Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

PENYAJIAN DATA

(Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biostatistik)

Oleh Kelompok 1

Keperawatan A/VI :

1. Magdalena D. Masadu : 181111024


2. Maria Yunita Dhiu : 181111025
3. Marista Kornelia Malelak : 181111026
4. Marten M. Seik : 181111027
5. Martinha Soares : 181111028
6. Mirnawati Saputri : 181111029
7. Noventia Umbu Reda : 181111030

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat meneyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PENYAJIAN DATA’’ dengan baik.Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah biostatistik.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun.Namun, hanya lebih pendekatan pada studi dan pemahaman terhadap keperawatan
sebagai suatu profesi.

Kami sebagai penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca kami harapkan agar kami dapat memperbaiki kesalahan
dan kekerangan kami di kemudian hari.Akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Kupang, 25 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR IISI

HALAMAN DEPAN...........................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

1.1 Latar belakang...................................................................................................................4

1.2 Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

2.1 Penyajian Data.................................................................................................................6

2.2 Tujuan Penyajian Data.....................................................................................................7

2.3 Prinsip Penyajian Data.....................................................................................................7

2.4 Bentuk Penyajian Data Kualitatif dan Kuantitatif.............................................................8

2.5 Tabel Frekuensi...............................................................................................................8

2.6 Distribusi Frekuensi.........................................................................................................8

2.7 Distribusi Normal.............................................................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9

3.1   Kesimpulan..........................................................................................................................9

3.2.  Saran.....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyajian Data adalah kegiatan pengumpulan data di lapangan yang akan


menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar
menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan agar dapat
memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam
tampilan yang sistematis.
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami
apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain-
lain. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan
ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu
disusun dalam sebuah tabel. Data yang diperoleh melalui tahapan kegiatan pengumpulan
data statistika pada umumnya masih berupa data mentah, di mana keadaannya kurang
tersusun dan kurang teratur.
Keadaan yang demikian, tidak terlalu menjadi masalah jika jumlah maupun varian
data yang dikumpulkan tidak terlalu banyak. Namun pada kenyataan, penelitian yang
melibatkan statistika, jarang sekali ada yang mengumpulan data hanya sedikit, walupun
data diambil secara sampel. Untuk mempermudah pemahaman mengenai masalah-
masalah yang ditimbulkan jika tidak dilakukan penyajian data yang benar, maka ada
baiknya dipahami terlebih dahulu tujuan penyajian data berikut ini.
1.2 Tujuan

1. Untuk mengatahui tujuan, prisnsip, dan penyajian data


2. Untuk mengatahui betuk penyajian data kuantitatif dan kualitatif
3. Untuk mengatahui tabel frekuensi, distribusi frekuensi, dan distribusi normal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian penyajian data

Setelah data mentah ( raw data ) terkumpul, tahap senlanjutnya adalah menyajikan
data tersebut dalam berbagai bentuk, tegantung jenisdata dan skala pengukurannya. Guna
penyajian data adalah untuk mengambil infirmasi yang ada di dalam kumpulan data
tersebut.
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang di inginkan. Data yang di sajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.
a. Bentuk bentuk penyajian data

Secara umum penyajian data dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu dalam
tulisan (textular), tabel (tabular), dan gambar/grafik ( diagram) :

1. Textular (tulisan), betujuan untuk memberikan keterangan tentang


keseluruhan prosedur hasil dan kesimpilan yang dibuat dengan
menggunakan tulisan penyajian data dalam bentuk tulisan ini tidak efektif
dan tidak menakup gambaran statsitik.

Keuntungan penyajian data dalam bentuk text :

 Merupakan penyajian yang sederhana


 Merupakan gambaran umum tetnag kesimpulan hasil penelitian
 Merupakan penyajian yang sederhana
 Data disajiakn dalam bentuk kalimat/ laporan tertulis

Kerugian penyajian data dalam bentuk text :

 Tidak dapat memberikan gambaran statistik mengenai


perbandingan antar situasi/perkembangan keadaan

2. Tabular(tabel), merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang
disusun seara teratur dalam kolom dan baris.
Suatu tabel yang lengkap terdiri dari :
 Nomor tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu maka hendaknya
diberi nomor agar mudah untuk mencari kembali bila dibutuhkan.
 Judul tabel
Setiap tabel yang sajikan harus diberi judul karena dari
judul tabel orang dapat mengetahui tentang data apa yang di
sajiakan
Syarat judul :
 Kalimat pada judul tabel harus singkat
 Jelas
 Berisi keterangan tentang apa, kapan, dan dimana
 Judul harus konsisten dan menggambarkan isi tabel
 Badan tabel
Terdiri dari judul kolom, judul, baris, judul kompartemen
dan sel.
 Catatan kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan
terhada singkatan atau ukuran yang diguanakan. Biasanya dengan
memberi tanda yang sesuai dengan tanda yang terdapat dikanan
atas singkatan yang digunakan. Tanda-tanda yang biasa digunakan
dapat berupa *x dan lain-lain. Catatan kaki diletakan di bawah kiri
tabel.
 Sumber data
Sumber data mempunya arti penting bila data yang kita
sajikan berupa data sekunder. Penulisan sumber data harus jels dan
lengkap, seperti darimana data tersebut diambil, oleh siapa,judul
penyusunan dan penerbitan serta tahun penerbitan. Sumber data
diletakan dibagian kiri bawah( dibawah atatan kaki).
b. Jenis-jenis tabel penyajian data :
1. master tabel ( tabel induk)

Tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang masih


dalam bentuk data mentah, biasanya dsajiakn dlam lampiran suatu laporan.

2. Tabel text
Tabel ini berguna untuk mengadakan pembahasan lebih mendalan
terhadap hasil penelitian, memberikan gambaran tentang adanya hubungan
antara dua variabel dari teks ini dapat dibuat tabel silang (cross table) utnuk
mengetahui adanya hubungan antara dua variabel. Tabel text merupakan
uraian yang diambil dari tabel induk.
Ada 2 bentuk sajian tabel text :
 Distrubusi frekuensi ( melibatkan 1 variabel), adalah susan
data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasi menurut kelas-
kelas atau kategori tertentu.
Ada 2 bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian
kelasnya :
 Distrubusi frekuensi kualitatif (ketegori) : untuk data
berskala nominal.
 Distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan): terdapat 2
macam yaitu kategori data tunggal dan kategori data
berkelompok(bergolong)

 Tabel silang ( melibatkan 2 variabel), suatu metode analisis


bentuk tabel dimana menampilakan tabulasi silang atau tabel
kontigensi dan mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan
anata satu variabel dengan variabel lain.
2.2 Tujuan penyajian data

1. Memberikan gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan


hasil penelitian atau observasi
2. Meringkas/rekapitulasi data, baik data kualitatif maupun kuantitatif agar data lebih
cepat ditangkap dan imengerti
3. Memudahkan dalam membuat analisa data, dan
4. Membuat proses kesimpulan dan pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat.

2.3 Prisnsip penyajian data

1. Sesuaikan cara penyajian dengan sasaran pembaca yang ingin dituju


2. Sesuaikan cara penyajian data dengan jenis dan sifat dari data (atau pesan) yang ingin
di sampaikan
3. Jangan melakukan penyajian data secara berulang, sajian data dalam bentuk tabular,
tidak perlu lagi diulang dalam bentuk grafikal, karena akan menimbulkan kesan yang
berlebuhan.

2.4 Bentuk penyajian data kuantitatif dan kualitatif

1) Penyajian data kualitatif


a. Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi mengelompokkan data kualitatif ke dalam
kategori-kategori yang saling bebas (mutuallyexclusive) dan memberikan
informasi banyaknya observasi pada setiap kategori yang disebut
frekuensi. Frekuensi dapat diartikan sebagai seberapa sering (howoften)
kategori dari suatu data kualitatif muncul sebagai observasi (Salkind,
2010). Selain frekuensi, banyaknya observasi setiap kategori pada tabel
frekuensi juga bisa dinyatakan dalam bentuk : Frekuensi relatif = frekuensi
/ total observasi.
1. Persentase
2. frekuensi relatifx 100 %
b. Diagram Batang
Diagram batang adalah merepresentasikan kategori-kategori dari
data kualitatif pada salah satu sumbu koordinat kartesius dan frekuensi /
frekuensi relatif / persentase setiap kategori pada sumbu lainnya. Beberapa
karakteristik dari diagram batang yaitu (Weissgerberetal., 2015) :
1. Banyaknya batang sesuai dengan banyaknya kategori pada data
kualitatif.
2. Tinggi batang menunjukan frekuensi relatif
3. Posisi batang (kategori) dapat diubah-ubah.
4. Antarbatang memiliki jarak (tidak berimpitan).
5. Informasi umum yang dapat diperoleh dari diagram batang adalah
kategori dengan frekuensi maksimum dan minimum.
c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran / pie sama dengan diagram batang yang
digunakan untuk mengelompokkan kategori-kategori data kualitatif serta
banyaknya observasi setiap kategori. Adapun karakteristik dari diagram
lingkaran yakni (Kozaketal, 2015) :
1. Berupa lingkaran yang dibagi / dipotong menjadi beberapa
potongan(slice)
2. Banyak stice sesuai dengan banyaknya kategori.
3. Besarnya slice menunjukkan frekuensi / frekuensi relatif /
persentase dari kategori.

Informasi yang diperoleh dari diagram lingkaran relatif sama


dengan diagram batang, Namun, berdasarkan diagram lingkaran dapat
langsung diperkirakan persentase relatif dari data yang diamati yakni :

1. Bentuk juring untuk genus Straurastrum dan Gloeocystis


membentuk sudut sekitar 90. Maka hal ini menunjukkan bahwa
kedua genus tersebut masing-masing berkontribusi sekitar 25 %
dari seluruh amatan fitoplankton.
2. Genus Pediastrum membentuk sudut lebih dari 90, maka
persentase amatan genus ini lebih dari 25 %.
3. Adapun Chlorella memiliki sudut lancip atau kurang 90 ",
sehingga persentase amatan genus ini kurang dari 25 %.
2) Penyajian data kuantitatif
1. Tabel Distribusi Frekuensi Tabel distribusi frekuensi memuat
pengelompokan data kuantitatif ke dalam kelas-kelas beserta banyak
observasi (frekuensi) setiap kelas. Tabel ini dapat digunakan untuk
memudahkan deskripsi data kuantitatif secara visual. Tahapan untuk
membuat tabel distribusi frekuensi yaitu (Manikandan, 2011a).
a. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
b. Tentukan banyaknya kelas (k). Umumnya banyaknya kelas yang
direkomendasikan dalam tabel distribusi frekuensi adalah 5-20
kelas Namun bisa juga dengan menggunakan Aturan Sturgess
yaitu : k = 1 + 3.322 log n di mana : k- banyaknya kelas dalam
tabel distribusi frekuensi n = banyaknya observas.
c. Hitung lebar kelas (I) dengan rumus : 12 di mana : = lebar kelas
Xmaks = data dengan nilai terbesar = data dengan nilai terkecil =
banyaknya kelas Xmin k
d. Tentukan batas bawah (BB) dan batas atas (BA) setiap kelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan batas kelas :
BA = BB + 1 BA kelas pertama merupakan BB kelas berikutnya,
dan seterusnya. BB kelas ke-1 s Xmin BA kelas ke-k 2 Xmaks
Semua data observasi harus bisa termuat dalam batas- batas kelas
yang dibuat.
e. Hitung frekuensi setiap kelas.
2. Histogram Pada dasarnya histogram memiliki karakteristik yang sama
dengan diagram batang, Beberapa perbedaan histogram dan diagram
batang yaitu (Wilks, 2019) :
1. Histogram digunakan untuk penyajian data kuantitatif,
sedangkan diagram batang untuk data kualitatif.
2. Batang-batang pada histogram saling berimpitan (tidak ada
jarak).
3. Posisi batang pada histogram bersifat tetap, sehingga tidak
bisa diubah-ubah.

2.5 Tabel frekuensi, distribusi frekuensi, dan distribusi normal

1. Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi merupakan bentuk deskripsi yang umum digunakan untuk
peubah kategotik. Tabel ini menampilkan kategori-kategori yang muncul dalam
gugus data beserta frekuensi masing-masing. Frekuensi relatif atau presentasi
biasanya di tampilkan pada tabel tersebut.
Tabel frekuensi sering pula ditampilkan dalam bentuk diagram (chart)
untuk memberi kesan visual mengenai perbandingan antar frekuensi.

Tabel frekuensi untuk peubah pengukuran secara khusus dinamakan


sebaran frekuensi, yang memberi gambaran sebaran nilai-nilai pengamatan pada
suatu garis peubah. Untuk ditampilkan dalam sebaran frekuensi, nilai-nilai peubah
pengukuran dikategorikan ke dalam kelas-kelas yang tidak saling tumpang tindih,
dan banyaknya pengamatan yang termasuk dalam masing-masing kelas dicatat
sebagai frekuensi kelas (perhatikan bahwa nilai pengamatan yang tercatat adalah
nilai pendekatan dari nilai sebenarnya dan nilai peubah yang sebenarnya hanya
dapat dinyatakan secara tepat sebagai anggota dari kelas tertentu). Frekuensi
relatif kelas disajikan secara visual dalam bentuk histogaram.
Tampilan histogram mirip dengan tampilan diagram untuk peubah
katagorik. Perbedaan diantara keduanya adalah bahwa pada histogram, batang
yang satu dengan batang yang lainnya berimpitan. Dalam penyusunannya,
masing-masing selang kelas pada sebaran frekuensi dibuat tumpang tindih dengan
kelas yang berdampingan di atas dan dibwahnya, sedangkan batas-batas kelasnya
diberi satu desimal lebih dari desimal nilai peubahnya untuk menghindari
pengkelasan satu nilai peubah masuk kedalam lebih dari satu kelas.

Sebaran frekuensi peubah pengukuran memberi gambaran persebaran data


pada suatu garis peubah kontinu, secara singkat tabel sebaran. Hostogram
menggambarkan sebaran frekuensi secara visual.
Dalam membuat tabel sebaran, persoalan sering timbu dalam menentukan
batas-batas kelas, karena batas-batas kelas berbeda akan memberikan gambaran
yang berbeda pula. Dampak praktik, batas-batas kelas ditetapkan menurut
keperluan tertentu sesui dengan pemasalahan yang dibicarakan

2.6 Distribusi frekuensi

Distribusi Frekuensi adalah Salah satu cara untuk mengatur, menyusun, atau
meringkas data atau Salah satu cara untuk mengatur, menyusun, atau meringkas data
ialah dengan cara membuat distribusi frekuensi. Kata ditribusi berasal dari kata
distribution (bahasa inggris), yang berarti penyaluran, pembagian, atau pancaran. Jadi,
secara mendasar, distribusi frekuensi dapat diartikan sebagai penyaluran frekuensi,
pembagian frekuensi, atau pancaran frekuensi. Sedangkan, frekuensi sendiri juga berasal
dari bahasa Inggris, frequency, yang berarti kekerapan, keseringan, atau jarang-kerapnya.
Dalam statistika, frekuensi berarti seberapa kali suatu variabel yang dilambangkandengan
angka (bilangan) berulang kali dalam deretan data angka tersebut.

Titik tengah kelas atau tanda kelas adalah angka atau nilai data yang tepat
terletak di tengah suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili
kelasnya dalam data. Titik tengah kelas = ½ (batas atas + batas bawah) kelas.
 Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan
kelas yang lain.
 Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas kelas
dan tepi bawah kelas.
 Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas
tertentu dari data acak.
 Macam Distribusi Frekuensi
 Distribusi Frekuensi Kategori
Adalah distribusi frekuensi yang mengelompokkan datanya
disusun berbentuk kata-kata (kualitatif).
 Distribusi Frekuensi Numeric
Adalah distribusi penyatuan kelas-kelasnya (disusun secara
interval) didasarkan pada angka-angka.
Langkah-langkah pembuatan distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut:
Urutan data dari yang terkecil sampai yang terbesar.
1. Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2. Hitung jarak atau rentangan (R).
Rumus: R = data tertinggi – data terkecil.
3. Hitung jumlah kelas (K).
Rumus: K = 1 + 3,3 log n.Di mana: n = jumlah data.
4. Hitung panjang kelas interval (P).
Rumus P = Rentangan (R) / jumlah kelas (K).
5. Tentukan batas data terendah, dilanjutkan dengan
enghitung kelas interval, dengan cara menjumlah tepi
bawah kelas ditambah dengan panjang kelas (P) dan
hasilnya dikurangi 1 sampai pada data terakhir.
6. Buatlah tabel sementara (tabulasi dengan cara
menghitung satudemi satu sesuai dengan urutan interval
kelas)

Contoh :

Soal :

Nilai ujian statistika 65 orang mehasiswa,


sebagai berikut :

30,25.90,42,50,45,26,80,70,70,60,45,46,50,40,78,55
,43,56,58,42,52,53,68,50,40,78,36,60,85,30,68,82,2
7,25,75,76,74,71,72,63,63,62,65,61,50,50,51,56,58,
57,64,60,65,74,70,7290,88,88,94,75,75
Ditanya :buatlah distribusi frekuensi dari data diatas?

Jawab :

Langkah-langkah membuat distribusi frekuensi


adalah sebagai berikut:

1. Urutkan data dari yang sampai yang


terbesar

25, 25, 26, 27, 30, 30, 35, 36, 40, 40,
42, 42, 42, 43, 45, 45, 46, 50, 50, 50, 50, 50,
51, 52, 53, 55, 56, 56, 57, 58, 58, 60, 60, 60,
61, 62, 63, 63, 64, 65, 65, 68, 68, 70, 70, 70,
71, 72, 72, 74, 74, 75, 75,75, 76, 78, 78, 80,
82, 85, 88, 88, 90, 90, 94.

2. Menghitung jarak atau rentangan (R).

Rumus: R = data tertinggi-data


jangka R = 94-25 = 69

3. Menghitung jumlah kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log (65)


= 1 + 3,3 ( 1,8192) = 6,98 = 7

4. Hitung panjang kelas (P)

P = R / K = 69/7 = 9,8 = 10

5. Hitung batas panjang interval kelas (P)


25 + (10-1) = 34 35 + (10-1) = 44 45 + (10-
1) = 54 55 + (10-1) = 64 65 + (10-1) = 74
75 + (10-1) = 84 84 + ( 10-1) = 94
6. Membuat table distribusi frekuensi
dengan cara memindahkan hasil langkah ke-
5 ke dalam kolom interval kelas dan ini
kolom frekuensi dengan jumlah frekuensi
setiap interval kelas diambil dari langkah
ke-1 :

Kelas Intervak Frekuensi


Kelas
1 25-34 6
2 35-44 8
3 45-54 11
4 55-64 14
5 65-74 12
6 75-84 8
7 85-94 6
Jumlah 65

 Jenis Jenis Distribusi Frekuens

Distribusi frekuensi memiliki jenis-jenis yang berbeda untuk setiap


kriterianya. Berdasarkan kriteria tersebut, distribusi frekuensi dapat
dibedakan tiga jenis

 Distribusi frekuensi biasa


Distribusi frekuensi yang berisikan jumlah
frekuensi dari setiap kelompok data. Distribusi frekuensi
ada dua jenis yaitu distribusi frekuensi numerik dan
distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.
 Distribusi frekuensi relatif
Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil
bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan.
Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang
berada pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif
pada suatu kelas didapatkan dengan cara membagi
frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan atau
observasi.

 Distribusi frekuensi kumulatif


Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi
kumulatif (frekuensi yang dijumlahkan). Distribusi
frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Ada
dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi
frekuensi kumulatih kurang dari dan distribusi frekuensi
lebih dari.

2.7 Distribusi normal

Distribusi normal adalah suatu distribusi yang digambarkan dalam grafik


berbentuk lonceng. Berbentuk dua bagian yang simetris, dimulai dari sebelah kiri, menaik
sampai titik puncak tertentu, selanjutnya mulai menurun namun tidak menyentuh garis
horinsontal.

Distribusi normal ini mula-mula diuaraikan oleh Abraham de Moivre daan


dipopulerkan penggunaannya oleh Carl Fedreich Gaus dengan percobaannya. Oleh
karena itu, distribusi ini lebih dikenal dengan distribusi Gaus.

Gaus mengamati hasil dari percobaan yang dilakukan berulang-ulang dan


menemukan bahwa nilai rata-rata merupakan hasil yang paling sering. Penyimpangan ke
kiri maupun ke kanan yang semakin jauh dari nilai rata-rata makin sedikit terjadi dan
bila semua hasil ini disusun maka akan berbentuk distribusi yang simetris.

Disribusi normal merupakan satu-satunya distribusi probabilitas dengan variable


random kontinu dan mempunyai peran yang sangat penting dalam statistic karena :
1. Distribusi normal memiliki beberapa sifat yang memungkinkan untuk
dipergunakan sebagai pedoman dalam menarik kesimpulan berdasarkan
hasil sampel. Seperti diketahui bahwa pada setiap penelitian hamper selalu
melakukan pengukuran pada sampel yang kemudian digunakan untuk
menafsirkan parameter populasi.

2. Meskipun distribusi normal merupakan distribusi teoretis, tetapi sangat


sesuai dengan distribusi empiris sehingga dikatakan bahwa semua
peristiwa secara alami akan membentuk distribusi ini. Oleh karena itu,
distribusi ini sangat dikenal dengan sebutan distribusi normal dan grafik
yang dihasilkan berupa kurva yang dikenal sebagai kurva normal atau
kurva Gauss.
 Ciri-ciri Distribusi Normal
Distribusi normal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Disusun dari variable random kontinu.
2. Kurva distibusi normal mempunyai satu puncak. Ini berarti
bahwa grafik yang disusun dari distribusi normal akan
berbentuk kurva yang simetris dengan satu puncak atau
unimodal
3. Nilai mean, median, dan mode terletak pada satu titik
4. Kurva normal dibentuk dari jumlah pengamatan yang sangat
banyak
5. Event yang dihasilkan bersifat independen
6. ekor kuva mendekati absis pada penyimpangan ke kiri dan
kanan sebesar 3 SD dari rata-rata dan ekor grafik ini dapat
dikembangkan terus tanpa menyentuh absis

ciri-ciri kurva distribusi normal akan terlihat jelas pada


kurva dibawah ini.
 Sifat-sifat Distribusi normal
1. Rata-ratanya (mean) µ dan standard devisinya = σ
2. Mode (maximum) terjadi di x = µ
3. Bentuknya simetrik terhadap x = µ
4. Titik belok tepat di x = µ ± σ
5. Kurva mendekati nol secara asimptotis semakin x jauh dari x = µ
6. Total luasnya = 1
 Ciri-ciri kurva normal
Ciri-ciri kurva normal :
1. Bentuk kurva normal
a. Menyerupai lonceng (genta/bel)
b. Merupakan suatu polygon yang dilicikan yang mana ordinat
(sumbu tegak) merupakan frekuensi dan abisnya (sumbu alas)
memuat nilai variable.
c. Simetris
d. Luas daerah merupakan nilai rata-rata (mean)
e. Luas daerah sebelah kiri dan kanan mendekati 50%
f. Memiliki satu modus (disebut juga bimodal)
2. Daerah kurva normal
a. Merupakann ruangan yang dibatasi daerah kurva dengan
abisnya (sumbu alas)
b. Luas daerah biasanya dinyatakan dalam persen atau proporsi
o Distribusi normal dipengaruhi oleh dua parameter, yaitu :
a. Mean
b. Standar deviasi

o Rumus umum distribusi normal :

Dengan :µ = mean dan σ = standar deviasi.

Kurva normal menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho.


Jika pengujian dua arah/sisi, maka gambarnya sebagai berikut :

Jika pengujian satu arah, maka gambarnya sebagai berikut :

Jika pengujian satu arah biasanya untuk uji F dan uji T satu arah.

 Distribusi Normal Standa


Kurva distribusi normal bukan satu, tetapi merupakan sekumpulan
kurva yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Oleh karena itu, harus ditentukan satu
distribusi normal standar sebagai pegangan.
Penjelasan tentang banyaknya kurva normal yang dihasilkan dapat
dilakukan dengan dua cara berikut :
1. Cara Ordinat
Cara ini dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus berikut :

Y =1 xe-½((x-µ/N))2

N√2 TM
Ket :

µ = rata-rata populasi

N = deviasi standar

TM = konstanta = 3,1416

e = bilangan konstanta = 2,7183

X = absis dengan batas ∞< X < ∞

Bila nilai µ dan N tetap maka setiap nilai X akan menghasilkan nilai Y
sehingga bila nilai X dimasukkan dalam perhitungan berkali-kali dengan jumlah
yang tak terhingga maka akan dihasilkan kurva distribusi normal.

Dari penjelasan diatas tampak bahwa pada setiap pasangan µ dan σ akan
menghasilkan kurva distribusi normalsehingga terdapat banyak kurva normal
dengan bentuk yang berlainan, bergantung pada besar kecilnya σ.

Bila σ besar kurva yang dihasilkan mempunyai puncak yang rendah dan
sebaliknya bila N kecil maka kurva normal yang dihasilkan mempunyai puncak
yang tinggi. Selain itu, kurva normal juga dapat dibentuk dapat dilihat pada kurva
di bawah ini :
2. Cara Luas

Kurva normal merupakan kurva yang simetris, berrati


kurva ini membagi luas kurva menjadi dua bagian yang sama.

Luas seluruh kurva sama dengan 1 atau 100%. Ini berarti


bahwa luas tiap belahan adalah 50% dan setiap penyimpangan
terhadap rata-rata dapat dinyatakan dalam presentase terhadap luas
kurva.

Untuk penyimpangan ke kanan dan ke kiri :

 penyimpangan 1 SD = 68,2% dari seluruh luas


kurva.
 penyimpangan 2 SD = 95,5% dari seluruh luas
kurva.
penyimpangan 3 SD = 99,7% dari seluruh luas
kurva.

Gambar luas kurva normal berdasarkan besarnya penyimpangan


(SD) dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Proses standarisasi dapat dilakukan dengan transformasi rumus


(kurva normal standar) :

Z=x-µ

Keterangan :

x = nilai variable random

µ = rata-rata distribusi

σ = simpang baku
Z = nilai standar, yaitu besarnya
penyimpangan suatu nilai terhadap rata-
rata yang dinyatakan dari unit SD.

Standarisasi penting dilakukan karena ada variabel random


yang memiliki satuan yang berbeda-beda, seperti cm, kg, bulan.

Untuk memudahkan perhitungan dapat digunakan sebuah


table yang menunjukkan luas area di bawah kurva normal antara
nilai rata-rata dan suatu nilai variable random yang dinyatakan
dalam unit SD.

Misalnya : luas 95% adalah 1,96 SD.

Untuk transformasi distribusi normal menjadi distribusi


normal standar dinyatakan µ = 0 dan σ = 1.

 Penggunaan Tabel Distribusi Normal


Tabel distribusi normal standar terdiri dari kolom dan baris.
Kolom paling kiri menunjukkan nilai Z, tertera angka 0 sampai 3 dengan
satu desimal dibelakangnya. Desimal berikutnya terletak pada baris paling
atas dengan angka dari 0 sampai 9.

Misalnya dari hasil perhitungan diperoleh nilai Z = 1,96

 Maka di kolomkirikitacari nilai1,9 danbarisataskitacariangka 6.


 Dari kolom 6 bergarakkebawah,
hinggapertemuantitikyangmenunjukkanangka 0,4750.
 Berartiluasdaerah di dalamkurva normal antara rata-rata dengan
1,96 SD kekananadalah 0,475.
 Karena luas kurva ke kanan dan ke kiri sama, maka luas
penyimpangan 1,96 ke kanan dan ke kiri dari rata-rata adalah 0,95
(95%).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian
data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan Bentuk penyajian data kualitatif berupa
teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan Dalam
penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik,
pictogram, dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan
dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Beda
halnya dalam penelitian kualitatif, di mana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman,
yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan adanya penyajian data maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa
yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman disarankan agar
dalam melakukan display data selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,
matriknetwork (jaringan kerja), dan chart.

3.2 Saran

Diharapkan kepada para pembaca agar dalam pembuatan tugas selanjutnya dapat
lebih baik lagi karena kami akui masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini
DAFTAR PUSTAKA

Sri Asih Gahayu. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat.Riau.

Ivan F. Qomusuddin. (2019). Statistic Pendidikan(Lengkap Dengan Aplikasih IMB SPSS


Statistik 20.0). Bandung

Evellin D. Lusiana dkk.(2020). Teori dan praktik data univariat dengan PAST.Universitas
Brawijaya Press.

M A. Zakariah dkk. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Action Research,


Research And Development. Yaysan pondok pesantren al mawaddah warrahmah kolaka.

Swarjana Ketut I. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET

Sulung, Neila & Abdi Iswahyudi Yasril. (2020). Buku Pengantar Statistik Kesehatan
(Biostatistik). Yogyakarta : Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai