1. Mempermudah komunikasi. Misalnya saja ketika orang tua atau pihak keluarga akan
menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai melakukan kegiatan diluar rumah.
Namun karena SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon merupakan boarding school atau
sekolah berasrama, maka penggunaan handphone sangat membantu untuk
menghubungi orang tua terutama bagi mereka yang orang tuanya berada di luar
Sulawesi utara.
2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
3. Mempermudah kegiatan belajar, handphone yang dilengkapi feature seperti
Document Viewer dapat membantu pelajar dalam mempelajari materi dalam bentuk
e-book atau pdf secara portable dengan mudah.
4. Membantu pelajar untuk berlatih English conversation dengan format Mp3 atau Mp4.
5. Membantu siswa berkomunikasi dengan guru yang bersangutan mengenai perlajaran
juga nilai sehingga dapat mempercepat proses komunikasi tanpa harus menunggu
lebih lama jika sudah ingin bertanya
6. Menjadi media untuk berkomunikasi dengan teman-teman terutama dalam memberi
informasi mengenai tugas-tugas juga ujian dalam minggu yang berjalan.
7. Menghilangkan kepenatan pelajar setelah belajar dengan mendengarkan music, selain
itu belajar sambil mendengarkan musik juga dapat membantu siswa dan lebih rileks.
Internet saat ini semakin akrab dengan para pelajar, apalagi kurikulum terbaru saat ini
memperbolehkan pelajar untuk menggunakan internet sebagai media belajarnya. Namun, jika
pelajar dibiarkan begitu saja menggunakan internet tanpa adanya pengawasan (baik dari
orangtua ataupun gurunya), akibatnya malah bisa berdampak negatif bagi pelajar tersebut.
Untuk lebih mengenal dampak negatif internet di kalangan pelajar, berikut ini kami akan ulas
untuk Anda.
Seiring perkembangan internet, maka perkembangan game online pun semakin marak.
Kecanduan game online bisa menyebabkan para pelajar bolos sekolah, malas belajar, abai
terhadap kesehatan diri sendiri, dan lainnya. Bahkan, beberapa tahun terakhir ini sudah
banyak pemberitaan mengenai pelajar yang sampai meninggal karena terlalu lama bermain
game online tanpa henti. Selain itu, ada juga pemberitaan pelajar yang melakukan aksi
kriminal demi memperoleh uang untuk bermain game online.
Dampak negatif internet di kalangan pelajar yang kedua adalah mudahnya mereka untuk
mengakses konten-konten pornografi dan pornoaksi, baik itu berupa teks, gambar, ataupun
video. Konten-konten tersebut tanpa disadari bisa merusak pola pikir dan perilaku para
pelajar.
Namun, Pemerintah melalui Kementerian Kominfo telah berusaha untuk menghalau jalan
mudah para pelajar untuk mengakses konten pornografi. Sudah berbagai situs porno yang
berhasil diblokir oleh Pemerintah. Meskipun begitu, tujuan penggunaan internet tetaplah
tergantung dari dalam diri pelajar itu sendiri.
Penyimpangan perilaku sosial ini berupa pelajar teresbut kurang atau tidak mau bergaul
dengan teman-teman sebayanya. Pelajar cenderung mengasingkan diri dan lebih asyik
menikmati dunia maya tanpa menghiraukan lingkungan sekitarnya. Jika situs internet yang
dibuka mengandung konten positif tidak terlalu masalah. Biasanya, pelajar akan
menceritakan penelusurannya di dunia maya karena mendapatkan ilmu baru.
Tetapi, jika situs yang dibuka adalah situs pornografi, maka ia cenderung melakukannya
secara sembunyi-sembunyi dan hanya kepada teman tertentu saja yang mengetahuinya agar
tidak ketahuan. Perilaku sosial menyimpang lainnya akibat internet adalah mudah merasa
cemas, khawatir dan merasa tidak percaya diri jika tidak membawa ponsel.
Bahaya kecanduan internet bagi pelajar adalah bisa mengganggu aktivitas belajarnya. Waktu
yang seharusnya digunakan untuk belajar, malah digunakan untuk berselancar internet. Peran
internet terhadap prestasi belajar siswa akan sangat terlihat di sini.
Indikasi perubahan sikap pelajar akibat internet bisa dibandingkan dari sebelum dia mengenal
internet dan setelah mengenal internet. Sebelum kenal internet, dia rajin belajar. PR dan tugas
sekolah lainnya pun dikerjakan dengan penuh tanggung jawab.
Namun setelah dia kecanduan internet, maka hal-hal tersebut dilakukan ala kadarnya. Tugas
dan PR sering menyontek punya temannya. Saat ulangan pun nilainya menjadi jelek karena
tidak belajar. Jika hal ini terus dibiarkan, akibatnya bisa fatal, mulai dari tidak naik kelas
hingga tidak lulus sekolah.
5. Suka berbohong
Beberapa pelajar sering kali berbohong untuk bisa masuk ke warnet dan membuka situs game
online. Selain itu, waktu luang yang seharusnya bisa digunakan untuk membantu orang tua
bagi pelajar, malah digunakan untuk bermain game online di warnet dengan berpura-pura
mencari bahan tugas.
Dampak negatif lainnya akan berkaitan dengan kesehatan mata. Karena seringnya menatap
layar ponsel, komputer, ataupun laptop untuk menggunakan internet, maka mata dipaksa
untuk berakomodasi. Jika ini terus dilakukan dalam jangka waktu lama, maka kemampuan
penglihatan pelajar bisa menurun dan mengakibatkan penglihatan minus.
Cepatnya mata menjadi minus karena ketika menggunakan gadget, seringkali dalam kondisi
minim cahaya. Nah itu berarti cahaya yang masuk ke mata kebanyakan berasal dari gadget.
Sehingga, mau tidak mau mata akan terus berakomodasi untuk menyesuaikan kondisi cahaya
yang ada.
Memakai kaca mata minus memang bisa menjadi solusi. Tetapi, jika kebiasaan buruk tersebut
terus dilakukan, maka besaran angka minus bisa bertambah, bahkan bisa menjadi silinder.
Pelajar yang kecanduan internet biasanya akan malas melakukan aktivitas, baik yang
berkaitan dengan dirinya sendiri ataupun bersama orang lain. Yang berkaitan dengan dirinya
sendiri misalnya adalah mandi, makan, belajar, dan lainnya. Sedangkan, yang berkenaan
dengan orang lain misalnya kegiatan dengan teman atau lingkungannya.
Beberapa pelajar sekarang ini sering melakukan tawuran tak jarang karena terpancing status
yang dibuat di media sosial. Status dengan kata atau kalimat tidak bagus bisa memancing
teman-temannya, dan bisa membuat perkelahian di dunia nyata. Oleh karena itu, seorang
pelajar harus tahu dampak positif dan negatif sosial media.
9. Cyber Crime
Kejahatan dunia maya atau atau istilah lainnya adalah cyber crime, juga merupakan bahaya
internet bagi anak sekolah lainnya. Bakat di dunia IT yang dimiliki pelajar yang tidak
tersalurkan bisa membuat pelajar tersebut menjadi peretas situs atau penipu online. Sehingga
bisa membahayakan orang lain dan dirinya sendiri.
Karena cenderung mengurung diri dan tidak bersosialisasi, maka seorang pelajar yang
kecanduan internet tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Apalagi
jika ilmu agama yang ditanamkan pada anak kurang baik dan pelajar tersebut kurang
dibimbing oleh orang tua. Kata-kata tak senonoh seringkali terlontarkan di depan umum,
bahkan saat di depan orang tua atau gurunya di sekolah.
Di era internet ini, masyarakat secara bebas bisa menyampaikan pendapat atau opininya,
baik melalui lisan, media cetak, maupun media elektronik/online. Namun, hal yang perlu
diingat bahwa kebebasan berpendapat kalau tidak berbudaya dan beretika akan membawa
konsekuensi hukum bagi pelakunya, untuk itu masyarakat harus berhati-hati. Selanjutnya
ada hal lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk di waspadai yaitu penyampaian opini
yang menimbulkan dampak ketidak nyamanan bagi pihak lain. Seringkali hal tersebut
dikenal sebagai ujaran kebencian, yaitu tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu
individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan ataupun hinaan kepada individu
atau kelompok yang lain. Sehubungan dengan hal ini maka diperlukan suatu kegiatan
penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya yang ditimbulkan oleh hal tersebut. Tim PKM
menggunakan metode penyuluhan dengan melibatkan beberapa pihak dan instansi terkait
demi efektifitas hasil yang hendak dicapai. Secara umum bisa disimpulkan bahwa dampak
kegiatan penyuluhan ini sangat penting dengan semakin tumbuh dan kuatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya mewaspadai bahaya yang ditimbulkan oleh penyebaran berita
Hoax dan Ujaran kebencian melalui medsos, maka masyarakat diharapkan lebih bijak dalam
memanfaatkan media sosial. Misalnya, dengan cara memastikan terlebih dahulu akurasi
konten yang akan dibagikan, mengklarifikasi kebenarannya, memastikan manfaatnya, baru
kemudian menyebarkannya.