Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

ISIP4212/PENGANTAR ILMU POLITIK

DODI PRAYOGO PANGESTU

042247865

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

UPBJJ-UT JEMBER

Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Terbuka

2022.
KATA PENGANTAR

Kepada Bapak/Ibu Tutor mata kuliah Pengantar Ilmu Politik yang saya hormati. Berikut di bawah ini
saya paparkan jawaban mengenai tugas 1 yang Bapak/Ibu berikan pada sesi 3 kali ini.

Sayapun selaku mahasiswa atau peserta tuton mohon bimbingan Bapak/Ibu dalammenjalankan
tutorial online, baik dalam menanggapi diskusi ataupun menjawab tugas yang telah diberikan.

PEMBAHASAN

Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalamUUD 1945. Pada bulan
Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UUOmnibus Law. Dampak dari serangkaian
demonstrasi tersebut diantaranya kerusakanfasilitas publik, di antaranya 25 halte Trans-Jakarta. Kerugian
demonstrasi di Jakartatersebut diperkirakan mencapai Rp 65 miliar .

Pertanyaan:

Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-undang (UU) yang
mengatur tentang demonstrasi.

a. Telusuri secara online peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut danpasalnya serta jelaskan isi
dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?

b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi (UUD 1945)sampai dengan peraturan
pelaksananya!

c. Beri kesimpulan (argumentasi Anda)


Jawaban :

a. Demonstrasi menjadi perwujudan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara. Pasal 28 UUD 1945 berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.” Selain itu, ada
juga Pasal 28E Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.” Tak hanya itu, sebagai hak asasi manusia, kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum tentu juga tercantum dalam UU Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak
untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.”

b. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menurut Tap
III/MPR/2000 tentang tata urutan perundang –undangan di negara Indonesia, yakni UUD 1945,
Ketetapan MPR (Tap MPR), Undang-undang (UU).
Kemudian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU), Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden (Kepres), dan Peraturan Daerah (Perda). Tata urutan tersebut sebagai pedoman
untuk pembentukan peraturan di bawahnya. Sehingga setiap peraturan yang dibuat tidak boleh
bertentangan dengan aturan yang ada di atasnya.

c. Menrut saya, demonstrasi mahasiswa di seluruh tanah air dilakukan atas respons terhadap isu-isu
terkini yang dinilai akan merugikan masyarakat dan kehidupan demokrasi di Indonesia. Mahasiswa
menolak pengesahan sejumlah rancangan undang-undang, satu di antaranya RUU KUHP, dan
menolak UU KPK yang baru saja disahkan DPR. Mereka menilai UU KPK yang baru bakal
melemahkan pemberantasan korupsi di tanah air. Sebab, sejumlah 'kelebihan' KPK dipreteli di UU
yang baru, semisal penyadapan, operasi tangkap tangan yang harus meminta izin Dewan Pengawas,
dan lainnya. Sementara, pengesahan RUU KUHP bakal membawa mundur demokrasi di Indonesia.
Sebab, sejumlah pasal di RUU KUHP dinilai mereka bertentangan dengan kebebasan berpendapat
dan demokrasi. Salah satunya soal penghinaan presiden.
SUMBER :
ISIP4212/MODUL PENGANTAR ILMU POLITIK
https://www.merdeka.com/peristiwa/kenapa-mahasiswa-demo-besar-besaran-secara-serentak.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/080000469/tata-urutan-peraturan-perundangan-di-
indonesia?page=all
https://news.detik.com/berita/d-5995476/tata-urutan-peraturan-perundang-undangan-di-indonesia-jenis-
hingga-penjelasan

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/22/00150011/demonstrasi--pengertian-aturan-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai