Anda di halaman 1dari 18

ENZIM

By. Harliza
ENZIM PROTEIN
TIDAK SEMUA PROTEIN ENZIN, TAPI SEMUA ENZIN ADALAH PROTEIN
koenzim
protestik
kovaktor
holoenzim
enzim
HOLOENZIM : enzim yang mempunyai gugus bukan protein

KOVAKTOR : gugus bukan protein yang terikat pada enzim

PROTESTIK : gugus bukan protein yang terikat kuat pada enzim

KOENZIM : gugus bukan protein yang terikat lemah pada enzim(NAD,
NADP,FAD,ATP)
Macam-macam enzim
Enzim dibagi dalam 6 golongan besar berdasarkan reaksi
kimianya.
1. Oksidoreduktase 4. Liase
2. Transferase 5. Isomerase
3. Hidrolase 6. Ligase


I. Oksidoreduktase
(enzim yang bekerja pada reaksi dehidrogenase)
enzim-enzim yang termasuk dalam golongan ini dapat
dibagi dalam 2 bagian :
1. Dehidrogenase : exp. Enzim glutamat
dehidrogenase
2. Oksidase : exp. Enzim Asam amino
oksidase
2.Transferase
(enzim yang bekerja pada reaksi pemindahan gugus dari
suatu senyawa kesenyawa lain)
Exp. Enzim Metiltransferase
Enzim Hidroksimetiltransferse
3.Hidrolase (enzim yang bekeja pada reaksi hidrolisis)
Exp. Enzim Esterase
Enzim Lipase
4. Liase ( enzim yang bekerja pada reaksi pemisahan suatu gugus
dari suatu subtrat bukan cara hidrolisis)
Exp. Enzim Dekarboksilase
Enzim Aldolase

5.Isomerase (ezim yang bekerja pada reaksi perubahan
intramolekuler)
Exp. Enzim Ribulosafosfat epimerase
Enzim Glukosafosfat isomerase
6.Ligase (enzim yang bekerja pada reaksi
pengabungan dua molekul)
Exp. Enzim Glutamin sintetase
Enzim Pirufat karboksilase
Fungsi enzim
Fungsi enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang
terdapat dalam sel maupun diluar sel.

Enzim dapat mempercepat reaksi 10
8

sampai 10
10

kali lebih cepat
dibandingkan bila reaksi tersebut dilakukan tanpa emzim.

Katalis adalah
zat yang dapat memepercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perobahan kimia secara permanen(kekal) sehingga pada hasil reaksi zat
tersebut dapat diperoleh kembali.
CARA KERJA ENZIM
1. menurunkan energi aktifasi.
2. pembentukan kompleks enzim-substrat.

(subtrat: zat yang bereaksi dengan bantuan enzim)

1.Enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia.
Energi aktifasi yaitu
jumlah energi dalam kalori yang diperlukan untuk membawa
semua molekul pada satu mol senyawa pada suhu tertentu menuju
tingkat transisi pada
puncak batas enegi
Jika enegi aktivasinya besar, makin sukar terjadinya reaksi, dengan
adanya enzim, energi aktifasi diperkecil, sehingga mempercepat
terjadinya suatu reaksi
2. Terbentuknya kompleks enzim-substrat
Untuk dapat bekerja terhadap substrat harus ada kontak antara enzim
dengan substrat. enzim mempunyai ukuran yang lebih besar dari
substrat. sehingga tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan
dengan substrat.
bagian enzim yang kontak dengan substrat
dimanakan bagian aktif enzim.
kontak terjadi apabila bagian aktif
mempunyai ruang yang tepat dapat
menampung substrat.
apabila substrat mempunyai bentuk lain,
maka tidak dapat ditampung pada bagian
aktif enzim, sehingga enzim tidak dapat
berfungsi terhadap substrat.
kontak enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya
kompleks enzim-substrat. Komplek ini merupakan
kompleks yang aktif, bersifat sementara dan akan
terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi.
enzin subtrat
Kompleksenzin subtrat
(kunci dngan gembok)
prodaks enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim
1.Konsentrasi enzim
pada konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah
dengan bertambahnya konsentrsi enzim.

2.Suhu
karena enzim suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan
terjadinya denaturasi.
bila terjadi denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu,
sehingga konsentrasi efektif enzim berkurang dan kecepatan reaksinya
menurun.




kenaikan suhu sebelum terjadinya denaturasi,
dapat menaikan kecepatan reaksi, kenaikan
suhu saat mulai terjadinya denaturasi akan
mengurangi kecepatan reaksi, sehingga
terbentuklah suhu optimum.

Suhu optimum : suhu yang menyebabkan
terjadinya reaksi kimia dengan
kecepatan paling besar.
3. Konsentrasi subrat.
jika konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan
konsentrasi substrat akan menaikan kecepatan reaksi.
tapi pada batas konsentarasi tertentu, tidak terjadi
kenaikan kecepatan reaksi walau konsentrasi subtrat
diperbesar.

Pada konsentrasi rendah, bagian aktif enzim hanya
menampung sedikit substrat. Bila konsentrasi subtrat
diperbesar, maka banyak substrat yang ditampung
oleh bagian aktif enzim, sehingga konsentarsi enzim
subtrat makin besar menyebabkan kecepatan reaksi
makin tinggi.
Jika bagian aktif enzim telah dipenuhi subtrat, walaupun
ditambah kosentrasi subtrat, tidak memperbesar konsentrasi
enzim-subtrat, sehingga jumlah hasil reaksi tidak bertambah
besar.


4.Pengruh pH (derajat keasaman)
struktur ion enzim tergantung pada pH lingkunganya.
enzim dapat berbentuk ion positi, ion negatif, dan ion
bermuatan ganda (zwitter ion), sehingga perubahan
pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektifitas
bagian aktif dalam membentuk komplek enzim
subtrat.

pH rendah atau tinggi dapat meyebabkan terjadinya
proses denaturasi enzim, sehingga menurunkan
aktivitas enzim. enzim juga bekerja pada pH
optimum.
contoh: enzim pepsin pH optimumnya 1,5-2,5.
5. Pengaruh Inhibitor.
Inhibitor yaitu molekul atau ion yang dapat
menghambat reaksi pembentukan enzim subtrat.


Hambatan dapat berupa:
1. Hambatan tidak reversibel (tidak dapat balik)
2. Hambatan reversibel (dapat balik)

Hambatan tidak reversibel:
disebabkan terjadinya proses destruksi atau
modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih
yang terdapat pada molekul enzim


Hambatan tidak reversibel dapat terjadi karena
inhibitor bereaksi tidak reversibel pada bagian
tertentu pada enzim, sehingga dapat mengurangi
aktifitas katalitik enzim .
Hambatan Reversibel dapat berupa:
1. Hambatan bersaing
disebabkan karena adanya molekul yang mirip
dengan substrat yang dapat membentuk
komplek enzim inhibitor (EI), yaitu pengabungan
inhibitor dengan enzim pada bagian aktif
enzim, sehingga terjadi persaingan antara inhibitor
dengan substrat pada bagian aktif enzim
melalui reaksi berikut:
E + S ES
E + I EI
Inhibitor yang menyebabkan hambatan bersaing
disebut inhibitor bersaing

Inhibitor bersaing menghalangi terbentuknya
komplek enzim substrat, dengan cara membentuk
komplek EI.
Komplek EI tidak dapat membentuk hasil reaksi
(prodak).

Pengaruh inhibitor dapat dihalangi dengan cara
menambah konsentrasi subtrat, sehingga peluang
terbentuknya komlek ES semakin besar.
2. Hambatan tidak bersaing (noncompetitive inhibition)
hambatan yang tidak dipengaruhi oleh besarnya
konsentrasi subtrat dan inhibitor
Inhibitor dapat bergabung dengian enzim pada bagian
sisi tidak aktif enzim, atau pada enzim yang telah
membentuk ES.
E + I EI
ES + I ESI

Baik EI maupun ESI bersifat tidak aktif, sehingga tidak
dapat membentuk hasil reaksi yang diharapkan.
[s]
[pH]
pH optimum
[suhu] [SI]
[-]
[+
]
Tanpa
inhibitor
Ada
inhibitor

Anda mungkin juga menyukai