PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID 19

Oleh:

Indri Febriyanti, Nida Vicknata Mugi Pangestu, Sinta

Maraknya virus corona pada awal tahun 2020 membuat dunia di buat berhenti
sejenak dari riuhnya aktifitas harian. Virus COVID19, sebagaimana telah ditetapkan oleh
WHO (World Health Organization) bahwa pandemi ialah sebuah kasus penyebaran penyakit
hampir di seluruh dunia.
Dengan adanya warning dari WHO terkait meningkatnya kasus COVID 19
mengharuskan proses aktivitas harus di berhentikan sementara untuk memutus rantai
penularannya. Sebagaimana penjelasan diatas bahwa proses pembelajaran juga terkena
imbasnya. Kemendikbud menetapkan pembelajaran dilakukan secara daring sejak awal
munculnya virus tersebut, dengan tujuan agar lebih aman dan untuk menghindari kerumunan.
Namun, jauh berbeda dengan pembelajaran tatap muka di sekolah, pembelajaran
daring membutuhkan alat elektronik seperti handphone, bagi mereka yang merasa kurang
mampu juga akan tergesa-gesa untuk bisa membelinya. Setelah ada handphone, perlu juga
diisi kuota, yang sekarang mungkin harga/GB nya sekitar 25.000, uang yang seharusnya
untuk keperluan lain terpaksa harus membeli kuota. Setelah itu, jaringan juga sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran daring. Seperti itu sulitnya pembelajaran daring dari segi
pemenuhan kebutuhan.
Dari segi penyampaian materi juga kurang efektif, karena materi yang seharusnya
disampaikan antara guru dan siswa secara langsung,kini hanya disampaikan melalui sebuah
tulisan dalam format dokumen, file PDF, chrome dan website lainnya. Dengan demikian sulit
untuk dipahami oleh siswa, karena tidak dijelaskan secara detail apa yang dijadikan bahan
pembelajaran tersebut. Mungkin ada beberapa yang paham akan materi tersebut dan itu
hanya siswa-siswi tertentu yang mempunyai pemahaman tinggi.
Pembelajaran daring juga membosankan, karena tidak ada interaksi apapun seperti
halnya disekolah, salah satu penentu keberhasilan secara daring adalah kualitas guru. Guru
akan berusaha semaksimal mungkin agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, apabila
guru tersebut membiarkan siswanya untuk belajar sendiri tanpa ada komunikasi melalui
sebuah pesan atau apapun itu, mungkin pembelajaran akan berjalan kurang baik. Sehingga
akan memicu timbulnya rasa malas untuk mengikuti pembelajaran daring, karena
menganggap bahwa gurunya tidak memperhatikan keadaan siswa.
Dalam pembelajaran daring juga ada beberapa pihak yang terlibat didalamnya, baik
dari guru, sekolah, siswa, orang tua, maupun lingkungan sekitar. Mengapa pihak-pihak
tersebut terlibat dalam pembelajaran daring? Menurut saya hal ini terjadi karena pihak
tersebut saling berkaitan satu sama lainnya, untuk mensukseskan pembelajaran daring, jadi
peran mereka dalam hal ini sangat berpengaruh pada kondisi siswa kedepannya.
Namun pembelajaran secara daring ini banyak disalahgunakan oleh siswa, sebagai
contoh ketika kita sedang bermain HP diluar lingkup kegiatan belajar, kita sering berbohong
kepada orang tua bahwa kita memang sedang belajar, nyatanya kita tidak belajar. Mungkin
juga banyak yang digunakan untuk bermain game online. Nah orang yang melihat akan
percaya kalau kita benar-benar belajar.
Namun,disisi lain dampak pembelajaran daring, juga ada manfaat/peluang tersendiri
bagi para siswa diantaranya lebih mudah memperoleh nilai tinggi, mudah mencari jawaban,
mudah bertukar jawaban dengan teman dan lain sebagainya. Hal ini sering terjadi karena
tidak ada pengawasan dari pihak manapun.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tersebut, perlu upaya untuk meningkatkan
semangat belajar daring, salah satunya yaitu berdo'a sebelum memulai pembelajaran,
meminta kepada Allah agar dimudahkan dalam mengikuti pembelajaran. Mencari tempat
belajar yang nyaman, mungkin bisa di taman belakang rumah, teras balkon kamar atau
ruangan yang sepi lainnya. Kemudian sediakan beberapa jenis makanan, karena beberapa
orang, belajar sambil mengunyah bisa membangkitkan semangat kita. Dengarkan musik
apabila perlu tetapi jika tidak menggangu pembelajaran, pahami materi yang sudah guru
berikan sesuai kemampuan (jangan terlalu dipaksakan, nanti bisa menimbulkan stres).
Belajarlah dengan rileks, jangan tertekan pada materi tersebut. Akhiri pembelajaran dengan
membaca do'a sesudah belajar. Lakukan hal-hal tersebut setiap kali akan memulai dan
mengakhiri maupun pada saat pembelajaran, kemungkinan tidak terlalu menjenuhkan dan
kita akan lebih bersemangat untuk menerima pelajaran dari guru.
Pembelajaran semacam ini memang sulit dilakukan, karena banyak rasa malas yang
timbul, rasa bosan, rasa kurang puas, rasa kecewa, namun kita harus menyikapi hal tersebut
dengan cara kita masing-masing, jangan mudah putus asa, selalu optimis kita pasti
TENTANG PENULIS

INDRI FEBRIYANTI, Lahir pada 10 Februari 2006. Menetap dan

bertempat tinggal di Banyumas,Jawa Tengah. Bersekolah di SMK
MA'ARIF NU 1 CILONGOK. Tidak Memiliki hobi khusus karena dia
tertarik dengan banyak hal. Dia mulai tertarik dengan dunia
literasi setelah bergabung komunitas literasi di sekolahnya.
Baginya,Menulis adalah menciptakan inspirasi dari
pengalaman,imajinasi,dan kreativitas. Semua hal di dunia ini
baik yang kita dengar maupun yang kita ucapkan tidak akan
abadi kecuali kita menuliskannya. Motto : Hidup adalah sebuah
karya yang anda ciptakan sendiri. HP : +6283892601411 Insta :
@indrifebriyanti041 E-mail : indrifebriyanti041@gmail.com

NIDA VICKNATA MUGI PANGESTU, lahir di Banyumas, 07 Desember

2005. Aktivitas sehari-harinya sebagai pelajar jurusan MULTIMEDIA di
SMK MA'ARIF NU 1 CILONGOK dan juga mengikuti ekstra Wela
Literacy di sekolah. Bertempat tinggal di Jln. jingkang Manuksiung RT
06 RW 07. Email: nidavicknatamugipangestu19@gmail.com HP: +62
882-0056-16048

SINTA, lahir di Banyumas 23 februari 2006. Aktivitas sehari-harinya

sebagai pelajar akuntansi di SMK Ma'arif NU 1 CILONGOK. Ia
mengikuti organisasi OSIS di sekolahnya, juga menjadi salah satu
anggota Wela Literasy. Anaknya rajin, baik dan suka menolong. Ia
bertempat tinggal di karangtengah RT 05 RW 06 Cilongok kab.
Banyumas. HP: +6285600718836 Email : shintaajb@gmail.com Insta :
Sintaaa10 Facebook : Sinta