Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hanifah Rana Istiqomah

NIM : 196430105007
Kelas : SPM 2A
Mata kuliah : Public Speaking

RESUME FILM THANK YOU FOR SMOKING


Film Thank You For Smoking merupakan sebuah film bergenre drama comedy berdurasi 92
menit yang tayang pada tanggal 14 April 2006 (USA). Film ini di sutradarai oleh Jason
Reitman dan dibintangi oleh Joan Lunden, Eric Haberman, Aaron Eckhart, Mary Jo Smith.
Film Thank You For Smoking diawali dengan sebuah tayangan talk show Joan Lunden yang
mengulas bahaya merokok pada usia remaja. Dalam talk show ini dihadiri oleh beberapa
narasumber, diantaranya Nick Naylor sebagai wakil direktur dari Academy Of Tobacco
Akademi Kajian Tembakau, Robin Williger, remaja berusia 15 tahun yang mengidap
penyakit kanker ganas akibat kebiasannya merokok, narasumber lain yang turut menghadiri
talk show yaitu yang berlatar belakang sebagai ketua asosiasi paru-paru, ketua ibu-ibu yang
menentang remaja perokok, pembantu utama layanan kesehatan dan kemanusiaan.
Film ini juga menceritakan tentang seseorang yang bernama Nick Naylor sebagai pelobi atau
humas dari perusahaan rokok yang harus menghadapi berbagai tudingan negative terkait
keberadaan industri rokok. Nick Naylor bekerja untuk mengenalkan rokok yang sebenarnya
sudah diketahui oleh semua masyarakat bahwa merokok itu berbahaya. Ia hidup penuh
dengan konflik. Selain pekerjaannya yang bertolak belakang dengan pola pikir masyarakat, ia
pun juga harus mengurus anaknya, serta ketertarikannya pada seorang wartawati dan terlibat
skandal, serta dirinya yang harus kuat menghadapi seseorang yang anti-rokok. Bermula
dengan adanya talk show Joan Lunden, yang dalam talk show tersebut membahas tentang
bahaya nya merokok sampai mengundang anak yang mengidap kanker karena rokok yaitu
Robin Wiliger. Nick Naylor yang berprofesi sebagai pelobi atau humas sekaligus wakil
direktur dari Academy Of Tobacco, ia mulai berargumentasi memerangi penggiat yang
memang anti terhadap Rokok. Nick Naylor bahkan sampai nekat bahwa ia akan mengucurkan
dana sebesar 50 juta dolar yang ditujukan untuk membujuk remaja agar tidak merokok demi
mematahkan argument yang telah di lontarkan para ahli. Akhirnya, Nick Naylor berhasil
memenangkan perdebatan tersebut karena dapat mengubah pandangan atau citra yang buruk
terhadap rokok, menjadi baik, meskipun pada awalnya ide ini di tentang oleh perusahaan
Nick, namun lagi-lagi ia melobi bos nya bahwa citra yang baik akan meningkatkan pembelian
rokok yang diproduksi perusahaannya.
Nick Naylor sangat cermat dalam memasarkan produk perusahaanya dengan
menyumbangkan ide kepada atasanya agar rokok itu secara tidak langsung di pasarkan pada
film hollywood, karena secara tak sadar mereka yang menonton/mengkonsumsi film tersebut
akan memandang bahwa adegan rokok itu sangat keren dan menarik yang pada akhirnya akan
banyak yang minat pada rokok, apalagi remaja yang notabene nya sering menirukan gaya
orang dewasa.
Pada suatu sesi acara sekolah "What Do You Do?" di kelas Joey - putra dari Nick Naylor,
sang pelobi hadir dengan antusias dan energik berbalut kemeja formal. Terlontar dari salah
satu siswa, rekan sekelas Joey, apakah rokok baik? Bergegas sang guru dan Nick tentunya
berkata: Tidak!. "Kamu harus berpikir sendiri, menantang otoritas, apabila berbicara
mengenai tindakan merokok apakah baik? Maka diri kita sendiri yang harus mencari
tahunya", tutur Nick Naylor menutup pembicaraan.

Melalui film ini, penonton dibawa pada kehidupan Nick yang disegani oleh rekan bisnisnya
dengan berbagai ide cemerlangnya. Namun, dibalik itu ia harus menjadi sosok ayah yang
dibanggakan anaknya Joey Naylor. Dalam sisi pembinaan keluarga, bisa dibilang Nick
mengalami situasi yang bertolak belakang dengan kesuksesan karirnya. Dirinya gagal
mempertahankan biduk rumah tangga dengan istrinya. Jill, sang mantan istri dari sang pelobi,
mengharapkan Joey mendapatkan perhatian yang cukup dari Nick.

Nick Naylor sangat senang berbagi ilmu dengan sahabatnya dan orang-orang lainnya.
Sahabat Nick yang bernama Polly Bailey adalah seorang juru bicara dari produk alkohol.
Sedangkan sahabat yang satunya lagi bernama Bobby Jay yang berprofesi sebagai juru bicara
tentang senjata api. Mereka memiliki kesamaan yaitu mewakili dari bisnis masing – masing
yang produknya tersebut dapat menyebabkan kematian. Mereka pun sering bertemu satu
sama lainnya dan membahas tentang pekerjaan mereka serta memberikan masukan satu sama
lainnya. Bahkan mereka saling membantu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang
mereka hadapi di bisnis yang sedang mereka wakili tersebut. Ada satu kebiasan unik dari
Nick, yakni meluangkan waktu untuk melakukan obrolan santai di Bert's - cafe bersama
kedua rekannya, Polly, juru bicara alkohol (Moderation Councill), dan Bobby Jay, juru bicara
senjata api (Safety).
Suatu hari Nick pun diundang dalam sebuah acara talk show. Ia pun disana menjadi bintang
tamu acara tersebut. Namun, tiba - tiba saja ketika ia telah mengisi acara talk show tersebut ia
mendapatkan masalah yang cukup besar. Nick mendapatkan sebuah ancaman pembunuhan.
Ia pun langsung kaget ketika dirinya sedang dalam incaran untuk dibunuh. Nick pun diculik
dan hampir saja ia tewas di bunuh. Namun, beruntung saja dirinya bisa selamat dari kejadian
maut yang hampir merenggut nyawanya tersebut.
Suatu ketika Nick Naylor mendapatkan ide untuk meningkatkan citra lebih baik jika
menggandeng dengan pelaku entertainment yaitu film dan televisi. Dalam masa itu media
massa dan cetak dalam film televisi dan koran mempunyai pengaruh besar dalam dunia
bisnis. Dalam film ini, Nick mencoba membangun opini publik untuk mengalahkan opini
yang dibangun oleh sang senator yang menyatakan kepada perusahaan rokok Amerika untuk
menyertakan simbol racun (poison) pada tiap - tiap bungkus rokok agar memberi edukasi
terhadap remaja betapa berbahayanya dampak merokok yang ditimbulkan. Serta mengajak
para industri tembakau besar untuk menghadiri sidang kongres untuk membahas pemakaian
simbol racun (Poison). Melihat hal itu, BR, pimpinan Nick Naylor nampaknya kesal, karena
profit turun diakibatkan adanya menurunnya penjualan rokok dimana-mana, serta perokok
remaja kian menurun drastis. Nick nampaknya mendapatkan ide untuk meningkatkan
penjualan rokok, yakni menyampaikan pesan seolah-olah merokok keren yang diperankan
oleh artis dalam film-film Hollywood. Ide yang dibawa oleh Nick disambut baik oleh bos
besar yang disebut dengan Captain, dan ia mendukung kerjasama antar perusahaan tembakau
dengan film Hollywood. Dalam pertemuan dengan Captain, orang besar terakhir dalam
industri tembakau, Nick agaknya kaget mendapati pernyataan dari captain, ide yang
dilontarkan olehnya saat menghadiri rapat dengan BR, dilontarkan sang captain bahwa "BR
mendapat ide untuk menyuap produser di Hollywood, sehingga dapat membuat aktor
merokok film". Captain mendukung kerjasama antar perusahaan tembakau dengan hollywood
sembari tersenyum (tanda menyetujui), saat ditanya soal pengucaran dana 50 juta dollar
untuk kampanye anti rokok bagi remaja.

Hingga ia bertemu dengan Heather Holloway seorang wartawan muda yang berupaya
menangkap peluang kepopuleran Nick. Diawali dengan pertemuan pertama, berlanjut hingga
Heather merayu Nick, dan akhirnya ia terjebak didalamnya. Nick menceritakan segala hal
yang ia jalani selama menjalankan tugasnya kepada Heather, dan itu
menjadi boomerang yang menghancurkan Nick ketika berita diterbitkan. Ketika Nick
mengkonfirmasi kepada Heather, ia mengatakan bahwa ia hanya menjalani pekerjaannya.
Sebagai seorang publik figur yang dipuja oleh industri tembakau namun juga dibenci
masyarakat anti rokok, Heather Holloway berupaya untuk menangkap peluang tersebut.
Wartawan muda tersebut ingin tahu sosok Nick Naylor lebih dekat. Nick secara khusus
diundang ke bar yang sebelumnya telah datang Heather. Disana Nick banyak menceritakan
bagaimana keinginan dirinya dalam industri tembakau, kendali populasi masyarakat perokok,
serta pembayaran untuk hipotek. Heather pun berupaya merayu kembali sang juru bicara
tembakau untuk pertemuan keduanya dalam apartemen Nick. Sebagai tindak lanjut
perbincangan dengan sang Captain, Nick Naylor beserta anaknya Joey pergi ke LA untuk
bertemu dan melakukan negosiasi kontrak dengan produser Hollywood, Jeff Megall. Dan
kerjasama pun terjalin, dimana nilai kontrak disepakati senilai 25 juta dolar.

Lagi-lagi Nick Naylor mendapat tugas yang tantangan dari sang Captain. Nick mendapat misi
untuk menyerahkan uang (menyuap) ke Lorne Lutch, bintang iklan rokok (Marlboro Man)
yang baru-baru saja muncul di acara televisi dan membicarakan dampak merokok bagi
kesehatan tubuhnya. Captain memerintahkan Nick agar Lorne dapat tutup mulut dan
berterima kasih pada perusahaannya dulu. Hingga akhirnya, sang juru bicara itu pun berhasil
membujuk Lorne agar tidak berbicara di depan media massa.

Usai menghadiri acara on air, tak disangka, Heather Holloway telah menanti di apartemen
Nick. Obrolan diantara keduanya berlanjut di ranjang. Suatu hari, ketika Nick berjalan
melewati pedestrian, nampak seseorang yang menguntit dari belakang, dan menculiknya
dalam sebuah mobil van. Disana dirinya dibekap dan ditempelkan lembar nikotin (21 gram)
dalam dosis besar di sekujur tubuhnya. Penculik ini nampaknya kesal dan jengah terhadap
pembelaan Nick terhadap industri rokok yang jelas-jelas menyebabkan penyakit kanker dan
turunannya. Hingga akhirnya Nick tak sadarkan diri, dalam penanganan kritis di sebuah
rumah sakit. Di rumah sakit terpisah, sang captain menyapa Nick via teleconference serta
memberikan semangat untuk kesembuhannya.Ketika Nick mulai beraktivitas kembali, kabar
mengejutkan datang dari pemberitaan media massa, yang menyudutkan Nick dan kedua
temannya. Siapa lagi jika tidak lain perbuatan Heather Holloway, wartawan yang haus bahan
pemberitaan.

Heather Holloway sebagai seorang wartawan dalam menggali data dari narasumber bisa
dikatakan melalui cara yang tidak etis, licik, dan melakukan segala cara termasuk harga
dirinya. Demi mendapatkan berita yang akan mendongkrak namanya, ia rela memberikan
dirinya untuk merayu dan menggunakan Nick. Ketika Nick mengatakan itu adalah off the
record dengan entengnya Heather mengatakan bahwa Nick tidak pernah mengatakan apa -
apa tentang off the record. Seharusnya untuk menampilkan sesuatu yang menyangkut dengan
kepentingan publik, seorang wartawan dalam kasus ini Heather Holloway memperhatikan
beberapa aspek serta dampak yang timbul. Seorang wartawan seharusnya memiliki
persetujuan narasumber sebelum mempublikasi berita. Wartawan juga harus menghormati
privasi narasumber, maka dari itu unsur ”Off the record” yang diminta oleh narasumber itu
juga hal yang penting.
Setelah kejadian tersebut, karir Nick Naylor turun drastis. Ia dipecat dari perusahaan yang
selama ini ia perjuangkan, dan terlihat kehilangan arah.  Namun, Joey Naylor memberikan
semangat pada ayahnya hingga Nick bangkit dan tetap datang pada konferensi pers dengan
cara memukau. Kongres tersebut merupakan kongres yang diadakan oleh Ortolan Finistirre
tentang bungkus rokok yang menyertakan simbol racun. Kongres tersebut terdapat kubu pro
dan kubu kontra dalam peserta kongres. Dalam sebuah konferensi pers, Nick berupaya untuk
membersihkan nama baiknya akibat ulah Heather, dengan menyebut pemberitaan tersebut
merupakan rayuan dari wartawan muda dengan iming-iming seks. Meski dilarang oleh BR,
Nick didampingi kedua temannya tetap mendatangi kongres tersebut. Hingga tiba giliran
Nick, senator Ortolan Finistirre dan senator lainnya mencecar Nick. Namun, Nick tetap
berbicara selogis mungkin dengan memberikan contoh - contoh yang nyata. Walaupun ia
terpojokkan oleh pihak lawan, Nick tetap bersikap tenang dan mampu mencari celah dari
pihak lawannya. Nick yang baru saja mengundurkan diri dari jabatan wakil direktur
akademik kajian tembakau memberikan ulasan apa adanya, bahwa rokok dapat
mempengaruhi beragam penyakit, diantaranya: penyakit Parkinson dan dapat menyebabkan
penyakit kanker. Di akhir kongres, Ortolan menanyakan: apabila anak anda merokok akankah
dibiarkan?. Dengan jawaban lugas, Nick mengatakan, "kalau ia memang mau merokok, akan
kubelikan bungkus pertamanya". Usai penutupan kongres, BR mencoba mendekati Nick
untuk tetap satu tim pada perusahaan rokok. Namun sayangnya, Nick Naylor menolak
pekerjaan tersebut. Dan kini, Nick Naylor mencoba karirnya yang baru sebagai trainer di
bidang pengembangan softskill sembari menjaga Joey Naylor.
Film Thank You For Smoking menggambarkan bahwa Nick Naylor adalah seorang public
speaker, pelobi atau humas, yang pandai dalam berbicara termasuk berargumen. Walaupun
demikian, Nick tetap menjunjung tinggi etika, tidak berlaku sewenang- wenang, serta tidak
menjatuhkan orang lain. Jika dilihat dari segi etika komunikasi, etika Nick sebagai seorang
PR sangat baik dan santun. Selain itu, strategi yang dilakukannya juga sangat pandai, dan
mencirikan seorang negosiator yang baik dengan memiliki kepercayaan diri, mampu
meyakinkan lawan bahwa argumen yang disampaikan benar, memahami konsep persuasi,
sanggup bangkit ketika kondusi tidak menguntungkan, memiliki kemampuan untuk
menggunakan kata - kata yang tepat dalam argumen, dan mampu memperkirakan langkah
yang akan diambil oleh lawan. Sosok Nick Naylor sangat patut untuk dicontoh dalam hal
berbicara nya yang sukses menjadi seorang public speaker dan humas yang pandai
berargumen dan disegani oleh banyak orang.
Quotes yang saya temui dalam film Thank You For Smoking yang mengenai public
speaking adalah “Argumen itu indah, jika kau berdebat dengan benar, kamu tidak
pernah salah, – Nick Naylor. “
Dalam film Thank You For Smoking banyak sekali kisah/kejadian yang dapat kita ambil
untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah dalam hal
Etika Profesi Wartawan. Heather adalah seorang wartawan yang melanggar beberapa etika
profesi wartawan karena ia menggunakan cara tidak etis dalam mencari informasi.
Etika yang dilanggar adalah pertama, cara wartawan dalam memperoleh informasi harus
dilakukan dengan jujur, kedua wartawan tidak boleh menerima suap atau pemberian lain
yang dimaksudkan untuk mempengaruhi liputannya, dan ketiga wartawan tidak boleh
membiarkan kepentingan pribadi mereka mengganggu pekerjaan mereka.
Heather Holloway telah melanggar ketiga etika di atas. Yang pertama, cara wartawan dalam
memperoleh informasi harus jujur. Heather memperoleh informasi dengan kejujuran yang
terlewat batas oleh narasumber yaitu Nick. Hal tersebut ia peroleh dengan cara yang tidak etis
yaitu dengan melakukan hubungan seksual sehingga Nick yang terlanjur percaya pada
Heather menceritakan segala tentang dirinya tanpa terkecuali. Kedua, wartawan tidak boleh
menerima suap atau pemberian lain yang dimaksudkan untuk mempengaruhi liputannya.
Dalam hal ini Heather menerima pemberian lain dari Nick. Terakhir wartawan tidak boleh
berikan kepentingan pribadi mereka mengganggu pekerjaan mereka. Pelanggaran pada poin
ketiga ini yaitu Heather memaksakan kepentingannya memanfaatkan kesempatan ketenaran
Nick untuk mendongkrak namanya agar menjadi wartawan yang terkenal.

Anda mungkin juga menyukai