Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KECANDUAN GAME ONLINE

BAGI PELAJAR PEMATANG SIANTAR DI


GANG BARITO DAN GANG PD

Disusun Oleh :
 Hendrik Purba (19)
 Kevin Silalahi (31)

SMA SWASTA RK BUDI MULIA


T.P. 2018/2019
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dampak Kecanduan Bermain Game Online


1. Kurangnya kontrol waktu
Ketergantungan akan game online akan membuat kontrol terhadap waktu yang membuat
pelajar semakin buruk.Mungkin para pelajar Awalnya Pelajar akan berencana untuk
menghabiskan waktu satu jam saja untuk bermain, namun karena terlalu asik pelajar
menjadi lupa waktu. Terlalu asik memainkan game online bisa membuat pelajar
menjadi suka menunda-nunda untuk belajar , sehingga prestasi yang didapatkan
menjadi menurun

2. Melakukan kebohongan
Terlalu sering menunda pekerjaan maupun tugas akibat game online, akan membuat
pekerjaan menumpuk dan terabaikan. Untuk menghindari teguran dari orang tua
maupun guru, biasanya pelajar akan berbohong dan berusaha menutupi tugas maupun
pekerjaan Pelajar yang belum selesai. Pelajar akan belajar cara berbohong yang baik
dengan mengajukan alasan-alasan yang dapat diterima oleh mereka, akibatnya pelajar
akan ppelajari menyimpan banyak rahasia dan melakukan kebohongan demi
menutupinya. Terlalu sering berbohong akan membuat kepercayaan orang lain akan
diri pelajar menjadi menurun.

3. Mengabaikan lingkungan sekitarnya


Kebiasaan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memainkan game online dapat
mengubah sikap pelajar terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Bermain game
online sepanjang hari dapat membuat pelajar lupa menjaga kebersihan Pelajar, seperti
mandi, menjaga kebersihan ruangan yang pelajar tempati, dan sinar matahari dan
sirkulasi udara yang ada di dalam ruangan Pelajar menjadi terhambat. Tidak teraturnya
pola makan, terlalu banyak mengonsumsi snack atau makanan ringan bersodium tinggi,
dan minuman manis, merupakan kebiasaan baru setelah pelajar mengalami
ketergantungan game online.

4. Berperilaku agresif dan perilaku premanisme


Perilaku agresif merupakan salah satu perilaku yang cenderung selalu muncul pada diri
pelajar-pelajar yang kerap memainkan game online. Permainan yang menggunakan
prinsip online atau berkaitan dengan internet biasanya akan memicu para pemainnya
untuk melakukan tindakan agresif ketika mengetahui koneksi internet yang tiba-tiba
menurun atau hilang. Perkataan kasar yang sering keluar akibat kekesalan pasca
kekalahan juga bisa menjadi kebiasaan baru yang Pelajar lakukan jika Pelajar
memainkan game online. Permainan berbasis perkelahian akan memicu perlakuan
kasar yang Pelajar lakukan sehari-hari. Menyamakan dunia nyata dengan dunia
permainan, akan meningkatkan tindakan premanisme.

5. Penyalahgunaan uang
Uang yang diberikan oleh orangtua, biasanya akan digunakan untuk melakukan
pembaharuan perangkat komputer demi mendukung hobby pelajar. Akibatnya
tanggungan uang yang harusnya pelajar gunakan untuk hal lain jadi terpakai untuk
keperluan yang tidak terlalu penting. Penyalahgunaan uang untuk melakukan
pembaharuan perangkat komputer demi kesenangan pelajar saat bermain akan
berdampak buruk bagi diri sendiri. Pelajar akan berbohong demi menutupi kesalahan
yang Pelajar perbuat, dan Pelajar akan terdorong untuk melakukan tindakan negatif
seperti mencuri maupun memalak teman sebaya Pelajar untuk membayar tanggungan
uang yang harusnya Pelajar bayarkan sebelumnya.
6. Tergaggunya kesehatan
Menghabiskan banyak waktu untuk bermain game online dapat memicu gangguan
kesehatan, seperti obesitas, gangguan otot pada bahu dan siku, perubahan struktur
kerangka akibat posisi duduk maupun tidur yang salah saat bermain game, mati rasa
pada bagian tangan maupun kaki, gangguan mata kering hingga minus, serta berbagai
jenis gangguan kesehatan lainnya. Sedikitnya waktu olahraga yang Pelajar miliki, dapat
memicu gangguan-gangguan kesehatan tersebut menjadi lebih besar. Kurangnya
asupan nutrisi yang dari makanan dan minuman yang Pelajar konsumsi dapat
memperparah keadaan sistem ketahanan tubuh Pelajar terhadap penyakit. Akibatnya
Pelajar lebih mudah terserang penyakit hingga sakit ringan seperti demam, flu, maupun
batuk yang sulit disembuhkan.

7. Prestasi yang menurun


Nilai akademik sekolah yang menurun dapat menjadi salah satu dampak negatif game
online yang pelajar rasakan. Rasa lelah yang berlebihan akibat terlalu lama
menghabiskan waktu untuk bermain game online dapat menurunkan konsentrasi
Pelajar saat menerima pelajaran di sekolah..Adanya game online juga membuat para
pelajar menjadi malas untuk belajar. Pelajar menjadi sering menhabiskan waktu
berjam-jam.

8. Terisolasi dari kehidupan social


Memiliki kebiasaan memainkan game online setiap waktu dapat membuat pelajar
kehilangan banyak teman maupun perhatian dari anggota keluarga. Ketergantungan
game online dapat membuat diri pelajar menjadi jauh dari lingkungan kehidupan nyata
di sekitar pelajar. pelajar akan mengalami kesulitan bersosialisasi, karena memilih
memainkan game online sepanjwang waktu di suatu ruangan. Mungkin pelajar tetap
bersosialisasi dengan tim pemain game online yang pelajar miliki, namun sosialisasi
secara virtual tidak akan membantu pelajar untuk menghindar gangguan interaksi sosial
yang akan pelajar alami karena kecanduan game online.

2.2.Penyebab Game online lebih minati disbanding Belajar


1. Kurangnya pengawasan orangtua
Pengawasan orang ta harus ditekankan karena anak-anaknya masih berpikiran untuk
bermain dibandingkan belajar .Orang tua harus membimbing anaknya menuju jalan yang
benar. Orang tua boleh-boleh saja mendukung hobi anaknya tetapi harus teteap mengawasi
nya .Karena kurangnya pengawasan orang tua anak-anaknya menjad bermain game terus-
menerus.Hal-hal sehar hari yang Pelajar lakukan akan dipengaruhi game online

2. Tidak dapat membagi waktu


Karena game online yang menarik maka para pelajar susah membagi waktu antara belajar
dan bermain game .Pelajar lupa untuk belajar karena menggap bahwa game online lebih
pentig daripada belajar Pengaruh lingkungan sekitar juga berdampak bagi pelajar. Apabila
lingkungan nya tidak memperhatikan Ia maka Pelajar akan bermain terus-menerus.

3. Game lebih seru dibandingkan belajar


Ada beberapa daya tarik yang dimasukkan ke dalam game dengan tujuan agar pemainnya
menjadi 'kecanduan' bermain, di antaranya:

Skor tinggi

Skor tinggi adalah salah satu trik yang digunakan untuk mengajak orang terus bermain.
Keinginan untuk mengalahkan skor tertinggi akan muncul (meski skor yang ingin
dikalahkan adalah skor milik sendiri), ini membuat pemain menjadi betah bermain
selama berjam-jam.
Mengalahkan Game

Trik ini bisa ditemukan di hampir setiap sistem game, tapi bukan di game online role-
playing. Orang dibuat untuk terpacu mengalahkan game agar bisa menjadi pemain
"tingkat atas" atau mencari petunjuk tersembunyi berikutnya.

Role-Playing

Di game role-playing, pemain tidak hanya sekedar bermain. Mereka bisa membuat
karakter dalam permainan dan memulai sebuah petualangan yang unik dengan karakter
tersebut. Akibatnya, ada keterikatan emosional dengan karakter tersebut, dan cerita yang
ditawarkan game itu membuat lebih sulit untuk berhenti bermain.

Misi pencarian

Mengeksplorasi atau mencari taktik adalah trik yang paling sering digunakan dalam
game role-playing. Game online yang paling populer saat ini misalnya, World of
Warcraft. Di game ini pemain akan menghabiskan banyak waktu untuk menjelajahi dunia
imajiner. Sensasi yang ditawarkan adalah pencarian (meski tempat-tempatnya tidak
benar-benar ada).

Relationship

Ini terutama untuk game online. Game online role-playing memungkinkan orang untuk
membangun hubungan dengan pemain lainnya. Bagi beberapa anak, komunitas online ini
menjadi tempat yang paling asyik karena mereka merasa diterima, ini membuat mereka
ingin kembali bermain, lagi dan lagi.

Inilah yang membuat game menjadi lebih diminati dari pada belajar butuh peran yang
sangat penting bagi guru disekolah dan orang tua yang perlu mengontrol anak-
anaknya.Karena dari awal orang yang akan kecanduan akan sulit untuk dilepaskan.Terlebih
game online lebih menarik dibandingkan belajar.

2.3.Cara Menangani Kecanduan Game Online


1. Mengaku kecanduan game online
Ketika pelajar tahu bahwa memang dirinya kecanduan game online, hal pertama yang
benar-benar perlu kita lakukan adalah menerimanya. Penerimaan pada situasi ini memang
butuh usaha keras, karena kita harus mencoba untuk tidak menyangkalnya, menolaknya,
atau membandingkan situasi dirinya dengan orang lain. Setelah kita bisa menerima situasi
ini, dijamin langkah-langkah selanjutnya akan terasa lebih mudah karena kita sudah
memikirkan solusi apa yang tepat untuk berhenti dari kebiasaan kita yang satu ini.

2. Mengubah pola pikir


Setelah menerima kenyataan bahwa memang pelajar kecanduan bermain game online, cara
selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah mengubah pola pikir pelajar. Yang dimaksud
dengan mengubah pola pikir di sini adalah mulai serius memikirkan apa yang menjadi
tujuan jangka panjang pelajar – katakanlah apa yang ingin kita capai dalam waktu 5 tahun
ke depan. Dengan menetapkan target dari sekarang, secara perlahan kita akan menyadari
bahwa bermain game online terus menerus justru dapat menjadi penghalang kita untuk
mencapai tujuan tertentu. Selain itu, meskipun saat ini kita mencapai skor tertinggi dalam
game tertentu, hal tersebut juga tidak ada artinya untuk beberapa tahun ke depan atau tidak
menjamin kesuksesan pelajar baik dari segi pendidikan ataupun karir.

3. Berhenti berpikiran untuk menyelesaikan game


Tidak dapat dipungkiri jika berbagai tantangan yang ada dalam game membuat pelajar
ingin menyelesaikan game tersebut secepatnya, dan hal tersebut menghabiskan banyak
waktu – bahkan bisa berhari-hari. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa berpikir bahwa
menyelesaikan segala tantangan yang ada pada game tidak memberi kita keuntungan kita
apapun untuk kita saat ini maupun di masa mendatang. Sebaliknya, kita bisa memanfaatkan
waktu tersebut untuk melakukan hal-hal bermanfaat lainnya.

4. Membatasi waktu bermain


Membatasi waktu untuk bermain game online merupakan suatu hal yang cukup sulit untuk
dilakukan ketika sudah kecanduan – mereka bisa bermain hingga 14 jam dalam seminggu.
Untuk mengurangi kecanduan pada bermain game online, pelajar tidak bisa melakukan
hal ini dalam sekali waktu – alias benar-benar tidak bermain game dalam sehari dan
menerapkannya untuk selanjutnya, karena kita justru akan merasa bosan dan bingung untuk
melakukan apa di waktu luang. Sebaliknya, pela bisa mengurangi intensitas untuk bermain
game online secara bertahap, misal dari kebiasaan bermain 20 jam seminggu menjadi 18
jam, berkurang lagi menjadi 16 jam, lalu 14 jam, begitu seterusnya hingga kita bisa
mengatur intesitas bermain game online dalam batas sewajarnya.

5. Membatasi pemasangan game pada gadget ataupun komputer


Sering kali, orang yang kecanduan bermain game online hanya bermain dengan sesama
teman “online” nya dan teman tersebut cenderung akan mengajak untuk bermain game
dalam jangka waktu yang lama dan pelajar juga cenderung untuk melupakan kewajiban-
kewajiban lainnya karena sudah lupa waktu. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya pelajar
mengajak teman sepermainan kita atau teman sebaya ketika ingin bermain game online.
Karena bermain dengan teman dalam satu ruangan yang sama akan mencapai titik bosan
pada waktu tertentu sehingga teman akan mengajak kita untuk melakukan kegiatan lainnya
dan pelajar pun tidak akan terus-terusan bermain game.

6. Mencoba hobi baru lainnya


Setelah menyadari jika kecanduan game online adalah kebiasaan yang salah, tentu saja
ini saat yang tepat untuk melakukan hal lain yang lebih positif . Tanpa kita sadari, di luar
sana banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan yang dapat menguntungkan diri kita
sendiri maupun orang lain. kegiatan positif ini bisa berupa berkebun, memasak, menulis,
membaca, ataupun berpatisipasi dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan lembaga
tertentu.

BAB III
KESIMPULAN
Dengan adanya game, diharapkan menjadi hiburan bagi pelajar tidak sebagai perhatian utama
pelajar . Game online merupakan permainan yang paling diminati pelajar pada saat ini.
Susah untuk melepaskan game ketika kita sudah kecanduan. Maka cara yang paling tepat
adalah mengisi waktu dengan teman, keluarga agar waktu yang luang dapat kita
manfaatkan secara maksimal. Bermain game tidak lah memberikan kita banyak manfaat
teteapi memberikan banyak masalah. Diharapkan bagi pelajar agar lebih mementingkan
belajar karena berguna untuk kedepannya . Game hanya memberikan kita kesengan
sementara sedangkan belajar dapat menjadi bekal bagi masa depan . Diharapkan juga
pengawasan dari orangtua agar menjaga anaknya agar tidak kecanduan . Pelajar juga harus
sadar bahwa dirinya adalah seorang pecandu .Dengan mengakui kesalahannya maka akan
lebih mudah untuk memperbaiki .Game bukan lah sesuatu yang buruk ,tetapi pemainnya
yang membuat hal tersebut menjadi buruk. Pelajar juga diharapkan sadar bahwa game
bukan lah hal yang sangat penting sehingga melupakan segaalanya. Memang bukan lah hal
mudah untuk melepaskan kecanduan akan agam online tetapi jika ada niat maka hal
tersebut dapat bisa terwujudkan. Jadilah pelajar yang dapat membagi waktu agar semua
tugas dan pekerjaan bisa terselesaikan walaupun kita bermain game. Ingatlah masa depan
janganlah bermasalan maka belajrlah sebelum kalian menyesal.

Anda mungkin juga menyukai