Anda di halaman 1dari 3

KERJA KERAS TANPA BAKAT

Ghassan Naufal

Usahaku untuk mencapai rangking 1 sangatlah sulit sementara dia tidak


terlihat bekerja keras, namun dia dengan mudahnya mengalahkan 800 siswa dan
meraih rangking tertinggi, dan bahkan terkadang setelah pulang sekolah dia
langsung keluar bermain dengan teman-temanya. Sementara itu aku langsung
kembali belajar, hingga sampai membuat kepalaku pusing dan serasa mau meledak.
Waktu terus berjalan dan prestasiku seperti jalan ditempat. Namaku Eby, hari ini
adalah hari pertamaku di bangku SMA, Senin 12 July 2021 dan aku bertemu
dengan orang-orang baru dan teman baru mereka benar-benar unik dan menarik
meskipun aku hanya bisa dapat 1 teman saja. Ya pada musim ini cuaca benar-benar
Panas dikarenakan musim hujan telah berlalu. Semester pertama dimulai, 2 bulan
telah berlalu sejak pertama masuk SMA dan ternyata akan ada murid pindahan
yang akan masuk ke kelas ini, namun ternyata murid yang dimaksud adalah
Ghassan "Sang moster logika". Dan hari itu adalah hari pertemuan pertama kami,
kesan ku saat pertama kali bertemu dengannya ia terlihat biasa saja , dan hari demi
hari telah berlalu semester pertama tinggal 1 bulan lagi sebelum ujian semester.
Tak terasa sudah 5 bulan lebih aku sekolah dibangku SMA, ujian semester pertama
kelas X telah tiba aku belajar beberapa hari untuk persiapan. Ujian yang
berlangsung 1 minggu sudah selesai dan hasilnya sudah diumumkan namun
ternyata aku hanya menepati ranking 3 besar meskipun sudah belajar keras, dan
ranking 1 ditempati oleh Ghassan dan aku terkejut dia yang terkesan biasa saja
ternyata orang yang berbakat, namun entah mengapa aku bukannya sedih
melainkan semangat saat bertemu orang yang levelnya berada di atasku, dan
liburan sekolah selama 2 minggu telah dimulai.

Dua minggu Liburan telah berlalu semester keduaku dikelas X telah dimulai
seperti biasa tiada hari tanpa belajar meskipun aku gagal hari ini mungkin besok
aku akan berhasil namun entah mengapa semakin lama semakin membosankan,
frustasi, dan putus asa. Aku bergabung dengan ekskul rohis untuk menghabiskan
waktu dan menghilangkan rasa bosanku, mau bagaimana lagi aku harus belajar
karena masuk perguruan tinggi membutuhkan biaya yang besar, dan orang tuaku
tak punya uang membiayai ku, dengan belajar mungkin aku bisa mendapat
rekomendasi beasiswa dari jalur SNMPTN. Tapi ternyata hasilnya sama saja malah
prestasiku turun. "Mungkin tahun depan aku bisa, jadi semangatlah diriku". ini
adalah tahun keduaku, setelah berusaha mati-matian belajar dan terus belajar
namun tiada hasil yang memuaskan, aku mungkin egois dan serakah namun mau
bagaimana lagi, aku sudah mengorbankan waktu yang sangat banyak hanya untuk
belajar, bahkan aku membenci diriku sendiri. Dari proses yang telah aku lalui
selama 1 tahun di kelas XI hanya rangking 6 dan 4 yang ku dapatkan, Akan tetapi
sudah 2,5 tahun telah berlalu namun aku masih belum bisa menggalahkan Ghassan,
dan dari 5 semester aku hanya bisa meraih 2 besar, dan ini semester terakhirku
SMA, tak terasa sudah 2 tahun lebih aku menjadi siswa SMA ini, diujian kali ini
adalah kesempatan terakhirku untuk menggalahkan Ghassan dan mendapatkan
rangking tertinggi, 3 hari lagi akan dimulai ujian, karena waktunya benar-benar
mepet aku belajar lebih keras dari biasanya aku belajar hampir 9 jam, belajar dan
belajar terus belajar sampai kepala serasa meledak. Kebetulan sekali 1 hari lagi
sebelum ujian tanggal merah, jadi kugunakan untuk istirahat sejenak dan
menghilangkan rasa lelah sambil membaca komik di handphone, seperti biasa
rasanya bosan kalau tidak melakukan sesuatu, tidak ada teman bicara, tidak ada
rutinitas lagi selain main handphone, makan, tidur, hingga nonton televisi.

Bell sekolah telah berbunyi, ujian sekolah sudah dimulai. Hari ini jadwal
Matematika dan Ipa, pass sekali kemarin malam aku mempelajari mapel ini, ya
karena sekolah kami tidak pernah memberikan jadwal, dikarenakan ujian nya
sesuai dengan jadwal mata pelajaran jadi sedikit ribet dan kesal harus belajar
kurang lebih 5 mapel untuk ujian, tapi kami diberi kisi-kisi bab mapel yang akan
masuk disoal ujian. "Tringgg tringg tring, jam pelajaran telah selesai kepada
seluruh siswa silakan pulang", tak terasa waktu berasa begitu cepat soal begitu
mudah di ujian kali ini, dan langsung pulang kerumah, lalu makan, main
handphone, belajar sedikit dan tidur. 1 minggu telah berlalu ujian sekolah telah
selesai, mungkin kali ini aku berhasil, dan pass kulihat ternyata rangkingku turun
dari ke 6 turun ke 9. "Mengapa aku selalu kalah bersaing, padahal sudah bekerja
keras namun aku selalu gagal". Pada liburan ini aku hanya bermain tanpa belajar.
Sekolah telah dibuka, semester baru telah dimulai lagi namun semangatku telah
pudar". Hingga suatu hari aku menjadi teman kelompok Ghassan, namun jika
dilihat secara langsung ia memang sangatlah cerdas, bahkan aku pernah berpikir
"Apakah dia beneran manusia, dan bagaimana dia bisa sepintar ini". Mungkin aku
sudah menyerah dan pasrah dalam pendidikan, namun karena rasa penasaranku
yang tinggi membuatku ingin bertanya kepadanya bagaimana dia bisa seperti ini
dan metode seperti apa yang dia digunakan.

Aku "Ghassan......sebenarnya bagaimana caramu bisa secerdas ini, padahal kamu


tidak terlihat bekerja keras namun mengapa kamu selalu unggul dikelas....bukanya
cara belajarnya sama saja" ia tertawa sejenak lalu diam dan menjawab.

Ghassan "Memang kata orang.....jangan mudah percaya dengan Pembicaraan dari


mulut ke mulut karena belum tentu benar....kecuali melihat secara langsung,
namun apakah kamu pernah berpikir bahwa mata tidak akan selalu benar.

Aku "hmmm... yaa, maksudmu yang kulihat tidak sepenuhnya benar".

Ghassan "Yaa, bisa dibilang begitu, sebenarnya aku hanya belajar 1 jam sebelum
berangkat sekolah setiap harinya, mungkin sebentar namun sangat efektif....karena
di pagi hari adalah waktu yang tepat untuk belajar, saat pikiran kosong dan penuh
energi....maka kinerja otak lebih stabil.

Dari pembicaraan itu aku mengerti bahwa menguasai suatu bidang


membutuhkan waktu yang sangat panjang dan harus dilakukan secara perlahan,
Sehingga aku memutuskan untuk bangkit dan berjuang kembali dan
mengembangkan diri secara perlahan mulai dari hal - hal kecil terlebih dahulu.

Sepertinya berkembang 2% atau 3% Secara perlahan setiap harinya lebih baik


dari pada tidak sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai