Anda di halaman 1dari 17

Acdemical Misconduct

“Plagirisme dalam Karya Ilmiah”

Mata Kuliah : Metodologi Penyusunan KTI


Dosen MK : Dr. Saidah Rauf, S.Kep, M.Sc

Disusun oleh:

KELOMPOK I (Tingkat IIIA)

1. Umi Mirjan Mukadar


2. Safitri
3. Vika wulandari
4. Wahyuni sari rahayaan
5. Fitriany manuputty
6. Deliana kolelsy
7. Nurhaji keliwooy
8. Ramon adi
9. Faris wailisa
10. Alwie saimim

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat tuhan Allah SWT karna atas berkah
dan rahmat dan kasisayangnyan sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah
kami.

Penyusunan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas dari dosen tentang
“palgiasi” pada matakuliah Metode Penulisan KTI . apabila dalam makalah kami ini terdapat
kesalahan kami memohon maaf yang sebesarnya dan kami mengharapkan saran dan kritikan
dari pembaca untuk dapat mengembangkan makalah ini kedepannay, semoga makalah yang
kami buat dapat bermanfaat dan dapat di pahami.

Masohi, Agustus 2019

Penyusun

Kelompok I

I
DAFTAR ISI

Daftar isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ I
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... II
BAB II PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Plagiasi .................................................................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Plagiarisme........................................................................................................... 4
Identifikasi Plagiarisme.................................................................................................................... 6
C. Perangkat Lunak Pendeteksi Plagiarisme ........................................................................... 8
D. Perguruan tinggi menghindari plagiarisme .......................................................................... 9
E. Mengapa seorang mahasiswa melakukan plagiarisme ..................................................... 9
F. Tipis Agar Terhindar Dari Plagiarisme ............................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................................ 13
Daftar pustaka..................................................................................................................................... 14

II
BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan
ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan
apa saja yang termasuk ke dalam plagiarisme dan potensi untuk terjadinya
plagiarisme. Plagiarisme tentunya adalah tindakan tercela dan termasuk perbuatan
“mencuri” yang merugikan orang lain dan mementingkan diri sendiri. Biasanya
plagiarisme terjadi karena orang yang melakukan penelitiannya adalah orang yang,
tidak kreatif, dan malas belajar serta menggampangkan sesuatu dalam melaksanakan
penelitian.
Plagiarisme merupakan permasalahan yang tidak hanya melanggar hak cipta
atau kepemilikan. Apabila dipandang dari sisi para pembaca, plagiarisme juga
merupakan tindakan yang membohongi dan menimbulkan kesalahpahaman
mengenai orisinalitas dari penulis yang sebenarnya. Para siswa/mahasiswa atau
peneliti diperbolehkan untuk menciptakan suatu karya baru yang timbul dari
pengembangan ide orang lain. Tetapi pemanfaatan ide orang lain tanpa membutuhkan
pernyataan sumber atau keterangan yang menyatakan pengakuan bahwa karya
tersebut berasal dari pengembangan ide orang lain, hal ini merupakan tindakan yang
tidak dapat diterima.
Perguruan Tinggi memiliki tanggungjawab yang besar untuk memberikan
edukasi dan sosialisasi terkait dengan pencegahan tindakan plagiarisme.
Hal ini mengingat perguruan tinggi merupakan salah satu produsen ilmu pengetahu
an. Melalui tulisan ini diharapkan anggota civitas academica (mahasiswa, dosen
dan staf kependidikan) mampu menghasilkan karya tulis yang berkualitas dan terhi
ndar dari unsur plagiarisme. Saat ini mulai muncul beberapa kasus plagiarisme yang
menjadi keprihatinan kita semua. Hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian kita
. Oleh karena itu, perlu pemahaman bersama mahasiswa dan dosen terkait plagia
risme, untuk menghindarkan diri dari praktik plagiat. Menghormati, mengakui dan m
emberikan penghargaan atas karya orang lain menjadi satu keharusan dalam memp
roduksi karya tulis.

Kita ketahui bersama bahwa ilmu pengetahuan dikembangkan berdasarkan pada il


mu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Sehingga tidak perlu ragu bagi siapa
pun (masyarakat akademis) ketika menyusun karya ilmiah/karya tulis, menyebut
kan sumber rujukan. Hal ini harus dipahami sebagai kejujuran intelektual yang tidak

1
akan menurunkan bobot karya tulis kita. Sebutkanlah dengan jujur, sumber ruj
ukan yang kita gunakan, atau melakukan kutipan, sehingga akan terlihat jelas, bagia
n mana dari karya kita yang merupakan ide atau gagasan orang lain, dan yang man
a yang merupakan ide atau gagasan kita sendiri.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan palgiasi
2. Apa saja jenis plagiasi
3. Kenapa samapai bisa terjadi plagiasi
4. Bagaimna cara menghindari plagiasi

C. Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang
plagiasi dan cara mencegah plagiasi dan juga untuk memenuhi tugas yang di berikan
oleh dosen mata kuliah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Plagiasi
Kata plagiasi ,plagiat atau plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius
yang berarti merampok, membajak. Plagiarisme merupakan tindakan pencurian atau
kebohongan intelektual. Menurut Brotowidjoyo (1993,86).
Plagiarisme, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
tindakan/perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya
orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengetahuan atau izin sang
pemiliknya.
Menurut Permendiknas No.17 Tahun 2010, plagiat adalah perbuatan secara sengaja
atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat
dan memadai (Suyono, 2013).

Menurut Utorodewo menunjukkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:

1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.


2. Mengakui gagasan orang lain sebagai gagasan sendiri.
3. Mengakui temuan orang lain sebagai temuannya sendiri.
4. Mengakui karya kelompok sebagai karya sendiri.
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal- usulnya dan menunjukkan bahwa hal tersebut milik penulis
sebelumnya.
6. Meringkas dan memparafasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya.
7. Meringkas dan memparafasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

Plagiarisme merupakan permasalahan yang tidak hanya melanggar hak cipta


atau kepemilikan. Apabila dipandang dari sisi para pembaca, plagiarisme juga
merupakan tindakan yang membohongi dan menimbulkan kesalah pahaman mengenai
orisinalitas dari penulis yang sebenarnya. Para siswa/mahasiswa atau peneliti
diperbolehkan untuk menciptakan suatu karya baru yang timbul dari pengembangan ide
orang lain. Tetapi pemanfaatan ide orang lain tanpa membutuhkan pernyataan sumber

3
atau keterangan yang menyatakan pengakuan bahwa karya tersebut berasal dari
pengembangan ide orang lain hal ini yang menjadi masalah

B. Jenis-Jenis Plagiarisme

Ada terdapat beberapa jenis plagiarisme, menurut Sudigdo (2007), jenis jenis
plagiarisme dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:

1. Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri: plagiarisme ide, plagiarisme isi
(data penelitian), plagiarisme kata, kalimat, paragraf, plagiarisme total.
2. Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme: plagiarisme yang
disengaja dan plagiarisme yang tidak disengaja.
3. Klasifikasi berdasarkan proporsi atau presentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak:
plagiarisme ringan <30%, plagiarisme sedang 30-70%, dan plagiarisme berat atau
total >70%.
4. Berdasarkan pada pola plagiarisme ada tiga jenis plagiarisme menurut Novin, dkk
(2012), yaitu:
a. Word-of-word plagiarism: menyalin setiap kata secara langsung tanpa diubah
sedikitpun.
b. Plagiarism of the form of a source: menyalin dan atau menulis ulang kodekode
program tanpa mengubah struktur dan jalannya program.
c. Plagiarism of authorship: mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya
sendiri dengan mencantumkan nama sendiri menggantikan nama pengarang
sebenarnya.

Sastroasmoro (2007), menjabarkan kategori plagiarisme berdasarkan, yaitu:

1. Aspek yang dijiplak. Ada empat jenis plagiarisme berdasarkan kategori ini, yaitu
plagiarisme ide, plagiarisme isi, plagiarisme tulisan, dan plagiarisme total.
Plagiarisme total adalah jenis yang dianggap paling berat sanksinya karena
plagiarisme total artinya menjiplak keseluruhan bahan dari sumber secara mentah
tanpa mengubahnya menggunakan standing point individu.
2. Berdasarkan proporsi bahan yang dijiplak. Ada tiga jenis plagiarisme di dalam
kategori ini yaitu plagiarisme ringan yang mencakup ±30 persen bahan dari
sumber; plagiarisme sedang yang mencakup 30 sampai 70 persen, dan
plagiarisme berat yang mencakup 70 persen bahan dari sumber atau lebih.
Idealnya, proporsi ide atau gagasan penulis harus lebih dominan dari jumlah
kutipan yang diambil dari bahan sumber. Karena jika tidak, dikhawatirkan justru
bahan sumberlah yang mendominasi dan menghasilkan komposisi tulisan yang
tidak orisinil
4
3. Berdasarkan pola plagiarisme. Ada dua jenis plagiarisme dari kategori ini, yaitu
plagiarisme kata demi kata (word for word) dan plagiarisme mozaik yang berupa
penggabungan ide orisinil dengan ide orang lain. Ada kesalahan fatal yang sering
dilakukan oleh penulis, yaitu tidak menyebutkan sumber tulisannyasehingga
tulisannya tersebut justru dapat dikatakan sebagai sebuah tindakan plagiaris
4. Berdasarkan kesengajaan. Ada dua jenis plagiarisme didalam kategori ini yaitu
plagiarisme yang disengaja dan yang tidak disengaja. Yang paling sering terjadi
adalah jenis plagiarisme yang tidak disengaja. Penulis dianggap plagiator
meskipun ia sendiri tidak menyadarinya. Hal ini bisa saja terjadi ketika penulis lupa
menuliskan sumber pada daftar pustaka hasil tulisannya. Walaupun kelalaian ini
terkesan remeh, namun akibatnya sangat fatal.

Menurut Lako (2012), terdapat beberapa jenis plagiarisme, yaitu:

1. Plagiarisme total, yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan
cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim
sebagai karyanya. Biasanya, dalam plagiasi ini seorang penulis hanya mengganti
nama penulis dan instansi penulis aslinya dengan nama dan instansinya sendiri.
Lalu, penulis mengubah sedikit judul artikel hasil jiplak, kemudian juga mengubah
abstrak, kata-kata kunci tertentu (key words), sub judul artikel, kata dan kalimat
tertentu dalam bagian tulisan dan kesimpulan dengan kata-kata atau kalimat
tertentu agar terlihat berbeda dengan artikel aslinya.
2. Plagiarisme parsial, yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan sesorang penulis
dengan cara cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil
karyanya sendiri. sendiri. Biasanya, dalam plagiasi jenis ini seorang penulis
mengambil pernyataan, landasan teori, sampel, metode analisis, pembahasan dan
atau kesimpulan tertentu dari hasil karya orang lain menjadi karyanya tanpa
menyebutkan sumber aslinya.
3. Auto-plagiasi (self-plagiarisme), yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis
terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya. Misalnya, ketika
menulis suatu artikel ilmiah seorang penulis meng-copy paste bagian-bagian
tertentu dari hasil karyanya dalam suatu buku yang sudah diterbitkan tanpa
menyebut sumbernya.
4. Plagiarisme antarbahasa, yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan
cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa

5
Indonesia. Kemudian, penulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil
karyanya tanpa menyebut sumbernya.

Sedangkan menurut Elisabeth H. Oakes dan Mehrdad Kia (2004), berdasarkan


pola penyajiannya jenis plagiarisme ada 5 macam, yaitu:

1. Plagiarisme Verbatim. Plagiarisme Verbatim merupakan tindakan plagiasi


dengan menjiplak karya orang lain apa adanya dan memberi kesan bahwa
karya tersebut merupakan hasil karya ciptanya sendiri.
2. Plagiarisme Kain Perca. Plagiarisme Kain Perca atau lebih dikenal dengan
patchwork merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil karya milik orang
lain dari berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukan dan menyusunnya
menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga terkesan sebagai karyanya sendiri.
3. Plagiarisme Parafrasa. Plagiarisme parafrasa merupakan tindakan plagiasi
dengan mengubah kalimat dari penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan
tidak mencantumkan referensi ataupun kutipan.
4. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci. Plagiarisme kata kunci atau frasa
kunci merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil sejumlah kata kunci
dari penulis asli dan memparafrasekannya lagi dengan kata-katanya sendiri.
5. Plagiarisme Struktur Gagasan. Plagiarisme struktur gagasan merupakan
tindakan plagiasi dengan mengambil struktur gagasan orang lain, kemudian
dituangkan lagi agar terlihat berbeda.

Identifikasi Plagiarisme
Menurut Clough (2005,5) ada beberapa faktor yang sering digunakan untuk
mengidentifikasi plagiarisme, yaitu:

1. Penggunaan kosa kata. Menganalisis kosa kata yang digunakan dalam suatu
tugas terhadap penggunaan kosa kata sebelumnya dapat membantu menentukan
apakah mahasiswa benar-benar telah menulis teks tersebut. Dengan menemukan
suatu kosa kata baru dalam jumlah yang besar (terutama kosa kata lanjut) dapat
menentukan apakah mahasiswa menulis teks tanpa melakukan plagiarisme.
2. Perubahan kosa kata Apabila penggunaan kosa kata berubah secara significant
dalam suatu teks, hal ini dapat mengindikasikan plagiarisme dengan cara copy and
paste.

6
3. Teks yang membingungkan. Apabila alur dari suatu teks tidak halus dan tidak
konsisten, hal ini mengindikasikan penulis tidak menulis menggunakan
pemikirannya sendiri atau beberapa bagian dari tulisannya bukanlah hasil
karyanya.
4. Penggunaan tanda baca. Tidak wajar apabila dua orang penulis menggunakan
tanda baca yang persis sama dalam membuat suatu karya tulis.
5. Jumlah kemiripan teks. Pasti ada beberapa kemiripan antara beberapa teks yang
menulis dengan topik yang sama seperti nama-nama, istilah-istilah dan
sebagainya. Bagaimanapun, tidak wajar bila beberapa teks yang berbeda memiliki
kesamaan atau kemiripan teks dalam jumlah yang besar.
6. Kesalahan ejaan yang sama. Merupakan hal yang biasa terjadi bagi seseorang
penulis dalam membuat suatu karya tulis. Menjadi tidak wajar bila beberapa teks
yang berbeda memiliki kesalahan-kesalahan yang sama dalam pengejaan atau
jumlah ejaan salah yang sama.
7. Distribusi kata-kata. Tidak wajar apabila distribusi penggunaan kata dalam teks
yang berbeda memiliki kesamaan. Sebagai contoh, suatu teks memiliki parameter
yang sama untuk suatu distribusi statistik yang digunakan untuk menjelaskan
penggunaan istilah.
8. Struktur sintaksis teks. Hal ini menunjukkan plagiarisme mungkin saja telah terjadi
jika dua teks secara jelas memiliki kesamaan struktur sintaksis. Hal yang wajar bila
penggunaan struktur sintaksis yang digunakan oleh beberapa penulis akan
berbeda.
9. Rangkaian-rangkaian panjang kata yang sama. Tidak wajar apabila suatu teks
yang berbeda (bahkan yang menggunakan judul yang sama) memiliki
rangkaian/urutan karakter yang sama.
10. Orde kemiripan antar teks. Hal ini bisa mengindikasikan plagiarisme apabila orde
kecocokan kata atau frase antar dua teks sama. Meskipun diajarkan untuk
menyajikan fakta-fakta dalam suatu aturan (contohnya pendahuluan, isi, kemudian
kesimpulan), kurang wajar jika fakta-fakta yang sama dilaporkan dalam orde yang
sama.
11. Ketergantungan pada kata atau frase tertentu. Seorang penulis mungkin memilih
penggunaan suatu kata atau frase tertentu. Kekonsistenan penggunaan kata-kata
tersebut dalam suatu teks yang ditulis oleh orang lain dengan menggunakan kata
yang berbeda dapat mengindikasikan plagiarisme.
12. Frekuensi kata. Tidak wajar apabila kata-kata dari dua teks yang berbeda
digunakan dengan frekuensi yang sama.

7
13. Keputusan untuk menggunakan kalimat panjang atau kalimat pendek. Tanpa
sepengetahuan kita, para penulis tentu memiliki keputusan penggunaan panjang
kalimat yang tidak biasa dikombinasikan dengan fitur-fitur lain.
14. Teks yang dapat dibaca. Penggunaan metrik/ukuran seperti index Gunning FOG,
Flesch Reading Ease Formula atau SMOG dapat membantu menentukan suatu
skor kemampuan. Tidak wajar apabila penulis yang berbeda akan memiliki skor
yang sama.
15. Referensi yang tidak jelas. Apabila referensi yang muncul dalam suatu teks tetapi
tidak terdapat pada daftar pustaka, hal ini dapat mengindikasikan plagiarisme cut
and paste, dimana penulis tidak menyalin referensinya secara lengkap.

C. Perangkat Lunak Pendeteksi Plagiarisme

Ada beberapa alat atau perangkat lunak untuk mendeteksi plagiat, dengan
cara online maupun instalasi perangkat lunak, secara gratis maupun berbayar. Contoh
alat atau perangkat lunak pendeteksi plagiarisme yaitu: Turnitin, Viper, dan
Plagiarisma.net.

1. Perangkat Lunak Turnitin

Turnitin adalah sebuah situs web tools pendeteksi plagiat buatan


Amerikbanyak digunakan oleh berbagai kampus terkemuka di dunia yang dapat
dakses di http://www.turnitin.com. Turnitin dikembangkan oleh iParadigms, LLC.
Biasanya perguruan tinggi dan sekolah tinggi membeli lisensi untuk mengirimkan
esai ke situs web Turnitin untuk memeriksa keorisinilannya.

2. Perangkat Lunak Viper


Perangkat lunak ini dapat diakses melalui situs resmi
http://www.scanmyessay.com/. Viper membutuhkan dukungan perangkat lunak
NET Framework 4.0 agar bisa diinstal. Cara kerjanya membutuhkan hubungan
internet. Program ini mampu mendeteksi dari hardisk dan internet, sehingga bisa
membandingkan data-data di dalam hardisk dan mengklasifikasi mana-mana
yang bersifat plagiat. Program ini juga memberikan presentase kemiripan dari
sebuah dokumen atau file yang satu dan yang lainnya. Tulisan yang sama
(mengindikasikan Universitas Sumatera Utara plagiarisme) pada data yang di
scan akan diberi tanda merah. Namun program ini membutuhkan waktu berpikir
yang cukup lama dibandingkan layanan online

8
D. Upayan perguruan tinggi menghindari plagiarisme
Beberapa upaya telah di lakukan perguuruan tinggi untuk menghindarkan masyarakat
akademisnya dari plagiarism ,sengaja taupun tidak sengaja berikut ini pencegahan dan
berbagai bentuk pengawasan yang di berikan antara lain (peraturean mentri pendidikan
nasional nomor 17 tahun 2010 pasal 7)
Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan berm
eterai, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung unsur plagiat.
1. Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang
diasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal
2. lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
3. Sosialisasi terkait dengan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan Peratur
an Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 kepada seluruh masyar
akat akademis.

E. Mengapa seorang mahasiswa melakukan plagiarisme

Menurut Insley (2011), adalah:

1. Tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan
bagaimana mengutip secara benar.
2. Menunda tugas hingga detik-detik terakhir,
3. Percaya bahwa melakukan plagiarisme merupakan cara tercepat untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya
4. Merasa yakin bahwa dosen tak akan mendeteksi apa yang mereka lakukan.
5. Tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya
pengelolaan waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna
(perfectionist) dan karena kondisi di luar kontrol.
6. Merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah mata kuliah
atau karir. Tekanan itu dapat muncul karena begitu pentingnya tugas yang
diberikan, tuntutan keluarga, keinginan untuk memperoleh yang terbaik atau
persaingan masuk universitas atau untuk mendapatkan beasiswa.
7. Tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas yang
diberikan, terutama dalam mencari artikel yang relevan, mengevaluasi sumber-
sumber internet, memahami istilah-istilah teknis, mengetahui dan menggunakan
format dan model pengutipan tertentu, melakukan pencatatan secara baik, atau
tugas yang diberikan dosen kurang jelas.
9
8. Tidak memahami perbedaan antara paraphrase dan plagiat, tidak menguasai
teknik pengutipan secara benar, tidak memahami perbedaan

F. Tipis Agar Terhindar Dari Plagiarisme


1. Tentukan buku yang hendak anda baca
2. Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
3. Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit,
jumlah halaman pada kertas kecil paling depan
4. Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas‐
kertas kecil tersebut.
5. Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda
6. Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, f
okuslah pada kertas catatan.
7. Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.
8. Tuliskan sumber kutipan.
9. Untuk lebih meyakinkan bahwa tulisan kita jauh dari unsur plagiarisme, anda dap
at menggunakan aplikasi/software untuk mengecek tingkat plagiarisme tulisan y
ang sudah kita hasilkan. Beberapa aplikasi pendukung antiplagiarisme berbayar
maupun gratis, misalnya Turnitin, Wcopyfind, vyper, plagiarismdetect, AiMOS, d
an sebagainya. Selain itu untuk pengelolaan sitasi dan daftar pustaka anda bisa
menggunakan aplikasi Zotero, Mendeley, Endnote dan lain‐lain

G. Contoh kasus plagiarism di Indonesia


1. Kasus plagiarism yang dilakukan oleh dosen FEB UGM, Anggito Abimanyu, yang
membuat artikel yang berjudul “Gagasan Asuransi Bencana” (2014) itu menjiplak
dari karya tulis Dosen UI, Hotbonar Sinaga yang berjudul “Menggagas Asuransi
Bencana “ pada 21 Juli 2006 .
2. Plagialisme yang dilakukan oleh Banyu Perwira yang melakukan plagalisme dalam
tulisannya yang terbit disurat kabar yaitu “The Jakarta Post”, hal ini terungkap saat
banyak pembaca yag melayangkan protes protes via telpon ke editor harian The
Jakarta post atas artikel banyu berjudul” Ris defense ttransformation “ yang terbit
pada november 2009 laulu yang di kutip dari tulisan karya Richardcs

H. Sanksi bagi Pelaku Tindakan Plagiarisme


Ada beberapa peraturan yang mengatur sanksi bagi pelaku tindakan plagiarisme
diantaranya sebaga berikut:

10
1. Peraturan Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 17
Tahun 2010
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 Pasal 12 telah mengatur sanksi bagi plagiator yang melakukan tindakan
plagiat di perguruan tinggi. Jika terbukti melakukan plagiasi maka plagiator akan
memperoleh sanksi sebagai berikut:
a. Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling
ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
1) teguran;
2) peringatan tertulis;
3) penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa
5) pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6) Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
atau
7) Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

b. Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang terbukti melakukan


plagiatsebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 11 ayat (6), secara berurutan
dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
1) teguran
2) peringatan tertulis;
3) penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
4) penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
5) pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli
peneliti/tenaga kependidikan
6) Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai
dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
7) Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
dosen/peneliti/tenaga kependidikan; atau
8) Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang
bersangkutan.

11
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Undang-Undang tentang hak cipta sebagaimana undang-undang yang
mengatur tersebut plagiat merupakan tindakan pidana . Di bawah ini jelas sekali
undang-undang yang mengaturnya Pasal 72 ayat (1) :
“Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah). “
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang
melakukan plagiat, khususnya yang terjadi dilingkungan akademik.
Sanksi tersebut adalah sebagai berikut (Pasal 70):
“Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar
akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat
(2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama
dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah). “

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Plagiarisme merupakan tindakan yang tidak etik dan tidak bermoral
karna pelaku telah mengakui ide atau gagasan yang di buat orang lain sebgai
miliknya dengan cara sengajah atau tidak sengajah mengambil karya orang
tanpa mengakuinya, dan menjadikan itu sebagai miliknya,sehingga untuk
mengurangi unsur unsur kecurangan yang ada di negara ini khususnya
perguruan tinggi dalam hal ini pembuatan karya ilmiah pelaku harus di berikan
sangsi sesuai aturan yang telah di tetapkan tanpa memandang buluh sehingga
kedepanya akan menjadi efek jera bagi pelaku dan menjadi contoh bagi orang
lain supaya tidak melakukan hal yang sama ,kami berharap kedepanya dunia
perguruan tinggi bisa lebih baik dan mahasiswa nya terhindar dari yang
namanya plagiasi.
B. Saran
Saran dan kritik dari pembaca sangat kami hargai agar dapat membantu memperbaiki
makalah yang kami buat sehingga kedepan nya makalah ini bisa lebih berguna lagi bagi
pembaca

13
Daftar pustaka

Suyono. 2013. Kiat Menghindari Plagiarisme dalam Penulisan Karya Ilmiah. Madura:
Universitas Trunojoyo Madura.

Undang‐Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta


Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ja
karta: Gramedia Pustaka Utama
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pe
nanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi

14

Anda mungkin juga menyukai