Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KARYA ILMIAH

PENELUSURAN DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

OLEH KELOMPOK II

1. YELNI ELFINA 2. YUNIARTI 3. DELLERY MELA USMAN 4. YESISKA EDINA 5. ZIKRINA SYAHRIAL 6. NADIA WAHIDAH RUSLI 7. DHITA PURNAMA SARI 8. VIVI OKTA VITRIANTI

DOSEN DRG EFA ISMARDIANITA M.Kes

FKG UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2011

PENELUSURAN KEPUSTAKAAN

Pendahuluan
Persiapan seorang ilmuwan sebelum memulai karya tulis dan publikasi ilmiahnya adalah dengan menggali kepustakaan atau bacaan yang akan mendasari penelaahannya. Penelusuran pustaka sebagai langkah awal suatu penelitian amat penting karena dapat menghindari adanya duplikasi kegiatan atau tulisan. Tindakan ini juga memungkinkan penulis mengetahui cara atau metoda yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan. Dari penggalian ini tidaklah mustahil gagasan atau ide baru bisa timbul demi kesempurnaan pelaksanaan penelitian atau penulisan selanjutnya. Khusus dalm bidang ilmu kedokteran dan kesehatan saja terdapat ribuan majalah ilmiah yang memuat berbagai macam artikel terkait. Hal ini sangat menguntungkan, karena sesuai dengan gradasinya, bahan-bahan yang diperoleh dari majalah lebih banyak dikutip dan dipakai sebagai landasan pemikiran para peneliti, dibanding dengan buku. Bahan yang didapat dari majalah ilmiah dapat memberikan informasi yang lebih mutakhir. Karena banyak di antaranya merupakan inovasi (penemuan baru), hasil pengamatan dari penerapan teeknolgi baru yang baru pertama kali dilaksanakan, malahan kadang-kadang masih merupakan laporan pendahuluan (preliminary report).

SISTEM INFORMASI
Informasi merupakan segala sesuatu yang dapat mengurangi adanya ketidakpastian atau ketidaktentuan, karena itu dapat mengurangi jumlah kemunginan dalam satu situasi. Semua informasi yang begitu beragam dan jumlahnya sangat banyak itu diperoleh melalui suatu sarana yaitu perpustakaan. Jadi, perpustakaan dapat disebut sebagai unit kerja yang melaksanakan penyiapan, penyediaan, dan pelayanan informasi kepada masyarakat untuk kepentingan

kependidikan, penerangan, dan pelayanan informasi kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan, penerangan, pernencanaan dan kebudayaan. Dalam system Informasi terkandung unsure-unsur pemberi, pengelola, serta penerima informasi. Pemberi atau sumber informasi teridiri antara lain dari manusia, perpustakaan , literature, jasa informasi, jasapenelusuran aktif. Itulah sebabnya seorang penelusur hendaknya mempunyai bekal-bekal berikut ini : 1. Memiliki daya imajinasi mengenai topic dan masalah yang akan dikembangkannya. 2. Memiliki sikap suka menerima gagasan baru yang sebelumnya mungkin tidak atau belum diketahui. 3. Mampu secara teratur mencatat informasi yang dibutuhkan dan ditelusurinya. 4. Punya ketekunan dalam upaya mencari informasi yang relevan dengan masalah yang ingin dikemukakan dan dipecahkannya. 5. Bersikap tegas dalam memilih informasi yang bermanfaat untuk penelitiannya. SUMBER-SUMBER INFORMASI Informasi bisa diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : A. Manusia : Sebagai sumber, manusia dapat dimintai informasi secara tertulis atau lisan. B. Organisasi: Sebagai sumber informasi, organisasi ini biasanya bekerja sebagai badan atau lembaga yang mengkhususkan diri dalam bidang terkait. C. Literatur (kepustakaan) : Sumber informasi ini biasanya diperoleh melalui publikasi media cetak yang terbaca dengan jelas (legible), atau bentuk mikro yang macamnya sangat majemuk. D. Jasa Informasi Dengan berkembang pesatnya era informasi, sumber ini member peluang untuk memberikan pelayanan informasi yang tingkatnya global. Demikian terbukanya dunia informasi sekarang, sehinggga orang sering berkata bahwa dunia sudah semakin berkerut.

Sumber-sumber informasi ilmiah dapat pula dklasifikasikan menjadi : Informasi bisa diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Manusia Sebagai, sumber, manusia dapat dimintai informasi secara tertulis atau lisan. Bila secara tertulis dan langsung, bisa dimintai dengan menulis surat, sedangkan tidak langsung, melalui pembacaan karya tulisnya. Secar a lisan, seseorang bisa dimintai informasi dapat langsung menghubunginya, baik melalui diskusi secara pribadi atau dalam acara diskusi, seramah, panel, dsb. b. Organisasi Sebagai sumber informasi, organisasi ini biasanya bekerja sebagai badan atau lembaga yang mengkhususkan diri dalam bidang terkait. c. Literatur (kepustakaan) Sumber inforamasi ini biasanya diperoleh melalui publikasi media cetak yang terbaca dengan jelas( legible), atau bentuk mikro yang macamnyasangat majemuk. d. Jasa Informasi Dengan berkembang pesatnya era informasi, sumber ini memberi peluang untuk memberi pelayanan informasi yang tingkatnya global. Demikian terbukanya dunia informasi sekarang, sehingga orang yang sering berkata bahwa dunia sudah makin berkerut .

Sumber-sumber informasi dapat pula diklasifikasikan menjadi : 1. Informasi Primer Merupakan pertam kali yang diterbitkan, contoh laporan penelitian tesis, dan disertasi. Jenis informasi ini pertama kali ditulis oleh orang yang pertama kali mengalami, melakukan, atau menelitinya, karena itu datanya dianggap akurat, dan penting bagi ilmuwan lainnya sebagai sumber informasi.

2. Informasi Sekunder Jenis ini biasanya berupa petunjuk untuk sumber informasi primer, dan

merupakan rangkuman atau tafsiran dari literatur primer dan ditulis bukan oleh penelitinya. 3. Informasi Tersier Jenis ini merupakan kumpulan informasi yang tidak lagi dianggap sebagai pengetahuan yang baru bagi para ilmuwan, dan biasanya merupakan petunjuk untuk sumber primer dan sekunder. 4. Informasi Lainnya Dapat digolongkan ke dalam jenis informasi ini adalah : Paten, yang merupakn sumber informasi dengan nilai khusus, karena memberikan jalan keluar baru yang dapat dipakai untuk keperluan dan tujuan praktis. Standar Nasional atau Internasional, yang mengandung informasi mengenai sifatsifat dan kualitas hasil teknologi, metoda perlakuan, metoda penelitian dan pengukuran.

Langkah dan Cara Penelusuran Pustaka

A. Langkah Supaya dapat mencapai hasi yang optimal, seseorang yang akan melakukan penelusuran berikut ini : a. Tentekan lebih dahulu informasi yang dibutuhkan dan lengkapi dengan kata-kata kunci yang lengkap. b. Tentukan batas-batas penelusuran, seperti batasan bahasa, geografi, waktu, dan jenis dokumen yang diinginkan. c. Pilih sumber informasi yang sesuai, misalnya buku, monografi, laporan penelitian.

d. Catat selengkapnya sitasi bibliografi yang ditemukan melalui penelusuran yang baru dilakukan. e. Melokasi informasi di perpustakaan. Bila dari penelusuran ada artikel yang terlengkapa yang perlu dicari, maka lokasi di mana bahan tersebut disimpan dapat dicari melalui penggunaan katalog.

B. Cara

Secara teknis dikenal sedikinya 9 cara penelusuran pustaka : 1. Melalaui katalog perpustakaan yang dapat ditelusuri berdasarkan subyek, nama penulis, atau judul karangan. Cara ini mempunyai kelemahan, karena yang akan dijumpai biasanya karangan-karangan terbitan beberapa tahun lampau dan yang ada di perpustakaan yang bersangkutan saja. Karya-karya terkait lebih mutakhir mungkin tidak dapat ditemukan. 2. Membaca karya ilmiah yang mendekati atau dianggap berhubungan dengan subyek yang dipilih, dan kalau perlu melihat bibliografi karya tersebut. Dari daftar ini bisa diketahui beberapa tulisan lain yang dipakai sebagai penunjang krya tadi. Dengan memakai cara ini biasanya kita tidak menjumpai karya-karya yang bersangkutan dengan topik yang dipilih, tetapi yang isinya berlawanan. Sebab , pustaka penunjang karya ilniah pasti dipilih yang sifanya menyokong. 3. Daftar isi buku / makalah dengan menelusuri bab-bab yang terkait atau relevan, atau melalei daftar pustaka pada buku atau karangan yang bersangkutan untuk suatu upaya penelusuran lebih lanjut. 4. Daftar isi majalah, dengan melihat daftar isi majalah yang biasanya untuk setiap volume disusun sendiri, atau pada nomor yang bersangkutan. 5. Indeks atau penjurus dalam buku ilmiah yang dibuat sesuai kaidah biasanya memuat indeks topik yang dimuat dalam buku. 6. Kumpulan abstrak yang bisa dijumpai berupa buku atau majalah, seperti Abstract, Current Content. Dental

7. Jasa pelayanan info aktif biasanya melayani pencarian pustaka atau entri melalui perpustakaan fakultas/ universitas atau Pusat Dokumentasi Ilmiah nasional LIPI. 8. Buku indeks, seperti Index Medicus, Index to Dental Literatur. Buku- buku indeks dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelusuran kepustakaan untuk suatu topik tertentu. 9. Saran elektronika super canggih, seperti CD ROM, Internet, dsb.

SISTEM LAYANAN PERPUSTAKAAN


Pertama Sistem Tertutup, dimana pemakai tidak dibenarkan mengambil sendiri buku dari rak. Pengambilan dilakukan oleh petugas, setelah menerima permintaan pemakai. Pemakai meminta bacaan yang dibutuhkannya melalui katalog. Kedua, Sistem Terbuka, dimana pemakai dapat langsung mencari sendiri bahan yang dibutuhkannya. Sistem ini sangat menujang minat baca pengunjung perpustakaann, karena ia dapat langsung melihat-lihat dan membaca semua bahan yang ada.

Penutup
Untuk dapat melakukan penelitian dan penulisan dengan baik dan benar perlu bekal pengetahuan yang luas dan mendalam. Bekal ini hanya diperoleh bila seseorang mahasiswa atau ilmuwan rajin membaca. Seseorang yang jarang membaca, mustahillah mampu menyusun karangan ilmuah apa lagi melakukan penelitian. Kunjungan ke perputakaan dan banyak membaca literatur akan membuat ide jadi berkembang.

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN
Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan Daftar Pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam. Daftar Pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau scorang cendekiawan daftar kepustakaan itu merupakan suatu hal yang sangat penting.

Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu. para sarjana atau cendekiawan dapatmelihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnyamempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak.Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

Dalam bab mengenai pengumpulan dan pengolahan data sudah diuraikan pula bagaimana caranya mcmpergunakan kcpustakaan. Serta bagaimana caranya mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui kartu-kartu tik. Dalam hubungan ini. cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data- data itu (yaitu mempergunakan kartu tik yang berukuran 10 cmX12.5 cm) dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data-data dalam menyusun ketengkapan suatu karya ilmiah .

Dalam penulisan suatu karangan ilmiah terutama studi pustaka yang memuat pendapat berbagai pakar mengenai suatu masalah yang kemudian dibahas dan ditarik kesimpulannya oleh si penulis, mutlak harus dicantumkan sumber informasi yang digunakan. Sumber informasi tersebut hendaknya dicantumkan dalam naskah karangan ilmiah dan dalam daftar pustaka.Daftar pustaka yang berada pada akhir karangan ilmiah merupakan daftar dari semua sumber informasi yang digunakan. Ada berbagai macam cara penyusunan dan penulisan daftar pustaka yang seringkali menimbulkan kesulitan dalam pemakaiannya,tetapi pada prinsipnya hanya ada 3 cara yang menjadi dasar dari penyusunan dan penulisan daftar pustaka. Dewasa ini sumber informasi banyak pula diperoleh oleh dari sistim internet, sehingga bagaimana cara penyusunan & penulisan daftar pustaka seperti ini harus pula di antisipasi.

Dalam menulis daftar pustaka yang bersumber dari internet sampai sekarang belum ada pedomannya tetapi penulis akan mencoba membuatnya sehingga setidaknya cara penulisan pustaka jenis ini dapat dibuat baku, minimal untuk pembuatan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI Daftar pustaka adalah daftar segala sumber bahan karangan yang telah digunakan dalam karangan ilmiah, sedangkan catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman yang menyatakan sumber suatu kutipan atau keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah dihalaman tersebut.Catatan kaki tak lazim dipakai dalam penulisan karangan ilmiah mengenai kesehatan dan kedokteran.jika sekiranya dipakai, biasanya digunakan untuk member keterangan dari institusi mana penulisnya bekerja.pada catatan kaki nama penulis tidak dibalik. FUNGSI DAFTAR PUSTAKA 1. Untuk memberikan informasi, bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis itu sendiri,tapi hasil pemikiran orang lain. 2. Untuk memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat dicek jika perlu.

3. Apabila pembaca mau lebih mendalami pernyataan yang dikutip,dapat membaca sendiri Buku /majalah yang menjadi sumber kutipan untuk penelusuran kepustakaan. SUMBER INFORMASI Sumber informasi yang ditulis dalam daftar pustaka hendaknya yang benar-benar

dibaca, diperiksa dan dipakai dalam penelitian/laporan kasus/studi pustaka yang dibuat.Dalam pembuatan karangan ilmiah sebaiknya penulis membaca & menelusuri semua sumber informasi yang ada ( lama & baru ).perlu di ingat tidak semua sumber informasi tersebut relevan dengan karangan ilmiah yang dibuat.

Kehebatan penulis tidak ditentukan oleh banyaknya sumber informasi yang tercantum dalam daftar pustaka , malahan puluhan sumber informasi hanya mencerminkan kelemahan si penulis ( penulis tidak mampu menentukan sumber informasi mana yang benar benar berguna bagi karangan ilmiahnya ). Tidak semua sumber informasi itu mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan dipercaya. Sebaiknya sumber informasi itu sumber informasi primer bukan sekunder. Jika penulis gagal mendapat informasi primer dapat dipakai sumber informasi sekunder yang cara penulisannya sebagai berikut : Menurut Grupe dan Waren 1954 . cit .Ramfjord , 1979 . Stomatitis aftosa mayor dapat menjadi ganas atau Menurut Grupe dan Waren 1954 dalam Ramfjord , 1979 . Stomatitis aftosa mayor dapat menjadi ganas. Sebaiknya dalam satu karangan ilmiah jangan terlalu banyak memakai sumber informasi sekunder. Pedoman dalam memilih dan menentukan sumber informasi yang akan dipakai serta dicantumkan dalam daftar pustaka adalah : 1. Sumber bacaan harus mempunyai mutu yang baik & sesuai dengan masalah yang dihadapi. 2. Seringkali bahan bacaan yang diperoleh & berhasil dikumpulkan mengemukakan pemikiran /pendapat/kesimpulan yang sama .Dalam hal ini dipilih yang benar benar baik ( 1 atau 2 saja ) . 3. Usahakanlah selalu memakai bahan bacaan yang mutakhir.

UNSUR UNSUR DALAM STUDI PUSTAKA Daftar pustaka lengkap mengandung 4 unsur utama yaitu : penulis , judul , fakta fakta penerbit.

1. PENULIS Penulis mencakup penulis pendamping , editor , badan / lembaga resmi. Nama penulis terdiri atas 3 bagian , yaitu : Nama sendiri (given name ). Nama tengah ( middle name ). Nama keluarga ( sure name ).

Cara penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu . Contoh : Lester W.Burket Penulisannya dalam daftar pustaka : Burket L.W Nama penulis dituliskan tanpa gelar kesarjanaan ataupun gelar administrative. Untuk nama penulis Indonesia agak sulit, tetapi biasanya dimulai dengan nama akhir. Contoh : Teuku Jacob ditulis Jacob T .

Penulisan wanita yang sudah menikah : Wanita indonesia biasanya nama suaminya dibelakang namanya. Contoh : Toeti Herati Noerhadi ditulis Noerhadi TH.

2 . JUDUL Judul mencakup judul beserta anak judul jika ada.

3 . FAKTA FAKTA PENERBITAN Fakta-fakta penerbitan mencakup : tempat ( kota ) di mana buku tersebut diterbitkan, nama penerbit, tahun penerbit. Tempat penerbitan (kota ) di tulis hanya satu kota tempat buku tersebut diterbitkan. Nama penerbit dituliskan tepat menurut gaya yang dipakai penerbit. Contoh : WB.Saunders Co. JB. Lippincott Co.

PENYUSUNAN DAN CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan dan cara penulisan daftar pustaka bergantung pada cara penunjukannya didalam naskah. Ada 3 cara penulisan : 1. Cara Nama dan Tahun (Name and Year System ) Dikenal 2 sistem yaitu sistem Vancouver dan sistem Harvard. Daftar kepustakaan disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis.penunjukannya dalam naskah dengan mencantumkan tahun penerbitan di antara tanda kurung mengikuti nama penulis, atau dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan diantara tanda kurung pada akhir kalimat.

Contoh : Pauling (1979) melaporkan manfaat vit.C dosis tinggi

atau

Vitamin C dosis tinggi dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor (pauling,1979).

Apabila ada 2 penulis , keduanya harus di cantumkan dalam naskah.

Contoh

Wood (1986) ,

melaporkan .., seharusnya

Wood

dan

Goaz

(1986)melaporkan (2 penulis).

Apabila ada 3 penulis atau lebih , maka dalam naskah dapat ditulis penulis pertama dkk (dan kawan-kawan). Contoh : Menurut Sonis , Fazio dan Fang (1991)(3 penulis ) Dapat ditulis menurut Sonis dkk,1995

Pada cara ini tidak diberikan nomor pada daftar kepustakaan.

2. Cara (sistem) kombinasi Abjad dan Nomor

(Alphabet-number system , number system with references alphabetized). Pada cara ini kutipan kepustakaan dalam naskah diberi nomor sesuai dengan nomor pada daftar kepustakaan yang disusun secara abjad.

3. Sistem Nomor ( Citation Number System )

Disini setiap kutipan dalam naskah diberi nomor secara berurutan dan disusun daftar kepustakaan juga mengikuti urutan seperti tercantum dalam naskah dan tidak secara abjad. Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sama dengan 6; bila jumlahnya lebih dari 6 maka hanya 3 penulis pertama yang ditulis dan diikuti dengan kata dkk atau et. al.

CARA

PENULISAN

KEPUSTAKAAN

DALAM DAFTAR PUSTAKA

YANG

BERASAL DARI BERBAGAI SUMBER INFORMASI Informasi dapat diambil dari berbagai sumber yang secara garis besar dapat di bagi dalam 3 kelompok dan beberapa sub-kelompok sebagai berikut :

A . Kelompok Buku Ajar (Textbook/Monografi ) 1. Penulisan perorangan Nama penulis / penulis2 ( disusun balik ) Tahun penerbit Judul buku (dicetak miring atau digaris bawahi ) Edisi dan volume Nama penerbit Tempat terbit (cukup satu ,kota tempat buku di terbitkan) Halaman yang dibaca.

Contoh : Stones,H.H. 1962 .Oral and Dental Diseases .Ed. ke-4 .Livingstone.Edinburgh.Hlm. 47-52. Burket,L.W.1971. Oral Medicine. Diagnosis and treatment. Ed.ke-6.JB.Lippincott.

Philadelphia. Hlm.55-59 dan 201. 2. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan satu /beberapa editor Contoh : Burket , L .W.1977.White Lesions.Dalam.Burkets Oral Medicine.Diagnosis and treathment. Malcolm A Lynch ( editor ) .Ed. ke-7 .JB. Lippincott. Philadelphia.Hlm . 49-55. Nama penulis Tahun terbit Judul karangan / bab diikuti kata dalam atau in . Judul buku ( dicetak miring atau digaris bawahi ) Nama editor Edisi Nama penerbit Tempat terbit (cukup satu ) Halaman yang dibaca.

3. Buku yang dikarang oleh lembaga Nama lembaga Tahun terbit Judul buku (dicetak miring atau digaris bawahi ) Edisi dan volume Nama penerbit Tempat terbit (cukup satu) Halaman yang dibaca

Contoh: US General Accounting Office . 1989 .AIDS forecasting: undercount of cases and lack of key data weaken existing estimates . US General Accounting Office.Washington DC. WHO ( World Health Organization ).1973.Expert committee on rabies 6 th report . WHO Technical Report Series No.523.WHO. Geneva. 4. Buku terjemahan Contoh : Nama penulis Tahun terbit Judul buku ( dicetak miring atau digaris bawahi ) Penerjemahan Nama penerbit Tempat terbit Halaman yang dibaca

Van Nieuw Amerongen . 1988. Ludah dan kelenjar ludah .Arti bagi kesehatan gigi. Penerjemah : Abyono R dan Suryo S. Gadjah- Mada University Press .Jogyakarta .Hal .184

B. Kelompok Majalah ( Jurnal ) 1. Artikel yang ditulis penulis : Nama penulis / penuli penulis Tahun penerbitan Judul artikel Nama majalah,bila disingkat pakailah singkatan resmi seperti tercantum dalam buku Index Medicus / Index To Dental Literature tahun terakhir. Nama majalah dicetak miring atau digaris bawahi. Contoh : Maxymiw ,W.G. dan Wood , R.E. 1989. The role of dentistry in patients undergoing bone marrow transplantation . British Dental Journal.7:229 234. 2. Artikel yang ditulis badan / lembaga. Volume majalah di ikuti tanda : Halaman yang dibaca

Cara menulisnya sama seperti diatas hanya nama penulis diganti dengan nama lembaga. Contoh: WHO (World Healt Organization ) 1978 . Definition of leukoplakia and related lesions : an aid to studies on precancer. Oral Surg Oral Med Oral Pathol 46 : 517 539. 3. Kelompok makalah yang telah dipresentasikan dalam seminar / simposial / kongres,tetapi tidak dipublikasikan. Nama penulisan Tahun penyajian Judul makalah Nama forum penyajian dicetak miring atau digaris bawahi Kota Bulan dan tanggal penyajian

Contoh : Smith ,J . 1975 . New Agents for Cancer Chemotherapy. 3 rd .Annual Metting of the American Cancer Society.New York.June 3-4. 4. Kelompok disertai / tesis Contoh : Cairns,R.B . 1965 . Infrared spectroscopic studies of solid oxygen.California : University of California.Disertai. 5. Kelompok surat kabar Contoh: Besoes, N .1990 .Sportivitas November.Hal.IV.Kolom 3-4. dalam Olah-Raga. Dalam Kompas. Jumat , 28 Nama penulis Tahun penerbitan Judul karangan Katadalamdi ikuti nama surat kabar dicetak miring atau digaris bawahi Hari diikuti tanda koma Tanggal Bulan Halaman Kolom Nama penulis Tahun penerbitan Judul disertai/tesis dicetak miring/digaris bawahi Tempat penerbitan Universitas Disertai / tesis

6.

Kelompok makalah / informasi dari internet Ada nama penulis

Contoh : Haugen L.K.1996.Vesico-bullous Lesions of the Oral Mucosa. Http://ww.odont.nio.no/html/medisin/mucosa html Contoh : National Cancer Institute .Oral Complication Secondary to Cancer Therapy .http://mcg.ac.uk/cancernet/30 2904.html Tak ada nama penulis

Anda mungkin juga menyukai