Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

CRITICAL JOURNAL
REVIEW

MK. STATISTIKA

PRODI S1 PGSD

Skor Nilai:

NAMA : Yana Haliza

NO. ABSEN : 19

NIM : 1182111030

KELAS : C REGULER 2018

DOSEN PENGAMPU : Drs. Daitin Tarigan. M.Pd

MATA KULIAH : STATISTIKA

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hadiyah-Nya sehingga saya
dapat membuat dan menyelesaikan tugas CRITICAL JOURNAL REPORT ini dalam keadaan sehat. Tak lupa
pula shalawat dan salam senantiasa penulis curahkan kepada junjungan Nabi besar SAW. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak dosen Drs. Daitin Tarigan. M.Pd yang sudah
memberikan bimbingannya.

Mengkritik sebuah jurnal atau lebih adalah salah satu kegiatan yang harus dikuasai oleh mahasiswa.
Terlebih lagi untuk kita sebagai calon pendidik anak bangsa. Banyak jurnal-jurnal yang beredar sekarang ini yang
bisa dikritik. Dalam tugas ini penulis hanya membandingkan jurnal-jurnal dan menyimak. Tugas ini saya susun
untuk menyelesaikan mata kuliah STATISTIKA. Harapan saya hasil dari Critical Journal Report ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.,namun penulis sadar
bahwa ini sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima kritik
dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dosen pengampu semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengengetahuan bagi pembaca.

Medan, April 2020

Yana Haliza

1182111030
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ..............................................................................................


B. Tujuan Penulisan CJR ..........................................................................................................
C. Manfaat CJR..........................................................................................................................
D. Latar Belakang ......................................................................................................................
E. Identitas Artikel dan Journal yang direview ..........................................................................

BAB II PEMBAHASAN / ANALISIS ....................................................................................................

A. Pembahasan Isi Journal ........................................................................................................


B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal ......................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Mengkritik Jurnal (Critical Journal Riview) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat
mengetahui dan memahamiapa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitik
beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa
yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berpikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian.

Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan
lainnya. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal
tersebut.dengan melakukan review tersebut. Pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.serta memberikan masukan
kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan isi dan substansi jurnal.

B. Tujuan penulisan CJR

Tujuan dibuat nya CJR adalah agar kita mengetahui apa yang kurang dan apa kelebihan dari jurnal
tesebut. Dan juga ini sangat bermanfaat bagi pembuat jurnal agar mengetahui apa kekurangan nya dan
akan diperbaiki supaya urnal ini lebih sempurna lagi.

C. Manfaat CJR
 Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari sumber bacaan
yang relevan.
 Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritik sebuah jurnal.
D. Latar Belakang

Pada dasarnya untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah yang baik perlu ditunjang dengan
sarana berpikir ilmiah berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Ditinjau dari pola
berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif. Berpikir
menggunakan logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus
individual nyata menjadi kesimpulan umum. Sedangkan, berpikir menggunakan logika deduktif
membantu dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat
individual (Suriasumantri, 2003: 213). Statistika relatif sangat muda dibandingkan dengan
matematika, dewasa ini statistika berkembang dengan sangat cepat terutama dalam dasawarsa
lima puluh tahun belakangan ini. Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan kita
untuk menarik kesimpulan secarainduktif berdasarkan peluang. Statistika merupakan disiplin
ilmu tersendiri yang berbeda pola berpikirnya dari matematika. Matematika mempunyai peran
yang penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika berperan penting dalam pola berpikir
induktif. Matematika dikatakan deduktif karena beranjak dari aksioma dan teorema sehingga
memunculkan penalaranpenalaran, modelmodel dan bukti baru berdasarkan aksioma dan
teorema yang telah ada sebelumnya.
Statistika, dengan situasi yang sama dan data yang sama pula bisa memberikan cara
menganalisis yang berbeda dan memunculkan kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu
membutuhkan penalaran induktif, bekerja dengan randomisasi (pengacakan), pengambilan
kesimpulan yang sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat. Pada hakekatnya proses
berpikir diperlukan setiap orang dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Proses
berpikir diperlukan setiap orang untuk dapat bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak
pasti dan kompetitif saat ini. Hal ini diperlukan agar seseorang mempunyai kemamuan untuk
memperoleh, memilih dan mengolah informasi. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis,
sistematis, logis, dan kreatif serta mempunyai kemampuan bekerjasama yang efektif.
Menurut Robert Epstein (Machrus, 2012: 2), seorang psikolog mengatakan bahwa setiap
manusia memiliki kemampuan kreatif. Dengan demikian, tidak ada alasan kita mengatakan “saya
bukan orang yang kreatif”, yang ada hanyalah belum mengasah potensi kreativitas yang
dimilikinya. Kreativitas bisa terjadi jika seseorang mencoba sesuatu dengan sengaja, dari sengaja
maka seseorang tersebut mampu untuk mangembangkan potensi dan kemampuannya secara
optimal, dan akhirnya menjadi terbiasa untuk berkreasi. Salah satu fokus tujuan pembelajaran
matematika adalah siswa memiliki kemampuan berpikir yang kreatif agar menciptakan
kreativitas berpikir dalam matematika. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif dalam
pembelajaran matematika juga didukung oleh pemerintah yang terdapat dalam Standar
Kompetensi Kurikulum 2006. Standar Kompetensi Kurikulum 2006 menyebutkan bahwa
matematika perlu diberikan pada seluruh peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama.

E. Identitas Artikel dan Journal yang diriview

N Identitas artikel Jurnal 1 Jurnal 2


o
1 Judul Artikel PENGARUH STRATEGI PENGARUH KEMAMPUAN
PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BERPIKIR STATISTIK
BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU TERHADAP KREATIVITAS
DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA BERPIKIR SISWA DALAM
MATEMATIKA
2 Nama Jurnal Publis Ilmiah Jurnal Formatif 4(3): 163-173

3 Edisi Terbit 2016 2014


4 Volume dan - -
Halaman
5 Pengarang Artikel NANIK ISMA WATI Reza Oktiana Akbar, Rachmawati
Tsoraya
6 Reviewer YANA HALIZA
7 Tanggal 10 April 2020
8 Kota Terbit Surakarta -
9 Alamat Situs - https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https:/
/media.neliti.com/media/publication
s/56104-ID-pengaruh-kemampuan-
berpikir-statistik-
te.pdf&ved=2ahUKEwi30MfdwToAh
WGaCsKHQ5lCBUQFjAGegQIBRAC&
usg=AOvVaw03P6e8njwGBwWS0cv8
WUcb
BAB II RINGKASAN ISI MATERI

A. Pembahasan Isi Journal

Jurnal 1 Jurnal 2
Tujuan Penelitian Penelitian ini secara rinci bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk
untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui, a) Bagaimana
mengetahui adanya pengaruh strategi kemampuan berpikir statistik siswa
Think Pair Share (TPS) dan Two Stay dalam menyelesaikan soal
Two Stray (TS-TS) terhadap hasil matematika. b) Bagaimana kreativitas
belajar matematika, (2) Untuk berpikir siswa untuk menyelesaikan
mengetahui adanya pengaruh motivasi soal matematika. c) Apakah terdapat
belajar terhadap hasil belajar pengaruh kemampuan berpikir statistik
matematika, (3) Untuk mengetahui terhadap kreativitas berpikir siswa
adanya interaksi antara strategi dalam matematika.
pembelajaran dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar matematika.
Subjek Penelitian penelitian ini diambil 2 kelas. Kelas Peneliti mengambil subyek sampel
pertama diambil dari kelas 6B yang sebanyak 1 kelas dari 7 kelas dengan
berjumlah 30 siswa sebagai kelas teknik non probability sampling melalui
eksperimen yang dikenai strategi Think teknik purposive sampling, yaitu teknik
Pair Share. Kelas kedua diambil dari penentuan sampel dengan
kelas 6A yang berjumlah 29 sebagai pertimbangan tertentu
kelas kontrol yang akan dikenai
Strategi Two Stay Two Stray.
Assesment Data pengumpulan data pada penelitian ini Instrumen penelitian yang akan
menggunakan tes, kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini adalah
dan dokumentasi lain. Teknik analisis berupa tes uraian. Guna mengetahui
menggunakan analisis variansi dua keefektifan instrumen agar
jalan dengan sel tak sama, namun mendapatkan data yang sahih dan
sebelumnya akan dilakukan uji benar, maka dilakukan pengujian
prasyarat analisis dengan uji normalitas terhadap instrumen tersebut.
dan homogenitas. Instrumen penelitian berupates uraian
diuji cobakan terlebih dahulu kepada
subjek uji coba. Hasil yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan uji
validitas dan reliabilitas. Setelah
instrumen valid dan reliabel maka
dilakukan penelitian di kelas sampel
untuk memperolah data penelitian.
Data yang terkumpul dianalisis dengan
uji normalitas untuk mengetahui data
tersebut berdistribusi normal atau tidak
dengan menggunakan rumur Chi-
kuadrat
Metode Penelitian penelitian ini termasuk penelitian penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Sedangkan desain kuantitatif dengan sifat studi kasus.
penelitian ini merupakan desain kuasi Metode yang digunakan dalam
eksperimental. Menurut Sutama (2015: penelitian ini adalah metode ex post
57) desain kuasi-eksperimental ini facto. Penelitian menjelaskan tentang
menyertakan kelompok kontrol, pengaruh kemampuan berpikir statistik
walaupun tidak dapat berfungsi untuk terhadap kreativitas berpikir siswa
mengontrol variabel-variabel luar yang dalam matematika di kelas
dapat mempengaruhi kelangsungan
eksperimen. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cluster
random sampling dimana pengambilan
sampel tidak hanya mengambil siswa-
siswa tertentu yang dipilih kemudian
dikelompokkan dalam kelas khusus.
 Langkah Penelitian
a) Jurnal 1
Pada proses pembelajaran, strategi Think Pair Share dapat mengembangkan
keterampilan siswa untuk berpikir, menjawab dan saling berkomunikasi antara satu dengan
yang lain. Strategi ini juga memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri maupun
untuk bekerja sama dengan yang lain dalam mendiskusikan sebuah permasalahan yang
nantinya akan dibagikan hasil diskusinya pada siswa lain. Hal ini senada dengan penelitian
Amnah (2011) yang menyatakan strategi TPS pada tahap berpikir, setiap siswa berpikir secara
mandiri untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang diberikan guru. Pada tahap
berpasangan, siswa secara berpasangan berdiskusi untuk menghasilkan jawaban bersama.
Pada tahap berbagi, beberapa pasangan siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya didalam kelas. Strategi ini dapat mengembangkan potensi siswa untuk lebih aktif
dalam berkelompok. Hal ini senada dengan penelitian Verowita, Dewi Murni, dan Mirna bahwa
Melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share siswa dapat aktif mengekspresikan
dirinya dalam pembelajaran dikelas.
Strategi pembelajaran Two Stay Two Stray biasa dikenal dengan strategi dua tinggal dua
tamu. Proses pembelajaran ini, di dalam kelas diawali dengan guru memberikan penjelasan
materi yang diajarkan, kemudian guru meminta siswa untuk membentuk kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa untuk
saling mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Setelah memperoleh hasil
maka dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk
bertamu pada kelompok lain. Sedangkan dua orang yang tinggal didalam kelompok bertugas
untuk membagikan informasi pada kelompok yang bertamu. Kemudian semua siswa yang
bertamu kembali ke kelompok masing-masing. Diakhir pembelajaran anggota kelompok saling
mencocokkan jawaban dari informasi yang telah diperoleh dari kelompok lain.
Pada proses pembelajaran, strategi Two Stay Two Stray dapat membuat siswa untuk lebih
aktif dalam berdiskusi mencari jawaban dalam kelompoknya, serta dapat menjelaskan dan
menyimak informasi yang disampaikan oleh siswa dari kelompok lain yang sedang bertamu.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi ini menuntut siswa dapat mendengarkan apa
yang telah diutarakan siswa lain ketika bertamu, sehingga informasi dapat terkumpul dan
dapat membagikan hasilnya pada masing-masing anggota kelompok. Hal ini senada dengan
penelitian Zainudin, Budiyono Dan Imam Sujadi (2014) yang menyatakan Struktur dua tinggal
dua tamu ini dapat memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan
informasi dengan kelompok lain.
Berdasarkan perhitungan pada uji keseimbangan ( uji t) menunjukkan bahwa sampel yang
diteliti antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama.
Untuk uji normalitas menunjukkan bahwa kedua sampel berasal dari distribusi normal serta uji
homogenitas juga diperoleh hasil bahwa sampel-sampel berasal dari populasi yang homogen.
Maka pengujian secara statistik dapat dipertanggung jawabkan. Dengan taraf signifikansi 5 %,
hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika .
b) Jurnal 2
Adapun langkah langkah dalam menganalisis data, yaitu :
1. Uji Normalitas
2. Uji homogenitas
3. Uji kelinieran regresi
4. Persamaan regresi
5. Uji kebaikan model
6. Uji hipotesis
 Hasil Penelitian
a) Jurnal 1
Pada strategi pembelajaran Think Pair Share maupun strategi pembelajaran Two Stay
Two Stray dengan motivasi belajar tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang
memiliki motivasi sedang, siswa dengan motivasi tinggi memiliki hasil belajar matematika yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa dengan motivasi rendah, serta siswa dengan motivasi
sedang memiiki hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan motivasi rendah. Hal ini
senada dengan Sopyyev, Ending dan Arif (2013) menyatakan jika seseorang dalam kegiatan
belajar memiliki motivasi yang tinggi maka memungkinkan hasil belajar yang baik, begitu juga
sebaliknya, jika seseorang dalam belajar memiliki motivasi yang rendah maka memungkinkan
hasil belajar yang rendah.
b) Jurnal 2

Hasil analasis persamaan regresi untuk kedua variabel tersebut menunjukkan persamaan =
34,901+0,552 . Persamaan tersebut mengandung arti bahwa jika tanpa kemampuan berpikir
statistik, maka kreativitas berpikir siswa sebesar 34,901. Koefisien regresi sebesar 0,552
menyatakan bahwa setiap peningkatan kemampuan berpikir statistik akan mempengaruhi
kreativitas berpikir siswa sebesar 0,552 kali. Hasil tersebut serupa dengan hasil riset C.J. Wild &
M. Pfannkuch (2004) yang menyatakan bahwa “…The usual panacea for "teaching" students to
think statistically is, with apologies to Marie-Antoinette, "let them do projects". Although this
enables students to experience more of the breadth of statistical activity, experience is not enough.
The cornerstone of teaching in any area is the development of a theoretical structure with which to
make sense of experience, to learn from it and transfer insights to others…”. Dijelaskan bahwa
cara terbaik mengajar siswa untuk berpikir statistik menurut Marie-Antoinette adalah “biarkan
mereka melakukan proyek” karena hal ini memungkinkan siswa untuk mengalami hal lebih dari
semua kegiatan statistik, karena pengalaman tidaklah cukup, namun landasan mengajar dan
pengembangan struktur teoritislah yang dapat digunakan untuk memahami pengalaman belajar itu
sendiri agar mampu mentransfer wawasan yang didapat kepada orang lain. Skor mean
kemampuan berpikir statistik dari penelitian ini menunjukkan rata-rata sebesar 65,29, yang artinya
bahwa secara keseluruhan kemampuan siswa dalam berpikir statistik dapat dikategorikan cukup.
Pada variabel kreativitas berpikir siswa dalam matematika menunjukkan skor mean sebesar 70,96,
hal ini dapat diartikan bahwa kreativitas berpikir siswa-siswi MAN 2 Kota Cirebon masuk kedalam
kategori kreatif. Dalam penelitian ini, diperoleh nilai sebesar 4,413, sehingga thitung> ttabel(4,413
> 2,037). Dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh nilai signifikan t sebesar
0,000 < 0,05, ini menjelaskan bahwa diterima dan ditolak, artinya terdapat pengaruh kemampuan
berpikir statistik (X) terhadap kreativitas berpikir siswa dalam matematika (Y).

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal

Kelebihan kedua jurnal ini hampir sama yaitu jurnal ini cukup bagus karena abstrak yang disajikan dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris agar pembaca yang tidak paham bahasa inggris dapat
membaca abstrak dalam bahasa Indonesia yang telah disajikan. Pendahuluan yang disajikan cukup baik
karena sesuai dengan kenyataan, langsung dikaitkan dengan suasana sekolah yang diteliti serta masalah
matematika yang dihadapi siswa kelas rendah. Pembahasan yang disajikan sudah cukup lengkap karena
disertai dengan hasil uji dan juga menunjukkan table-tabel hasil uji saat penelitian. Hasil penelitian yang
disajikan sangat objektif karena pengembangan yang dipakai dalam pembelajaran matematika
menggunakan metode-metode yang sangat menarik , Hal ini menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan
kemampuan berpikir statistik, maka akan mempengaruhi kreativitas berpikir siswa. motivasi belajar siswa
yang tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar siswa yang sedang
dan motivasi belajar siswa yang rendah. dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir statistik
berpengaruh terhadap kreativitas berpikir siswa dalam matematika.
Kekurangan hanya terdapat pada jurnal pembanding karena Banyak kata-kata yang sukar di fahami
sehingga pembaca harus menyimak betul point-point yang disajikan si penulis. Kedua jurnal tidak memiliki
bolume dan halaman serta nomor issn.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Jurnal 1
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat
disimpulkan bahwa : (1) Ada pengaruh strategi pembelajaran Think Pair Share dan Two Stay
Two Stray terhadap hasil belajar matematika. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil
belajar matematika siswa yang dikenai strategi Think Pair Share lebih tinggi dibandingkan hasil
belajar matematika siswa yang dikenai strategi Two Stay Two Stray. Dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran menggunakan strategi Think Pair Share lebih baik dari pada strategi Two
Stay Two Stray. (2) Ada pengaruh antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika. Dalam hal ini motivasi belajar siswa yang tinggi dapat mempengaruhi hasil belajar
matematika yang lebih baik. (3) Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Strategi pembelajaran Think Pair
Share lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran Two Stay Two Stray untuk setiap
motivasi belajar tinggi, sedang maupun rendah. Pada strategi pembelajaran Think Pair Share
maupun strategi pembelajaran Two Stay Two Stray, motivasi belajar siswa yang tinggi memiliki
hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar siswa yang sedang dan
motivasi belajar siswa yang rendah.
b) Jurnal 2

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan, dianalisis dan dibahas sesuai dengan
ketentuan, maka penelitian yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Berpikir Statistik terhadap
Kreativitas Berpikir Siswa dalam Matematika” diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir statistik siswa memiliki rata-rata sebesar 65,29, dengan skor minimum
50.00 dan skor maximum 85.00. Simpangan baku sebesar 7,71 dan median sebesar 65,00.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan berpikir statistik siswa secara
keseluruhan tergolong “cukup”.
2. Tingkat kriteria kreativitas berpikir siswa dalam matematika diketahui secara keseluruhan
termasuk kedalam kategori kreatif. Hal ini dikarenakan kreativitas berpikir siswa dalam
matematika memiliki rata-rata nilai tes sebesar 70,96 dan simpangan baku sebesar 6,92
dengan median 70,83. Kriteria kreatif ini berarti siswa mampu menunjukkan satu jawaban yang
baru dengan cara penyelesaian yang berbeda (fleksibel) meskipun tidak fasih, dalam kata lain
membuat berbagai jawaban yang baru walaupun tidak menggunakan cara yang berbeda.
Selain itu, siswa mampu menyelesaikan masalah yang berbeda dengan lancar (fasih)
meskipun langkahnya masih belum terinci.
3. Berdasarkan hasil uji regresi, diperoleh koefisien determinasi sebesar 37,8% dengan
persamaan regresi yaitu .. Hal ini menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan kemampuan
berpikir statistik, maka akan mempengaruhi kreativitas berpikir siswa sebesar 0,552 kali,
sedangkan koefisien determinasi sebesar 37,8% dapat diartikan sebagai besarnya pengaruh
kemampuan berpikir statistik terhadap kreativitas berpikir siswa dalam matematika dan
sisanya sebesar 62,2% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan
dalam penelitian ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir statistik berpengaruh
terhadap kreativitas berpikir siswa dalam matematika.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, penulis mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:

1. Guru diharapkan dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir statistik siswa agar mampu
merangsang kreativitas berpikir dalam pembelajaran matematika khususnya, ketika siswa
memasuki sub pokok bahasan matematika lainnya. Merencanakan pembelajaran efektif dengan
persiapan yang optimal, serta mampu mengembangkan kreativitas berpikir siswa dalam
matematika.
2. Siswa harus belajar mengoptimalkan kemampuan berpikir statistiknya dengan baik, belajar aktif,
selalu semangat, senang dan mampu berpikir kreatif agar dapat menciptakan kreativitas berpikir
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai