Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN OBJEK

WISATA PANTAILADEHA KECAMATAN AMANDRAYA


KABUPATEN NIAS SELATAN

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat lulus


mata kuliah seminar

OLEH :

MEIDO BRILLIANINA SURBAKTI


NIM: 3193331023

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberi rahmat dan petunjuk- Nya kepada penulis sehingga proposal

dengan judul “Implementasi Kebijakan Pengembangan Objek Wisata pantai

Ladeha Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan” dapat terselesaikan

dengan baik.Penulis berterimakasih kepada pihak pihak yang terlibat dalam

penyusunan proposal tersebut. Proposal ini diajukan guna memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Selama penulisan proposal ini, penulis

tidak luput dari berbagai kendala disana sini. Namun kendala yang penulis hadapi

tersebut dapat teratasiberkat bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada

berbagaipihak:

1. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas IlmuSosial.

2. Bapak Drs. Ali Nurman M.Si. selaku Ketua JurusanPendidikanGeografi.

3. Ibu Eni Yuniastuti, S.Pd M.Si selaku Penasehat Akademik yang telah banyak

membimbing dan memberi arahan kepada saya selama perkuliahan di Jurusan

Pendidikan Geografi serta memberi kritikan dan masukan terhadap perbaikan

dan kesempurnaanproposalini.

4. Ibu Fitra Delita M.Pd selaku dosen mata kuliah Seminar Geografi yang

selama ini banyak memberikan arahan,masukan dan kritikan kepada saya

terlebih dalam pembuatan proposalpenelitian.

5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu

yang sangat berhargaselamaperkuliahan.


6. Kedua Orangtua saya yang selalu memberikan

dorongan,semangat,motivasi,serta mencukupkan segala kebutuhan saya di

saatperkuliahan.

Akhir kata penulis menyadari bahwa proposal ini masih sangat jauh dari

kata sempurna, maka dari itu,saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang

dapat membangun dari para pembaca untuk perbaikan proposal saya

kedepannya.Semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya

kalangan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Medan, 25 Oktober 2021


Penulis

Meido Brillianina Surbakti


NIM. 3193331023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................................2
B. Identifikasi Masalah..................................................................................................................5
C. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
D. Tujuan Penelitian......................................................................................................................5
E. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori......................................................................................................................7
B. Penelitian Yang Relevan......................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian..............................................................................................................17
B. Populasi dan Sampel........................................................................................................17
C. Variabel Peneitian............................................................................................................17
D. Teknik Pengumpulan.......................................................................................................18
E. Sumber Penulisan.............................................................................................................20
F. Sistematika Penulisan.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................23

1
BAB I
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Indonesia salah satu Negara berkembang yang memiliki banyak
keragaman bahasa, budaya, adat-istiadat, dan kepercayaan, yang menjadikan
Indonesia memiliki daya tarik dan keunikannya sendiri. Indonesia terkenal akan
keindahan dan kekayaan alam yang memukau. Posisi Indonesia yang berada di
antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta Benua Asia dan Benua
Australia menyebabkan daerah-daerah di Indonesia memiliki keragamannya
masing- masing. Iklim tropis juga turut berperan dalam keanekaragaman tiap-tiap
pulaudiIndonesia.
Hal ini dapat menjadi sumber pemasukan negara dari sektor pariwisata.
Salah satunya adalah Kepulauan Nias yang termasuk dalam wilayah Provinsi
Sumatera Utara. Pulau Nias (Tano Niha) adalah kepulauan yang terletak di
sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia, dan secara administratif berada dalam
wilayah provinsi Sumatera Utara. Pulau dengan luas wilayah 5.625 km2 ini
berpenduduk hampir 1.000.000 jiwa.Agama mayoritas di pulau Nias ini adalah
Kristen Protestan dimaana 95% memeluk agama ini, sedangkan selebihnya
beragama Katolik,danIslam/Muslim.
Pantai (beach) salah satu icon daerah wisata yang ada di Pulau Nias, yang
tidak kalah indahnya dengan pantai yang berada di luar pulau Nias. Pantai Ladeha
salah satu daerah wisata yang ada di bagian Nias Selatan Desa Amandraya yang
saat ini sedang berkembang pesat yang ramai dikunjungi oleh karena
keindahannya yaitu air laut dan pantai yang berpasir putih dapat memberi
kenyamanan dan nuansa tersendiri bagi pengunjungnya. Pantai ini bisa ditempuh
sekitar 2 jam perjalanan dari kota Telukdalam.Pantai Ladeha terkenal dengan
keindahan pantai dan ombaknya sehingga dinobatkan sebagai tempat berwisata
banyakorang.
Objek wisata yang sering dikunjungi para wisatawan di daerah ini adalah
wisata budaya dan wisata bahari. Keunikan adat istiadat dan cara hidup
masyarakatNiasSelatansejakdulumengundangperhatiandanrasaingintahu

2
para wisatawan untuk berkunjung. Hal lainnya adalah keindahan alam laut serta
hamparan pasir putih dan gelombang ombak yang tinggi menjadi alasan para turis
sangat ingin menikmati wisata bahari tersebut.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, hal ini yang menjadi dasar
penulis untuk melakukan penelitian dan mencari informasi tentang Implementasi
Kebijakan Pengembangan Objek Wisata pantai Ladeha Kecamatan
Amandraya,Kabupaten Nias Selatan dan mempersiapkan kawasan pariwisata ini
terutama objek wisata pantai Ladeha sebagai objek wisata andalan di pulau Nias
Selatan.
Wilayah lain di Sumatera Utara yang memiliki potensi wisata dan sumber
daya baik alam maupun budaya yang dapat dikembangkan adalah Kepulauan
Nias.Daerah dengan luas wilayah kurang lebih 5.625 km²yang dibagi menjadi
empat kabupaten dan 1 kota, yaitu: Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan,
Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli yang
memiliki objek wisata yang sangat bisa menjadi andalan, seperti:selancar, rumah
tradisional, penyelaman dasar laut,lompat batu, dan tari tradisional. Hal ini
menjadikan Pulau Nias sebagai destinasi wisata yang sangat menarik perhatian
wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.
Objek wisata yang sering dikunjungi para wisatawan di daerah ini adalah
wisata budaya dan wisata bahari. Keunikan adat istiadat dan cara hidup
masyarakat Nias sejak dulu mengundang perhatian dan rasa ingin tahu para
wisatawan untuk berkunjung. Hal lainnya adalah keindahan alam laut serta
hamparan pasir putih dan gelombang ombak yang tinggi menjadi alasan para turis
sangat ingin menikmati wisata bahari dengan menyelam dan berselancar, hal ini
didukung jugadengan beberapa kali dijadikannya Pulau Nias sebagai tempat
penyelengaraan kejuaraan Surfing International di PantaiLadeha.
Dalam pengembangan objek wisata pantai Ladeha, Pemerintah daerah
harus melakukan pengelolaan yang maksimal dan terukur, karena sasaran yang
ingin dicapai adalah berkembangnya potensi wisata yang begitu besar, sehingga
dapat menjadi tujuan wisata mancanegara yang siap bersaing ditingkat
internasional. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bupati No. 53 Tahun 2016 pasal 9
tentang bidang pengembangan pariwisata yang mempunyai tugas melaksanakan

3
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional. Berdasarkan isi Peraturan
Bupati diatas pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengelola kekayaan
daerahnya secara nyata melalui berbagai kebijakan dan program pengembangan
yang juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang disesuaikan dengan karakteristik
daerahnya. Strategi pengembangan objek wisata pantai ladeha harus dituangkan
dalam kebijakan- kebijakan yang bersifat absolut agar dapat diimplementasikan
dan dievaluasi.
Terwujudnya pariwisata yang maju dan berkembang menjadi kewajiban
pemerintah sebagai penyelenggara dan pelaksana kebijakan-kebijakan yang
memiliki tujuan atau pencapaian terutama dalam hal memelihara mengembangkan
potensi dan daya tarik wisata yang ada.
Terjadinya gempa dan tsunami di Pulau Nias pada tanggal 28 Maret 2005
menjadi faktor penyebab rusaknya objek wisata pantai Ladeha. Dampak buruknya
meliputi: fasilitas umum yang hancur, akses jalan yang rusak, dan kondisi pantai
yang tidak terurus. Selain itu yang menjadi faktor lain rusaknya objek wisata
pantai Ladeha ialah maraknya penambangan pasir oleh masyarakat, hal ini
mengakibatkan kerusakan disepanjang bibir pantai (Abrasi) dan juga mengurangi
nilai estetikanya. Terdapat juga masalah mengenai sulitnya masyarakat dalam
menerima bentuk pembangunan yang dianggap hanya menguntungkan pihak
pemerintahsaja.
Setelah kejadian bencana tersebut pemerintah dinilai masih kurang
memberikan perhatian dalam melakukan perbaikan dan rekonstruksi serta kurang
aktif mencari solusi dari maraknya penambangan pasir yang di lakukan terus
menerus oleh masyarakat dalam mengembangkan pantai Ladeha.Hal ini
seharusnya menjadi pekerjaan serius bagi pemerintah dalam membina dan
mengatur serta juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap pentingnya
melestarikan lingkungan wisata.
Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran vital dalam memperhatikan
kondisi pantai yang merupakan sebagai objek wisata yang di andalkan, agar dapat
kembali bangkit dan meningkatkan kembali minat wisatawan untuk
berkunjung.Belum adanya upaya optimal dari pemerintah pada objek pariwisata

4
ini juga sempat ditemukan oleh penulis yang termuat dalam berita online tentang
bagaimana kondisi pantai Ladeha pascagempa yang menyebabkan sepinya
wisatawan yang datang berkunjung karena kurang mendapatkan pengelolaan dan
jarang mendapat perhatian dari pemerintah sehingga tidak terurus dengan baik.
Berdasarkan permasalahan di atas,hal ini yang menjadi dasar penulis untuk
melakukan penelitian dan mencari informasi tentang Implementasi Kebijakan
Pengembangan Objek Wisata pantai Ladeha Kecamatan Amandraya,
Kabupaten Nias Selatan.

B.IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengidentifikasi masalah
masalah penelitian yangdiantaranya:
1. Cara mengimplementasikan pengembanganobjekwisata
2. Keadaan lokasi pantai Ladeha Kecamatan Amandraya,Kabupaten Nias
Selatan.

C.RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana cara mengimplementasikan pengembanganobjekwisata
2. Bagaimana keadaan lokasi pantai Ladeha Kecamatan Amandraya,Kabupaten
NiasSelatan.

D.TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara mengimplementasikan pengembanganobjekwisata.
2. Untukmengetahuibagaimanakeadaanlokasi pantai Ladeha
KecamatanAmandraya, KabupatenNiasSelatan.

5
E.ManfaatPenelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, yang menjadi fokus penelitian dan
tujuan yang ingin dicapai,maka peneliti diharapkan memberi manfaat antara lain:
Adapun manfaat yang dapat diperoleh daripenelitianyaitu:
1. SecaraTeoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,dan wawasan
serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian khususnya mengenai
gambaran .bagi peneliti dalam melatih kemampuan menulis karya ilmiah dan
menambah pengetahuan ilmiah.
2. SecaraPraktis
a. BagiPenulis
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menambah pengetahuan tentang
Implementasi kebijakan pengembangan objek wisata pantai
ladeha,kecamatan Amandraya,Kabupaten Nias Selatan, yang telah penulis
dapatkan selama proses perkuliahan.
b. Bagi Masyarakat
Untuk memberikan pengetahuan mengenai bagaimana cara Implementasi
Kebijakan Pengembangan Objek Wisata pantai Ladeha Kecamatan
Amandraya,Kabupaten Nias Selatan.

6
BAB II
KAJIAN TEORI

A.Kerangka Teori
1.Pengertian Pantai
Pengertian Pantai adalah suatu barisan sedimen atau endapan yang
muncul mulai dari garis air terendah sampai ke tebing atau sampai ke zona
dengan tumbuhan permanen. Pantai memiliki bentuk dan diantaranya yaitu
berikut ini:
1. Spit, yaitu pantai yang salah satu ujungnya bersambungdengandaratan.
2. Baymouth, yaitu bukit endapan pada pantai yang memotong teluk dengan
lautan.
3. Tambolo, yaitu bukit endapan pada pantai yang menghubungkan pulau
denganpulauutama.
Pantai merupakan bagian daratan yang terdekat dengan laut. Garis
pantai adalah garis batas antara laut dengan darat. Pesisir adalah bagian daratan
yang tergenang oleh air laut ketika pasang naik dan kering ketika pasang surut
Wilayah pesisir/pantai adalah suatu hal yang lebarnya bervariasi, yang
mencakup tepi laut (shore) yang meluas kearah daratan hingga batas pengaruh
marin masih dirasakan (Bird2017).
(Wahab 2017) menyatakan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan
yang dilakukan untuk sementara waktu dari suatu tempatcke tempat lain
dengan maksud bukan untuk mencari nafkah dari tempat yang dikunjunginya,
tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan guna bertamasya/rekreasi
untuk memenuhi keinginan yang beragam. Pengertian ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Prof.Hunziker tahun 2018 mengemukakan bahwa pariwisata
adalah keseluruhan hubungan dengan gejala- gejala atau peristiwa yang timbul
dari adanya perjalanan dan tinggalnya orang asing dimana perjalanannya tidak
untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungan dengan kegiatan
untuk mencari nafkah.
Klasifikasi pantai menurut (Valentin:2017), dasar klasifikasinya adalah
perkembangan garis pantai maju atau mundur. Pantai maju dapat disebabkan

7
oleh pengangkatan pantai atau progradasi oleh deposisi, sedangkan pantai
mundur disebabkan pantai tenggelam atau retrogradasi oleh erosi.
1. Macam-macam pantai adalah sebagaiberikut:
Pantai haff, yaitu bagian dari laut di tepi pantai yang terpisah akibat
adanya sebuah lidah tanah atau kubu pesisir (nehrung). Misalnya: Pantai
SamasdiYogyakarta.
Kubu pesisir terjadi karena dua hal sebagai berikut:
1) Ombak merusak pantai di beberapa tempat sehingga hasil
perusakan yang berupa pasir mengendap dan sebagian lagi
diletakkan dekat daratan. Pasir di daratan inilah yang
menjadikubupesisir.
2) Di dekat sebuah tanjung yang dilalui oleh arus laut sering terjadi
kubu pesisir. Kubu pesisir makin lama semakin tinggi sehingga
kering ketika pasang surut. Oleh karena itu, angin laut dapat
leluasa meniupkan pasir itu ke arah darat dan mulailah terjadi
bukit-bukitpasir.
2. Pantai BerbukitPasir
Pantai berbukit pasir terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
1) Banyak gosong-gosong pasirdekatpantai.
2) Perbedaan antara pasang naik dan pasang surut agakbesar.
3) Kebanyakan bertiupanginlaut.
Pesisir pantai sering mengalamikering.
Contoh: Parangtritis di Yogyakarta.
3. PantaiMangrove
Pantai mangrove merupakan pantai yang rendah dan ditumbuhi oleh hutan
bakau,misalnyaterdapat di pantai timur Pulau Sumatera.
4. PantaiBertebing
Pantai bertebing banyak terdapat di daerah berbukit atau pegunungan di
mana ombak selalu menghantam pantai sehingga terjadi perusakan pada
batu-batuan dan akhirnya terbentuklah pantai yang bertebing. Di bawah
tebing yang curam kadang-kadang tertumpuk onggokan batu- batuan,
sedangkan pesisir yang ada sangat sempit.

8
5. PantaiBerkarang
Pantai berkarang, yaitu pantai yang banyak karangnya. Pantai ini terdapat
di daerah yang banyakpulau karangnya di sepanjang pantai. Misalnya
pantai berkarang di Sulawesi Selatan.
6. Pantai Ria
Pantai ria adalah sebuah lembah sungai yang turun, lalu digenangi oleh air
laut, terjadi di daerah yang berbukit-bukit, tegak lurus pada garis pantai.
Pantai jenis ini banyak terdapat di barat laut Spanyol, barat daya Eire, di
Asia Kecil.
7. Estuarium
Estuarium, yaitu sebagian lembah yang sudah tenggelam di sebuah pantai
rendah. Muara sungai ini berbentuk corong dan agak jauh menjorok ke
arah darat. Estuarium terjadi karena di tempat itu terdapat perbedaan
ketinggian air laut yang besar pada waktu pasang naik dan pasang surut.
Misalnya, daerah pantai timur Sumatera, Sungai Rokan, dan Sungai
Asahan.
8. Delta
Delta adalah daratan yang terjadi karena pengendapan hasil pelapukan di
muara sungai. Sebuah delta dapat terjadi karena:
1) Banyak hasil pelapukan dibawa oleh sungai sampaikemuaranya
2) Perbedaan tingginya air tidak besar ketika pasang naik dan pasang
surut
3) Lautnyasangatdangkal
4) Ombaknya tidakbesar,dan
5) Banyak tumbuh-tumbuhandipantai.
Contoh: Pantai Kalimantan Timur, ada muara Sungai Mahakam.
9. ObjekWisata
Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam
dunia kepariwisataan.Objek dan daya tarik wisata menjadi faktor
pendukung mensukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat
dan budaya bangsa sebagai aset yang dapat perkenalkan kepada
wisatawan.Obyek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang Nomor

9
10. tentang kepariwisataan yaitu Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu
yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjunganwisatawan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa objek wisata


merupakan segala sesuatu yang dapat bernilai untuk dikunjungi dan nikmati,
serta mempunyai daya tarik tertentu, baik dilihat dari segi keunikan dan nilai
estetika yang sangat tinggi.
Menurut Ismayanti (2018) jenis wisata dibagi menjadi beberapa jenis,
antara lain:
1. Wisata Olahraga. Wisata ini memadukan kegiatan olahraga dengan kegiatan
wisata. Kegiatandalam wisata ini dapat berupa kegiatan olahraga aktif yang
mengharuskan wisatawan melakukan gerak olah tubuh secara langsung.
Kegiatan lainnya dapat berupa kegiatan olahraga pasif. Dimana wisatawan
tidak melakukan gerak olah tubuh, melainkan hanya menjadi penikmat dan
pecintaolahragasaja.
2. Wisata Kuliner. Motivasi dalam jenis wisata ini tidak semata-mata hanya
untuk mengenyangkan dan memanjakan perut dengan aneka ragam masakan
khas dari daerah tujuan wisata, melainkan pengalaman yang menarik juga
menjadi motivasinya. Pengalaman makan dan memasak dari aneka ragam
makanan khas tiap daerah membuat pengalaman yang didapat menjadi lebih
istimewa.
3. Wisata Religius. Wisata ini dilakukan untuk kegiatan yang bersifat religi,
keagamaan,danketuhanan.
4. Wisata Agro. Wisata ini memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata
dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, dan rekreasi.
Dimana usaha agro yang biasa dimanfaatkan bisa berupa usaha di bidang
pertanian, peternakan, perkebunan, perhutanan,maupunperikanan.
5. Wisata Gua. Wisata gua merupakan kegiatan melakukan eksplorasi ke
dalam gua dan menikmati pemandangan yang ada didalamgua.

10
6. Wisata Ekologi. Jenis wisata ini merupakan bentuk wisata yang menarik
wisatawan untuk peduli kepada ekologi alamdansosial.

Kabupaten Nias Selatan terletak pada posisi paling selatan dari Provinsi
Sumatera Utara, sebagian besar wilayahnya berasal dari Pulau Nias (pulau induk)
dan dibagian Selatan Pulau Nias sangat banyak tersebar pulaupulau kecil. Letak
tersebut menjadikan Kabupaten Nias Selatan sebagai bagian dari wilayah
perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga membawa arti
penting dalam aspek Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hankamnas).
Kabupaten Nias Selatan merupakan kabupaten pemekaran dari wilayah
otonomi Kabupaten Nias pada Tahun 2003 sesuai dengan Undang-Undang RI
Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten
Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.
Wilayah administrasi Kabupaten Nias Selatan saat ini terbagi atas 35 Kecamatan
dan 459 Desa, dan 2 Kelurahan. Secara geografi Kabupaten Nias Selatan
mempunyai luas wilayah 6.902.505 Km2, dengan rincian luas daratan 2.452.100
Km2 dan luas laut / perairan 4.450.405 Km2. Batas wilayah Kabupaten Nias
Selatanadalah:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Nias dan KabupatenNiasBarat.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Pulau-pulau
MentawaiSumateraBarat.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudera Indonesia, Pulau Mursala
Kabupaten Tapanuli Tengah dan KabupatenMandailingNatal.
d. Sebelah Barat berbatasan denganSamuderaHindia.

2.Potensi PengembanganWilayah
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah dapat diidentifikasi wilayah
yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya. Kawasan
budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk budidaya
atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan
sumberdaya manusiadengan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Nias Selatan 2014-2034. Di Kabupaten Nias Selatan telah ditetapkan

11
kawasan strategis yang merupakan bagian dari kawasan budidaya, baik di ruang
darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan sekitarnya.
Kawasan strategis Kabupaten Nias Selatan berdasarkan kepentingan daya
dukung lingkungan ialah sebagai berikut:
1. Taman buruPulauPini
2. KawasanPulauSimuk
3. Kawasan Taman LautPulauSibaranun
4. Lagundri dan Sorake Kawasan strategis Kabupaten Nias Selatan berdasarkan
kepentingan sosial budaya ialahsebagaiberikut:
o KawasanBawomataluo
o Kawasan Sifalago Gomo Kawasan strategis Kabupaten Nias Selatan
berdasarkan kepentingan pertumbuhan ekonomi ialahsebagaiberikut:
a. Telukdalam
b. PulauTello

Wilayah Rawan Bencana Wilayah rawan bencana alam adalah wilayah


yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Berdasarkan tingkat
kerawanan bencananya, pola ruang kawasan rawan bencana dapat diperuntukan
untuk fungsi lindung dan atau fungsi budi daya. Analisa penentuan pola ruang,
struktur ruang, pemanfaatan dan pengendalian ruang kawasan rawan bencana
gempa bumi dan longsor Kabupaten Nias Selatan mengacu pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 tahun 2007 dan Nomor 22 10 tahun 2007
tentang penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi dan longsor.
Posisi Kepulauan Nias yang berada dibagian depan dari batas interaksi lempeng
mengakibatkan tingginya potensi gempa bumi yang juga dapat mengakibatkan
bencana ikutan lainnya seperti tsunami maupun bencana gerakan tanah atau
longsoran. Jika dilihat dari kondisi Kabupaten Nias Selatan, dapat dilihat potensi
bencana yaitu: bencana longsor, banjir, gempa,dantsunami.

3.Kawasan Objek Wisata PantaiLadeha

12
Salah satu wisata alam yang sayang untuk dilewatkan adalah
Pantai Ladeha. Pantai ini merupakan primadona wisatawan yang terletak di Desa
Lolomoyo, Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan.Tak seperti
kebanyakan wisata pantai lainnya, Pantai Ladeha ini masih sangat jarang
dikunjungi oleh wisatawan. Pantai Ladeha ini bisa dibilang cukup unik.
Wisatawan yang datang akan dibuat takjub dengan penampakan pantai yang
dikelilingi oleh tebing berbatu yang curam. Tebing-tebing tersebut membuat
pantai yang berpasir putih ini terlihatsemakineksotis.
Di sepanjang pesisir pantai ini dihiasi oleh batu-batu karang yang
menjulang tinggi yang cantik. Tak heran, banyak wisatawan yang berlomba-
lomba berburu foto instagenik di bebatuan tebing ini dengan latar pasir putih
pantai maupun deburan ombak yang menggulung. Tak hanya bermain air di
pinggiran pantai, wisatawan yang datang ke Pantai Ladeha bisa menikmati
keindahan goa-goa alami yang ada di sepanjang pesisir. Di Pantai Ladeha,
wisatawan bisa menikmati bermain air dan berenang di kolam-kolam alami yang
terdapat di sekitar area pantai. Menikmati sensasi berendam di kolam alami yang
terisi air laut dengan keindahan airnya yang berwarna biru kehijauan menjadi daya
tarik tersendiri dipantaiini.
Kolam-kolam ini sering dijadikan wisatawan sebagai spot favorit untuk
berenang beramai-ramai atau sekedar untuk berburu foto-foto instagenik. Pantai
Ladeha berlokasi tepat di Desa Lolomoyo, Kecamatan Amandraya, Kabupaten
Nias Selatan.Pantai ini berjarak sekitar 35km dari ibu kota, Telukdalam (1 jam
perjalanan) dan berjarak kurang lebih 86km dari Kota GunungSitoli.
Goa-goa ini menambah keindahan lanskap Pantai Ladeha, dengan
strukturnya yang sangat megah. Beberapa goa alami ini berbentuk gerbang dengan
diameter yang cukup luas. Ada salah satu goa yang berfungsi sebagai pintu masuk
ke area wisata pantai ini. Goa- goa ini tak juga luput jadi spot favorit para
wisatawan untuk mengabadikan momen.
Di Pantai Ladeha, wisatawan bisa menikmati bermain air dan berenang di
kolam- kolam alami yang terdapat di sekitar area pantai. Menikmati sensasi
berendam di kolam alami yang terisi air laut dengan keindahan airnya yang

13
berwarna biru kehijauan menjadi daya tarik tersendiri di pantai ini.

4.PerkembanganKawasan
Perkembangan kawasan merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
menyatakan suatu perubahan yang terjadi dalam satu kawasan tertentu,misalnya
sebuah kawasan wisata biasa berkembang menjadi kawasan objek wisata
lokal.Perkembangan kawasan terjadi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal,hal
paling lazim yang memepengaruhi perkembangan kawasan adalah ekonomi dan
sosial penduduknya,dimana hal tersebut mendorong berdirinya bangunan yang
menambah ragam infrastruktur kawasan tersebut yang tentu dimanfaatkan untuk
pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakatnya.
Pulau Nias Selatan mengalami perkembangan yang cukup pesat, seiring
dengan peningkatan pendapatan daerah dan tumbuhnya berbagai ragam bangunan
pendukung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pantai Ladeha merupakan
salah satu lajur yang mengalami perkembangan pesat, baik secara fisik maupun
non fisik. Pantai ini didominasi oleh aktivitas pekerjaan secara umum serta jasa
berupa kawasan Berwisata dan kawasan berjualan disekitaran pantai tersebut,
menjadikan Pantai Ladeha sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat yang
terkonsentrasi di kawasan tersebut dengan menggunakan moda pejalan kaki.
Perubahan fungsi penggunaan lahan Jalan menuju kawasan Pantai tersebut
yang semula merupakan kawasan tak layak huni,namun sekarang sudah menjadi
salah satu alasan berkembangnya suatu objek wisata yang membuat warga
masyarakat tidak perlu berpergian jauh hanya demi melihat keindahan suatu objek
pantai yang dimaksud.

14
B. Penelitian Yang Relevan
Pada tinjauan pustaka di penelitian ini mengemukakan juga mengenai hasil
penelitian baik berupa berupa jurnal , artikel atau karya tulis lain yang memiliki
kaitan atau kesamaan hal yang menyangkut mengenai materi yang di teliti oleh
penulis.yaitu tentang Implementasi Kebijakan Pengembangan Objek Wisata
pantai Ladeha Kecamatan Amandraya,Kabupaten Nias Selatan. Penelitian
terdahulu yang dimaksudkan oleh penulis di sini dapat berbentuk tulisan di media
massa, media internet , jurnal ilmiah , skripsi, tesis dan juga dari media massa
seperti surat kabar. Yang memilki objek kajian yang hampir sama dengan
penelitian yang di teliti oleh penulis. Adapun penelitian terdahulu dijadikan
peneliti atau penulis sebagai acuan peneliti atau penulis dalam menambah atau
memperkaya bahan terhadap materi penulisan proposal skripsi ini. Di bab ini pula
penulis atau peneliti mengungkapkan mengenai teori yang dipakai dalam
penelitianini.
Pada penelitian ini digunakan penelitian relevan yang sangat bermanfaat
sebagai rujukan ilmiah yaitu :
1. Penelitian – Herman Zagoto (2018) Penelitian relevan yang dilakukan oleh
Herman Zagoto tahun 2018 dengan mengambil judul “Pemaparan hasil
kawasan objek wisata (Studi Kasus : Implementasi Kebijakan
Pengembangan Objek Wisata pantai Ladeha Kecamatan
Amandraya,Kabupaten Nias Selatan” Permasalahan yang dibahas pada
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh besar terhadap pengembangan
objek wisata yang ada di Nias Selatan,serta bagaimana cara agar objek
wisata Pantai Ladeha bisa dikunjungi banyak para wisatawan dari tempat
lain.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga desa
Lolomoyo Kecamatan Amandraya Kabupaten NiasSelatan.
2. Penelitian Chandler & Plato (tahun 2017) berpendapat bahwa kebijakan
publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya - sumber
daya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau
pemerintah.Dalam kenyataannya, kebijakan tersebut telah banyak
membantu para pelaksana pada tingkat birokrasi pemerintah maupun para
politisi untuk memecahkan masalah masalah publik.Selanjutnyadikatakan

15
bahwa kebijakan publik merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukan
secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang
kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup dan ikut
berpartisipasi dalam pembangunan lokasi wisata secara luas.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kawasan Pantai Ladeha,Kecamatan
Lolomoyo,Kabupaten Nias Selatan yang merupakan Kondisi alam/topografi
berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan, tingginya diatas permukaan
laut bervariasi antara 0-800 m, terdiri dari dataran rendah sampai bergelombang
mencapai 20%, dari tanah bergelombang sampai berbukit-bukit 28,8% dan dari
berbukit-bukit sampai pegunungan 51,2% dari keseluruhan luas
daratan,Merupakan titik keramaian Pusat wisata di Nias Selatan.Peneliti memilih
lokasi ini, karena di daerah ini adalah kawasan yang relevan dengan judul
penelitian yang ingin penulisanalisisyaitu:

B.Populasi DanSampel
Dalam penelitian ini penulis melibatkan warga masyarakat khususnya
warga Desa tersebut yang berada di Kecamatan Amandraya yang mengetahui
informasi mengenai perkembangan kawasan tersebut,dan beberapa masyarakat
yang menyampaikan pengetahuannya terkait perkembangankawasantersebut.

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional


Variabel menurut Hatch dan Farhady adalah atribut atau obyek yang
memiliki variasi antara satu sama lainnya. Identifikasi variabel dalam penelitian
ini digunakan untuk membantu dalam menentukan alat pengumpulan data dan
teknis analisis data yangdigunakan.(Sugiyono,2017).
Penelitian ini melibatkan variabel terikat dan variabel bebas sebagai
berikut:
3.2.1. Variabel terikat: Kawasan Objek WisataPantaiLadeha
3.2.2. Variabel bebas : PerkembanganKawasan

17
D.Teknik PengumpulanData
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Geografi dan
tergolongpada jenis penelitian Kualitatif, maka metode penelitian yang di pakai
di sini adalah metode Geografi.Seperti yang lazim di pakai pada penelitian yang
bersifat Geografi lainnya.Dalam melakukan penelitian geografi, terdapat lima
metode penelitian yang umum digunakan, yaitustudi lapangan, pemetaan,
wawancara, kuantitatif, dan penggunaansaranailmiah.

Studi lapangan merupakan pengamatan langsung ke lapangan atau wilayah


yang menjadi objek penelitian. Gunanya agar peneliti dapat mengetahui dan
memahami permukaan bumi serta kegiatan manusia secara langsung. Dengan
melakukan studi lapangan, peneliti dapat mengetahui karakteristik khusus
permukaan bumi dengan lebih rinci.
Metode selanjutnya adalah pemetaan. Hal ini dilakukan dengan memilih
dan menyeleksi berbagai informasi di wilayah atau area yang akan dipetakan.
Dengan melakukan seleksi, peneliti dapat mencantumkan informasi objek yang
diperlukan saja untuk menggambarkan tempat, pola, serta karakteristik
geografisnya ke dalam peta.
Wawancara juga terkadang digunakan dalam penelitian geografi untuk
mengetahui informasi-informasi penting dari responden mengenai hal-hal yang
penting bagi penelitian. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawab oleh responden. Metode ini biasanya digunakan ketika informasi yang
perlu diketahui tidak dapat diperoleh lewat pengamatan.
Kuantitatif merupakan metode penelitian yang melibatkan perhitungan
matematika dan statistika. Umumnya, pengujian hasil penelitian akan diolah
menggunakan bantuan komputer. Metode ini membantu peneliti untuk
menyederhanakan informasi yang rumit. Hasil penelitiannya pun dapat disajikan
secara sederhana.
Terakhir, penelitian ini juga dapat dilakukan lewat penggunaan sarana
ilmiah, salah satu contohnya adalah penginderaan jauh. Penginderaan jauh
membantu peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi
yang sulit dijangkau lewatstudilapangan.
Fungsi penelitian geografi dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu
fungsi eksploratif, fungsi verifikasi, dan fungsipengembangan.

18
Fungsi eksploratif berarti penelitian tersebut dapat menyumbangkan
konsep, teori, atau prinsip baru yang ditemukan pada penelitian untuk kepentingan
pengembangan ilmu geografi. Fungsi verifikasi merujuk pada penelitian yang
menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang diteliti.
Terakhir, fungsi pengembangan berarti penelitian tersebut menguji kebenaran
hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang diteliti.

19
Dalam penelitain ini,penulis menyusun penelitian dengan menggunakan
metode stuudi lapangan dan wawancara,dimana untuk mendapatkan informasi
secara mendalam tentang perkembangan kawasan tersebut.

E.SumberPenelitian
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber Geografi karena
penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian geografi terkait analisis
perkembangan kawasan. Sumber-sumber tulisan dan lisan terbagi menjadi dua
jenis, yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah data yang
diperoleh peneliti langsung dari pengamatan yang telah dilakukan. Sumber
sekunder adalah hasil peneliti yang diperoleh dari sumber lain.(Cholid Narbuko
2017).
Penulis menggunakan sumber sekunder guna melengkapi data atau
informasi yang telah didapat oleh penulis. Sumber tersebut diantaranya yaitu
penelitian terdahulu berupa skripsi, jurnal, tulisan berupa artikel atau blog dari
internet, serta buku-buku yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penulis.Untuk sumber primer sendiri peneliti atau penulis kesulitan
menemukannya, karena situasi kondisi sekarang ini, meminimalisir kegiatan
pencarian narasumber di lakukan.

F.Sistematika Penulisan
Secara sistematis penelitian ini terdiri dari beberapa pembabakan atau Bab
, sebagaimana berikut ini :
BAB 1 : Merupakan bagian Pendahuluan , terbagi lagi menjadi 6 sub bab
diantaranya :
o LatarBelakang
o IdentifikasiMasalah
o PembatasanMasalah
o RumusanMasalah
o TujuanPenelitian
o Manfaat Penelitian

20
Pada sub bab Latar Belakang, penulis membahas mengenai gambaran
Pantai Ladeha Nias Selatan secara geografis Sumatera Utara dan letak lokasi
penelitian yakni,Pantai Ladeha Nias Selatan.Kemudian dalam latar belakang
dijelaskan perkembangan kawasan dan,dalam latar belakang juga dijelaskan letak
dan informasi detail mengenai kawasan objek wisata tersebut.
Pada sub bab 2 Identifikasi Masalah, penulis menerangkan mengenai
permasalahan yang terdapat pada penelitian ini.
Pada sub bab 3 mengenai pembatasan masalah,penulis menjelaskan
mengenai batasan dari kajian atau permaslahan yang diteliti.
Pada sub bab 4, penulis memaparkan mengenai Rumusan Masalah dalam
penelitian ini
Pada sub bab 5, penulis memaparkan mengenai tujuan yang hendak
dicapai pada penelitian ini, agar penelitian terorganisir dan terarahdenganbaik.
Pada sub bab 6, peneliti membuat mengenai manfaat dari penelitian atau
penulisan
BAB 2 : Kajian Pustaka : di bagian ini peneliti atau penulis mengulas tentang
penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu dengan aspek yang berbeda serta
kaitannya dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Di sini juga dipaparkan
mengenai pendekatan dan teori yang dipakai dalam penelitian ini. Terdiri dari Sub
bab :
o KerangkaPenelitian
o Penelitian yang Relevan
o KerangkaBerpikir

BAB 3 : Metode Penelitian : di bagian ini peneliti membahas mengenai 3 sub bab
yaitu, Prosedur penelitian, Sumber Penelitian dan juga Sistematika Penulisan.
Terdiri dari beberapa Sub bab :
o Lokasi penelitian,dimana tempat penelitian atau lokasipenelitian
o Populasi dan sampel,partisipan yang diamati dan terlibat dalam penelitian
ini.
o Variabel Penelitian dan defenisiOperasional
o Teknik Pengumpulan Data,apa saja Teknikpengumpulan

21
data yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 4 : Berisi deskripsi daerah penelitian,pada bab ini dijelaskan tentang


Keadaan fisik yang mencakup mengenai: letak dan luas, topografi, iklim,
hidrologi, keadaan tanah, penggunaan tanah ataulahan dan sebagainya. Keadaan
non fisik mencakup : sejarah, jumlah penduduk, komposisi penduduk, sarana,
prasaranadanseterusnya.

BAB 5 : Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh melalui penelitian
analisis terhadap perkembangan Objek wisata Pantai Ladeha di Desa Lolomoyo
Kecamatan Amandraya,Kabupaten Nias Selatan.
o Hasil Penelitian
o Pembahasan

BAB 6 : Berisi kesimpulan dan saran dari peneliti yang mengkaji mengenai
kawasan pantai ladeha.

22
DAFTAR PUSTAKA

Objek wisata, 2018.Pengembangan objek wisata Nias Selatan Diakses 25


Februari 2019,pada laman:
http://niassatu.com/2016/09/27/pantai-sorake-desa-bawomataluo-di-tengah-
geliat- industri-pariwisata-pulau-nias/
Fira, T, P. 2010. ”Pengembangan kawasan wisata bahari”. Jurnal USU Mengabdi,
12 (3): 90 Pitter, I Gede.20.Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : ANDI
Herman Zagoto,. 2017. “Pendegelasian Wisata dan Perilaku Wisatawan:
Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Jurnal
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26485/150706001.
Harry, J David dan Wheelen, Thomas L, 2003. Manajemen
pengawasanwisataYogyakarta:Andi.

23
24

Anda mungkin juga menyukai