Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK

RIVIEW

SKOR NILAI :

STATISTIKA MATEMATIKA
(Dr. Susiswo, M.Si, 2017)

NAMA MAHASISWA : TEODORA TANIA TAMPUNOLON


NIM : 4181111022
DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. EDI SYAHPUTRA, M.PD
MATA KULIAH : STATISTIKA MATEMATIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Bulan Oktober 2020
EXECUTIVE SUMMARY

Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang metode pengumulan,pengelolahan,penafsiran


serta penarikan kesimpulan dari data yang dikumpulkan atau yang diperoleh. Secara umum
statistika dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

1. Statistika Matematika
2. Statistika Terapan

Statistika erapan dalam statistika matematik penekannanya lebih pada matematika


secarateoritis. Banyak prasyarat dari keilmuan dalam matematika yang harus
dikuasaisebelum seseorang mempelajari ststistika matematik. Antara lain
yangharusdikuasai adalah teori peluang, kalkulus, analisis vector dan aljabar matriks.
Tidak demikian halnya dengan ststistika terapan. Statistika terapan lebih menekankan pada
penggunaan statistika dalam berbagai bidang ilmu antara lain: Ekonomi, Pendidikan, dan
diberbagai bidang lainnya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari semua hal tentang data,
mulai pengumpulan, penyajian, analisis, sampai terbentuk suatu kesimpulan. Statistika
merupakan ilmu yang harus dikuasai karena everything need statistics. Contohnya, menghitung
rata-rata nilai ujian, menentukan banyaknya siswa yang suka membolos, menghitung tingkat
kepatuhan siswa pada peraturan sekolah, menghitung tingkat penularan Covid-19 di suatu lokasi,
menentukan laju inflasi, dan masih banyak lainnya. Saat belajar statistika, kamu akan mengenal
istilah populasi dan sampel.

Populasi adalah objek yang dijadikan penelitian. Misalnya, jika kamu akan melakukan
penelitian tentang pengaruh hormon steroid pada pertumbuhan ayam pedaging (broiler), maka
populasi yang dipilih adalah ayam pedaging yang dibudidayakan oleh peternak. Sampel adalah
bagian dari populasi yang bisa dijadikan sumber informasi. Misalnya, dari banyaknya ayam
pedaging yang dimiliki oleh peternak, kamu cukup mengambil beberapa saja untuk kamu amati
selama proses penelitian. Artinya, kamu tidak perlu menjadikan semua ayam sebagai bahan
penelitian.
Dalam statistika matematik penekanan lebih pada matematik secar ateoritis. Banyak
prasyarat dari keilmuwan matematika yang harus secara teoritis. Banyak prasyarat dari
keilmuwan dalam matematika yang harus dikuasai sebelum seorang mempelajari statistika
i
matematika. Antara lain ynag harus dikuasai adalah teori peluang, kalkulus, analisis vector
dan aljabar matriks.
Pada hakekatnya statistik adalah suatu kerangka teori-teori dan metode-metode yang
telah dikembangkan untuk melakukan pengumpulan, analisis, dan pelukisan data sampel guna
memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang bermanfaat.Adapun satatistika adalah ilmu tentang
cara-cara mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang
berhubungan dengan pengumpulan data yang penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan
bukti-bukti yang berupa angka-angka.
Secara umum kedudukan statistika memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a. Menyajikan data secara ringkas dan jelas, sehingga lebih mudah dimengerti dan
dipahami oleh para pengguna.
b. Menunjukkan trend atau tendensi perkembangan suatu masalah.
c. Melakukan penarikan kesimpulan secara ilmiah

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana kita masih diberi rahmat dan
inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan critical book riview ini.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dosen Prof. Dr. Edy Syahputra, M.Pd
selaku pembimbing mata kuliah Statistika Matematika yang telah membimbing dalam
matakuliah ini. Terimakasih tak terhingga penulis sampaikan kepada pihak yang telah
membantu dan memberi dukungan hingga makalah ini terselesaikan.
Besar harapan penulis, critical book riview ini dapat memberi kontribusi untuk semua
pihak, terutama kepada para pembaca sehingga dapat memberikan manfaat dalam aplikasi
dilapangan. Critical book riview ini juga dapat digunakan sebagai bahan pembanding buku
untuk mendapatkan buku yang lebih bagus.
Penulis menyadari bahwa critical book riview yang disusun ini masih banyak
mempunyai kekurangan. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun dari semua pihak atau pembaca yang budiman untuk kesempurnaan critical book
riview yang akan datang.

Sipahutar, 06 Oktober 2020

Teodora Tampubolon

i
DAFTAR ISI
Executive Summary.......................................................................................i
Kata Pengantar ...........................................................................................iii
Daftar Isi ......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ..........................................................1
B. Tujuan CBR .......................................................................................1
C. Manfaat CBR .....................................................................................1
D. Identitas Buku ....................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...............................................................2
A. Bab I....................................................................................................2
B. Bab II..................................................................................................4
C. Bab III.................................................................................................6
D. Bab IV ................................................................................................8
E. Bab V ...............................................................................................10
F. Bab VI...............................................................................................11
G. Bab VII.............................................................................................12
H. Bab VIII............................................................................................14
BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................15
A. Pembahasan Isi Buku .......................................................................15
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ....................................................23
BAB IV PENUTUP ....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................26
LAMPIRAN ...............................................................................................27

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Review adalah tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan
dan kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical
book review kita menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang kita
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki. Salah satu alasan penulis juga
melakukan critical book review adalah mengembangkan budaya membaca, berpikir
sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah statistika matematika
2. Untuk menambah wawasan penulis
3. Untuk meningkatkan pemikiran yang sistematis dan kritis
4. Untuk menguatkan minat pembaca bagi generasi muda

1.3 Manfaat CBR


Manfaat dari penulisan CBR Statistika matematika adalah mengembangkan budaya
membaca, berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat.
1.4 Identitas Buku
1. Judul : Pengantar Statistika Matematis
2. Edisi : Pertama.
3. Pengarang/(Editor Jika ada): Dr. Susiwo, M.Si
4. Penerbit : UM PRESS.
5. Kota Terbit : Malang
6. Tahun Terbit : 2017.
7. ISBN : 978-979-495-948-0

iii
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. BAB I
Suatu kegiatan atau proses untuk memperoleh hasil pengamatan dari suatu
fenomena tertentu disebut sebagai percobaan (experiment). Dalam Statistika
Matematis percobaan diharuskan memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) dapat diulang di
bawah kondisi yang sama, 2) hasil (outcome) belum dapat diketahui sebelum
dilakukan percobaan (trial), 3) semua hasil yang mungkin dapat ditentukan.
Percobaan yang demikian ini disebut sebagai percobaan acak. Untuk
menyederhanakan penulisan, selanjutnya yang dimaksud percobaan adalah
percobaan acak. Definisi Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin
dari suatu percobaan, diberi notasi S. Definisi 1.2.2 Suatu himpunan T dikatakan
himpunan terbilang jika ada fungsi satu-satu f dengan domain T dan kisaran dalam
himpunan bilangan asli N. Definisi 1.2.3 Ruang sampel S yang merupakan
himpunan terbilang dikatakan ruang sampel diskret. Definisi 1.2.4 Ruang sampel S
yang anggotanya terdefinisi pada suatu selang himpunan bilangan real dikatakan
ruang sampel kontinu. Definisi 1.2.5 Sebarang himpunan bagian dari ruang sampel
disebut kejadian. Definisi 1.2.6 Suatu kejadian dikatakan kejadian sederhana, jika
dia memuat tepat satu hasil dari suatu percobaan. Definisi 1.2.7 Dua kejadian C1 dan
C2 dikatakan saling asing jika 1 2 C C   . Definisi 1.2.8 Kejadian-kejadian 1 2
3 C C C , , , ... dikatakan saling asing jika sebarang pasangan dari kejadian-kejadian
tersebut adalah saling asing, yaitu jika , C C i j    untuk sebarang i  j.

Definisi peluang kita nanti haruslah memenuhi sifat-sifat serupa dengan sifat-
sifat pada frekuensi relatif. Dengan kata lain sifat-sifat pada frekuensi relatif kita
adopsi untuk pendefinisian peluang. Definisi peluang disajikan setelah defnisi σ -
field berikut ini. Definisi 1.3.1 Misal B merupakan koleksi dari himpunanimpunan

4
bagian dari ruang sampel . S Kita katakan B adalah sigma field ditulis σ -field jika
i) ∅ ∈ B ii) jika C ∈ B maka C c ∈ B iii) Jika barisan dari himpunan-himpunan {
C 1 , C2 , C3 … . } dalam B maka ¿ i=1 ¿ ∞ C 1 ∈ B . Definisi 1.3.2 Misal S menyatakan
ruang sampel dan misal B adalah σ - field pada S . Misal P suatu fungsi bernilai real
yang terdefinisi pada B. Maka P disebut sebagai fungsi himpunan peluang, jika
memenuhi sifat-sifat berikut ini: i) P(C) ≥ 0 untuk semua C ∈ Bii) P(S) =1 iii) P(
C 1 ∪ C 2 ∪C3 ∪… . ¿= P(C 1+C 2 +C3 + … asalkan C 1,C 2,C 3 ,....... himpunan-himpunan
dalam B dan saling asing. Definisi 1.3.3 Jika suatu objek dipilih dari sekumpulan
objek di mana masing-masing objek mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih, maka dikatakan bahwa objek telah dipilih secara acak. Teorema 1.3.1 Misal
C adalah sebarang kejadian pada ruang sampel , S dan C C adalah komplemen dari C
Maka P(C)C =1−P(C). Teorema 1.3.2 Untuk sebarang kejadian , C berlaku P(C)
≤ 1.

5
B. BAB II

Misalkan X adalah peubah acak diskrit maka fungsi p(x) disebut dengan fungsi
peluang atau fungsi distribusi peluang dari suatu peubah acak X yang sifat-sifatnya
sebagai berikut:
1. p(x) =p(X =x)
2. P(x) ≥0
3. ∑ p( x) = 1
x

Misalkan X adalah peubah acak kontinu maka fungsi f(x) disebut dengan fungsi peluang
atau fungsi distribusi peluang dari suatu peubah acak X yang sifatnya adalah sebagai
berikut:
b

1. P(a≤ X ≤b) = ∫ f ( x ) dx
a

b
2. ∫ f ( x )dx ≥ 0
a

3. ∫ f ( x ) dx=1
−∞

Fungsi peluang acak untuk diskrit


Fungsi Peluang kumulatif dari peubah acak X adalah F(x) dimana

6
0 , x < x1

{
p ( x 1 ) , x1 ≤ x < x 2
p ( x1 ) +  p ( x 2 ) , x1 ≤ x < x 3
F ( x )= .
.
.
p ( x1 ) +  p ( x 2 ) + p ( x n−1 ) , x n−2 ≤ x <, x n−1
1, x ≥ x n

Fungsi peluang kumulatif kontinu


Fungsi peluang kumulatif dari peubah acak X adalah F(x) dimana
x

F(x) = ∫ f ( x ) dx
−∞

7
C. BAB III

8
9
D. BAB IV

10
11
12
E. BAB 5
Pada Bab ini kita akan membahas fungsi dari peubah acak berkaitan dengan
sebarannya, yang disebut sebaran turunan (derived distribution) atau sebaran
sampel (sampling distribution). Tujuan instruksional umum dari mempelajari bab ini
adalah Anda diharapkan memahami konsep tentang sebaran sampel. Tujuan
instruksional khusus mempelajari bab ini adalah Anda diharapkan dapat menentukan:
statistik, statistik urutan, sebaran multivariat normal, khi kuadrat, dan , t, F, .
Definisi 5.2.1 Suatu fungsi dari peubah-peubah acak, T  t(X1 , X 2 ,..., X n ), yang
tidak bergantung pada sebarang parameter disebut statistik. Berikut ini diberikan
contoh fungsi peubah acak yang merupakan statistik dan contoh fungsi peubah acak
yang bukan statistik.
Contoh 5.2.1 Misal X1, X2 ,..., Xn peubah-peubah acak dari sebarang sebaran. Maka fungsi
n
Y = ∑ XI
i=1

Dan
n
Y = ∏ XI
i=1

masing-masing adalah statistik.


Teorema 5.2.1 misal X 1, X 2 ,..., X n sampel acak berukuran n, dengan E(X) =

dan var(X) =  2, maka


E(X)= 
Dan
Var(Xn)=2/2
Definisi
Misalkan X vektor acak berdimensi n, maka X dikatakan bersebaran normal
multivariat ika mgf nya adalah

M x ( t ) =exp { t t μ } exp {12 t ∑ t },


t

Untuk semua t ∈ Rn dan ∑ adalah matrik simetrik , semi definit positif μ ∈ Rn , ditulis
X Nn ¿
Dari transformasi satu-satu pada (5.3.5) kita peroleh transformasi kebalikan
Z=∑ −1/2( X −μ)

13
−1/ 2
Dengan jacobi |∑ −1 /2|=¿ ∑ ¿ . Oleh karena itu pdf dari Z adalah

1 −1
f z ( z )= n /2
( 2 π ) ∨∑ ¿1 /2
exp
2 { }
( X −μ )t ∑ −1 ( X−μ ) ,Untuk semua X ∈ R n

Teorema Sebaran Multivariat


Teorema : Misalkan x 1 , x 2 , … . , x n peubah peubah acak bebas, x i N (μ i , σ 2i ) , i = 1,2,...n,

n n n
2 2
dan misal y=∑ k i xi maka , y N ( ∑ k i μi , ∑ k i σ i )
i=1 i=1 i =1

Sebaran Khi Kuadrat


Definisi
Misal Y peubah acak bersebaran gamma dengan parameter θ=2 dan k=r/2. Maka
peubah acak Y dikatakan bersebaran khi kiadrat dengan derajat bebas r, ditulis
Y ≈ X 2 (r ). Contoh :
Misal waktu hidup (dalam tahun) komponen elektronik tertentu mengikuti sebaran
gamma dengan parameter θ=3 dan κ=4. Tentukan peluang bahwa komponen tersebut
hidup kurang dari 5 tahun.
Penyelesaian :
Misal X menyatakan waktu hidup komponen. Menggunakan Teorema 2 kita peroleh
2 X 2∗5 2X
P [ X ≤ 5 ]=P [ 3

3 ] [
=P
3 ]
≤ 3.33 = H ( 3.33 ; 8 )=0.0880 ,dari minitab.

Sebaran t, F, dan Beta


Sebaran Beta mempunyai 2 parameter, sebaran t mempunyai 1 parameter yaitu r dan
sebaran F mempunyai 2 parameter.

F. Bab VI
Tujuan instruksional khusus dari mempelajari bab ini adalah Anda diharapkan
dapat :menentukan sebaran batas barisan peubah acak, menyelidiki
kekonvergenan barisan peubah acak, menentukan sebaran batas barisan peubah
acak menggunakan mgf, menerapkan teorema limit pusat, dan menentukan
pendekatan sebaran diskret dengan sebaran normal.

14
Definisi 6.3.1 Suatu Barisan peubah acak Y1 ,Y2 ,Y3 ,... dikatakan konvergen dalam
peluang ke konstanta c jika mempunyai sebaran batas yang merosot pada y = c .

Materi tentang Teorema Limit Pusat sering sekali digunakan dalam bidang Statistika,
baik Statistika Matematis maupaun Statistika Terapan. Teorema Limit Pusat dibuktikan
dengan memanfaatkan barisan mgf, atau fungsi pembangkit momen. Oleh karena itu
pembahasan akan diawali oleh kekonvergenan dari mgf. Untuk menentukan sebaran
batas dari peubah acak n Y selama ini kita menggunakan definisi dari sebaran batas,
yaitu sebaran batas diperoleh langsung dari ( ) n G y , untuk n mendekati tak hingga.

G. Bab VII
Pada bab-bab sebelumnya kita telah membahas pengembangan dari konsep peluang
dan peubah acak untuk membangun model matematika dari fenomena alam.
Karakteristik numerik tertentu dari fenomena alam menjadi perhatian kita, tetapi
nilainya tidak dapat dihitung langsung. Malahan kita mungkin mengamati satu atau
lebih peubah acak, yang sebarannya bergantung pada karakteristik tertentu. Tujuan kita
dalam bab selanjutnya adalah mengembangkan metode untuk menganalisis nilai
pengamatan dari peubah acak untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik yang
tidak diketahui.
Metode pendugaan ini disebut sebagai penduga metode momen/method of moments
estimators (MMEs), dan hasil dari pendugaan dengan metode ini ditulis sebagai MME.

15
Untuk sampai pada pendugaan metode momen, mula-mula kita definisikan momen
sampel ke j berikut ini.

Kita sekarang sampai pada sutau metode yang sering digunakan dalam menduga
parameter. Ide dari metode ini adalah menenentukan nilai peluang maksimum
berdasarkan data pengamatan untuk menduga parameter yang tidak diketahui.

Kita catat di sini bahwa bahasa asli dari dugaan kemungkinan maksimum adalah
maximum likelihood estimate. Untuk selanjutnya dugaan kemungkinan maksimum
ditulis sebagai MLE.
Beberapa sifat dari penduga mensyaratkan bahwa penduga tersebut harus merupakan
penduga takbias. Konsep tentang penduga takbias diberikan oleh Definisi 7.4.1 berikut
ini.

16
Pembahasan selanjutnya tentang penduga konsisten, yang diberikan oleh Definisi 7.4.2
berikut :

H. Bab VIII
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika
kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebapkan oleh factor yang kebetulan, sesuai
dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Hipotesis yakni dugaan
yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu,
dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan
hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap
faktor-faktor yang lain.

17
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
a. Pembahasan Bab I tentang Peluang
Menurut buku (Dr. Susiswo,2017) Defenisi peluang sebagai berikut:

Menurut buku (Sigit Nugroho,2008) peluang adalah peluang adalah suatu


fungsi dimana daerah fungsinya adalah kumpulan gugus (peristiwa), dan range
atau jangkauannya adalah anak gugus dari bilangan nyata. Defenisi peluang
adalah sebagai berikut:

Menurut buku (siswandi,2019) defenisi peluang adalah sebagai berikut:


Banyaknya cara terjadinya kejadian A n ( A )
P ( A )=
Banyaknya semua kemungkinan n (S)
Dari ketiga pendapat diatas yang lebih detail menjelaskan defenisi peluang
adalah dari buku karangan Dr susiwo tahun 2017
Berdasarkan ketiga pendapat diatas pengertian peluang adalah sebagai berikut
peluang adalah peluang adalah suatu fungsi dimana daerah fungsinya adalah
kumpulan gugus (peristiwa), dan range atau jangkauannya adalah anak gugus
dari bilangan nyata. Defenisi peluang sebagai berikut:

18
b. Pembahasan Bab II Tentang Peubah Acak
Menurut buku (Dr. Susiswo,2017) defenisi peubah acak adalah sebagai
berikut:

Menurut Buku (Sigit Nugroho,2008) defenisi peubah acak adalah sebagai


berikut:

Lebih detail dijelaskan pada buku (Nar Herrhyanto & Tuti Gantini,2013)
defenisi peubah acak aalah sebagai berikut

Definisi A.1 : PEUBAH ACAK


Misalnya E adalah sebuah eksperimen dengan ruang sampelnya S.
Sebuah fungsi X yang menetapkan setiap anggota s ∈ S dengan sebuah bilangan
real X(s) dinamakan peubah acak.

19
Berdasarkan 3 pendapat buku diatas peubah acak adalah Peubah acak
merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah fungsi) ke
ruang bilangan real (wilayah fungsi)

c. Pembahasan Bab III Tentang Sebaran Khusus


Menurut buku (Dr. Susiswo,2017) defenisi sebaran Poisson adalah sebagai
beirkut:

Menurut buku (Sigit Nugroho,2008) defenisi sebaran poisson adalah sebagai


berikut:

Menurut buku (Dr. M. Muchson, SE.MM.,2010) defenisi distribusi poisson


adalah sebagai berikut:
Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X(X
diskrit ) yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval
waktu tertentu atau suatu daerah tertentu

Dari ketiga pendapat buku diatas yang lebih detail menjelaskan Sebaran
Poisson adalah buku Dr. Susiwo tahun 2017

20
Berdasarkan ketiga pendapat buku diatas maka sebaran poisson sebagai
berikut:

d. Pembahasan Bab IV Tentang Sebaran Bersama dan Sifat-Sifat Peubah


Acak
Menurut buku (Dr.Susiswo,2017) defenisi sebaran bersama sebagai berikut

Menurut buku (Sigit Nugroho,2008) defenisi sebaran bersama sebagai berikut:

Menurut buku (Dr. M. Muchson, SE.MM.,2010) defenisi distribusi poisson


adalah sebagai berikut:

21
Dari pendapat ketiga ahli diatas yang lebih detail menyampaikan defenisi
sebaran bersama adalah dari buku Dr.Susiwo 2017
Berdasakan ketiga pendapat buku diatas defenisi sebaran bersama sebagai
berikut:

e. Pembahasan Bab V Tentang Statistik Dan Sebaran Sampel


Menurut Buku (Dr.Susiswo,2017) defenisi statistik sebagai berikut :
Definisi 5.2.1 Suatu fungsi dari peubah-peubah acak, T  t(X 1, X 2 ,..., X n
), yang tidak bergantung pada sebarang parameter disebut statistik.
Menurut buku (Sigit Nugroho,2008) statistik adalah sebagai berikut:

22
Menurut buku (Dr. M. Muchson, SE.MM.,2010) defenisi statistika adalah
sebagai berikut:
Statistika adalah ilmu dan seni pengembangan dan penerapan metode yang
paling efektif untuk kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat
diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdasarkan matematika
probabilitas.
Dari ketiga pendapat diatas maka yang leih detail dijelaskan defenisi statistik
yaitu dari buku pengarang Sigit Nungroho
Berdasarkan ketiga pendapat diatas maka defenisi statistik adalah
Suatu fungsi dari peubah-peubah acak, T  t(X1 , X 2 ,..., X n ), yang tidak
bergantung pada sebarang parameter disebut statistik.

f. Pembahasan Bab VI Tentang Sebaran Batas


Menurut buku Dr. Susiswo, 2017) defenisi Kekonvergenan dalam peluang
sebagai berikut:

23
Menurut buku (Sigit Nugroho,2017) defenisi tetang kekonverengan dalam
stokastik sebagai berikut :

Menurut buku (Dr. M. Muchson, SE.MM.,2010) defenisi kekonverengan


dalam peluang adalah sebagai berikut:

Dari ketiga pendapat diatas yang lebih detail menjelaskan tentang


kekonverengandalam peluang yaitu dari buku karangan Dr. Susiswo tahun
2017
Berdasarka ketiga pendapat buku diatas maka defenisi tentang kekonverengan
dalam peluang adalah sebagai berikut:
24
g. Pembahasan Bab VII Tentang Teori Pendugaan
Menurut buku (Dr. Susiwo,2017) tentang defenisi pendugaan metode momen
adalah sebagai berikut :

Menurut buku (Sigit Nugrogo,2017) tentang pendugaan metode moment


adalah sebagai berikut:

Lebih detail dijelaskan buku (Dr. M. Muchson, SE.MM.,2010) defenisi


tentang metode moment adalah sebagai berikut:

25
Berdasarkan ketiga pendapat buku diatas maka defenisi tentang metode
moment adalah sebagai berikut:

h. Pembahasan Bab VIII Tentang Uji Hipotesis


Menurut Buku (Dr. Susiwo,2017) defenisi Daerah kritis adalah sebagai
berikut:
Definisi 8.2.2 Daerah kritis untuk suatu pengujian hipotesis adalah himpunan
bagian dari ruang sampel yang berkorespondensi dengan penolakan hipotesis
nol.
Menurut Buku (Sigit Nugroho,2017) defenisi Daerah Kritis adalah sebagai
berikut:
Definisi 12. 2. Daerah Kritis. Daerah kritis untuk suatu uji hipotesis adalah
anak gugus dari ruang contoh yang berkenaan dengan penolakan hipotesis nol.
Menurut buku (Dr. M. Muchson, SE.MM.,2010) defenisi tentang daerah kritis
adalah daerah penolakan dari hipotesis.
Dari pendapat ketiga buku diatas yang lebih detail menjelaskan tentang
defenisi daerah kritis adalah Dr. Susiswo 2017

26
Berdasarkan ketiga pendapat buku diatas maka defenisi daerah kritis adalah
suatu pengujian hipotesis yang dimana himpunan bagia dari ruang sampel
yang berkorespondensi dnegan penolakan hipotesis nol

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku (Face Value), buku yang direview adalah
sudah cukup menarik namun ada sedikit kekurangan yaitu warna sampul buku
sedikit dicerahkan agar para pembaca tertarik untuk membaca buku yang
direview tersebut
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
adalah Pada buku yang direview aspek layout dan tata letak serta tat tulis sudah
bagus dan rapi sehingga saya sebagai pembaca tertarik dengan buku yang
direview namun pada buku pembanding karangan Sigit Nungroho tahun 2008
masih ada tata tulis yang berantakan dan ada rumus-rumus yang tidak terdapat
dalam buku tersebut
3. Dari aspek isi buku pada buku yang direview adalah isi buku tersebut sudah
lengkap dan masih terdapat kekurangan yaitu maasih terdapat materi materi
pada buku pembanding yang belum dimasukkan dan pada buku pembanding
masih ada ditemukan materi-materi yang belum tercantum didalamnya
sehingga kedua buku tersebut sangat cocok dijadikan buku pedoman dalam
menambah wawasan kita karena kedua buku ini saling melengkapi
4. Dari aspek tata bahasa, buku utama dan buku pembanding sudah lumayan
cukup bagus sehingga pada buku utama dan pembanding jika dibaca mudah
untuk memahami materi yang ada didalamnya.

27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dilihat dari aspek tampilan buku (Face Value), buku yang direview adalah
sudah cukup menarik namun ada sedikit kekurangan yaitu warna sampul buku sedikit
dicerahkan agar para pembaca tertarik untuk membaca buku yang direview tersebut .
Buku pertama, kedua dan ketiga ini sudah sangat baik untuk menjadi referensi bagi
pembaca yang mempelajari tentang statistika matematika. Kelebihan dari buku- buku
tersebut sama sama member banyak contoh dan didalam sangat luas pembahasannya.
Contoh yang diberikan sangat jelas langkah-langkah dalam menyelesaikannya yang
dipaparkan oleh penulis, sehingga mudah untuk diterapkan dalam mengerjakan
latihan soal-soal. Pada setiap akhir bab buku ini terdapat rangkuman materi agar
pembaca lebih memahami inti dari setiap materi yang ia pelajari. Memberikan banyak
soal-soal latihan agar pembaca dapat lebih memahami setiap materi yang dibacanya.

B. Rekomendasi
Buku pertama, kedua dan ketiga menurut saya layak dijadikan sebagai
referensi dalam mempelajari statistika matematika karena pada ketiga buku ini saling
melengkapi sehingga wawasan kita juga menjadi luas. Walaupun ketiga buku
tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, namun buku tersebut
sudah cukup lengkap dalam memaparkan materi yang kita butuhkan dalam kita
mempelajari statistika matematika.

28
DAFTAR PUSTAKA
Muchson. 2010. Statistik Deskriptif. Jakarta : Guepedia.
Nugroho, Sigit.2008. Pengantar Statistika Matematika. Bengkulu: UNIP Press.
Suwiswo.2017. Pengantar Statistik Matematika. Malang: UM PRESS.

29
LAMPIRAN
Cover Buku

Halaman Judul

30
Halaman Penerbit

Kata Pengantar

Daftar Isi

31
32

Anda mungkin juga menyukai