Dampak positif atau pro dari pembelajaran online adalah bisa lebih bertanggung jawab dan
menghargai waktu. Karena mahasiswa harus bisa mengatur jadwal dengan mandiri dan apabila
kita tidak disiplin dengan jadwal yang sudah ditentukan, maka konsekuensinya mahasiswa akan
tertinggal perkuliahan online tersebut. Mahasiswa juga bisa melihat kembali materi-materi
perkuliahan yang diajarkan karena dosen biasanya membagikan materi berupa modul atau
power point yang dapat didownload. Selain itu, mahasiswa tidak dibuat terburu-buru menuju ke
tempat perkuliahan karena hanya mengandalkan smartphone ataupun laptop saja sebagai
medianya.
Lalu juga mahasiswa hemat dalam biaya transportasi dan juga tidak perlu membayar kos.
Mahasiswa biasanya harus datang ke kampus untuk mengikuti perkuliahan menggunakan
kendaraan pribadi atau juga kendaraan umum. Namun sekarang mahasiswa tidak perlu datang
ke kampus lagi, dan otomatis biaya yang dikeluarkan untuk beli bensin/ ongkos transportasi
umum tidak ada lagi. Mahasiswa perantauan contohnya, tidak perlu nge-kos lagi karena
kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan di rumah.
Dan permasalahan utama dari kuliah online ini adalah sangat bergantung pada internet dan
kuota, bila jaringan lambat dan susah sinyal maka proses perkuliahan akan tertinggal dan
terganggu saat melakukan pembelajaran atau perkuliahan daring. Seperti yang kita ketahui
bahwa tidak semua kota atau pelosok di Indonesia mendapatkan jaringan internet yang bagus
dan tentunya belum meratanya akses internet di seluruh indonesia. Dan juga, biaya kuota
internet yang mahal membuat pengeluaran menjadi bertambah banyak.
Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa yaitu pembelajaran daring
yang masih membingungkan mahasiswa. Mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif,
serta penumpukan informasi/ konsep pada mahasiswa kurang bermanfaat. Selain itu,
mahasiswa bisa mengalami stress yang cukup tinggi.
1. Sulit Berkonsentrasi
Meskipun perkuliahan secara daring cenderung lebih efisien, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa lingkungan rumah terkadang kurang kondusif untuk mendukung kegiatan belajar.
Suara yang gaduh, tuntutan untuk membantu mengurus rumah atau menjaga adik, dan
lain-lain, sering kali menjadi faktor yang menyebabkan kamu jadi sulit berkonsentrasi
untuk belajar atau mengikuti perkuliahan. Suasana nyaman di kamar pun bisa menjadi
bumerang yang membuat kamu jadi merasa malas dan mengalami kantuk saat
mengikuti pembelajaran. Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
2. Banyaknya Tugas yang Diberikan
Tidak jarang mahasiswa mengeluh karena merasa tugas atau pekerjaan rumah yang
dibebankan selama perkuliahan daring jauh lebih banyak dibandingkan saat kuliah
secara offline. Hal ini bisa membuat kamu jadi merasa kewalahan untuk mengatur waktu
menyelesaikan masing-masing tugas yang seakan tidak ada habisnya. Tidak bisa
berkoordinasi secara langsung bersama teman juga sering kali menjadi penghambat
saat mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.
3. Akses Internet yang Belum Merata
Sebagai negara berkembang, akses internet yang belum merata di seluruh wilayah di
Indonesia bisa menjadi kerugian bagi mahasiswa yang tidak tinggal di kota-kota besar.
Padahal kebutuhan akan akses internet ini merupakan hal paling penting untuk bisa
mengikuti kegiatan belajar secara daring. Sulitnya mencari sinyal di beberapa daerah
terkadang menyebabkan mahasiswa jadi terlambat mengumpulkan tugas, yang
kemudian berdampak terhadap nilai atau indeks prestasi yang mereka peroleh. Nah,
itulah beberapa dampak yang ditimbulkan dari perkuliahan secara daring atau online
yang dirasakan oleh mahasiswa. Salah satu dampak negatif yang mungkin kamu alami
saat mengikuti perkuliahan secara daring adalah sulitnya mengatur waktu antara
kegiatan kuliah dan kehidupan pribadi kamu.