Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENULISAN ILMIAH

“Karakteristik dan Fungsi-fungsi Penulisan Ilmiah”

Disusun oleh

Nama : Helma Vira Yani

NIM : N1A120045

Kelas : 4E

Dosen Pembimbing

Dr. Guspianto, SKM., MKM

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas dalam mata kuliah Penulisan Ilmiah, dengan judul “Karakteristik dan
Fungsi-fungsi Penulisan Ilmiah”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritikan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalamandan pengentahuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Jambi, 12 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................................2

1.4. Manfaat........................................................................................................................2

BAB II TINJUAN PUSTAKA.................................................................................................3

2.1. Penelusuran Kepustakaan............................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................5

3.1. Tujuan dan manfaat Penelusuran Kepustakaan...........................................................5

3.2. Cara penelusuran kepustakaan....................................................................................5

3.3. Sumber-sumber kepustakaan (buku, web, jurnal, dll).................................................8

3.4. Jurnal Nasional/Internasional....................................................................................11

3.5. Jurnal Predator...........................................................................................................15

BAB IV PENUTUP................................................................................................................17

4.1. Kesimpulan................................................................................................................17

4.2. Saran..........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang
diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan,
buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektroniklain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat
ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat
memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang
tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan,
dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (roth 1986). Seorang peneliti hendaknya
mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal
situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan.
Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber
informasi tersebut, misalnya kartu katalog, Referensi umum dan khusus, buku-buku
pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi,
dan surat kabar. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang
tepat dalam waktu yang singkat.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa itu penulusuran kepustakaan?
2. Apa saja kegunaan dari penelusuran kepustakaan?
3. Bagaimana cara penulusuran kepustakaan?
4. Apa saja sumber-sumber kepustakaan?

1
5. Apa itu jurnal internasional dan nasional?
6. Apa itu jurnal predator?
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Penulisan Ilmiah yang di bimbing oleh
bapak Dr. Guspianto, S.KM., M.KM serta agar menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang Penulisan, Penulisan Ilmiah, maupun karya ilmiah.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas penulis
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan juga pembaca.

2
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1. Penelusuran Kepustakaan


Studi pustaka menempati posisi yang sangat penting dalam penelitian. Walaupun
sebagian orang membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan, akan tetapi
kedua-duanya memerlukan penelusuran pustaka. Ada perbedaan yang melekat pada riset
kepustakaan dengan riset lapangan, perbedaannya yang utama adalah terletak pada tujuan,
fungsi atau kedudukan studi pustaka dalam masing-masing penelitian tersebut. Riset
lapangan, penelusuran pustaka sebagai langkah awal dalam rangka untuk menyiapkan
kerangka penelitian yang bertujuan memperoleh informasi penelitian sejenis,
memperdalam kajian teoritis. Sementara dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih
daripada sekedar melayani fungsi-fungsi yang disebutkan untuk memperoleh data
penelitiannya. Tegasnya riset pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan
koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan (Zed, 2008: 1-2).
Banyak orang beranggapan bahwa penelitian perpustakaan itu adalah membaca dan
mempelajari buku-buku kemudian disimpulkan. Tidak perlu meneliti, baca saja sejumlah
buku yang berhubungan dengan objek penelitian kita, maka taulah kita apa hasilnya.
Pernyataan ini ada benarnya, akan tetapi sudah berabad-abad lamanya perpustakaan
standar sebagai tempat menyimpan ilmu pengetahuan, baik itu berbentuk buku, dokumen,
naskah kuno dan bahan non cetak lainnya. Masih tercatat dalam sejarah, salah satu
keberhasilan peradaban Islam pada Dinasti Abbasiah masa itu adalah ditandai dengan
perpustakaan Bait Al-hikmah dengan sejumlah usaha dinasti tersebut mencapai ilmu
pengetahuan. Berbagai jenis media cetak (buku, majalah, koran dll) dokumen, atau non
cetak dapat disimpan di perpustakaan. Kemudian dikoleksi dengan menggunakan katalog,
atau bentuk koleksi yang lain.
Dalam koleksi tersebut telah diklasifikasi berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan
diberbagai disiplin ilmu. Dengan adanya kalsifikasi berbagai disiplin ilmu dengan koleksi
perpustakaan yang secara umum digunakan (katalog), peneliti dengan mudah dapat
meneliti kepustakaan. Dalam buku Mestika zed Metode Penelitian Kepustakaan, ada
empat langkah penelitian kepustakaan, adalah : Pertama, menyiapkan alat perlengkapan,
alat perlengkapan dalam penelitian kepustakaan hanya pensil atau pulpen dan kertas
catatan Kedua, menyusun bibliografi kerja, bibliografi kerja ialah catatan mengenai bahan

3
sumber utama yang akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Sebagain besar
sumber binliografi berasal dari koleksi perpustakaan yang di pajang atau yang tidak
dipajang. Ketiga, mengatur waktu, dalam hal mengatur waktu ini, tergantung personal
yang memanfaatkan waktu yang ada, bisa saja merencanakan berapa jam satu hari, satu
bulan, terserah bagi personal yang bersangkutan memanfaatkan waktunya Keempat,
membaca dan membuat catatan penelitian, artinya apa yang dibutuh dalam penelitian
tersebut dapat dicatat, supaya tidak bingung dalam lautan buku yang begitu banyak jenis
dan bentuknya.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tujuan dan manfaat Penelusuran Kepustakaan


Pada penelusuran kepustakaan peneliti melakukan uji awal, atas gagasan-gagasan
awalnya, atas formulasi awalnya untuk menyelesaikan masalah penelitian. Pada saat ini,
(hampir) tidak mungkin ada salah satu masalah dalam cabang ilmu tertentu yang belum
pemah diteliti sama sekali. Selalu akan dijumpai, penelitian-penelitian terdahulu yang
sejalan/sejenis/dekat dengan penelitian yang sedang dilakukan. Oleh karena itu peneliti
harus sangat hati-hati menempatkan penelitiannya pada 'jalur' yang tepat sehingga tidak
terjadi duplikasi.
Pada penelusuran kepustakaan diuraikan secara sistematik semua keterangan yang
diperoleh dari pustaka. Perlu diperhatikan bahwa 'pendapat pribadi' tentang penelitian
yang sedang dilakukan tidak boleh 50 diikutkan dalam tinjauan pustaka, kecuali kalau
'pendapat pribadi' itu diacu dari peneliti terdahulu.
Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori,
konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi
penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang disebutkan di atas itu orang
harus melakukan penelahaan kepustakaan. Memang, pada umumnya lebih dari lima puluh
persen kegiatan dalam seluruh proses penelitian itu adalah membaca. Karena itu sumber
bacaan merupakan bagian penunjang yang esensial.
Adapun tujuan penelusuran kepustakaan adalah:
1. Bertujuan untuk mendapatkan landasan yang kokoh dalam merumuskan masalah
diperlukan studi pendahuluan.
2. Sebagai indikator kemajuan yang diperoleh dibandingkan dengan laju kepesatan
perkembangan iptek secara universal.
3. Pangkalan bertolak dan berlabuh
4. Sebagai acuan dalam pengajuan dana untuk mendapatkan informasi mutakhir
yang diperlukan demi kesempumaan penelitian.
5. Sebagai sarana untuk merumuskan Kajian Teori dan Kerangka Konseptual
3.2. Cara penelusuran kepustakaan

5
Supaya hasil penelusuran sesuai dengan kebutuhan pemustaka diperlukan strategi
penelusuran. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk melakukan penelusuran
literatur adalah
1. Tentukan kata kunci / keyword yang spesifik
2. Menggunakan sarana penelusuran yang tersedia
a. Secara manual dengan menggunakan katalog manual
b. Secara online melalui katalog online
3. Menggunakan operator boolean (or, and, not)
4. Agar hasil penelusuran tidak melebar dan sekaligus untuk menyempitkan dengan
menggunakan operator boolean (OR, AND , NOT). Operator OR untuk
melebarkan jumlah hasil penelusuran, Operator AND untuk menghasilkan judul-
judul yang hany mengandung kedua kata kunci tertentu, misalnya manajemen dan
surakarta. Operator NOT digunakan untuk mempersempit hasil penelusuran.
Adapun tujuan melakukan strategi penelusuran menurut Abdul Rahman Shaleh
bahwa adalah:
1. Memperoleh jumlah temuan yang relevan
2. Menghindari judul-judul yang tidak relevan
3. Menghindari jumlah temuan yang terlalu besar
4. Menghindari jumlah temuan yang terlalu kecil atau kosong
a. Penelusuran melalui katalog manual
Menurut Sri Hartinah bahwa dalam penelusuran mengunakan katalog
perpustakaan difokuskan untuk menemukan kode atau angka klasifikasi yang
akan menuntun pemustaka ke dalam sumber informasi atau koleksi dan jajaran
koleksi perpustakaan. Dalam melakukaN penelusuran melalui 3 entri penting
yaitu berdasarkan judul, pengarang, dan subyek Penelusuran melalui katalog
lokal / OPAC. Dalam penelusuran informasi mengenai keberadaan koleksi di
UPT Perpustakaan menggunakan program yang dirancang sendiri hasil kerjasama
dengan Puskom dengan nama UNSLA. Program UNSLA dilengkapi dengan
OPAC yang digunakan untuk penelusuran literatur. Untuk melakukan
penelusuran dapat melalui judul, pengarang, subyek dan topik. Adapun cara
melakukan penelusuran sebagai berikut :
1. Buka mozilla
2. Ketikan UNSLA

6
3. Masukkan kata pencarian, bisa melalui judul, pengarang, subyek atau topik.
Misalnya melalui judul dengan kata “pertanian”
4. Hasil penelusuran
5. Untuk melihat jumlah buku, keberadaan buku dengan cara klik salah satu
data koleksi yang sesuai maka akan muncul detail data buku tersebut.
6. Catat nomor klas untuk melakukan pencarian ke rak buku
Penataan buku di rak disusun menurut nomor dari nomor kecil (000)
sebelah kiri berjalan ke sebelah kanan tempat nomor besar. Jika satu deret
rak penuh maka nomor akan bergerak ke rak berikutnya dengan pola yang
sama sampai nomor terbesar yaitu 999 10. Nomor ini mengacu pada bidang
ilmu sesuai dengan standar internasional DDC
b. Penelusuran melalui katalog online Perpustakaan UNS
Koleksi yang berada dalam database katalog online adalah data koleksi dari
perpustakaan pusat, perpustakaan fakultas dan perpustakaan pasca sarjana.
Adapun cara melakukan penenelusuran adalah sebagai berikut :
1. Buka mozilla
2. Ketikan pustaka.uns.ac.id
3. Klik tautan katalog online
4. Masukkan kata pencarian, bisa melalui judul, pengarang, dan subyek.
Misalnya melalui
5. judul dengan kata yang mengandung“sejarah Indonesia
6. Hasil penelusuran
7. Untuk melihat jumlah buku, keberadaan buku dengan cara klik salah satu
data koleksi yang sesuai maka akan muncul detail data buku tersebut
8. Catat nomor klas dan lokasi perpustakaan kemudiaan lakukan pencarian ke
rak buku.
c. Penelusuran melalui Digital library
Koleksi yang ada dalam digital library adalah hasil karya ilmiah sivitas
akademika UNS seperti disertasi, tesis, skripsi, tugas akhir, makalah, artikel dan
pengukuhan guru besar. Jumlah koleksi yang sudah ke upload di digital library
ada 40774 judul11. Agar bisa melihat dan membaca fultextnya maka pemustaka
diharuskan mendaftar terlebih dahulu menjadi member. Cara mendaftar jadi
member seperti halnya cara membuat email di google atau yaohoo. Adapun cara
melakukan penelusuran sebagai berikut :

7
1. Buka mozilla
2. Ketikkan pustaka.uns.ac.id
3. Klik tautan digital library
4. Lakukan penelusuran dengan menuliskan kata kunci judul, penulis dan
subyek misalnya memasukkan kata kunci judul “manajemen”
5. Hasil penelusuran
6. Klik judul koleksi yang sesuai yang dibutuhkan untuk mengetahui detail
dokumen
7. Untuk membuka fultexnya harus menjadi member dahulu
8. Lakukan penelusuran dengan operator boolean dengan klik di Advanced
Search.
9. Misalnya dengan mengetikan manajemen or surakarta
10. Hasil penelusuran
d. Penelusuran melalui internet ke perpustakaan lain
Selengkap apapun sebuah perpustakaan tidak bisa memenuhi semua
kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Untuk mengatasi hal ini
maka UPT Perpustakaan UNS menjalin kerjasama dengan perpustakaan
perguruan tinggi lain yang bergabung dalam FKP2TN. Bagi sivitas akademika
yang akan berkunjung atau membaca koleksi diperpustakaan lain dapat terlebih
dahulu menjadi anggota kartu sakti dibagian Tata Usaha UPT Perpustakaan UNS.
Adapun cara melakukan penelusuran literatur di perpustakaan lain adalah:
1. Buka mozilla
2. Ketikkan www. google.com
Ketikkan nama perpustakaan yang akan ditelusuri keberadaan koleksinya,
misalnya Perpustakaan UGM12.

3.3. Sumber-sumber kepustakaan (buku, web, jurnal, dll)

Sumber Kepustakaan Ada 3 jenis sumber kepustakaan yang perlu diketahui oleh
peneliti yait:
1. Kepustakaan primer (Primary sources)
Merupakan somber informasi yang berupa karangan asli yang ditolis secara
lengkap. Kepustakaan ini biasanya berupa penelitian orisinil, yaitu penelitian tentang

8
aplikasi soatu teori baru ataopun penjelasan soatu ide dalam disiplin ilmu tertentu.
Kepustakaan tersebut dapat berupa:
a. Laporan penelitian, biasanya merupakan laporan hasil penelitian yang
didasarkan pada soatu hipotesis yang telah dikaji kebenarannya. Soatu hasil
penelitian dapat merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya.
b. Majalah ilmiah, yang terbit dengan frekuensi teratur dan dimaksudkan untuk
diterbitkan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya : warta, buletin, jornal,
prosiding, dll.
c. Pracetak (pre-print), merupakan laporan mengenai penelitian yang sedang
berlangsong. Biasanya laporan ini dikirimkan kepada sekelompok kecil
ilmuwan yang sedang melakukan penelitian atau menaruh minat pada bidang
yang sama. Prace tak memiliki nilai ekslusif karena hanya ilmuwan tertentu
yang mengetahoi keberadaanya.
d. Disertasi, merupakan karya tulis yang diajokan untuk memperoleh gelar
doktor. Disertasi sering kali memoat data primer penting yang belom pernah
dimuat dalam kepustakaan primer lainnya.
e. Kertas kerja, yaitu karya tolis (makalah) yang diajukan dalam suato
konferensi, seminar, simposiom dan pertemuan sejenisnya. Seringkali sesudah
dibicarakan dalam pertemuan, makalah itu kemudian disunting dan diterbitkan
secara keseluruhan atau bagian demi bagian oleh panitia atau badan
penyelenggara ataupun penerbit swasta.
f. Monografi penelitian, merupakan laporan penelitian asli yang diterbitkan
secara khusus karena isinya terlalu panjang atao terlalu khusus untuk
diterbitkan dalam sebuah majalah ilmiah.
2. Kepustakaan Sekunder (secondary sources)
Merupakan sumber rujukan yang menunjukkan keberadaan kepustakaan primer,
ataupun kepustakaan yang berisi informasi yang paling banyak dibutuhkan pemakai
dan disajikan secara singkat. Sumber kepustakaan sekunder melipoti :
a. Bibliografi, berupa daftar kepustakaan primer tentang suato subjek atau topik
tertentu. Bibliografi dapat diterbitkan tersendiri atau merupakan bagian dari soatu
publikasi yang memberi petunjuk lebih lanjut mengenai topik yang dibahas.
Bibliografi pada laporan penelitian atau buku biasanya berisi: pengarang, judul
dan tempat terbit. Sedangkan pada majalah berisi : pengarang, judul artikel, judul

9
majalah, nomor jilid/volome, nomor urut terbit serta nomor halaman dimana
artikel tersebut berada.
b. Majalah indeks, berupa informasi mutakhir yang sebagian besar dapat ditemukan
dalam artikel majalah dan laporan penelitian yang terbit secara berkala, seperti
majalah ilmiah lainnya.
c. Majalah sari karangan, isi dan kegunaannya hampir sama dengan indeks, hanya
saja disertai abstrak atau sari karangan kepustakaan primer yang dimuatnya.
Tujuannya adalah untuk mengumumkan adanya artikel-artikel penting yang
berhubungan dengan minat tertentu.
d. Review, memuat survey terhadap subyek tertentu, khususnya survey terhadap
kepustakaan primer. Review yang baik berisi kumpulan, olahan, dan hubungan
antara kepustakaan mutakhir serta menunjukan arah kegiatan penelitian. Tin-
jauannya bersifat kritis dan evaluatif. Kepustakaan ini merupakan sarana untuk
mengikuti kemajuan suatu subyek serta melihat perkembangan yang sedang
berlangsung. Sebuah review mungkin terbit sebagai bagian dari artikel atau
sebagai artikel itu sendiri dalam majalah ilmiah.
e. Risalah (treatise), adalah ringkasan yang Iuas mengenai informasi suatu subyek.
Risalah membantu seorang peneliti memperoleh informasi dasar mengenai suatu
subyek untuk melakukan penelitian Ianjutan. Risalah berfungsi juga sebagai
sumber fakta, prosedur, teori, dan data penting Iainnya yang disusun sedemikian
rupa sehingga dapat terlihat perkembangannya.
f. Ensiklopedi, kepustakaan yang berisi uraian mengenai apa, siapa, bilamana, untuk
apa, bagaimana, mengapa, dan pertanyaan-pertanyaan Iain-nya yang mungkin kita
fikirkan mengenai sesuatu. Ensiklopedi berisi ringkasan latar belakang suatu ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca guna memperoleh gambaran
mengenai sebuah subyek serta membantu pembaca dalam mem-peroleh kata kunci
untuk penelusuran lebih lanjut.
g. Karnus, berisi daftar kata-kata terpilih dari suatu bahasa yang disusun menurut
abjad, yang berupa kata-kata yang umum atau kata-kata yang berhubungan
dengan suatu bidang ilmu penge-tahuan saja.
h. Buku panduan, berupa buku ringkas, mutakhir, berisi data khusus, prosedur, dan
pelaksanaan secara profesional sebuah subyek. Buku ini biasanya disertai dengan
tabel, grafik, diagram maupun gambar-gambar.
3. Kepustakaan tersier (tertiery sources)

10
Merupakan ringkasan sumber sekunder, antara lain:
a. Indeks dan abstrak, berupa kumpulan abstrak yang diterbitkan dalam bentuk
majalah yang dilengkapi dengan indeks pengarang dan subyek, yang digunakan
sebagai alat untuk menemukan abstrak dengan cepat.
b. Bibliografi dari bibliografi, berupa daftar dari bibliografi yang diterbitkan dalarn
bentuk majalah, dapat digunakan sebagai alat untuk menemukan bibliografi
tertentu dengan cepat.
c. Buku ajar (buku teks), merupakan sebuah dokumen baku yang digunakan untuk
pengajar-an, disusun sedemikian rupa sehingga pembaca-nya memperoleh
pengertian mengenai topik yang dibahas hingga marnpu mengembangkan penger-
tian mengenai sebuah bidang ilmu pengetahuan.
d. Direkttori, berupa buku yang memuat daftar alarnat orang, organisasi, Iembaga
pemerintahan dan swasta, produsen dan sebagainya yang biasa disusun menurut
abjad, kadang-kadang disertai dengan indeks.
e. Panduan Iiteratur, disusun untuk membantu pembaca dalarn menemukan
dokumen pada sub-yek. Panduan ini bertujuan untuk mengenalkan pemakai pada
berbagai jenis sumber yang sesuai dengan kebutuhannya.

3.4. Jurnal Nasional/Internasional


3.4.1. Jurnal internasional
1. Samir Raouf (2012)
Beliau adalah Kementerian Sains dan Teknologi, Irak, mengemukakan
bahwa suatu jurnal dikatakan “internasional” hal ini terkait dengan penulis,
pembaca, anggota dewan, bahasa dan memiliki nomor ISSN dan apakah
termasuk dalam layanan abstrak ilmiah. Beliau berpendapat bahwa
membatasi definisi jurnal yang termasuk dalam layanan abstrak ilmiah
internasional dan memiliki nomor ISSN harus dianggap sebagai
persyaratan minimum untuk memenuhi syarat sebagai jurnal internasional.
2. Rathinasabapathy (2018)
Beliau dari Universitas Kedokteran Hewan dan Ilmu Kedokteran Tamil
Nadu mengemukakan bahwa meskipun tidak ada definisi khusus untuk
“jurnal internasional”, kriteria berikut sesuai dan relevan, antara lain:
a. Jurnal harus memiliki Dewan Editorial Internasional
b. Jurnal harus memiliki ISSN atau eISSN saat ini

11
c. Jurnal harus diindeks oleh setidaknya satu Database Internasional
d. Jurnal harus menerbitkan setidaknya beberapa makalah di setiap
volume yang ditulis oleh penulis asing (di luar negara
penerbitannya).
3. Dr.Fahimuddin Shaik (2017)
Beliau dari Annamacharya Institute of Technology & Sciences,
Rajampet mengemukakan beberapa kriteria/aturan untuk mendefinisikan
jurnal sebagai “internasional” dengan mengacu pada berbagai komentar,
ulasan dan artikel dari berbagai beberapa bagian dunia dan
menggabungkan pengalaman beliau yang terakumulasi. Kriteria / aturan
tersebut antara lain:
a. Seperempat (25%) dari dewan editorial / associate atau asisten
editor tinggal / dipekerjakan di luar negara penerbitan, atau lebih
dari sepertiga (33%) dari jumlah makalah yang diterbitkan berasal
dari luar negara publikasi atau lebih besar dari setengah (50%)
jumlah total langganan berasal dari lembaga atau individu di luar
negara penerbitan.
b. Signifikansi pekerjaan penelitian dalam hal penerimaan yang lebih
luas dan kutipan.
c. Journals diindeks dalam layanan terkenal seperti WOS, SCOPUS,
PubMed Central, DBLP dan Crossref.
d. Penerbit ternama seperti ACM, SPRINGER, IEEE, TAYLOR DAN
FRANCIS, ELSEVIER dll.
e. Terkadang Jurnal dapat ditegaskan sebagai nasional atau
internasional jurnal berdasarkan tingkat sirkulasi dan Berlangganan.

Jurnal Internasional adalah forum yang diakui secara internasional untuk


publikasi jurnal. Secara umum, jurnal internasional memiliki persyaratan untuk
menunjukkan bahwa jurnal tersebut adalah jurnal internasional. Persyaratan jurnal
internasional dapat dipelajari sebagai berikut:
1. Microsoft Academic menyediakan bahan referensi jurnal ilmiah dalam dua
bahasa, Indonesia dan Inggris. Anda dapat mengunjungi situs tersebut dan
memasukkan kata kunci yang ingin Anda cari. Sistem pencarian situs ini juga
dapat memfilter sesuai pesanan Anda. Misalnya, jika Anda mencari jurnal

12
berdasarkan penulis, Anda dapat mengklik “Penulis” dan “Rentang Tanggal”
untuk mempersempit tahun publikasi jurnal.
2. Direktori Jurnal Akses Terbuka (DOAJ) adalah situs yang berisi direktori jurnal
akses terbuka dan artikel ilmiah, yaitu akses terbuka. Situs web ini dirilis pada
tahun 2003. Sejak website ini diluncurkan, sudah ada 11.000 jurnal dari 127
negara. Tidak hanya itu, situs ini telah menyimpan lebih dari 4 juta artikel.
3. Situs web ResearchGate adalah platform media sosial yang didedikasikan untuk
para peneliti. Di website ini terdapat forum diskusi yang dapat diakses oleh para
peneliti dari seluruh dunia. Mahasiswa S1 dan S2 juga dapat mengunjungi situs
tersebut untuk mencari referensi jurnal untuk menulis karya ilmiah. Namun,
beberapa jurnal memerlukan izin akses atau permintaan dari penulis.
4. Google scholar, website jurnal internasional ini dimiliki oleh Google. Situs ini
memiliki ratusan jurnal ilmiah yang dapat diakses dalam berbagai format. Ada
banyak jurnal yang tersedia, dari jurnal Indonesia hingga jurnal internasional.
Jenis karya ilmiah yang tersedia antara lain makalah, jurnal, dan e-book. Anda
dapat mengunjungi secara gratis melalui situs web ini.
5. ScienceDirect adalah platform yang menyediakan referensi jurnal internasional.
Website ini sudah tidak asing lagi bagi para peneliti dan dosen. Namun, situs
tersebut berisi sejumlah besar artikel ilmiah berbayar. Bagi mahasiswa yang
sedang mencari referensi jurnal dapat mengunjungi situs dan membaca abstrak
penelitian.
6. Dosen dan peneliti yang handal wajib mengetahui website Academia.edu.
Website ini sering disebut sebagai jejaring sosial bagi para akademisi untuk
berbagi hasil penelitiannya.
7. ProQuest adalah database jurnal elektronik (database) yang berlokasi di Ann
Arbor, USA. Situs ini menyediakan sumber informasi ilmiah bagi peneliti, dosen,
dan mahasiswa. Anda dapat mencari jurnal untuk dijadikan referensi berdasarkan
kata kunci. Website ini tidak hanya menyediakan jurnal internasional, tetapi juga
buku, video dan audio pembelajaran, dan surat kabar.
Jurnal Internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika
keilmuan
2. Memiliki ISSN

13
3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia,
Spanyol, dan Tiongkok);
4. Memiliki terbitan versi online;
5. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal
dari 4 (empat) negara;
6. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit
penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
7. Jurnal yang diakui sebagai jurnal internasional oleh Direktorat.

Contoh Jurnal Internasional


Asia Pacific Family Medicine Journal (APFMJ)
Asia Pacific Family Medicine Journal atau yang dikenal dengan APFMJ adalah
bagian daripada situs jurnal terkait dengan penelitian kesehatan. Dimana indeks yang
ada dalam jurnal ini sudah bereputasi dan diakui oleh kalangan akademisi di dunia.
Salah satunya lantaran sudah memiliki ideks Scopus dan juga DOAJ.
Demikianlah serangkain artikel yang sudah kami tuliskan dengan lengkap kepada
segenap pembaca terkait dengan pengertian jurnal internasional menurut para ahli,
ciri, struktur kepenulisan, dan cara membuatnya. Semoga melalui materi ini bisa
memberikan wawasan serta menambah pengetahuan mendalam bagi segenap
pembava sekalian.

1. Jurnal Nasional.
Jurnal nasional adalah publikasi ilmiah secara berkala dalam bentuk artikel
yang dikompilasi dalam format jurnal yang bersifat nasional. Bersifat nasional artinya
memperoleh pengakuan, penilaian atau akreditasi tertentu dari lembaga yang
berwenang, yaitu Kemenristekdikti.
Jurnal nasional adalah publikasi ilmiah secara berkala dalam bentuk artikel
yang dikompilasi dalam format jurnal yang bersifat nasional. Bersifat nasional artinya
memperoleh pengakuan, penilaian atau akreditasi tertentu dari lembaga yang
berwenang, yaitu Kemenristekdikti.
Pada umumya, institusi di Indonesia yang mengelola dan menerbitkan jurnal
nasional adalah lembaga terkait penelitian dan perguruan tinggi. Beberapa
kementerian dan yayasan juga memproduksi jurnal dengan kualitas yang bervariasi.

14
Pengertian jurnal nasional oleh lembaga pemerintah sering diidentikkan
dengan majalah ilmiah. Majalah ilmiah berbeda dengan majalah populer yang sifatnya
komersil. Majalah ilmiah dapat dikatakan sebagai jurnal jika memenuhi beberapa
kriteria standar yang telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang.
Kriteria jurnal nasional
Menurut Kemenristekdikti dalam pedoman jurnal ilmiah, jurnal nasional dapat
diartikan sebagai majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
1. Memiliki ISSN;
2. Memiliki terbitan versi online;
3. Bertujuan menampung atau mengomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah
dan/atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;
4. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin
keilmuan yang relevan;
5. Diterbitkan oleh Penerbit/Badan Ilmiah/Organisasi Profesi/Organisasi
Keilmuan/Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya;
6. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris dengan
abstrak dalam Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris;
7. Mempunyai karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi yang
berbeda;
8. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan
berasal dari miimal dua institusi yang berbeda; dan
9. Dikelola secara profesional: ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk
penulisan, identitas jurnal, dan lain-lain.
3.5. Jurnal Predator
Berdasarkan Peraturan Rektor No. 2 Tahun 2020, Jurnal dan Penerbit Predator
didefinisikan:Jurnal predator adalah jurnal internasional yang di dalam proses
penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah atas naskah yang bisa
dipertanggungjawabkan dan/atau jurnal internasional yang telah terindikasi dalam definisi
Universitas sebagai jurnal yang kualitasnya diragukan.
Penerbit predator adalah penerbit karya ilmiah yang di dalam proses penerbitannya
tidak didapati proses peninjauan ilmiah atas naskah yang bisa dipertanggungjawabkan
dan/atau penerbit yang telah terindikasi dalam definisi Universitas sebagai penerbit yang
kualitasnya diragukan.

15
Beberapa ciri dari Jurnal/Penerbit predator di antaranya:
1. Peer review yang minim;
2. Biaya penerbitan yang mahal;
3. Editorial Board yang mencurigakan;
4. Terbitan sering dan memuat banyak sekali artikel dalam sekali terbit;
5. Nama jurnal mirip dengan dengan nama jurnal lain yang bereputasi sehingga peneliti
sering terkecoh.
6. Terdapat banyak kesalahan seperti typo, cara kutipan, penulisan referensi, kesalahan
gramatikal hingga substansi.
7. Proses editing dan layouting tidak prudent dan terkesan serampangan
8. Isi jurnal tidak sesuai dengan scope (cakupannya). Artikel yang dimuat memuat
berbagai macam disiplin ilmu.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Saat melakukan kegiatan penelitian itu sangat memerlukan pustaka atau penelusuran
kepustakaan terlebih dahulu, sebagai penunjang penelitian atau merupakan tahap awal
dalam melakukan penelitian untuk dapat mengetahui state of the art dari kegiatan yang
akan diteliti dan mengurangu adanya publikasi penelitian.Mengingar banyaknya koleksi
pustaka terus bertambah banyak jumlahnya, begitu pula bentuknya, ada beberapa bentuk
buku,jurnal, prosiding, dan paten ,sehingga perlu punya kemapuan untuk melakukan
penelusuran pustaka dengan cepat dan tepat, baik secara manual atau komputerisasi.
Penelusuran pustaka merupakan kegiatan untuk menemukan kembali semua kepustakaan
yang pernah terbit atau pernah ada. Untuk mendapatkan kembali informasi ini maka
diperlukan teknik tertentu, seperti snowball system dan cara sistematis.
Jadi penulusuran kepustakaan bisa diartikan juga dengan segala usaha yang dilakukan
oleh penelitian dalam menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti,dimana informasi tersebut diperoleh dari buku
ilmiah,laporan penelitian , tesis, disertasi, peraturan-peraturan, buku tahunan ,
ensiklopedia dan sumber tertulis lainnya baik tercetak maupun elektronik.
4.2. Saran
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan
hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Khatibah, K. (2011). Penelitian kepustakaan. Iqra': Jurnal Perpustakaan dan
Informasi, 5(01), 36-39.

Qolyubi, Syihabuddin, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi. Yogyakarta : UIN


Sunan Kalijaga, 2003

Saleh, Abdul Rahman, Penelusuran Informasi Literatur di Perpustakaan IPB Menggunakan


CDS/ISIS. Bogor : IPB, 2000. xa.yimg.com/.../panduan+penelusuran+literatur+di
+pe... diakses tanggal 3 Maret 2014 Jam 14.00 WB

Sri Hartinah, Penelusuran Literatur. Jakarta : UT, 2010

18

Anda mungkin juga menyukai