STATISTIKA
Nilai :
MINI RISET
ABSTRAK ................................................................................................................................iii
ii
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan
antar variabel, yaitu hubungan praktek pengelolaan usaha jasa boga dengan minat membuka
usaha boga. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pencawan Medan JL.Bunga Ncole No. 50
Medan, pada siswa kelas XII jurusan Tata Boga tahun ajaran 2021/2022. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Februari 2022.Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada
Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Praktek Pengolahan Usaha Jasa Boga siswa
kelas XII SMK Pencawan Medan tergolong cukup, Minat membuka usaha bidang makanan
pada siswa kelas XII Jurusan Tata Boga SMK Pencawan Medan berada pada kategori sedang,
Terdapat hubungan yang signifikan antara Praktek PUJB dengan minat membuka usaha boga
siswa kelas XII Jurusan Tata Boga SMK Pencawan Medan dengan koefisien korelasi rxy = 0,54
dan rtabel = 3,30 pada taraf signifikan 5 %.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sudirman (2012) menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
penting tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sifat pendidikan mutlak dalam
kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Sebab maju mundurnya suatu
bangsa banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri.
Menurut Hidayati, (2013) faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor Internal, dan
eksternal. Faktor internal adalah segenap pikiran emosi dan persoalan dari dalam diri seseorang
yang mempengaruhi minat sehingga tidak dapat dipusatkan, yang faktor internal adalah
pengetahuan (kompetensi), keterampilan, kemampuan dan kemauan.
Pengolahan usaha jasa boga adalah mata pelajaran mencakup pengetahun pengolahan
usaha jasa boga dan praktek sebagai aplikasinya. Modal yang paling utama dalam praktek
pengolahan usaha jasa boga adalah modal intektual berupa pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan pada praktek pengolahan sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang
kuat dalam persaingan. Dengan adanya praktek pengolahan usaha jasa boga setiap siswa
diharapkan dapat menciptakan sesuatu yang baru dan menjadi peluang usaha. Hal tersebut
1
sejalan dengan yang dikemukakan olehWirasasmita, (2012) bahwa dalam membuka usaha
boga dibutuhkan pengetahuan.
SMK Pencawan Medan merupakan sekolah yang memiliki berbagai program keahlian
diantaranya pada bidang Tata Boga. Sekolah berupaya mengembangkan, mendidik siswa-siswi
yang memiliki potensi dan minat dalam membuka usaha . Sejalan dengan itu diharapkan
mellaui penelitian ini, mata pelajaran pengolahan usaha jasa boga yang akan menjadi bekal
keterampilan dalam bidang jasa serta merangsang siswa untuk menciptakan berbagai kreatifitas
dan produk baru hingga terlatih dan terampil dalam membuka usaha. Hal ini akan merangsang
dan memotivasi siswa-siswi untuk membuka usaha boga melalui praktek yang rutin secara
bertahap sesuai jenjangnya sehingga penerapan praktek pengolahan usaha jasa boga pada
siswa-siswi SMK akan meningkatkan sesuai jenjang pendidikan dan pelatihannya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Hakekat Praktek Pengelolaan Usaha Jasa Boga
Metode praktikum merupakan suatu cara penyajian bahwa pelajaran dan siswa
melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan
atau hipotesis yang dipelajari dan sebagai salah satu percobaan tentang suatu hal,
mengamati prosesnya serta melakukan hasil suatu percobaan kemudian hasil
Usaha Jasa Boga yaitu usaha jasa yang menawarkan produk nyata dibidang
makanan dan minuman yang ditawarkan kepada pasar. Sebagai landasan untuk
mengembangkan Usaha Jasa Boga maka harus menguasai teknik Boga dasar dan
manajemen Usaha Boga, dimana pengetahuan dasar mengenai berbagai informasi yang
berkaitan dengan Usaha Jasa Boga dan bagaimana menjalankan Usaha Jasa Boga
tersebut (Marsum, 2010) Membuka suatu usaha, tidak terkecuali Usaha Boga tentu ada
sesuatu yang ingin dicapai, membuka suatu usaha dan usaha itu berhasil dalam arti
menghasilkan profit (Keuntungan) dan berkembang sudah tentu menjadi tujuan yang
diharapkan. Namun dengan demikian tidak semudah itu untuk mendapatkannya,
banyak hal yang harus dilakukan bahkan dengan berbagai penggorbanan baik moral
maupun material.
