1
Tapi mau diapakan lagi, semuanya juga
merasakan apa yang ku rasa jadi yasudah terima saja
keadaan seperti ini. Oh ya sebelumnya namaku Kabima
Eka Putra, nama panggilanku banyak tapi aku suka lebih
suka dipanggil Kabima. Sejak dulu memang kelihatannya
lebih asyik belajar di rumah, namun kenyataanya selama
hampir 8 bulan tidak ada kesenangan untuk belajar di
rumah. Yang ada hanya lelah, pusing dan kurang tidur dan
setidaknya disemangati dengan anggapan berusaha demi
masuk universitas yang diinginkan.
2
mengerjakan suatu ujian menjadi lebih terlihat. Namun
kesempatan ini memiliki keuntungan yaitu tdak perlunya
siswa harus datang ke sekolah.
Mungkin selain musibah untuk aku, namun aku
berfikir apakah ini juga merupakan bantuan mengingat
jarak antara rumah ke sekolahku sangatlah jauh. Guruku
juga merasa ini baik untukku yang rumahnya sangat jauh,
jadi aku tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke sekolah.
3
Aku yang sudah bersiap didepan laptop menunggu
link zoom yang dishare. Ketika aku membuka hpku untuk
melihat bagaimana kondisi grup kelas, banyak sekali
guru-guru yang masuk ke grup kelasku, padahal
sebelumnya grup itu hanya berisi siswa dan wali kelas
saja. Hal ini membuatku sedikit jengkel karena siswa
menjadi tidak leluasa dalam berdiskusi dengan walikelas.
4
Kondisi seperti ini justru sangat menyulitkanku,
karena dengan kondisi seperti ini tentu saja tugasku bukan
saja untuk sekolah, namun tugas rumah yang juga banyak
dan perlu aku selesaikan. Dan disaat seperti ini tugas lebih
menyulitkan karena materi yang ditugaskan sangay sulit
karena aku sendiri kurang mengerti jika diterangkan di
zoom.
5
harus terus berdiskusi dengan teman yang anggap lebih
mengerti pelajaran yang sulit daripada aku. Banyak sekali
teman yang senang diajak belajar bersama dan aku sangat
berterima kasih kepada mereka.
6
menanyakan apakah ia mengerti materi yang nanti akan
diujikan.
“Assalamualaikum han.”
“Waalaikumsalam bim, ada apa?”
“Han lu ngerti nggak materi matematika yang akan
dijadian ulangan besok?” Tanya ku.
“Ohh Alhamdulillah udah bim.” Jawab Ilhan.
“Han gua mau minta tolong ajarin materi ini han, boleh
nggak?” Tanya ku.
“Boleh banget bim, mau kapan belajarnya? Gua juga lagi
senggang nih.” Tawar Ilhan.
“Alhamdulillah malem ini aja deh han, biar enak
belajarnya.”
“Ok dah bim sip”
“Makasih banyak ya han.”
“Yo, sama-sama bim”
7
Malam yang beratpun tiba. Aku harus melahap
habis materi yang tidak aku mengerti hingga aku paham.
Sebelumnya aku sudah membaca sedikit materi ini namun
tetap saja tidak ada yang aku mengerti. Hingga aku
akhirnya menunggu Ilhan menghubungiku.
8
Setelah beberapa jam aku belajar, kita bercerita
tentang apa yang kita alami di lingkungan rumah masing-
masing. Ternyata daerah Tangerang sudah ditandai
sebagai zona merah atau zona bahaya covid 19. Tentu hal
ini tidak bisa dianggap sepele, karena sudah ratusan
wilayah di Indonesia sudah ditetapkan sebagai zona
merah dan diperketat masa PSBBnya.
10
Sayang Tanpa Batas
12
dikelasnya, walaupun dimasa-masa pandemik ini ia tidak
bisa belajar disekolah maupun ditempat les.
13
sering menemuinya tertidur diatas buku-buku yang
berserakan. Pada suatu hari ibunya hendak
membangunkannya, ibunya lalu pergi ke kamar Liza dan
mengetuk sambil memanggil Liza.
15
sofa dekat kamar mandi seperti ada yang melambai-
lambai padanya lalu menghilang lagi.
16
“Pagi Liza, bagaimana kondisi kamu sekarang?” tanya
ibunya
“sudah mendingan kok bu, oh ya bu makasih ya sudah
merapikan meja belajar Liza.”
“Ehm sama-sama, tapi tadi malam ibu tidak merapikan
mejamu, ibu cuma beresin kasur kamu aj kok.”
Pikiran Liza mulai kemana-mana, apakah
bayangan semalam yang melakukannya? Namun Liza
mencoba melupakannya dan memilih sarapan bersama
ibunya. Setelah sarapan ia kembali ke kamarnya untuk
segera mengerjakan tugasnya, akan tetapi betapa
herannya melihat tugasnya sudah selesai. Bukan hanya 1
tugas, tetapi tugas-tugas yang lain juga sudah selesai.
Bahkan bukan hanya itu, tugas tersebut sudah terkirim
dan mendapat nilai yang sempurna.
18
yang ada di dekat lampu tidurnya sehingga suara itu
membuat bayangan itu sedikit kaget.
19
“Ehmm Eka sudah nggak ada Liz, dia udah meninggal
beberapa hari yang lalu. Gua minta maaf belum bisa kasih
tahu lu karena gua yakin lu juga pasti syok denger kabar
ini. Oh ya belum lama sebelum Eka meninggal, dia pesen
ke gua kata dia nanti kalo gua ketemu lu, gua disuruh
kasih kertas ini. Gua gata ini isinya apa jadi karena gua
gabisa ketemu lu gua foto saja ya kertasnya nanti gua
hapus dari room chat gua.” Kata Aritsh temannya Eka.
20
Kelakuan Lulusan Covid
21
anak IPS. Dan bahkan anak IPS kadang lebih kalem
daripada anak IPA.
22
gebetan jadi gabisa. Semua harus stay stay stay in home
demi stay safety. Semua serba terbentur dengan corona,
namun mengingat ini demi diri kita sendiri jadi
yasudahlah ikutin saja dulu. Ya kalo dihitung-hitung
sudah hampir 8 bulan harus jadi manusia rumahan, ya
walaupun gua sendiri kalo memang gak ada kegiatan
bareng teman ya mendingan di rumah aja tidur hehehe.
23
Bahkan ada yang sampe rela-relain gak tidur, gak
makan, gak mandi cuma niat ngejar deadline tugas.
Ditambah tugasnya sehari bisa ngantri kek ngantri
sembako covid. Malah lebih capek deh. Sungguh terlalu
hiuhh.....
24
malem sampe sampai lupa kalo besok ulangan. Bahkan di
sosial media ada yang gurunya juga ikut main sama
siswanya, emang bener-bener deh warga +62.
“Assalamualaiku fa”
25
“waalaikumsalam ka, kenapa?”
“Ini fa, bantuin gua ngerjain soal fungsi aljabar fa otak
gua lagi cooldown ini.”
“Oh yaudah pap aja sini, nanti gua kerjain.”
“Oke oke sip.”
“Assalamualaikum mat”
“Waalaikumsalam ka, ngapa oyy?”
“Mat, coba dah lu dengerin nada gitar gua, udah bener
belom?”
“Ohh yaudah kirim dah sini.”
“Oke mat.”
26
harus mengikuti zoom di setiap mata pelajaran, tapi ada
saja ulah teman teman gua yang bikin ketawa sampe
ngakak. Coba saja kalian bayangin pas mulai pelajaran di
zoom, terkadang mereka dimatiin jadi yang terlihat Cuma
profilnya aja. Dan yang bikin kadang gabisa nahan ketawa
pas ada dari teman gua yang masang profilnya kek nyindir
tugas yang dikasih dan banyak itu
27
“conecting...” biar dikira sinyal jelek jadi gabisa join
zomm dan masih banyak trik trik kocak yang ada saja
ketika zoom.
28
bisa graduation bareng bareng, foto-foto bareng atau
lainnya. Masa terakhir sekolah itu seharusnya diabadikan
karena menurut gua, itu moment bersejarah yang akan
diingat sampe kapanpun.
30
Dengan berpikir seperti itu bukan hanya membuat
lebih mudah dalam mencari permasalahan, tetapi juga
mendapatkan solusi yang keluar dari otak yang dingin.
End.
31
Dunia ini sedang dilanda musibah virus
mematikan yang menyerang sistem pernafasan. Oleh
karena itu semua orang didunia ini melakukan aktivitas di
dalam rumah. Dan tentunya perekonomian dimasyarakat
akan menurun karena berkurangnya kegiatan jual beli
seperti di pasar, mall atau tempat berbelanjaan lainnya.
Terutama di Indoneisa yang mengalami penurunan drastis
pada perekonomian yanng membuat melonjaknya harga
bahan makanan pokok.
32
Reni merupakan siswa SMA Negeri di daerah
Bandung dan sekolah di Bandung masih memberlakukan
pembayaran uang SPP sekolah. Tentunya untuk sederajat
SMA bayarannya tentu tidaklah murah. Dan bisa
dibayangkan apakah cukup dengan tidak adanya
penghasilan dapat cukup untuk bayar sekolah dan sekedar
makan sehari-hari. Jika untuk membayar sekolah saja
susah, bagaiaman dengan kehidupan Remi dan Ayahnya,
sementara ibunya telah meninggal 7 tahun yang lalu.
33
mengajarkan secara online, namun karena handphone
yang ia gunakan masihlah handphone lama atau bukan
android.
34
“Maaf ini aku Remi, kin kamu ada laptop nggak untuk
zoom” tanya Remi.
“Ya pasti ada donk, memang kamu gak punya?” tanya
Kinan dengan sombong.
“Hmm... iya Kinan, boleh nggak aku numpang zoom
sama kamu?” tanya Remi.
“Ha!!?? Nggak nggak, lagi corona gini kamu mau ke
rumah aku, nanti kamu nyebar virus saja, pokoknya nggak
deh.” Jawab ketus Kinan
“Ya tapi kin...”
35
Remi yang kaget akan kehadiran ayahnya
langsung menyembunyikannya, ia tak mau ayah nya
melihat ia sedang bersedih.
“Drrrr….rrrrrrr….”dering hp Romi
“Ehh Remi, ngapain ya nelpon gua? Emang dia gak
ngezoom apa?” Tanya Romi dalam hati.
36
Akhirnya Romi mengangkat telepon Remi.
37
“Udah tenang aja, kan aku bisa make hp, kamu untuk
sementara make laptop aku dulu. Nanti kalo udah normal
baru deh kamu balikin lagi.” Kata Romi
“Oh ya nanti aku kirim lewat ojek online aja, kamu kirim
alamat ya. Nanti akan bikin tata cara pemakaiannya sama
sekalian modemnya untuk internet.”tambah Romi.
“Oh gitu yaa… iya deh aku kirim alamat ke kamu ya,
makasih banyak yah Rom, maaf aku ngerepotin kamu.”
38
“Iya Rom, byee.”
39
“Hallo Rom”
“Hallo Remi, gimana paketnya udah sampe?” Tanya
Romi.
“Iya nih baru aja sampe dan udah aku buka juga tadi.”
“Semoga bisa bermanfaat buat kamu.” Kata Romi.
“Makasih banyak ya Rom, aku akan jaga ini baik-baik.
40
mengerjakan soal-soal yang rumit dengan waktu yang
singkat
41
“Okee deh.”
42
Biografi Penulis
43
Perguruan tinggi negeri dengan jurusan Teknik Sipil.
Saya memiliki hobi membuat cerita atau sekedar tulisan
kecil yang menurut saya bermakna, dan menurut saya
membuat sesuatu yang memotivasi semua orang adalah
hal yang paling menakjubkan yang akan terus saya
kembangkan. Semoga karya saya dapat menghibur kalian
pembaca setia cerpen saya. Terima kasih.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek
https://republika.co.id/kanal/puisi-sastra/cerpen
http://satupena.id/category/sastra/cerpen/
https://www.detik.com/tag/cerpen
https://www.studiobelajar.com/cerpen/\
https://www.yuksinau.id/struktur-cerpen/
44