Anda di halaman 1dari 3

Dampak Positif dan Negatif Siswa Bawa HP ke Sekolah

Bagaimana menurut kamu tentang siswa membawa HP (Ponsel) ke sekolah? Apakah membawa
manfaat atau tidak sama sekali? Apakah berdampak positif atau justru negatif bagi perkembangan
siswa di sekolah? Yah, tentu banyak polemik tentang hal tersebut. Dan setiap orang bebas untuk
berpendapat.

Mari kita telusuri dampak positif dan negarif yang dirasakan oleh siswa jika dibolehkan membawa HP
ke sekolah berikut ini:

#Dampak Negatif

1. Berpotensi Mengganggu Konsentrasi Belajar

HP dulunya hanya bertujuan sebagai alat komunikasi jarak jauh berbasis nirkabel. Namun,
kebanyakan HP canggih saat ini telah berbasis android sehingga dapat digunakan untuk berbagai
macam hal. Misalnya, memainkan musik, chatting, berselancar di internet, berfoto selfie maupun
groufie, hingga memutar video dan editing. Nah, siswa yang membawa HP ke sekolah tentu tidak
mudah mengabaikan godaan dari mewahnya fasilitas dari HP-nya sendiri. Walhasil, konsentrasi
belajar tidak maksimal.

2. Berpotensi Mengakses Situs Terlarang

Cara pemakaian HP yang dibawa siswa ke sekolah tentu sulit dikontrol satu-satu oleh para guru dan
warga sekolah. Bagaimana jadinya, jika salah seorang siswa mengakses situs-situs terlarang. Apalagi
jika sampai mengajak teman-temannya untuk ikutan menikmati. Mental dan psikologi mereka bakal
runtuh ibarat terhantam tsunami dan letusan gunung api. Saraf-saraf di otak mereka menjadi terputus
dan sulit memahami pelajaran sekolah. Kemungkinan mereka juga terjangkit kecanduan jangka
panjang. Hasilnya, siswa menderita kerugian, dan tentu saja mengancam masa depannya.

3. Berpotensi Menjadi Kampanye Negatif

Siswa yang diberi izin untuk membawa HP ke sekolah dan tanpa terkontrol dapat mengakses situs-
situs negatif tentu saja berpotensi untuk menularkan kebiasaannya kepada teman kelas dan siswa-
siswa lain. Apa jadinya, jika semua siswa kemudian menjadi terlena dan terbuai dengan kenikmatan
situs-situs berbahaya? Tentu kerugian besar akan dialami oleh generasi muda, pemegang estafet
pembangunan negeri ini kelak.

4. Berpotensi Mengundang Kesenjangan

Tidak semua siswa mampu membeli HP. Namun, sekiranya siswa diberi izin oleh sekolah untuk
membawa dan menggunakan HP mahal (sebut saja Vivo V7 atau Oppo F1), kecenderungan terjadinya
kesenjangan sangat besar. Siswa-siswa dari keluarga berada akan terlihat dominan. Sedangkan siswa-
siswa yang sudah bersyukur dapat ongkos angkot dan jajan sehari-hari, berpotensi mengalami
sindrom tersisih. Efeknya, siswa kurang mampu yang tidak tahan dengan kemolekan HP milik teman-
temannya akan merengek-rengek minta dibelikan oleh orang tuanya. Tentu sobat pembaca bisa
bayangkan sendiri bukan, betapa panjangnya rentetan siklus kesenjangan itu.
5. Berpotensi Menumbuhkan Hedonisme

Siswa yang bebas membawa HP ke sekolah juga berpotensi mengalami perubahan gaya hidup.
Mereka cenderung mendapat pengaruh dari apa saja yang diaksesnya melalui HP. Jika mereka
terjerembab dengan style berpakaian ala Korea karena keseringan melihat akun idola mereka di
Instagram atau video-video klip di YouTube, maka besar kemungkinan saraf-saraf hedonisme di
dalam diri mereka tumbuh subur seiring berjalannya waktu. Apalagi jika orang tua dan guru gagal
menumbuhkan moral dan nilai-nilai karakter religius.

6. Berpotensi Menimbulkan Persaingan Tidak Sehat

Jika semua siswa bebas membawa HP ke sekolah, maka para siswa terutama mereka yang kaya
cenderung akan memiliki intrik pameritas. Setiap ada HP keluaran baru mereka minta dibelikan lalu
membawanya ke sekolah. Tidak mau kalah, siswa lain yang juga tidak ingin tersaingi, pasti akan
merengek dibelikan juga HP yang lebih keren dan canggih. Jika hal ini berada dalam zona aman
(tidak terkontrol oleh guru dan orang tua) maka hasilnya akan menimbulkan persaingan dan
kondusifits sekolah yang tidak sehat antar siswa.

Walaupun begitu banyak efek negatif dari kebijakan sekolah mengijinkan para siswa membawa HP ke
sekolah, namun ternyata hal ini juga berpotensi menularkan nilai- nilai positif, antara lain:

#Dampak Positif

1. Berpotensi sebagai Sumber Belajar Tanpa Batas

Jika sekolah mengijinkan para siswa membawa HP ke sekolah, maka harus diikuti dengan kontrol
yang profesional. Kebijakan tersebut sebaiknya diarahkan agar siswa benar-benar dapat
memanfaatkan HP sebagai sumber belajar tanpa batas yang positif. Dalam hal ini, setiap pembelajaran
yang membutuhkan referensi lebih luas, guru dapat membimbing dan mengarahkan para siswa
mengakses situs-situs yang bermanfaat saja. Dengan demikian, para siswa dapat memperoleh ilmu
dan wawasan yang luas.

2. Berpotensi sebagai Media Pembelajaran

Selain sebagai sumber belajar, HP juga dapat dijadikan media pembelajaran. Misalnya dalam
pelajaran bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, para siswa diarahkan untuk mendengarkan
percakapan menggunakan headset di HP mereka masing-masing. Setelah itu, menyimpulkan atau
menceritakan kembali (retelling) apa yang didengarkan menggunakan bahasa sendiri.

3. Mempercepat Komunikasi antar Siswa

Komunikasi antar siswa dalam lingkungan sekolah dapat terjalin dengan baik jika sekolah
memberikan izin membawa HP. Komunikasi tersebut meliputi diskusi tentang mata pelajaran antar
siswa yang kebetulan beda kelas. Atau bisa juga untuk memanggil teman yang masih ada di kantin
agar segera ke kelas karena guru mata pelajaran telah datang.

4. Mendukung Sistem Pembelajaran berbasis E- Learning

Hal sama juga dapat dilakukan oleh guru. Dalam hal ini, guru dapat memperdengarkan lagu-lagu
pelajaran atau materi e-learning melalui HP yang disambungkan ke LCD Proyektor dan speaker. Jadi,
siswa dapat lebih mudah memahami dan menikmati pembelajaran.
5. Memudahkan Siswa Komunikasi dengan Orang Tua

Para siswa yang telah pulang sekolah dapat memberitahu orang tuanya untuk dijemput melalui HP
yang dibawanya. Begitupun jika ada pelajaran tambahan atau diskusi kelompok di luar jam sekolah,
para siswa dapat minta izin pulang terlambat melalui HP. Termasuk hal-hal lain yang mendadak. Jadi,
orang tua tidak lagi harus bolak-balik ke sekolah sehingga pekerjaannya tidak terganggu.

6. Memotivasi Guru untuk Memperbaharui Strategi Pembelajaran

Dengan adanya ketertarikan siswa menggunakan gadget modern seperti HP, para guru sebaiknya
melihat itu sebagai tantangan untuk memacu diri lebih baik bagaimana menghadirkan pembelajaran
yang lebih menarik. Nah, termasuk dalam menciptakan strategi pembelajaran berbasis teknologi HP.

#Kesimpulan

Saya yakin tidak semua sekolah mengimplementasikan kebijakan "Pembolehan Siswa membawa HP
ke sekolah." Hal itu dikarenakan sulitnya hal tersebut terkontrol dan juga karena mempertimbangkan
efek-efek negatif yang dihasilkan. Namun demikian, melalui sistem pengawasan yang baik misalnya
pembatasan jam akses HP bagi siswa, saya pikir justru hal-hal positif dapat dirasakan. Bahkan justru
memacu semangat belajar dan kreativitas siswa. Jadi, bergantung bagaimana manajemen sekolah
menyikapinya.

Anda mungkin juga menyukai