3
b. Ruang Lingkup Usaha Jasa Boga
1) Restoran
Pengertian restoran menurut Marsum, (2010) restoran adalah suatu tempat atau
bangunan yang diorganisasikan secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan
yang baik kepada semua tamunya baik berupa makan dan minum. Rumah makan di
Indonesia disebut juga sebagai restoran. Restoran merupakan kata serapan yang berasal
dari bahasa Perancis yaitu “restaurer” berarti “memulihkan” yang kemudian diadaptasi
oleh bahasa Inggris menjadi restaurant.
2) Catering
Catering berasal dari kata kerja “cater” yang berarti menyiapkan dan
menyajikan makanan dan minuman untuk umum sebagai pelepas lapar dan dahaga,
sedangkan orang-orang yang menyajikan disebut “caterer”. Sedangkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia katering adalah usaha yang melayani pesanan makanan untuk kantor,
usaha penerbangan, pesta, pertemuan, dan sebagainya
Jasa yang biasa digunakan adalah makan siang lengkap (nasi, lauk, buah)
dengan paket sesuai harga tertentu. Usaha catering merupakan jenis usaha skala kecil
dan menengah. Hal ini ditandai oleh jumlah tenaga kerja yang berjumlah 5-19 orang
dan atau lebih dari 20 orang.
3)Kantin
4
Depkes RI (2013) menyebutkan bahwa kantin adalah tempat usaha komersial
yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di
tempat usahanya. Sejalan dengan pengertian tersebut, Depdiknas (2014)
mengemukakan bahwa, kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di
sekolah maupun perguruan tinggi atau tempat umum lainnya, di mana menyediakan
makanan pilihan/sehat untuk siswa/seluruh pengunjung yang dilayani oleh petugas
kantin. Kantin merupakan salah satu bentuk fasilitas umum, yang keberadaannya selain
sebagai tempat untuk menjual makanan dan minuman juga sebagai tempat bertemunya
segala macam masyarakat dalam hal ini mahasiswa maupun karyawan yang berada di
lingkungan kampus, dengan segala penyakit yang mungkin dideritanya.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
6
BAB IV
Interval fi (xi-
Kelas fi xi fi.xi xi-x? (xi-x?)2 x?)2
9-10 2 9.5 19 -6.6 43.56 87.12
11-12 4 11.5 46 -4.6 21.16 84.64
13-14 10 13.5 135 -2.6 6.76 67.6
15-16 11 15.5 170.5 -0.6 0.36 3.96
17-18 4 17.5 70 1.4 1.96 7.84
19-20 4 19.5 78 3.4 11.56 46.24
Jumlah 35 87 518.5 297.4
Tabel 2 pengukuran Variasi Kelompok Dukungan Keluarga Dengan Minat Membuka
Usaha Boga
Interval fi (xi-
Kelas fi xi fi.xi xi-x? (xi-x?)2 x?)2
7
9-10 3 9.5 28.5 -5.9 34.81 104.43
11-12 3 11.5 34.5 -3.9 15.21 45.63
13-14 10 13.5 135 -1.9 3.61 36.1
15-16 9 15.5 139.5 0.1 0.01 0.09
17-18 7 17.5 122.5 2.1 4.41 30.87
19-20 3 19.5 58.5 4.1 16.81 50.43
Jumlah 35 87 518.5 267.55
Tabel 3 pengukuran Variasi Kelompok Konsep Diri Usaha Jasa Boga
Mean Ideal
Mi = Nt + Nr
Mi = (4 x 5) + (1 x 5)
Mi = 25/2
Mi = 12,5
Sdi = Nt - Nr
Sdi = (4 x 5) - (1 x 5)
Sdi = 15/6
8
Sdi = 2,5
Kategori Tinggi :
Tinggi >17%
Kategori Cukup:
Kategori Kurang :
Kategori Rendah :
9
12,5 - (1,5 x 2,5)
12,5 - 3,75
8,75 (9)
Rendah <9%
10
3. Uji Normalitas
Menghitung fh
(fo -
(fo -
Interval fo fh fo - fh fh)²
fh)2
fh
9-10 3 1 2 4 4
11-12 5 5 0 0 0
13-14 8 12 -4 16 1.33
15-16 12 12 0 0 0
17-18 4 5 -1 1 0.2
19-20 3 1 2 4 4
Jumlah 35 35 9.53
Tabel 7 Uji Normalitas Praktek Pengolahan Usaha Jasa Boga
11
Membandingkan Chi Kuadrat Hitung dan Tabel
Jadi, dapat dinyatakan distribusi nilai 35 siswa, berdistribusi Normal (9,53 < 11.070)
Jadi, dapat dinyatakan distribusi nilai 35 siswa, berdistribusi Normal (10.82 < 11.070)
(fo -
(fo -
Interval fo fh fo - fh fh)²
fh)2
fh
9-10 3 1 2 4 4
11-12 3 5 -2 4 0.8
13-14 10 12 -2 4 0.33
15-16 9 12 -3 9 0.75
17-18 7 5 2 4 0.8
19-20 3 1 2 4 4
Jumlah 35 35 10.68
12
Tabel 9 Uji Normalitas Konsep Diri Usaha Jasa Boga
Jadi, dapat dinyatakan distribusi nilai 35 siswa, berdistribusi Normal (10.68 < 11.070)
13
26 17 18 306 289 324
27 17 17 289 289 289
28 16 15 240 256 225
29 17 16 272 289 256
30 16 15 240 256 225
31 15 17 255 225 289
32 16 16 256 256 256
33 9 9 81 81 81
34 10 9 90 100 81
35 9 9 81 81 81
557 541 8786 9171 8709
= 19,40 = 0,57
JK (T) = σ Y2
= 8709
ሺσ Yሻ²
JK ሺAሻ =
n
ሺ541ሻ²
= 35
= 8.362,3
ሺσ Xሻ ሺσ Yሻ
JK ሺbȁaሻ = b ቊ XY − ቋ
n
ሺ557ሻሺ541ሻ
= 0,57 ቄ8786 − 35
ቅ
= 100,6
14
JK ሺSሻ = JK ሺTሻ − JK ሺaሻ − JK ሺbȁaሻ
= 8.709 - 8.362,3 - 100,6
= 246,1
Tabel 11 Pengemlompokan
X Kelompok ni Y
9 9
1 2
9 9
10 2 1 9
12 3 1 13
13 12
4 2
13 14
14 18
5 2
14 20
15 13
15 15
15 14
15 15
6 8
15 20
15 16
15 15
15 17
16 17
16 15
7 4
16 15
16 16
17 17
17 18
8 4
17 17
17 16
18 20
18 9 3 12
18 17
19 18
19 10 3 20
19 15
20 14
20 20
20 11 5 11
20 14
20 20
15
ሺσ Yሻ
JKሺGሻ = σ𝑋𝑖 ቄσ Y 2 − nᵢ
ቅ
ሺ9+9ሻ² 9² 13²
= ቄ9² + 9² − 2
ቅ + ቄ9² − 1
ቅ + ቄ13² − 1
ቅ+
ሺ12+14ሻ² ሺ18+20ሻ²
ቄ12² + 14² − 2
ቅ + ቄ18² + 20² − 2
ቅ+
ሺ13+15+14+15+20+16+15+17ሻ²
ቄ13² + 15² + 14² + 15² + 20² + 16² + 15² + 17² − 8
ቅ+
ሺ17+15+15+16ሻ² ሺ17+18+17+16ሻ²
ቄ17² + 15² + 15² + 16² − 4
ቅ + ቄ17² + 18² + 17² + 16² − 4
ቅ
+
ሺ20+12+17ሻ² ሺ18+20+15ሻ²
ቄ20² + 12² + 17² − 3
ቅ + ቄ18² + 20² + 15² − 3
ቅ+
ሺ14+20+11+14+20ሻ²
ቄ14² + 20² + 11² + 14² + 20² − 5
ቅ
= 150,74
JKሺTCሻ = JKሺSሻ − JKሺGሻ
= 246,1 - 150,74
= 95,36
16
1 12 12 144 144 144
2 12 14 168 144 196
3 20 18 360 400 324
4 17 17 289 289 289
5 16 13 208 256 169
6 19 20 380 361 400
7 19 18 342 361 324
8 17 13 221 289 169
9 15 11 165 225 121
10 19 17 323 361 289
11 15 15 225 225 225
12 20 20 400 400 400
13 16 14 224 256 196
14 14 14 196 196 196
15 20 20 400 400 400
16 15 15 225 225 225
17 20 14 280 400 196
18 15 15 225 225 225
19 20 20 400 400 400
20 16 20 320 256 400
21 14 20 280 196 400
22 18 16 288 324 256
23 17 15 255 289 225
24 14 12 168 196 144
25 15 17 255 225 289
26 18 18 324 324 324
27 18 17 306 324 289
28 17 15 255 289 225
29 18 16 288 324 256
30 16 15 240 256 225
31 17 17 289 289 289
32 17 16 272 289 256
33 11 9 99 121 81
34 9 9 81 81 81
35 9 9 81 81 81
565 541 8976 9421 8709
17
ሺσ Xሻ ሺσ Yሻ
K ሺbȁaሻ = b ቊ XY − ቋ
n
ሺ565ሻሺ541ሻ
= 0,028 ቄ8976 − 35
ቅ
= 6,8
= 2,4 = - 0,028
JK (T) = σ Y2
= 8709
ሺσ Yሻ²
JK ሺAሻ =
n
ሺ541ሻ²
= 35
= 8.362,3
= 339,9
18
11 2 1 9
12 12
3 2
12 14
14 14
14 4 3 20
14 12
15 11
15 15
15 5 5 15
15 15
15 17
16 13
16 14
6 4
16 20
16 15
17 17
17 13
17 15
7 6
17 15
17 17
17 16
18 16
18 18
8 4
18 17
18 16
19 20
19 9 3 18
19 17
20 18
20 20
20 10 5 20
20 14
20 20
19
ሺσ Yሻ
JKሺGሻ = σ𝑋𝑖 ቄσ Y 2 − nᵢ
ቅ
ሺ9+9ሻ² 9² ሺ12+14ሻ²
= ቄ9² + 9² −
2
ቅ + ቄ9² − 1
ቅ + ቄ12² + 14² − 2
ቅ+
ሺ14+20+12ሻ² ሺ11+15+15+15+17ሻ²
ቄ14² + 20² + 12² − 3
ቅ + ቄ11² + 15²+ 15² + 15² + 17² − 5
ቅ
+
ሺ13+14+20+15ሻ²
ቄ13² + 14² + 20² + 15² − 4
ቅ+
ሺ17+13+15+15+17+16ሻ²
ቄ17² + 13² + 15² + 15² + 17² + 16² − 6
ቅ+
ሺ16+18+17+16ሻ² ሺ20+18+17ሻ²
ቄ16² + 18² + 17² + 16² − 4
ቅ + ቄ20² + 18² + 17² − 3
ቅ+
ሺ20+12+17ሻ²
ቄ20² + 12² + 17² − 3
ቅ+
ሺ18+20+20+14+20ሻ²
ቄ18² + 20² + 20² + 14² + 20² − 5
ቅ
= 195,63
= 144,27
TABEL 15 DAFTAR ANALISIS (ANAVA) REGRESI
LINEAR SEDERHANA
Sumber Variasi dk JK KT F
Total 35 8709
Koefisien (a) 1 8.362,3
Regresi (b|a) 1 6,8 6,8 0,66
20
5. Uji Korelasi Moment
Interval Tingkat
Koefisien Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
1,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat kuat
Tabel 16 Tingkat Interval Koefisien
n 35
ƩX1 557
ƩX1² 9171
ƩY 541
ƩY² 8709
ƩX1.Y 8786
(ƩX1)² 310.249
(ƩY)² 292.681
Tabel 17 Tabel Bantu
n σ x1𝑦 − ሺσ x1ሻሺσ yሻ
r𝑋1𝑦 =
ඥሺn σ x12 − ሺx1ሻ2 ሻ ሺn σ y 2 − ሺ𝑦ሻ2 ሻ
35 . 8786 −ሺ557ሻሺ541ሻ
=
ඥሺ35 . 9171 −310249ሻ ሺ35. 8709 −292681ሻ
306520 −301337
=
ඥሺ10736ሻሺ12134ሻ
5183
=
ξ130270624
5183
=
11413,61
= 0,454 (Sedang)
dengan derajat kebebasan (dk)= N = 35. Dari tabel diperoleh nilai r tabel
untuk n = 35 adalah 0,334. Dengan demikian 𝑟𝑥1𝑦 > r tabel (0,454 > 0,334)
21
n 35
ƩX2 565
ƩX2² 9421
ƩY 541
ƩY² 8709
ƩX2.Y 8976
(ƩX2)² 319.225
(ƩY)² 292.681
Tabel 18 Tabel Bantu
n σ x2𝑦 − ሺσ x2ሻሺσ yሻ
r𝑋2𝑦 =
ඥሺn σ x22 − ሺx2ሻ2 ሻ ሺn σ y 2 − ሺ𝑦ሻ2 ሻ
35 . 9421 −ሺ565ሻሺ541ሻ
=
ඥሺ35 . 9421 −319225ሻ ሺ35. 8709 −292681ሻ
311805 −305665
=
ඥሺ10510ሻሺ12134ሻ
6140
= 127528340
ξ
6140
=
11292,84
= 0,543 (Sedang)
dengan derajat kebebasan (dk)= N = 35. Dari tabel diperoleh nilai r tabel
untuk n = 35 adalah 0,334. Dengan demikian 𝑟𝑥2𝑦 > r tabel (0,543 > 0,334)
22
n 35
ƩX1 557
ƩX1² 9171
ƩX2 565
ƩX2² 9421
ƩX1.X2 9164
(ƩX1)² 310.249
(ƩX2)² 319.225
Tabel 19 Tabel Bantu
320740 −314705
=
ඥሺ10736ሻሺ10510ሻ
6035
=
ξ112835360
6035
= 10622,399
= 0,568 (Sedang)
untuk n = 35 adalah 0,334. Dengan demikian 𝑥2 > r tabel (0,568 > 0,334)
23
𝑟𝑦𝑥12 + 𝑟𝑦𝑥22 − 2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1𝑥2
𝑅𝑦.𝑥1.𝑥2 = ඨ
1 − 𝑟𝑥1𝑥22
0,20+0,29−2.ሺ0,45ሻሺ0,54ሻሺ0,56ሻ
=ට
1−0,31
0,49 −0,27
=ට 0,73
0,22
= ට0,73
= ξ0.3013
= 0,5489
𝑅 2 /𝐾
𝐹ℎ =
ሺ1 − 𝑅 2 ሻ/ሺ𝑛 − 𝑘 − 1ሻ
0,54892 /2
= ሺ1−0,54892 ሻ/ሺ35−2−1ሻ
0.3012
= 0.6988/32
0.1506
= 0.0218
= 6.9082
24
BAB V
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Praktek Pengolahan Usaha Jasa Boga siswa kelas XII SMK Pencawan Medan
tergolong cukup.
2. Minat membuka usaha bidang makanan pada siswa kelas XII Jurusan Tata
Boga SMK Pencawan Medan berada pada kategori sedang.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Praktek PUJB dengan minat
membuka usaha boga siswa kelas XII Jurusan Tata Boga SMK Pencawan
Medan dengan koefisien korelasi rxy = 0,54 dan rtabel = 3,30 pada taraf
signifikan 5 %.
3.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
26