Contoh Soal

Data berikut adalah nilai Matematika dari 25 siswa kelas XII SMA sebagai berikut:

4,23 4,50 4,65 4,72 4,90 4,95 5,30 5,40 5,57 6,00

6,23 6,40 6,67 6,95 7,04 7,27 7,50 8,23 8,27 8.55

8,87 8,95 9,23 9,40 9,65

Hitunglah :
a. Jangkauan data
b. Qd
c. Langkah
d. Pagar Dalam
e. Pagar Luar

Jawab:

a. Jangkauan Data

J= Xmaks – Xmin = 9,65 – 4,23 = 5,42

a. Jangkauan semi antar kuartil (Qd)

a. Langkah

a. Pagar Dalam =

Pagar Luar =

Latihan Kompetensi Siswa 7 (LKS 7)

Berikut adalah nilai matematika kelas XI SMA Merdeka. 10,6,7,4,5,7,7,8,8,9,9,7,5,5,6.

Hitunglah:

a. Jangkauan
b. Jangkauan semi antar kuartil
c. Langkah
d. Pagar dalam dan pagar luar
e. Koefisien jangkauan semi antar kuartil

1. Rataan Simpangan (SR)

Untuk menentukan rataan simpangan atau mean deviasi (MD) dapat dilakukan dalam dua kondisi
berikut ini.

Rataan simpangan / simpangan rata – rata dari sekumpulan n bilangan X1, X2, X3, ..., Xn
ditentukan dengan rumus:
Contoh Soal

Hitunglah rataan simpangan dari sekumpulan bilangan : 2, 3, 6, 8, 11

Jawab :

n=5

Rataan hitung :
SR =

Apabila data berupa bilangan – bilangan ; X1, X2, X3, ... , Xn, dengan frekuensi masing – masing f1,
f2, f3, ... , fn, rataan simpangan ditentukan dengan rumus :

SR =

Contoh Soal

Tentukan simpangan rata – rata dari tabel berikut

Nilai 61 64 67 70 73

Frekuensi 5 18 42 27 8

Jawab :

Nilai Frekuensi
61 5 305 -6,45 6,45 32,25

64 18 1152 -3,45 3,45 62,10

67 42 2814 0,45 0,45 18,90

70 27 1890 2,55 2,55 68,85

73 8 584 5,55 5,55 44,40

Sehingga :

SR =

1. Ragam dan Simpangan Baku

Untuk menentukan ragam dan simpangan baku dilakukan dalam dua kondisi.

Ragam (dan Simpangan Baku (S) dari sekumpulan bilangan ; X1, X2, X3, ... , Xn ditentukan dengan
rumus :

Contoh Soal

Hitunglah ragam dan simpangan baku dari sekumpulan bilangan : 2, 3, 6, 8, 11.

Jawab :

n=5

Ragam

Simpangan Baku (S) =


Apabila data berupa bilangan X1, X2, X3, ... , Xn, dengan frekuensi masing – masing f1, f2, f3, ... ,
fn maka ragam dan simpangan baku ditentukan dengan rumus :

Contoh Soal

Hitunglah ragam dan simpangan baku dari tabel berikut.

51 5

54 42

57 18

60 27

63 8

Total 100

Jawab :

n = 100

Setelah rataan didaptkan maka :

Nilai Frekuensi

) ()

51 5 -5,73 32,83 164,5

54 42 -2,73 7,45 312,90

57 18 0,27 0,07 1,26

60 27 3,27 10,69 288,62

63 8 6,27 39,31 314,48


Ragam
Simpangan Baku (S) =

Latihan Kompetensi Siswa 8 (LKS 8)


1. Tentukan ragam dan simpangan baku : 11,12,13,14,15,16,17,18.
2. Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut:

Nilai Frekuensi

11-15 1
16-20 4
21-25 8
26-30 10
31-35 9
36-40 6
41-45 2

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tahukah Kamu? SEJARAH STATISTIKA Penggunaan istilah statistika berakar


dari istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium dan bahasa Italia ("dewan negara") statista
("negarawan" atau "politikus"). Gottfried Achenwal(1749) menggunakan Statistik dalam untuk pertama
kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang
negara (state)". Pada awal
APERSEPSI
Dalam suatu penelitian sering melibatkan istilah populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh
objek yang akan diteliti sedangkan sebagian dari populasi yang benar-benar diamati disebut
sampel. Data dan DantumData adalah sekumpulan informasi yang diperoleh dari satu
pengamatan Dantum adalah unsur-unsur dalam data.

PENGUMPULAN DATA

B. PENYAJIAN DATA
Buatlah suatu koordinat (berbentuk bilangan) dengan sumbu mendatar menunjukan waktu dan sumbu tegak
menunjukan data pengamatan.

Gambarlah titik-titik koordinat yang menunjukan data pengamatan pada waktu t.

Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan titk – titik koordinat tersebut dengan garis lurus

Jumlah Bagian warna hijau = n = Jumlah seluru data

Jumlah Bagian warna hijau n = Jumlah seluru data

1 siswa mendapatkan niali 301 siswa mendapatkan nilai 40 3 siswa mendapatkan nilai 509 siswa
mendapatkan nilai 60 8 siswa mendaptkan nilai 70 6 siswa mendaptkan nilai 802 siswa mendapatkan
nilai 90 Turus(tally) adalah cara mudah menghitung frekuensi. Banyak kelas biasanya diambil paling
sedikit 5 dan paling banyak 20

Penyajian data pada tabel disamping disebut tabel distribusi frekuensi tunggal. Dari tabel ini dengan cepat
ditemukan beberapa banyak frekuensi siswa yang memperoleh nilai 30,40 dan seterusnya.

Menyusun Tabel Frekuensi Berkelompok

Poligon Frekuensi

Histogram

UKURAN PEMUSATAN
Tabe berikut memperlihatkan berat badan 50 orang siswa SMA Merdeka. Tentukan rata – rata dari:Metode
BiasaMetode simpangan rata – rata Metode coding

,n ganjil,n genap

UKURAN LETAK DATA


Statistika Ekstrim

Q1Q2= 7+7 Q3 =14/2 =7

1. KET:i = 1 untuk Q1i = 2 untuk Q2i = 3 untuk Q3Tb : Tepi bawah kelas kuartil n : Jumlah seluruh frekuensi
fk : Jumlah frekuensi sebelum kelas kuartilfi : Frekuensi kelas kuartilp : Panjang kelas interval

UKURAN PENYEBARAN DATA


Dengan : = Rataan Hitungan = Datum ke – 1n = Banyak Data
Dengan : = Rataan Hitungan = Datum ke – 1n = Banyak Data = frekuensi dari datum ke - i

Anda mungkin juga menyukai