Anda di halaman 1dari 2

Siswa di Larang Membawa HP ke

Sekolah

Pengenalan Isu

Sebuah pertanyaan sederhana tentang bolehkah siswa membawa hp ke sekolah


ternyata memiliki dua jawaban, boleh dan tidak. Dua jawaban ini membentuk kelompok pro
maupun kelompok kontra.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi dan informasi telah membawa
perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu dampak besar yang
mempengaruhi keseharian kita adalah hp. Telpon genggam atau hp seakan menjadi
kebutuhan “primer” bagi manusia. Sadarkah kita bahwa hari-hari kita selalu diawali dengan
melihat hp dan kita akhiri hari itu juga dengan melirik layar hp?
HP tidak hanya menjadi kebutuhan orang dewasa, anak-anak atau para siswa juga tidak
terlepas dari hp. Mereka lebih banyak memanfaatkan hp untuk bermain game online dan
berusaha eksis di sosial media. Tentu hal ini tidak salah. Tapi harus diikuti dengan tangkas
berinternet, artinya para siswa harus cerdas dalam mengambil keputusan saat berselancar
di dunia maya.

Dalam UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20


dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu Lingkungan belajar. Jika melihat begitu besar manfaat
handphone pada proses pembelajaran, alangkah Baiknya sekolah memfasilitasinya dengan
menyediakan jaringan wifi untuk warga sekolah, terutama di Saat jam pelajaran sekolah.
Kontrol yang ketat di kelas. Guru harus menyampaikan kapan handphone bisa
digunakan di dalam kelas dan kapan harus disimpan di dalam tas atau laci atau dititipkan ke
ruang BK. Ada hukuman, jika siswa menyalahgunakan penggunaan handphone di sekolah.
Begitu pula dengan guru yang harus mengetahui etika penggunaannya di kelas. Pengaturan
ini bermanfaat agar warga sekolah bisa memanfaatkannya dengan benar, sehingga benar-
benar bisa menunjang proses pembelajaran di sekolah.

Argumen

1. Siswa dapat memanfaatkan hp sebagai media belajar dan pembelajaran di dalam kelas.
2. Siswa dapat menghubungi orang tua mereka jika diperlukan, misalnya ketika siswa perlu
dijemput di sekolah atau sakit saat sedang mengikuti pelajaran.
3. Siswa dapat berinteraksi secara luas dengan teman-teman lain untuk saling berdiskusi
tentang pelajaran, kehidupan sekolah, maupun kehidupan sehari-hari.
4. Siswa dapat memperoleh informasi dengan cepat.
5. Siswa dapat menemukan referensi terkait pembelajaran.
6. Yang pertama yaitu orang tua dapat menghubungi anaknya dengan baik langsung
(melalui telepon) atau tidak langsung (melalui SMS).
7. Setidaknya orang tua merasa nyaman karena dapat berkumunikasi dengan anaknya jika
terjadi perubahan jadwal, kondisi darurat, dan sejenisnya yang bersifat penting. Jika
siswa tidak membawa HP ke sekolah, para orang tua perlu menghubungi nomer sekolah
yang biasanya sibuk, atau juga ada orang tua yang repot-repot datang ke sekolah dan itu
akan memakan waktu yang banyak.
8. Telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon yang dilengkapi
dengan beberapa aksesoris, kalkulator, kameradan internet. Aplikasi ane dapat
membantu di bidang akademik.
9. Jika anak menggunakan gadget pada zaman seperti sekarang, maka anak akan terlihat
pintar dalam perkembangan teknologi.
10. Teknologi seperti gadget juga akan membuat anak menjadi lebih pintar karena berbagai
aplikasi yang dapat menunjang belajar anak pada gadget.
11. Dapat juga meningkatkan kreativiats pada anak, jika di dalam gadget tersebut terdapat
beberapa aplikasi yang sangat bagus dan juga termotivasi untuk pembelajaran, maka
pembelajaran akan berjalan lebih mudah.
12. Di gadget pun dapat mengakses internet untuk mengetahui materi materi yang tidak
ada pada sekolah.

Kesimpulan
Cara untuk mengatasi masalah ini adalah pihak sekolah bermusyawarah dengan para orang
tua, bagaimana jika siswa di bolehkan membawa hp ke sekolah dengan peraturan yang
wajar. Dan semuanya kembali kepada pemakaian para siswa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai