Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agnes Astri Peda Lende

Kelas : XII MIPA 3

MASA PUTIH ABU-ABU KU

Namaku Agnes Astri Peda Lende. Keluargaku biasa memanggil ku dengan nama Gege,
sedangkan disekolah aku lebih kerap dipanggil Agnes. Aku lahir pada tanggal 18 April 2004 di
Kota Kupang. Aku anak ke empat dari tujuh bersaudara.

Masihku ingat pada tahun 2019 saat masa-masa SMP akan berakhir. Pada saat itu aku merasa
kebingungan untuk mencari sekolah yang bagus untuk melanjutkan studyku ke tingakat SMA.
Pada awalnya aku berkeinginan untuk masuk SMA N 4 Kupang karena sekolah itu yang
berdekatan dengan SMP ku dan otomatis banyak teman-temanku pasti yang mendaftar disana.
Namun semuanya pupus karena keinginan orangtuaku untuk mendaftar pada SMAK Giovanni
Kupang. Saat mendengar nama sekolah SMAK Giovanni aku merasa sangat takut dan merasa
kurang percaya diri karena aku akan bersekolah disalah satu sekolah terbaik yang berada dikota
Kupang bahkan menjadi sekolah terfavorite di Provinsi NTT.

Tiba saat dimana aku mendaftar di SMAK Giovanni Kupang. Saat itu adalah saat dimana rasa
kurang percaya diriku menjadi bertambah, sejujurnya yang sangat membuatku kurang percaya
diri karena aku tidak memiliki teman yang dikenal bahkan dari SMP asalku tak ada orang lain
selain aku sendiri keadaan itu yang membuatku semakin takut untuk bersekolah di SMAK
Giovanni sampai-sampai dari pendaftaran,wawancara sampai pada tes yang dilaksankan aku
selalu meminta orangtua untuk menemani kesekolah sampai pada akhirnya semua kegiatan
dilaksanakan dengan lanjar dan Puji Tuhan aku bisa lulus dalam tes wawancara dan tes yang
lainnya. Dan kegiatan terakhirnya yang harus aku ikuti yaitu MPLS (Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah).

Saat menjelang MPLS kami semua diberitahukan pembagian kelompok MPLS akan melalui
Web sekolah dan aku mendapat kelompok 4 yaitu kelompok dengan nama “DAHLIA”. Ketika
aku mengetahui namaku berada dikelompok tersebut, aku langsung mempersiapakan semua
keperluan yang akan dibawah saat MPLS sesuai perintah yang dituliskan pada Web sekolah.

Tibalah saatnya MPLS pertamaku akan dimulai dan aku bangun terlambat. Seharusunya kami
berkumpul disekolah pada pukul 05.00 WITA sedangkan aku bangun pukul 04.20 ditambah lagi
perjalanan dari rumah kesekolah yang memakan waktu sekitar 20 sampai 25 menit dan Yapp
aku terlambat pada hari pertama MPLS. Sesampainya disekolah aku kaget karena sudah banyak
kakak-kakak Osis dan para siswa yang lain dan aku mendapat hukuman jalan jongkok ke
barisanku dan saat itu aku berusaha untu selalu bangun lebih seduh agar tidak terlambat seperti
hari pertama MPLS.
Hari pertama MPLS berjalan dengan lancar sedikit demi sedikit aku memberanikan diri untuk
berinteraksi bersama teman-teman kelompokku. Hari pertama kami dimulai dari perkenalan oleh
Para Kakak-kakak osis dan siswa yang lainnya. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan mulai
dari bermain games,buat yel-yel dan juga kami diberikan materi-materi dari narasumber yang
berbeda-beda. Hari keduapun berjalan dengan lancar begitupun hari ketiga dan menjadi hari
terakhir masa MPLS kami. Dari semua hari aku sangat menyukai hari terakhir karena hari itu
merupakan puncak dari semua kegiatan MPLS kami ditambah lagi dengan kegiatan api unggun.

Hari itu dimana aku memakai pakian putih abu-abu untuk pertama kalinya dan menjadi seorang
pelajar di SMAK Giovanni Kupang setelah mengikuti semua rangkaian kegiatan yang diadakan
dari sekolah. Hari itu dimulai dari pembagian jurusan dan kelas awalnya aku mendapat jurusan
IPS namun aku memberanikan diri untuk pindah kejurusan IPA dan setelah banyak
pertimbangan dari wakasek kurikulim akhirnya aku diputuskan masuk jurusan IPA.

Kelas X MIPA 3 menjadi kelas yang akan kutempati. Ketika aku berada dikelas aku sedikit
merasa kurang percaya diri karena aku belum mengenal semua teman-teman tapi aku
memberanikan diri untuk sedikit beriteraksi dengan teman yang awalnya cuma semeja akhirnya
aku bisa berinteraksi dengan teman-teman dalam kelas yang tidak membutuhkan waktu lama.
Setelah itu walikelas kami masuk kekelas dan perkenalan pun berjalan dengan lancar. Bukan
hanya walikelas saja tapi para guru yang mengajar dikelas kami memperkenalkan diri mereka
begitupun sebaliknya. Seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa walaupun terjadi beberapa
kendala tapi aku harus memberanikan diri untuk mengatasinya dan semunya bisa berjalan
dengan lancar.

Semester 1 pun berakir dengan adanya kegiatan penerimaan raport. Saat itu aku sangat takut bila
aku tidak tuntas dalam mata pelajaran dan Puji Tuhan ternyata aku tuntas disemua mata pelajaran
dengan nilai yg cukup memuaskan. Semester 1 pun berlalu dan saatnya masuk pada semester 2.
Semuanya berjalan dengan lancar sampai pada awal Maret tahun 2020 pandemi covid-19 mulai
menyerang Indonesia sehingga berakibat kami semua pelajar dirumahkan dengan proses
pembelajaran yang dilakukan secara online dari rumah dan jujurnya saja pada saat itu aku merasa
senang karena bisa libur selama 2 minggu tapi semakin hari kasus covid-19 bertambah dan hal
itu menyebabkan kegiatan pembelajaran online diperpanjang hingga waktu yang tidak menentu.
Aku pun mulai terbiasa dan nyaman dengan pembelajaran online hingga akhirnya naik kekelas
XI.

Saat kelas XI pun kami masih sekolah secara online dari rumah, hal itu yang membuat aku lama
kelamaan menjadi jenuh,bosan dan tidak bersemangat ditambah lagi banyak sekali pelajaran
yang tidak aku paham. Aku tidak bisa bertemu dengan teman-teman sehingga tidak memiliki
banyak kenangan bersama mereka dikelas XI dan itu sangat menyebalkan. Semunya berjalan
secara online sampai aku naik kekelas XII dan ada sedikit harapan karena jumlah penderita
covid-19 yang mulai berkurang.
Pada awal tahun pembelajaran baru dikelas XII, kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara
online sampai pada Bulan September 2021 kami diizinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tapi
terbatas. Aku sangat senang walaupuan ada rasa sedih karena masih terpisah dengan teman-
teman lainnya, namun itu bukan menjadi persoalan karena yang terpenting kami bisa sekolah
secara tatap muka dan dapat lebih mudah untuk memahami setiap materi yang diajarkan
langsung oleh guru.

Waktu berlalu begitu cepat dan tak terasa aku sudah berada dipenghujung masa putih abu-abu.
Masih sangat banyak kenangan yang ingin aku lakukan bersama teman-teman namun tinggal
menghitung Bulan saja aku sudah akan meninggalkan masa ini. Aku harus tetap bersyukur
karena masih bisa mengukir kenangan walaupuan tak sebanyak yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai