Anda di halaman 1dari 11

BIOSTATISTIKA

MAKALAH UKURAN POSISI

Dosen Pengampu : Ns. Happy Indri Hapsari M.Kep

Disusun Oleh:

Erma Lina Yuniarti (ST 172021)


Kurnia Esa Asmaraningjati (ST 172034)
Siti Wahyuningsih (ST 172069)
Yohanes Faksi Nugroho (ST 172088)

PROGRAM STUDI TRANSFER IX SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Ukuran posisi data adalah suatu nilai tunggal yang mengukur letak nilai-
nilai pada suatu data, atau biasanya juga disebut dengan ukuran yang
didasarkan pada letak dari ukuran tersebut dalam suatu distribusi. Dalam
ukuran posisi data kita mengenal adanya kuartil, desil, serta persentil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari Kuartil, Desil, dan Persentil?
2. Penerapan Rumus Kuartil, Desil, dan Persentil?

C. Tujuan
1. Mengerti arti dari Kuartil, Desil, dan Persentil
2. Mengerti rumus Kuartil, Desil, dan Persenti
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Ukuran Posisi atau ukuran lokasi adalah data yang tersusun dari data yang
terkecil sampai terbesar lalu data tersebut dapat terbagi menjadi beberapa
bagian yang bisa diamati. Pembagian pengamatan ini disebut nilai posisi atau
nilai letak.

B. Jenis Ukuran Posisi


Ukuran Posisi atau ukuran Lokasi dibagi menjadi 3 yaitu
1. Ukuran Kuartil
Ukuran Kuartil adalah nilai yang membagi suatu distribusi frekwensi
yang tersusun secara array ke dalam empat bagian yang sama. Empat
bagian ini dipisahkan oleh Kuartil Pertama (K1), Kuartil kedua (K2) dan
Kuartil ketiga (K3).
Kuartil I (K1) merupakan 25 % dari seluruh distribusi, Kuartil II (K2)
merupakan 50 % atau sama dengan Median, Kuartil III (K3) merupakan
75% dari seluruh distribusi.

Gambar 1. Posisi letak K1, K2, K3

Untuk mengetahui letak suatu kuartil menggunakan rumus:

1
𝑘= (𝑛)
4

Dimana k = kuartil ke- 1,2,3


n = jumlah pengamatan

Nilai kuartil ditentukan dengan rumus:


𝑖(𝑥 − 𝐹)
𝐾𝑘 = 𝐿 +
𝑓

Dimana L = tepi bawah kelas dimana kuartil berada


i = interval kelas
F = frekuensi kumulatif sebelum kuartil
f = frekuensi dimana kuartil berada

Contoh :
Sebaran umur penderita hepatitis disuatu Rumah Sakit adalah sebagai
berikut:

Golongan Umur Frekuensi fkum


10 – 19 2 2

20 – 29 23 25

30 – 39 15 40

40 – 49 11 51

50 – 59 9 60

60 – 69 5 65

70+ 2 67

Jumlah 67

1
Letak K1 = 4 (𝑛)

= 1⁄4 (67)
= 16,75 (terletak diantara kelas 1 dan 2)
𝑖(𝑥−𝐹)
Nilai K1 = 𝐿 + 𝑓
10(16,75−2)
𝐾1 = 19,5 + 23

= 19,5 + 6,4 = 25,9

3
Letak K3 = 4 (𝑛)

= 3⁄4 (67)
= 50,25 (terletak diantara kelas 3 dan 4)

𝑖(𝑥−𝐹)
Nilai K3 = 𝐿 + 𝑓
10(50,25−40)
= 39,5 + 11

= 39,5 + 9,3 = 48,8

Jarak antar kuartil = K3 – K1


= 48,8 – 25,9
= 22,9

2. Ukuran Desil
Ukuran Kuartil adalah nilai yang membagi suatu distribusi Frekwensi
yang tersusun secara array kedalam sepuluh bagian yang sama.

Gambar 2. Posisi D1 – D10

Rumus mencari letak Desil


𝑑
𝑥 = 10 (𝑛)
Dimana : d = desil ke 1,2,3....10
n = jumlah pengamatan

Rumus nilai Dd
𝑖(𝑥 − 𝐹)
𝐿+
𝑓

Dimana L = tepi bawah kelas dimana Dd berada


I = interval kelas
F = frekuensi kumulatif sebelum Dd
f = frekuensi dimana Dd berada

Contoh :
Sebaran umur penderita hepatitis disuatu Rumah Sakit adalah sebagai
berikut:

Golongan Umur Frekuensi fkum

10 – 19 2 2

20 – 29 23 25

30 – 39 15 40

40 – 49 11 51

50 – 59 9 60

60 – 69 5 65

70+ 2 67

Jumlah 67
Tentukan letak dan nilai desil ke-4!
𝑑
Letak D4 = 10 (𝑛)
4
= 10 (67)

= 26,8 (terletak diantara kelas 2 dan 3)

𝑖(𝑥−𝐹)
Nilai D4 = 𝐿 + 𝑓
10(26.8−25)
= 29,5 + 15
18
= 29,5 + 15

= 29,5 + 1,2
= 30,7

3. Ukuran Persentil
Merupakan ukuran posisi membagi himpunan data kedalam 100
bagian yang sama. Prinsip perhitungan sama dengan kuartil atau desil.
Posisi relatif dari suatu hasil pengamatan yang menyatakan nilai di
bawahnya disebut jenjang persentil.

Gambar 3. Posisi P1 – P10

Rumus mencari Letak Persentil


𝑃𝑝=×= 𝑃
(𝑛)
100

Dimana p = persentil ke 1,2,3,.....99


n = Jumlah pengamatan
Rumus untuk mencari nilai persentil
𝑖(𝑥−𝐹)
Pp = 𝐿 + 𝑓

Dimana L = tepi bawah kelas dimana Pp berada


I = interval kelas
F = frekuensi kumulatif sebelum Pp
f = frekuensi dimana Pp berada
Contoh :
Pemeriksaan Hb darah terhadap 50 orang dewasa dan telah diperkirakan
bahwa 40% menderita anemia. Hb berapakah yang dianggap anemia?

TABEL HASIL PEMERIKSAAN DARAH

Hb (gr %) Frekuensi fkum

7–8 4 4

9 – 10 6 10

11– 12 20 30

13 – 14 15 45

15 – 16 5 50

Jumlah 50

Mencari letak 𝑃𝑝 = 𝑃
(𝑛)
100

𝑃40= 40
(50)
100

𝑃40 = 20 (terletak antara kelas 2 dan 3)

𝑖(𝑥−𝐹)
Mencari nilai Pp = 𝐿 + 𝑓
2(20−10)
P40 = 10,5 + 20
20
P40 = 10,5 + 20

P40 = 10,5 + 1
= 11,5 gr%

Bila ditentukan bahwa Hb 11.5gr% adalah anemia, berapa jenjang


persentilnya?

Rumus jenjang persentil :

Jenjang persentil (Pp  L)/2  F f kum 100


n

(11,5  10,5)/2  20 10 100


=
50
=40

Maka, Hb 11,5 gr% mempunyai jenjang persetil 40 atau 40% dari 50 orang
tersebut mempunyai Hb kurang dari 11,5gr%
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi empat bagian yang
sama besar (setiap bagian memuat data yang sama atau jumlah observasinya
sama).
2. Desil adalah ukuran letak yang membagi gugus data menjadi 10 bagian yang
sama besar.
3. Persentil adalah ukuran letak yang membagi gugus data menjadi 100 bagian
yang samabesar.
DAFTAR PUSTAKA

Andi.2007.Statistika “Data Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametik”.


Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai