Anda di halaman 1dari 2

Adanya wabah penyakit yang dikarenakan oleh virus Covid-19 banyak masyarakat yang terpapar

oleh virus tersebut, seluruh negara di dunia mengadakan sistem lockdown dalam rangka mencegah
penyebaran virus corona, terutama di indonesia. Di Indonesia sendiri, dibelakukan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Karena Indonesia
sedang melakukan PSBB maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah dihentikan sampai
pandemi ini mereda. Pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan
siswa dan menerapkan belajar dengan metode Daring (dalam jaringan). Namun metode daring
membutuhkan media pembelajaran berupa handpone, laptop, atau komputer.

Tapi banyak kendala yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan metode daring tersebut.
Hampir 50% siswa kami maupun orang tua yang tidak memiliki handphone untuk menunjang
kegiatan pembelajaran daring. Sehingga guru, siswa dan orang tua merasa bingung. Sekolah kami
bertempat di pedalaman desa banyak orang tua yang tidak mengerti mengenai teknologi, dan
banyak juga siswa dan orang tua yang kesulitan dalam mengoprasikan handpone. Pihak sekolah ikut
mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handpone
melakukan pembelajaran secara kelompok dirumah, guru memberikan materi melalui videocal dan
kadang memberikan materi melalui video. Dan dalam pembelajaran daring tersebut orang tua harus
mendamping anaknya selama pembelajaran daring sehingga para orang dapat membantu anak
mengerjakan tugas dan juga dapat menjelaskan pelajaran yang tidak dimengerti oleh anak, namaun
banyak orang tua yang tidak peduli dengan pembelajaran daring anaknya, dan seakan-akan mereka
enggan untuk mendampingi anaknya dalam kegiatan pembelajaran daring, dikarenakan profesi
mereka yang rata-rata adalah seorang petani, sehingga orang tua banyak menghabiskan waktu
mereka untuk bekerja di sawah. Sehingga pembelajaran daring anaknya menjadi terhambat. Kami
para guru berusaha menjelaskan kepada para orang tua bahwa pendidikan anak sangat penting,
peran serta orang tua dalam mendampingi anak ketika pembelajaran daring sangat menunjang
dalam keberhasilan pendidikan metode daring. Para guru mengajak orang tua/wali murid untuk
berperan aktif dalam metode pembelajarn daring.

Peranan orang tua terhadap anak salah satunya adalah mendidik anak-anaknya. Sejak
sebelum wabah virus corona merebak, orang tua telah memiliki kewajiban mensupport
pendidikan anak di sekolah. Pemberlakuan pembelajaran daring sebagai upaya pencegahan
penyebaran dan penularan virus ini membuat peran orang tua semakin besar dalam
pendidikan anak.
Di masa serba terbatas seperti sekarang ini, fungsi orang tua dan guru sama besarnya dalam
pendidikan. bahkan, peran keluarga dalam mendukung prestasi anak sangatlah besar karena
selama belajar dari rumah anak lebih banyak berinteraksi dengan keluarga.
Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka di sekolah. Di
sekolah suasana belajar sudah terbentuk secara otomatis. Sedangkan di rumah yang
memiliki perbedaan baik situasi maupun kondisi dengan sekolah menjadi salah satu
tantangan yang harus dicarikan solusi.
Sikap orang tua terhadap anak saat pembelajaran daring tidak boleh cuek. Pendampingan
dari orang tua sangat dibutuhkan karena pada saat seperti ini orang tua adalah partner
utama guru. Pendampingan dari orang tua dapat berupa pemberian motivasi, mengingatkan
tugas-tugas, dan memberikan bimbingan.
Bimbingan dan pendampingan orang tua pada anak bukan berarti membantu mengerjakan
tugas-tugas anak supaya mendapat nilai yang bagus. Bentuk pendampingan yang
diharapkan salah satu contohnya dengan membangun kepercayaan diri anak bahwa ia bisa
mandiri. Hal ini penting karena merupakan salah satu usaha orang tua dalam mendidik anak.

Banyak upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah terutama oleh guru-guru demi tercapainya
pembelajaran daring, salah satunya yaitu mensosialisasikan dan menjelaskan sejelas-jelasnya kepada
orang/wali murid melalui whatshap tetang pembelajaran daring. Banyak pro dan kontra yang guru
terima dari para orang tua siswa, banyak orang tua yang tidak setuju dengan diadakannya
pembelajaran daring mengingat minimnya pengetahuan siswa dan orang tua dalam mengoperasikan
Hp, dikarenakan lokasi sekolah di pedalaman desa sebagian besar pekerjaan orang tua adalah
sebagai petani, dan pendidikan meraka hanyalah sampai SD sederajat dan SMP sederajat,
pengetahuan mereka tentang media sosial sangat minim, dan penghasilan meraka dari bertani tidak
seberapa dan hanya cukup untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari, sehingga banyak dari orang
tua yang tidak mempunyai HP, komputer ataupun laptop, karena rata-rata statusnya sosial mereka
hanya kelas menengah kebawah

Banyaknya upaya yang dilakukan oleh guru demi terlaksananya pembelajaran daring dari rumah,
tentunya ada hasil yang diterima oleh guru, yaitu siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran daring,
siswa mengikuti setiap materi yang yang diberikan oleh guru, nilai akademik siswa pun tidak
mengecewakan dan sesuai harapan, pemberian materi yang inovatif dari guru membuat siswa
mampu menerima materi dengan mudah. Para orang tua lebih telaten dalam mendampingi anak
mereka ketika belajar daring, orang tua mau bekerjasama dengan guru mengenai pembelajaran
daring anak mereka, setelah mendegarkan penjelasan dari guru mengenai pentingnya peran orang
tua mereka lebih mendukung kinerja guru.

Anda mungkin juga menyukai