Anda di halaman 1dari 4

(ISU KONTEMPORER DALAM INSTANSI)

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

Angkatan : LXXVII
Nama : ROHMA NUR ICHROMI, S.Pd.I
NDH : 21
Instansi : UPT SMK NEGERI 1 KANOR BOJONEGORO
Nama Mentor : MASKUN., S.Pd. M.M
Jabatan Mentor : WAKA KESISWAAN

Dewasa ini akibat dari Pendidikan jarak jauh membuat anak lebih mudah akses
handpone tanpa ada larangan orang tua. Dikarenakan alasan pelajaran online, membuat
orangtua kerapkali tidak berkutik untuk melarang anak-anak dalam bermain handphone.
Padahal, tanpa sepengetahuan orangtua, anak seringkali mengambil manfaat dari
ketidaktahuan orangtua. Apalagi, jika orangtua tidak memahami tekhnologi dan hanya percaya
pada anak saja.

Hal ini tidak luput juga dari siswa SMK N 1 Kanor. Yang mulai menjadi penggemar
juga penikmat game online. Sedangkan jika ditinjau dari pembelajaran online, anak kerapkali
absen dan tidak aktif dalam pembelajaran. Namun, Ketika dipertanyakan kepada wali murid,
mereka mengatakan bahwa intensitas dalam penggunaan hanphone sangat tinggi. Lalu jika
seperti ini, pihak manakah yang harus disalahkan? Guru yang memang tidak bisa mengontrol
anak atau orang tua yang tidak paham akan penggunaan handphone anaknya?

Game online manjadikan permasalahan baru dalam dunia Pendidikan. Karena


dismaping mengganggu konsentrasi anak juga dapat menimbulkan banyak permaslaahan. Baik
dari segi waktu, biaya hingga pikiran anak. Tidak jarang anak yang menjadi pecandu game
online akan mudah meninggalkan pembeljaran hanya untuk mencari sinyal di warung kopi
(mencari wifi) hanya untuk mabar (main bareng), dan saat anak sudah masuk permainan akan
sangat susah untuk di ganggu.
Baru-baru ini, ada berita yang viral tentang pembelian nyawa dalam game online (chip)
di suatu tempat perbelanjaan hingga menghabiskan uang Rp.800.000,00 dan membuat
orangtua geram. Akan tetapi kesalahan dari orang tua bukan memberi pelajaran kepada anak,
malahan memarahi pihak layanan pembayaran penjualan. Nah disini bisa dilihat bahwa
kurangnya pengetahuan orangtua dalam hal beli membeli yang menjadikan pihak lain sebagai
kambing hitam. Padahal jika ditinjau, baik anak atau orangtua jelas yang memiliki andil dalam
hal tersebut.

Menurut Adams dan Rollings (dalam Pratama, 2017 : 9)1 game online adalah
permainan yang dapat diakses oleh banyak pemain, dimana mesin-mesin yang digunakan
pemain dihubungkan oleh jaringan internet. Game online mempunyai beberapa daya tarik yang
membuat para siswa lebih senang bermain ketimbang belajar. Aktivitas bermain game online
sudah menjadi rutinitas setiap hari. Selain permainan yang menarik, game online juga dapat
menyebabkan ketagihan karena ketika sedang bermain kemudian kalah akan mencoba kembali
supaya menang. Dalam sudut pandang sosiologi, jika pelajar sudah kecanduan pada game
online maka cenderung akan memiliki sifat egosentris dan akan mengedepankan sifat
idividualisnya. Siswa dengan sendirinya akan menjauh dari lingkungan sekitar dan akan
beranggapan bahwa lingkungan sosial adalah tempat untuk bermain game dan kehidupannya
adalah di dunia maya. Game online memiliki dampak positif tidak hanya meningkatkan
keterampilan fisik namun juga kemampuan intelektual dan fantasi pada siswa. Dampak negatif
dari game online untuk siswa yaitu akan terbengkalinya kegiatan atau pekerjaan rumah,
menggunakan waktu luang untuk bermain game dan menurunnya motivasi belajar.

Game online banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jaman dulu game online
hanya bisa dimainkan dengan menggunakan komputer saja. Tetapi saat ini game online bisa
diakses dimanapun dan kapanpun menggunakan handpone. Game online biasanya dapat
diunduh menggunakan Google Play Store. Berbagai aplikasi game online terdapat dalam
google Play Store, baik secara gratis maupun berbayar. Dengan penyebab ini perlulah
kerjasama antara guru juga orangtua sebagai pengawas anak di sekolah juga dirumah.

1
Nisrinafatin, Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa, Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Beberapa dampak negative yang didapat dalam penggunaan game online yang terlalu
ialah:

1. Siswa mencuri waktu untuk bermain game online disaat jadwal waktu belajar.
Sehingga siswa kurang mengontrol diri dengan mengabaikan kewajiban untuk belajar
disekolah akibat kecanduan bermain game online. Beberapa siswa merasa bosan dalam
pembelajaran di kelas bahkan memilih duduk di belakang agar tidak ketahuan dalam
bermain game. Siswa tidur dalam kelas, telat datang ke sekolah bahkan memilih bolos.
Hal iini dikarenakan siswa banyak bermain game online pada warung kopi hingga larut
malam bahkan hingga subuh tiba. Sehinngga membuat siswa ketiduran hingga telat
bahkan bolos sekolah.
2. Siswa tidak mempedulikan kegiatan lainnya yaitu melalaikan
shalat dan telat makan. Karena kurangnya kontrol dalam diri siswa
tersebut.
3. Siswa menggunakan uang jajan dan uang sekolah untuk bermain game
online. Karena bermain game online membutuh jaringan koneksi internet yang bagus.
4. Game online seringkali menggunakan bahasa yang tidak sopan dan
santun. Mereka menggunakan bahasa yang katanya lebih akrab padahal jika
didengarkan terdengar tidak sopan, seperti: misuh, atau berkata kotor.

Dalam menyikap hal-hal tersebut diatas, maka kami selaku guru berupaya untuk
menangani perilaku siswa kecanduan bermain game online sebagai berikut:

1. Memberikan nasehat, jika ditemukan siswa yang bermain game padda waktu
pelajaran. Dengan memebrikan petuah atau motivasi sehingga siswa dpaat
membedakan mana antar kewajiban dan kesenangan belaka.
2. Melakukan Razia handphone. Tujuannya agar siswa dapat terfokus pada
pembelajaran dan tidak hanya bermain handphone. Razia ini dilakukan jika siswa
masih saja menggunakan handphone pada waktu pembelajaran di kelas, maka akan
dilakukan penyitaan.
3. Koordinasi antara guru dan wali murid. Kerjasama kedua belah pihak ini sangat
penting dilakukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Hal ini bisa
dilakukan pada waktu rapat sekolah antar guru dan murid atau dengan
pemanggilan orangtua jika memang sudah tidak bisa diselesaikan antara siswa dan
guru.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa game online berdampak


negative bagi endidikan siswa. Siswa yang sudah kecanduan game online akan
mempengaruhi proses belajarnya dan jika proses belajarnya terganggu maka akan
mempengaruhi pula prestasi belajarnya. Seseorang yang sudah kecanduan game online
membutuhkan penanganan dan bantuan khusus. Karena kecanduan sendiri merupakan
suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai