Anda di halaman 1dari 2

Pada suatu hari pada buan maret 2020 ada berita bahwa ada virus mematikan yang

Bernama COVID-19 yang bersal da wuhan Cina. Di saat itu banyak yang panik tentang adanya
berita itu, maka banyak orang yang langsung berburu bahan makanan, vitamin, hingga obat
batan. Saat itu banyak orang berebut sehingga waktu iu suasana kacau. Dengan dating nya hal itu
banyak tempak kerja hingga sekolah diliburkan atau belajar dari rumah.
Pada saat itu aku yang mendengarkan beritu itu juga ikut panik, tapi orang tua ku
menyuruh ku tetap tenang dan tetap berada di rumah. Maka dari itu setiap hari akua hanya
berdiam diri di rumah tanpa bisa berain dengan teman teman, seingga aku merasa bosan karena
hanya berada di rumah saja.
Saat itu sekolah ku ber alih menjadi sekolah online, saat sekolah online menurutku sangat
mengasikkan, tapi aku bingung dengan pelajaran yang diberikan karena tidak bisa bertanya
seleluasa ku. Saat sekolah online pun cukup membosankan karena biasanya sekolah ku jika ada
hari besar mengadakan kegiatan yang seru dan bisa bercanda dengan teman teman.
Meskipun banyak orang berada di rumah saja, banyak hal hal viral yang berada di
internet. Sehingga itu banyak orang merasa terhibur karena hal hal viral yang ada di internet.
Ternyata walaupun berada di rumah kita tetp bisa berkarya walaupun hanya berada dirumah.
Dan karena ini juga hubungan kta dan keluarga juga semakin dekat. Dan karena ini juga
kitab bisa berkreasi di dalam rumah dan juga bisa merawat rumah Bersama sama. Dan saatitu
juga aku bisa bellajar non formal seperti memasak, membetulkan rumah yang bocor dan lain
lannya
Saat sekolah online pun saat di beri tugas dari guru, aku hana bisa menconth dari teman
ku ataupun dari google, karena aku tidak paham dengan teori yang diberikan oleh guru ku. Di
saat itu juga nilai nilai ku mulai turun perlahan lahan. Di saat itu , aku belajar melalui berbagai
sumber muali dari google, youtube, dan sebagainya.
Saat virus itu yang mulia maasuk di Indonesia terjadi beberapa saat sebelum buan
Ramadhan. Ramadhan ini lah yang membuat ku mersa senang, karena disaat itu aku bisa
bertemu teman dari kalangan REMAS. Saat itu aku diajak teman salah satu ku untuk melakukan
tadarus di masjid hingga aku merasa nyaman karena banyak teman yang saling peduli dengan
orang rang di sekitar masjid, oleh karena itu aku merasa nyaman dan ikut bergabung di
organisasi REMAS. Di sana seslain aku dapat teman baru, aku juga dapat ilmu baru tentang
agama.
Karena hal itu kegitan ku saat berada di rumah tidak jauh jauh dari kegiatan di masjid. Di
sana aku mulai senang karena aku bisa bertemu teman teman secaralangsung dan bisa bercanda
Bersama sama tidak seperti saat sekah online yang hanya bisa bercanda melalui whatsapp,
Instagram, dan lain lain. Dan teman teman di situ juga mau mengajari ku tentang pelajanaran dan
mau membantu tugas tugas sekolah ku.
Kegiatan di masjid ku juga banyak sehingga aku merasa ada rasa kekeluargaan. Karena
banyaknya kegiatan aku juga bisa belajar cara ber sosisal dengan rang lin muai dari orang lebih
tua dari ku hingga orang yang lebih muda dari ku. Karena kegiatan ini juga aku juga semakin
senang berada di masjid.
Bahkan saat hari raya idul fitri yang biasanya berkumpul dengan keluarga besar, aku
hanya bisa bermain dengan teman ku. Saat itu juga alu mula menganal tetangga tetangga ku.
Saat selesai bulan Ramadhan masih ada kegiatan lain. Maka dari itu aku semakin seing
ke masjid dan teman teman ku semakin solid. Kegitan itu jugas sesmakin seing bahkan
kegiatannya setiap minggu
Pada saat sekoah online juga di sekolah ku meakukan ujian kenaikan kelas dengan cara
oline, karena aku tidak bisa menguasai materi yang di berikan sehingga aku menggunkan cara
curang yaitu dengan mencontoh jawaban di online. Sehingg nilai ulangan ku menjadi bagus
Tapi tetap saja aku tidak meresa lega karena ulangan ku yang bagus, karena nilai ulangan
ku yang bagus karena mencontoh bukan karena hasil kerja keras ku sendiri.
Kemudin saat aku masuk SMK aku juga mersa kesusahan karena plajaran yang sesuai
jurusan ku sulit ditemukan di internet dan teman teman ku yang berada di REMAS pun tidak ada
yang bisa mengjari ku. Untungnya beberapa saat setelah aku masuk SMK sudah bisa melakukan
pelajran tatap muka walaupun saat itu selama satu minggu hanya dua kali pertemuan, dan dibagi
bagi berapa murid yang dating saat pelajaran.
Saat masuk SMK secara tatap muka aku sudah bisa menemui teman teman ku di sekolah
secara langsung, Saat masuk aku bisa bertanya kepada guru seacara langusng dan bisa meminta
tolong teman ku agar aku diajari teman teman ku. Saat sekoalh online puna aku jug bisa bermain
Bersama teman teman ku.
Tapi beberapa saat setelah palajaran tatap muka aku dan keluarga harus melakukan
Isolasi Mandiri (ISOMAN) karena ayah, dan kakak ku terjangkit COVID 19 dan aku sekeluarga
harus berada di rumah selama 2 minggu sehingga ku harus melakukan sekoah secar online lagi.
Saat aku meakukan isolasi mandiri aku tertinggal mata pelajaran yang jauh sehingga aku
sulit mengikuti pelajaran yang ada terutama pelajaran yang sesuai dengan jurusan ku.
Saat masuk sekolah pun aku juga tertinggal pelajaran dan tugas tugas sekolah. Saat itu
aku harus menyesuaikan ppelajaran yang ada di sekolah.
Saat itu juga aku mulai serius belajar karena aku sudah tertinggal pelajaran saat itu aku
mulai mencari thu kemana mana dengan encari nya di internet, bertaanya keteman ke guru dan
lainnya. Oleh karena itu nilai nilai pejaran ku menjadii lebih baik dari yang sebelumnya.
Saat aku mulai belajar lebih serius terjadi lagi sekolah online karena presentse orang
yang terkena COVID naik lagi, maka aku harus bejar online lagi sehingga aku sulit agi dalam
mencari materi pelajaran
Maka dari itu juga aku semakin serius beljar hingga aku mendapat kan nilai terbaik
walaupun aku beajar secara online.

Anda mungkin juga menyukai